BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi. 1 Media massa berfungsi mengkontruksi realitas yang terjadi. Sudut pandang tentang
realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi
wartawan pada realitas tersebut. Realitas akan dikontruksi dan dikemas lewat pandangan yang dipahami oleh wartawan terhadap sebuah fakta atau bahan berita. Konstruksi realitas dalam media massa, prinsipnya adalah suatu upaya "menyeritakan" sebuah peristiwa, keadaan, atau benda yang merupakan sebuah usaha untuk mengonstruksi realita sebagai salah satu fungsi media yaitu menyiarkan informasi. 2 Realitas sosial tidak begitu saja dapat menjadi berita tetapi melalui proses. Peristiwa-peristiwa yang akan diangkat menjadi sebuah berita adalah peristiwa aktual, yang dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan khalayak pembacanya. Artinya, apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Apa yang dilupakan media, maka akan luput juga dari perhatian masyarakat. Hal ini sesuai dengan sebutan media massa dikenal dengan teori agenda setting yaitu apa yang menjadi pembicaraan media 1
2
Onong Uchjana Efendi, Dinamika Komnukasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2008, h.50. Ibid.,h.54.
1
2
dengan beritanya, maka itu juga yang menjadi pembicaraan masyarakat.3 Ini menunjukkan bahwa media mempunyai kekuatan luar biasa dalam mengendalikan masyarakat.4 Meskipun berita merupakan fakta dari suatu peristiwa, namun tidak semua peristiwa aktual yang terjadi dapat dijadikan sebuah berita. Redaksi akan menyeleksi terlebih dahulu laporan-laporan mengenai peristiwa-peristiwa aktual yang masuk ke meja redaksi untuk kemudian dipilih laporan-laporan peristiwa mana yang dianggap menarik perhatian dan penting untuk diketahui oleh pembaca serta memiliki nilai berita tinggi, sehingga layak untuk dijadikan sebuah berita. 5 Konstruksi realitas pada masing-masing media berbeda, walaupun realitasnya sama. Konstruksi realitas terbentuk bukan hanya dari cara wartawan memandang realitas tetapi kehidupan politik tempat media itu berada juga berperan dalam pemberitaan tersebut.6 Sistem politik yang diterapkan sebuah negara juga ikut mempengaruhi kerja media massa dalam hal cara media massa tersebut mengonstruksi realitas. Pekerjaan media massa karena sifat dan faktanya adalah menyeritakan peristiwa-peristiwa, maka kesibukan utama media massa adalah mengonstruksikan 3
Nurudin, Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2008, h.53. 4
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, h.203. 5
Lukas Batmomolin dan Fransisca Hermawan, Budaya Media, Flores: Nusa Indah,
6
Ibid., h. 45.
2003, h.46.
3
berbagai realitas yang akan diberitakan, walaupun berita yang diperolehnya dari berbagai sumber. Pemuatan berita di media pada dasarnya adalah penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita yang bermakna. Salah satunya peristiwa yang dapat dijadikan dan mempunyai nilai berita yang tinggi adalah peristiwa konflik antara Israel dan Palestina, karena dianggap menarik perhatian khalayak dan media massa termasuk harian Republika dan Kompas maka dijadikanlah sebagai bahan liputan. Peristiwa mengenai konflik antara Israel dan Palestina adalah realitas sosial yang mengundang perhatian di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bahkan konflik antara Palestina dan Israel menjadi salah satu di antara ketiga7 isu besar yang telah terbukti amat penting dalam mempertegas kumulatif dari kolonialisme Eropa dan penetrasi Amerika Serikat Pasca Perang Dunia Kedua terhadap alur pemikiran kaum muslimin. Penyerangan-penyerangan selalu terjadi di antara kedua belah pihak demi mempertahankan prinsip masing-masing hingga sekarang ini konflik ini berlangsung dan belum menemukan titik terang. Bahkan kaum Yahudi (Bani 7
Ketiga isu besar itu adalah: Pertama, revolusi Iran 1979 yang sukses menumbangkan salah satu sekutu Amerika Serikat, Muhammad Reza Shah. Revolusi ini juga berhasil menciptakan sebuah rezim Islam yang Anti Amerika Serikat, meski pada saat yang bersamaan juga telah membentuk presepsi Amerika Serikat tentang kebangkitan Islam radikal. Kedua,masalah Palestina yang tidak disangsikan lagi sangat berperan dalam membentuk opini kalangan Muslim terhadap Amerika. Wangsington dipandang tidak mampu atau enggan untuk membantu menyelesaikan masalah Palestina, bahkan malah bersekutu dengan Israel. Ketiga, konflik Afganistan. Kebijakan Amerika Serikat yang kontradiktif di Afganistan memberiakn andil besar dalam menciptakn suasan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya peristiwa tragis pada 11 September 2011. Lihat pembahasan dalam buku Islam dan Barat, Konflik atau kerjasama, pent. Abdul Halim Mahally dan Tubagus Mundzir dari buku asli Islam and West, conflict or Cooperation karya Amin Saikal, Jakarta: Sanabil Pustaka, 2006, h.145-187.
