BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian (Hartono, 2010). Rumah sakit memiliki fungsi dan tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan unit gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan dan penelitian bagi para tenaga kesehatan (Rustiyanto, 2009). Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medisyang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas
dari
tempat
penyimpanan
untuk
melayani
permintaan
atau
peminjaman apabila dari pasien untuk keperluan darinya (DepKes RI,1997). Sarana dan prasaran Rekam Medis merupakan unsur penunjang yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dirumah sakit tidak akan berarti tanpa dukungan Rekam Medis,
1
2
karena Rekam Medis memiliki pengertian kumpulan dari fakta-fakta atau bukti kehidupan pasien, riwayat penyakit, termasuk riwayat penyakit masa lalu, penyakit serta pengobatannya yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.Selain itu, merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Menurut PERMENKES RI No 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Pasal 8 yang menyebutkan bahwa rekam medis pasien di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu lima tahun terhitung dari terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Adapun tujuan penyimpanan rekam medis yaitu : 1. Menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis. 2. Mempunyai arti penting sehubungan dengan riwayat penyakit seseorang guna menjaga kesinambungan. 3. Mempermudah pengambilan kembali dokumen rekam medis. 4. Mempermudah dan mempercepat penemuan kembali dokumen rekam medis yang disimpan di dalam Rak filing. 5. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi maupun biologi. Ruang penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta terdapat di tempat yang terpisah dari tempat pendaftaran pasien dan pengolahan rekam medis, yaitu berada di lantai dua tepat berada di atas ruang pengolahan rekam medis. Tempat penyimpanan berkas rekam medis ini dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk rekam medis aktif dan rekam medis inaktif,
3
sehingga berkas rekam medis inaktif tidak mengganggu berkas rekam medis yang masih aktif. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap kebutuhan Roll O’ Pack untuk penyimpanan rekam medis aktif, diketahui bahwa rak penyimpanan rekam medis aktif sudah penuh dan mengakibatkan berkas rekam medis berjejalan di dalam Roll O’ Pack sehingga berkas dapat rusak atau bahkan sobek. Hal ini sejalan dengan jumlah kunjungan pasien baik rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat yang meningkat setiap tahunnya. Berikut adalah tabel perbandingan kunjungan pasien di Rumah Sakit Mata “Dr.Yap” Yogyakarta : Tabel 1 Data Perbandingan Kunjungan Pasien 3 Tahun Terakhir
Tabel Perbandingan Kunjungan Pasien (Rajal + Ranap) Tahun
2010
2011
2012
Jumlah kunjungan
68.037
72.256
73.404
Sumber : Laporan Internal Rumah Sakit Mata “Dr.Yap”
Sedangkan untuk tabel kunjungan tahun 2012 yang lebih rinci lagi dapat dilihat dari tabel 2 berikut ini :
4
Tabel 2 Jumlah kunjungan pasien tahun 2012 di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta Jenis Pasien
Jumlah Pasien (Px)
Pasien baru Rawat Jalan
27.730
Pasien lama Rawat Jalan
42.420
Pasien baru Gawat Darurat
660
Pasien lama Gawat Darurat
113
Pasien Rawat Inap JUMLAH
2.481 73.404
Sumber : Laporan Kinerja Instalasi Rekam Medis Tahun 2012 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien terus meningkat setiap tahun. Kepala bagian rekam medis di rumah sakit Mata “Dr.Yap” Yogyakarta mengakatan bahwa akan ada relokasi ruang penyimpanan ke ruang baru yang lebih luas dan sesuai dengan kebutuhan, namun belum ada kepastian waktu mengenai relokasi tersebut. Oleh karena itu, agar tempat penyimpanan terlihat lebih rapi, aman dan berkas tidak rusak serta memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan berkas maka rumah sakit perlu melakukan mempertimbangkan perencanaan ruang penyimpanan yang baru dengan melakukan penambahan Roll O’ Pack untuk penyimpanan rekam medis aktif. Dengan demikian maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perencanaan Kebutuhan Luas Ruang Penyimpanan dan Kebutuhan Rak atau Roll O’Pack Untuk Rekam Medis Aktif Selama Lima Tahun Kedepan di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta”.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dilakukan penelitian oleh peneliti adalah “Bagaimana Perencanaan Kebutuhan Luas Ruang Penyimpanan dan Kebutuhan Rak atau Roll O’Pack Untuk Rekam Medis Aktif Selama Lima Tahun Kedepan di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk merencanakan kebutuhan ruang penyimpanan rekam medis aktif untuk lima tahun kedepan. 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui jenis rak atau Roll O’ Pack yang akan digunakan untuk menyimpan berkas rekam medis aktif. b) Menghitung jumlah kebutuhan rak atau Roll O’ Pack untuk penyimpanan rekam medis aktif selama 5 tahun kedepan. c) menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan yang dibutuhkan untuk rekam medis aktif selama 5 tahun kedepan. D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain: 1.
Manfaat Praktis a.
Bagi Rumah Sakit Dapat
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengambilan keputusan terkait dengan perencanaan luas ruang penyimpanan dan penambahan Roll O’ Pack pada penyimpanan
6
berkas rekam medis aktif sesuai dengan kebutuhan untuk 5 tahun mendatang. b.
Bagi Peneliti Dapat dijadikan bahan pelajaran dan membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan fakta yang terjadi di dunia kerja sesungguhnya sekaligus untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai permasalahan pada obyek penelitian.
2.
Manfaat Teoritis a.
Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat memberikan dasar, acuan dan bahan referensi bagi peneliti lanjutan di masa yang akan datang sekaligus sebagai bahan pembelajaran bagi kemajuan pendidikan terutama terkait dengan perhitungan kebutuhan Roll O’ Packpada penyimpanan rekam medis.
b.
Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pengkajian kembali dan dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya.
7
E. Gambaran Umum Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta Rumah Sakit Mata Dr. Yap berada di Jl. Cik Ditiro no 5 Yogyakarta 55223, telp/fax (0274)562054, 547448, 550380.
Sejak berdiri pada tahun
1923, Rumah Sakit Mata Dr. Yap merupakan rumah sakit khusus yang lingkup
kegiatannya
meliputi
upaya
peningkatan
kesehatan
mata:
pencegahan dan deteksi dini penyakit mata: diagnosis dan tindakan penyembuhan terhadap pasien penyakit mata serta memajukan ilmu kesehatan mata. Rumah Sakit Mata dr. Yap berstatus sebagai rumah sakit swasta milik masyarakat Yogyakarta. Keberadaan Rumah Sakit Mata dr. Yap dan lembaga lain yang didirikan disampingnya tidak dapat dilepaskan dari prakarsa dan usaha Dr. Yap Hong Tjoen. Dr. Yap Hong Tjoen adalah warga keturunan Tionghoa. Kemudian pada tanggal 9 September 1999 ditetapkan susunan kepengurusan baru Yayasan Rumah Sakit Dr. Yap Prawirohusodo yang terdiri dari pelindung yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X, dewan pengawas/penasehat, masing-masing seorang ketua yang dijabat oleh Ir. Budi Darmito, MM, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, ketua bidang umum, wakil ketua bidan umum, ketua bidang medik dan rumah sakit, wakil ketua bidang medik dan rumah sakit, dan ketua bidang pemasyarakatan dan kesejahteraan, serta wakil ketua bidang pemasyarakatan dan kesejahteraan. Pada saat ini Direktur Rumah Sakit Mata Dr. Yap dijabat oleh dr. Nunuk Maria Ulfah, SpM, M.Kes. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta berjenis khusus tipe B
8
a. Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit Mata Dr. Yap terdapat pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan dan Rawat Inap. Dengan uraian sebagai berikut : 1. Layanan Sub Spesialistik : a. Refraksi dan Lensa Kontak b. Kornea dan infeksi mata luar c. Uvea dan immunologi d. Lensa dan katarak e. Glaukoma f.
Vitreoretina
g. Neuro oftalmologi dan Genetika Oftalmologi h. Okuloplasti dan Rekonstruksi i.
Strabismus dan PO
j.
Onkologi Mata
k. Low Vision 2. Layanan Penunjang Diagnostik : a. Refrakto keratometri b. Pachimetri dan Orbscan mata c. Tonometri non katarak d. MTI Fotosceener e. Biometri mata f.
Retina camera (retcam)
g. Perimetri statik h. Perimetri kinetik i.
CT scan mata (OST)
9
Foto fundus / foto fundus angiografi (FFA) – USG
j.
k. Specular endotel 3.
Tindakan unggulan : a. Laser glaukoma dan laser retina b. Lasik (Jogja Lasik Center) c. Bedah plastik dan rekonstruksi mata d. Bedah refraktif dan phakoemulsifikasi e. Vitrektomi f.
4.
Bedah orbita
Pelayanan penunjang : a. Farmasi rumah sakit b. Laboratorium c. Protesa mata d. Kacamata / optic
Berikut adalah tabel jumlah tempat tidur untuk rawat inap di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta : Tabel 3 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta RUANG
JUMLAH TT
Ruang Yudistira
4
Ruang Bima
2
Ruang Arjuna
8
Ruang Nakula
18
Ruang Nakula ISO
6
Ruang Sadewa
12
Ruang Sadewa ISO
2
Jumlah Sumber : BPPRM Rumah Sakit Mata “Dr.Yap”
52
10
b. Performance Rumah Sakit Mata Dr. Yap
Tabel 4 Performance Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta tahun 2012
NO 1 2
PERFORMANCE Bed Occupanci Rate (BOR) Average Length Of Stay
JUMLAH 31.76% 2.46 hari
(AvLOS)
3
Turn Over Internal (TOI)
4
Bed Turn Over (BTO)
5.25 hari 47.71 kali
Sumber : Laporan internal Rumah Sakit Mata “Dr.Yap”
c. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan 1. Falsafah Manusia adalah makhluk visual. Mata merupakan salah satu panca indra yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang yang akan sangat berperan dalam mencerdaskan bangsa dalam mencapai kemajuan bangsa. Dengan latar belakang itulah rumah sakit mata Dr. Yap didirikan dengan tugas memberikan pelayanan kesehatan mata secara preventif, promotif dengan mendiagnosa penyakit sedini mungkin, memberi terapi dan rehabilitasi medik, merupakan rumah sakit rujukan bagi penyakit mata (eye center), tempat pendidikan dan penelitian penyakit mata untuk mencapai derajat kesehatan mata yang seoptimal mungkin. 2. Motto MITRA ANDA. Murah, indah, tepat, ramah, handal, dan aman
11
3. Visi menjadi pusat pelayanan kesehatan mata yang profesional dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta dapat bersaing secara global di tahun 2020. 4. Misi a. Memberikan pelayanan yang berfokus pada pasien seutuhnya dan mengupayakan
kerjasama dengan instansi/lembaga lain untuk
saling melengkapi b.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang profesional untuk Asia Tenggara dengan memenuhi harapan stake holder
c. Mengembangkan ilmu kesehatan mata melalui pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat 5. Tujuan Mencapai derajat kesehatan mata yang tinggi dan menurunkan angka kebutaan di masyarakat dalam era globalisasi. F. Keaslian Penelitian Ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain diantaranya yaitu : 1. Ramadhan (2012) dengan judul “Proyeksi Ketersediaan Rak Rekam Medis Di Rumah Sakit TNI-AU dr.Suhardi Hardjolukito Yogyakarta Tahun 2017”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya tampung rak rekam medis selama lima tahun mendatang. Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa ketersediaan rak penyimpanan di Rumah Sakit TNI AU DR.Suhardi Hardjolukito Yogyakarta tidak
12
mencukupi untuk
lima
tahun mendatang. Perbedaan
dengan
penelitian ini adalah, pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, obyek penelitian berbeda dan tujuan penelitian juga berbeda. 2. Sihono (2004) dengan judul “Tinjauan Desain Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSI Klaten”. Hasil dari penelitian ini yaitu desain rak penyimpanan berkas rekam medis rawat inap belum memenuhi unsure-unsur ergonomic, antropometri dengan kata lain dapat dikatakan tidak ergonomis. Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif sedangkan perbedaanya adalah penelitian ini lebih fokus pada ergonomi desain rak. 3. Mardiani (2005) dengan judul “Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Dr.R. Soetrasono Rembang”. Hasil dari penelitian ini yaitu berkas rekam medis yang digunakan
menggunakan
lembaran
kertas
buram,
sedangkan
sebagian berkas disimpan di lantai. Karena fasilitas yang mendukung penyimpanan dan kebutuhan rak masih kurang. Pernedaan dengan penelitian ini terletak pada fokus tujuan penelitian yaitu penelitian ini hanya melihat ketersediaan rak saja, selain itu perbedaan lainya adalah pada lokasi penelitian yang berbeda.