No. 52/ V / 15 Nopember 2002
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
PDB INDONESIA TRIWULAN III TAHUN 2002 TUMBUH 2,39 PERSEN PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2002 meningkat sebesar 2,39 persen terhadap triwulan II tahun 2002. Pertumbuhan PDB triwulan III tahun 2002 ini terjadi pada semua sektor ekonomi. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDB triwulan III terhadap triwulan II tahun 2002 didorong oleh kenaikan seluruh komponen penggunaan yaitu konsumsi rumahtangga
naik 1,10 persen, konsumsi pemerintah naik 7,38 persen,
pembentukan modal tetap bruto (PMTB) naik 2,05 persen, ekspor naik 1,64 persen dan impor naik 4,69 persen. PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2002 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2001 mengalami pertumbuhan sebesar 3,92 persen. Secara kumulatif yaitu pertumbuhan PDB triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2002 dibandingkan dengan triwulan I sampai dengan triwulan III Tahun 2001 tumbuh sebesar 3,39 persen. PDB Indonesia selama 3 triwulan pertama tahun 2001 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 1 104,2 triliun, sedang selama 3 triwulan pertama tahun 2002 sudah mencapai Rp. 1 253,5 triliun.
Berita Resmi Statistik No 52 / V / 15 Nopember 2002
1
I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2002 Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga konstan, pada triwulan III tahun 2002 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya meningkat sebesar 2,39 persen. Kenaikan ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan triwulan II tahun 2002 terhadap triwulan I tahun 2002 yang mencapai 0,61 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya maka pada triwulan III tahun 2002 PDB Indonesia tumbuh sebesar 3,92 persen (lihat tabel 1). Perkembangan ekonomi pada triwulan III tahun 2002 bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2002 menunjukkan bahwa semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor pertanian yaitu sebesar 4,01 persen, selanjutnya pertumbuhan terbesar kedua sampai terkecil secara berurutan adalah sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 3,22 persen, sektor bangunan tumbuh sebesar 2,98 persen, sektor perdaganganhotel-restoran tumbuh sebesar 2,93 persen, sektor listrik-gas-air bersih tumbuh 2,83 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan tumbuh sebesar 0,71 persen, sektor pengangkutankomunikasi tumbuh sebesar 0,61 persen, dan sektor jasa-jasa sebesar 0,51 persen. Pada sektor pertanian yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh musim, menunjukkan bahwa pertumbuhan pada triwulan III tahun 2002 disebabkan oleh pertumbuhan pada hampir semua subsektor, kecuali subsektor tanaman bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar minus 3,05 persen. TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Laju Pertumbuhan Berantai
Triw III 2002 Terhadap Triw III 2001
Triw I s/d III 2002 Terhadap Triw I s/d III 2001
LAPANGAN USAHA
Triw II 2002 Terhadap Triw I 2002
Triw III 2002 Terhadap Triw II 2002
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 9. Jasa-jasa
1,50
4,01
6,72
3,77
-2,88 0,09 3,25 1,61 1,15 1,90 1,13 0,53
0,26 3,22 2,83 2,98 2,93 0,61 0,71 0,51
0,85 2,99 5,07 5,73 4,33 6,10 3,40 1,17
0,53 3,31 5,84 3,48 3,81 7,25 3,11 1,69
PDB PDB TANPA MIGAS
0,61 1,04
2,39 2,54
3,92 4,37
3,39 3,68
2
Berita Resmi Statistik No .52 / V / 15 Nopember 2002
PDB triwulan III tahun 2002 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim. PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2002 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2001 mengalami peningkatan pada semua sektor. PDB total meningkat sebesar 3,92 persen, sektor pertanian dan sektor pertambangan-penggalian masing-masing tumbuh sebesar 6,72 persen dan 0,85 persen. Sektor industri pengolahan dan sektor listrik-gas-air bersih masing-masing secara berurutan tumbuh sebesar 2,99 persen dan 5,07 persen. Sektor bangunan serta sektor perdagangan-hotelrestoran masing masing tumbuh sebesar 5,73 persen dan 4,33 persen. Sektor pengangkutankomunikasi, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,10 persen; 3,40 persen dan 1,17 persen. Perbandingan total PDB triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2002 secara kumulatif dibandingkan dengan PDB triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2001 menunjukkan kenaikan sebesar 3,39 persen, dengan rincian sebagai berikut sektor pertanian meningkat sebesar 3,77 persen; sektor pertambangan-penggalian meningkat sebesar 0,53 persen; sektor industri pengolahan meningkat sebesar 3,31 persen; listrik-gas-air bersih 5,84 persen; bangunan 3,48 persen; perdagangan-hotel-restoran 3,81 persen; pengangkutan-komunikasi 7,25 persen; keuangan 3,11 persen; dan jasa-jasa 1,69 persen. II. NILAI PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 1993 TRIWULAN II TAHUN 2002 DAN TRIWULAN III TAHUN 2002
Pada triwulan I tahun 2002, PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 409,9 triliun, triwulan II tahun 2002 mencapai Rp. 414,3 triliun dan pada triwulan III sebesar Rp. 429,3 triliun atau nilai PDB pada ketiga triwulan tersebut adalah sebesar Rp. 1 253,5 triliun. Bila PDB ini dinilai dengan harga pada tahun 1993, PDB triwulan I tahun 2002 mencapai Rp. 105,0 triliun, triwulan II tahun 2002 adalah Rp. 105,6 triliun dan pada triwulan III sebesar Rp. 108,2 triliun atau nilai total pada ketiga triwulan tersebut adalah sebesar Rp. 318,8 triliun. Berdasarkan tabel 2, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku terbesar pada triwulan III 2002 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp. 110,0 triliun atau mempunyai andil sebesar 25,63 persen terhadap total PDB, kemudian sektor pertanian Rp. 73,2 triliun (17,05 persen), disusul oleh sektor pertambangan Rp. 54,1 triliun (12,59 persen) dan sektor jasa-jasa Rp. 38,3 triliun (8,93 persen). Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah Rp. 30 triliun. Pada perhitungan Berita Resmi Statistik No 52 / V / 15 Nopember 2002
3
menurut harga konstan tahun 1993, kelima sektor di atas memberikan nilai tambah bruto berturut-turut sebesar Rp. 28,7 triliun untuk sektor industri pengolahan, Rp. 18,4 triliun untuk sektor pertanian, Rp. 17,7 triliun untuk sektor perdagangan-hotel-restoran, Rp. 9,5 triliun untuk sektor pertambangan-penggalian dan Rp. 9,9 triliun untuk sektor jasa-jasa. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai dibawah Rp. 9,0 triliun. TABEL 2. PDB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 1993 (Triliun Rupiah) LAPANGAN USAHA (1) 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Persh. 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
Harga Berlaku
Harga Konstan 1993
Tr II 2002
Tr III 2002
Tri II 2002
Tr III 2002
(2)
(3)
(4)
(5)
71,9
73,2
17,7
18,4
52,8 106,3 5,2 22,4 68,4 24,9 26,0 36,5
54,1 110,0 5,6 23,3 70,7 27,5 26,5 38,3
9,5 27,8 1,9 6,2 17,2 8,3 7,3 9,8
9,5 28,7 1,9 6,4 17,7 8,4 7,3 9,9
414,3 359,0
429,3 372,8
105,6 97,6
108,2 100,0
III. STRUKTUR PDB MENURUT LAPANGAN USAHA TRIWULAN III TAHUN 2001 DAN TRIWULAN III TAHUN 2002 Perbandingan peranan antar sektor ekonomi, pada triwulan III tahun 2002 menunjukkan 71,74 persen PDB Indonesia menurut harga berlaku berasal dari 4 sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan-penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor perdaganganhotel-restoran. Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi 17,05 persen; 12,59 persen; 25,63 persen dan 16,47 persen terhadap PDB. Sebelumnya pada triwulan III tahun 2001 peranan 4 sektor utama yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan pertambangan terhadap PDB masing-masing adalah sebesar 26,43 persen; 16,73 persen; 16,18 persen dan 12,49 persen, atau secara keseluruhan sebesar 71,83 persen.
4
Berita Resmi Statistik No .52 / V / 15 Nopember 2002
Pada PDB atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 2002, sektor industri pengolahan mengalami penurunan peran bila dibandingkan dengan peranannya pada triwulan III tahun 2001, sementara sektor pertanian, sektor pertambangan-penggalian dan sektor perdagangan-hotelrestoran mengalami peningkatan. Peran sektor-sektor lainnya selama triwulan III 2002 dan triwulan III tahun 2001 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 .
TABEL 3. STRUKTUR PDB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2000 - 2002 (Persentase) LAPANGAN USAHA
2000
2001
(1)
(2)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
Triwulan III 2001
2002
(3)
(4)
(5)
16,92 12,91 26,04 1,17 7,14 15,19 5,00 6,20 9,43
16,39 13,59 26,11 1,16 5,64 16,09 5,35 6,20 9,46
16,73 12,49 26,43 1,17 5,44 16,18 5,44 6,21 9,91
17,05 12,59 25,63 1,31 5,42 16,47 6,41 6,18 8,93
100,00 86,57
100,00 86,25
100,00 87,14
100,00 86,83
IV. PDB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN III TAHUN 2002 Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDB Indonesia terdiri dari pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, ekspor dan impor. Pengeluaran konsumsi rumahtangga secara riil (atas dasar harga konstan 1993) meningkat dari Rp. 77,7 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 78,6 triliun pada triwulan III tahun 2002 atau naik sekitar 1,10 persen. Pengeluaran konsumsi rumahtangga secara nominal (atas dasar harga berlaku) naik dari Rp. 287,7 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 298,7 triliun pada triwulan III tahun 2002 atau naik sekitar 3,82 persen. Pada triwulan III tahun 2002 pengeluaran konsumsi pemerintah baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 1993 juga mengalami peningkatan dibandingkan Berita Resmi Statistik No 52 / V / 15 Nopember 2002
5
triwulan II tahun 2002. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku naik dari Rp. 30,4 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 34,0 triliun pada triwulan III tahun 2002 atau naik sebesar 11,91 persen. Demikian pula pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 1993 naik dari Rp. 8,4 triliun menjadi Rp. 9,0 triliun atau naik sebesar 7,38 persen dalam kurun waktu yang sama. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku juga mengalami kenaikan dari Rp. 76,8 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 79,3 triliun pada triwulan III tahun 2002 atau naik sekitar 3,21 persen. Demikian pula PMTB pada triwulan III tahun 2002 atas dasar harga konstan 1993 sebesar Rp 23,2 triliun naik sebesar 2,05 persen bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2002 yang mencapai Rp. 22,7 triliun.
TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN KOMPONEN-KOMPONEN PDB PENGGUNAAN (Persentase) Laju Pertumbuhan Berantai Tr III 2002 Thd Tr III 2001
Tr I s.d III 2002 Thd Tr I s.d III 2001
(3)
(4)
(5)
0,99 5,09 1,39 2,17 5,18
1,10 7,38 2,05 1,64 4,69
4,94 15,95 2,10 1,61 0,19
5,81 10,78 -3,45 -3,65 -16,50
0,61
2,39
3,92
3,39
JENIS PENGGUNAAN
Tr II 2002 Thd Tr I 2002
Tr III 2002 Thd Tr II 2002
(1)
(2)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Ekspor Barang dan Jasa 5. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB
Nilai ekspor atas dasar harga berlaku, naik dari Rp. 141,7 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 146,3 triliun pada triwulan III tahun 2002, atau naik sekitar 3,24 persen. Namun demikian nilai ekspor atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2002 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2001 turun sebesar minus 1,01 persen. Nilai ekspor pada triwulan III tahun 2002 berdasarkan harga konstan 1993 naik sebesar 1,64 persen dibandingkan triwulan II tahun 2002, yaitu dari Rp. 29,3 triliun menjadi Rp. 29,7 triliun. Demikian pula dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2001, nilai ekspor atas dasar konstan 1993 triwulan III tahun 2002 meningkat sebesar 1,61 persen. Kontribusi ekspor pada triwulan III tahun 2002 atas dasar harga berlaku adalah sebesar 34,07 persen sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2002 sebesar 34,20 6
Berita Resmi Statistik No .52 / V / 15 Nopember 2002
persen dan juga masih lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan yang sama (triwulan III) tahun 2001 sebesar 38,97 persen.
TABEL 5. PDB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN II 2002 DAN TRIWULAN III 2002 (Triliun Rupiah) JENIS PENGGUNAAN
Harga Berlaku
Harga Konstan 1993
Tr II 2002 (2)
Tr III 2002 (3)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Perubahan Stok 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
287,7 30,4 76,8 -18,0 141,7 104,3
298,7 34,0 79,3 -16,8 146,3 112,2
77,7 8,4 22,7 -9,8 29,3 22,7
78,6 9,0 23,2 -8,5 29,7 23,8
PDB
414,3
429,3
105,6
108,2
(1)
Tr II 2002 Tr III 2002 (4) (5)
Perkembangan impor Indonesia atas dasar harga konstan 1993 naik sebesar 4,69 persen, dari Rp. 22,7 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 23,8 triliun pada triwulan III tahun 2002. Demikian pula atas dasar harga berlaku, impor Indonesia naik dari Rp. 104,3 triliun pada triwulan II tahun 2002 menjadi Rp. 112,2 triliun pada triwulan III tahun 2002, atau naik sebesar 7,51 persen.
TABEL 6. DISTRIBUSI KOMPONEN-KOMPONEN PDB PENGGUNAAN TAHUN 2001 - 2002 (Persentase) JENIS PENGGUNAAN (1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Perubahan Stok 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB
Triwulan II 2001 (2)
Triwulan III
2002 (3)
2001 (4)
2002 (5)
66,34 7,13 21,30 -2,46 46,99 39,30
69,45 7,34 18,54 -4,35 34,20 25,18
66,92 7,52 19,49 -5,16 38,97 27,74
69,58 7,93 18,46 -3,91 34,07 26,13
100,00
100,00
100,00
100,00
Berita Resmi Statistik No 52 / V / 15 Nopember 2002
7
Kontribusi nilai impor terhadap PDB pada triwulan III tahun 2002 sebesar 26,13 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2002 sebesar 25,18 persen tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan yang sama (triwulan III) tahun 2001 sebesar 27,74 persen. Secara kumulatif beberapa komponen PDB menurut penggunaan, triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2002 terhadap triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2001 mengalami peningkatan, pengeluaran konsumsi rumahtangga meningkat sebesar 5,81 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 10,78 persen, sementara PMTB turun sebesar minus 3,45 persen, ekspor turun sebesar minus 3,65 persen dan impor turun sebesar minus 16,50 persen.
V. PDRB Per Kapita, Distribusi Atas Dasar Harga Berlaku dan Pertumbuhan Riil Antar Pulau-pulau Utama Tahun 2000 dan 2001 Perkapita PDB Indonesia pada tahun 2000 dan 2001 masing-masing mencapai Rp. 6,23 juta dan
Rp. 7,14 juta. Dilihat pada lingkup propinsi pada tahun 2000 dan 2001 Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tertinggi terjadi di Kalimantan. Angka tersebut dapat dikatakan hampir dua kali lipat dibanding rata-rata di pulau-pulau lainnya. Tahun 2001 tercatat PDRB per kapita di pulau tersebut sebesar Rp. 11,24 juta, naik sekitar satu juta rupiah dibanding tahun sebelumnya. PDRB per kapita di pulau-pulau lain berkisar antara Rp. 5 juta sampai Rp. 6 juta. Tabel 7. PDRB Per Kapita, Distribusi ADHB dan Pertumbuhan Riil Antar Pulau-pulau Utama Tahun 2000 dan 2001 Pulau-pulau (1) Sumatera Jawa Jawa & Bali Kalimantan Sulawesi Lainnya
8
PDRB Per Kapita (Rp. Juta) 2000 2001 (2) (3) 5.97 6.59 5.83 6.60 5.82 6.58 10.49 11.24 3.53 3.99 3.67 4.27
Distribusi (Persen) 2000 (4) 21.56 59.10 60.48 9.91 4.38 3.66
2001 (5) 21.31 59.51 60.90 9.54 4.44 3.80
Pertumbuhan (Persen) 2000 2001 (6) (7) 3.71 3.65 4.06 3.69 4.03 3.68 3.50 3.70 5.04 4.95 8.07 1.31
Kawasan Barat Kawasan Timur
5.86 5.64
6.58 6.24
82.04 17.96
82.21 17.79
3.94 4.96
3.67 3.44
INDONESIA
6.23
7.14
100.00
100.00
4.90
3.32
Berita Resmi Statistik No .52 / V / 15 Nopember 2002
Dari sisi penyebaran penciptaan nilai tambah (value added), Jawa dan Sumatera masih terus sebagai yang terbesar; apalagi kalau dibandingkan antara Kawasan Barat dan Timur, kawasan yang pertama mempunyai porsi lebih dari 82 persen penciptaan nilai tambah Indonesia. Namun begitu, walaupun ada pergeseran struktur antar pulau dalam dua tahun tersebut, tetapi signifikan.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, kecuali pulau Lainnya (Papua), pertumbuhan tahun 2000 dan 2001 tidak begitu berbeda, yaitu dalam kisaran 3 sampai 4 persen. Angka-angka secara rinci dapat dilihat pada tabel 7.
Berita Resmi Statistik No 52 / V / 15 Nopember 2002
9