4
Israel) dikatakan tidak akan pernah berhenti supaya para kaum muslimin berbalik dan mengikuti jejak mereka. Sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Quran:
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.{Al-Baqarah [2]: 120} Sebenarnya konflik ini sudah lama terjadi hingga sekarang masih belum pernah berakhir adanya. Pada tanggal 14 November 2012 kasus konflik tersebut kembali muncul kepermukaan dan menjadi hangat di pemberitaan media massa termasuk di media cetak Republika dan Kompas yang mengundang pro dan kontra terhadap kasus yang berkesinambungan ini. Serangan yang dilakukan militer Israel ke Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina dan 140 orang mengalami luka. 8 Konflik tersebut terus berkembang dan mengundang perhatian banyak pihak, baik dari segi persamaan ideologi, kepedulian sosial, aspek hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan lain sebagainya, sehingga menyebabkan pemberitaan ini tidak pernah basi dan membosankan dalam pemberitaan. 8
Litbang, konflik Israel dan Palestina sejak 2011, Kompas, nomor 138 tahun keXIVVIII, Sabtu 17 November 2012.
5
Peristiwa pemberitan mengenai konflik antara Israel dan Palestina melalui media massa tentulah memiliki dimensi pembentukan opini publik. 9 Peristiwa konflik antara Israel dan Palestina akan memberi citra tertentu mengenai sebuah realitas, yang bagi media, citra ini sangat penting demi kepentingan media masing-masing. Lewat media massa citra lembaga dapat dibentuk dan keuntungan berlimpah sebuah perusahaan bisa ditentukan.10 Harian Republika dan Kompas dalam mengonstruksikan realitas tentang peristiwa konflik antara Israel dan Palestina dapat menjadi strategi menyimpan motif di balik pemberitaannya. Menurut Altyschull, isi media berita selalu mencerminkan kepentingan mereka yang membiayai media tersebut.11 Menjadi menarik untuk diteliti karena kedua media ini mempunyai latar belakang berbeda sehingga dalam upaya mengkontruksi berita konflik antara Israel dan Palestina akan banyak tergantung pada kesamaan atau perbedaan ideologis antara surat kabar yang memberitakannya. Republika merupakan harian nasional sebagai tanda kebangkitan agama Islam, surat kabar ini dilahirkan oleh komunitas muslim di Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok-kelompok yang menutupi dengan sengaja kegiatan Islam secara profesional. Sedangkan surat kabar Kompas adalah harian nasional yang dipelopori oleh partai Katolik pada awal berdirinya. 9
Helena Olii, Opini Publik, Jakarta: PT Indeks, 2007, h.68.
10
Nurudin, Hubungan Media…, h.2.
11
Morisan, dkk., Teori Komunikasi Massa,Bogor: Ghalia Indonesia,2010, h.53.
6
Menemukan realitas di balik teks dan mengungkap makna dalam pemberitaan harian Republika dan Kompas, tentu saja perlu dilakukan analisis mendalam terhadap isi surat kabar tersebut.Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul: KONFLIK ANTARA ISRAEL DAN PALESTINA (ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PADA HARIAN REPUBLIKA DAN KOMPAS EDISI 12 NOVEMBER – 9 DESEMBER 2012) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, ada sebuah permasalahan yang perlu dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut adalah: Bagaimana frame pemberitaan antara harian Republika dan Kompas dalam mengkontruksi berita tentang konflik antara Israel dan Palestina edisi 12 November - 9 Desember 2012? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Mengetahui frame pemberitaan antara harian Republika dan Kompas dalam mengkontruksi berita tentang konflik antara Israel dan Palestina edisi 12 November - 9 Desember 2012.
7
D. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah perbendaharaan penelitian dan menjadi referensi tambahan terhadap penelitian analisis teks media khususnya pada berita konflik Israel dan Palestina yang dikontruksi media cetak nasional yaitu harian Republika dan Kompas. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah, praktisi dan pihak-pihak media agar selalu mengedepankan profesionalisme dan etika jurnalistik dapat menjalankan tugasnya. Sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan berbangsa, bernegara maupun bermasyarakat. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi kepada pemerhati bahasa atau pembaca. Pembaca dapat mengetahui pengaruh subjektivitas dan ideologi suatu media massa dalam sebuah pemberitaan. Khususnya pada pemberitaan Israel dan Palestina yang dikontruksi oleh harian umum Republika dan Kompas. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi ke dalam lima bab, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi paparan singkat penelitian sebelumnya yang relevan, deskripsi teoritik mengenai analisis framing
8
pemberitaan konflik antara Israel dan Palestina pada harian Republika dan Kompas edisi 12 November – 9 Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN, meliputi metode penelitian, objek dan subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi gambaran subjek penelitian (profil koran Republika dan Kompas), penyajian data sesuai dengan rumusan masalah yang ada, selanjutnya pembahasan penelitian menyesuaikan antara hasil dengan teori yang ada. BAB V PENUTUP, meliputi kesimpulan dari laporan hasil penelitian disertai dengan beberapa saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN