BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir sedang melakukan pembangunan fasilitas publik secara besar-besaran. Hal ini dilihat dari proyekproyek pembangunan yang dicanangkan seperti pembangunan rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di berbagai lokasi, pembangunan Waduk Pluit dan Jakarta Great Sea Wall, pembangunan taman-taman kota, peremajaan daerah wisata, dan lain-lain. Banyaknya proyek-proyek pembangunan di DKI Jakarta menunjukkan bahwa pemerintah daerah memiliki dana untuk membangun fasilitas-fasilitas publik tersebut. Sebagaimana dengan pemerintahan lain, sumber dana utama perekonomian daerah adalah pajak. Besarnya pendapatan pajak menandakan besarnya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Kegiatan ekonomi yang besar berarti pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut cenderung tinggi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh provinsi di Indonesia, yang ditunjukkan pada Grafik 1.1.
1
Grafik 1.1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta dengan Ratarata Pertumbuhan Ekonomi Seluruh Provinsi di Indonesia
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah.
Disamping tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, nominal PDRB (Pendapatan Regional Daerah Bruto) DKI Jakarta menunjukkan angka yang paling tinggi jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia. Grafik 1.2 menunjukkan rata-rata PDRB dalam lima tahun terakhir di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan provinsi lainnya di Indonesia. Tingginya pendapatan DKI Jakarta ini membuktikan bahwa kegiatan ekonomi di Jakarta sangat besar.
2
Grafik 1.2 PDRB Total Riil Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Provinsi lainnya
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah.
Kegiatan ekonomi Provinsi DKI Jakarta dibagi ke dalam sembilan sektor, yaitu: pertanian; pertambangan dan penggalian; listrik, gas, dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Grafik 1.3 menunjukan distribusi sektor ekonomi di Jakarta. Kegiatan ekonomi terbesar ditunjukan oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor industri pengolahan. Sektor jasajasa, sektor bangunan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi juga memberikan peran yang cukup penting bagi kegiatan ekonomi DKI Jakarta. Sementara peran sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor listrik, gas, dan air bersih cenderung kecil terhadap kegiatan ekonomi di DKI Jakarta.
3
Grafik 1.3 Rata-rata Kontribusi Sektoral terhadap PDRB DKI Jakarta Tahun 2008-2012
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Berdasarkan uraian sumber keberhasilan, kegiatan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta, maka Provinsi DKI Jakarta layak untuk diteliti terkait faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Secara tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terusmenerus pada Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara (Kuncoro, 2010). Peningkatan pada PDB suatu negara juga disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Inilah sebabnya pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai salah satu indikator
4
pembangunan. Kemudian para ekonom menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar mengatakan bahwa peran utama dalam pertumbuhan ekonomi adalah kecenderungan menabung dari suatu perekonomian dan produktivitas modal. Kemudian Robert Solow (1956) menyarankan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari tenaga kerja dan modal. Mankiw, Romer, dan Weil (MRW) menguji kembali model Solow dengan data internasional dan menyimpulkan bahwa arahan dari model Solow sudah benar, namun besarannya kurang tepat. Kemudian MRW menambahkan faktor human capital ke dalam model Solow. Sehingga faktor-faktor yang digunakan dalam model ini adalah tenaga kerja, kapital, dan human capital. Pemilihan model MRW dilakukan karena selain melibatkan tenaga kerja dan modal, model ini juga melibatkan kualitas tenaga kerja dan modal. Kualitas tenaga kerja antara lain adalah tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan pekerja. Kualitas modal dilihat dari karakter modal yang diinvestasikan. Kualitas modal dapat diukur dengan melihat nilai keluaran dari investasi, diantaranya berupa penerimaan pajak dan output industri. Penelitian ini memilih variabel tingkat pendidikan tenaga kerja sebagai kualitas tenaga kerja dan variabel penerimaan pajak hotel dan restoran sebagai kualitas modal. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta, Periode 1998 – 2012: Analisis Model Pertumbuhan MRW (Mankiw–Romer–Weil)”.
5
1.2 Pertanyaan Penelitian Pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta selama bertahun-tahun selalu berada
diatas
rata-rata
nasional.
Tingginya
pertumbuhan
ekonomi
ini
membuahkan hasil kegiatan pembangunan yang terus dilakukan di DKI Jakarta. Keberhasilan perekonomian ini layak untuk dipertahankan sehingga perlu ditinjau peran apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh MRW, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tidak hanya tenaga kerja dan modal secara kuantitas, tetapi juga memperhitungkan kualitas dari tenaga kerja dan modal. Untuk itu, pertanyaan penelitian (research questions) ini adalah: 1. Apakah pertumbuhan tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta? 2. Apakah pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta? 3. Apakah
pertumbuhan
penanaman
modal
dalam
negeri
(PMDN)
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta? 4. Apakah kualitas tenaga kerja yang dalam penelitian ini menggunakan data pertumbuhan tingkat pendidikan tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta? 5. Apakah kualitas modal yang dalam penelitian ini menggunakan data pertumbuhan penerimaan pajak hotel dan restoran berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta?
6
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh pertumbuhan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 2. Mengetahui pengaruh pertumbuhan PMA terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 3. Mengetahui pengaruh pertumbuhan PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 4. Mengetahui pengaruh pertumbuhan tingkat pendidikan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 5. Mengetahui pengaruh pertumbuhan penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta.
1.4 Hipotesa Penelitian Sebagai pedoman pelaksanaan penilitan, disusun hipotesa sebagai berikut: 1. Bahwa pertumbuhan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 2. Bahwa
pertumbuhan
realisasi
Penanaman
Modal
Asing
(PMA)
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta.
7
3. Bahwa pertumbuhan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 4. Bahwa kualitas tenaga kerja yang dalam penelitian ini menggunakan data pertumbuhan tingkat pendidikan pekerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 5. Bahwa kualitas modal yang dalam penelitian ini menggunakan data Pajak Hotel dan Restoran pertumbuhan pajak hotel dan restoran berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta.
1.5 Batasan Masalah Batasan masalah penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini menggunakan data tahunan Provinsi DKI Jakarta dengan periode tahun 1998 hingga 2012. 2. Model penelitian ini mengikuti model pertumbuhan MRW. Dimana variabel dependen dari penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi. Variabel independennya adalah tenaga kerja, modal, kualitas tenaga kerja: tingkat pendidikan pekerja, dan kualitas modal: penerimaan pajak hotel dan restoran. 3. Alat analisis yang digunakan terbatas pada uji stasionaritas, uji MWD, dan regresi linier berganda.
8
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai faktorfaktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. 2. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan petumbuhan ekonomi daerah 3. Sebagai tambahan sumber ilmu pengetahuan terkait pertumbuhan ekonomi daerah.
1.7 Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: y=f(x1, x2, x3, x4, x5, ε) Di mana: y adalah pertumbuhan ekonomi x1 adalah pertumbuhan tenaga kerja x2 adalah pertumbuhan modal asing x3 adalah pertumbuhan modal dalam negeri x4 adalah pertumbuhan tingkat pendidikan pekerja x5 adalah pertumbuhan pajak hotel dan restoran
Persamaan regresi jika model yang digunakan linier:
y = b0 + b1x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 + e
9
Persamaan regresi jika model yang digunakan non-linier1:
ln y = b0 + b1 ln x1 + b2 ln x2 + b3 ln x3 + b4 ln x4 + b5 ln x5 + e Keterangan: β0 adalah konstanta β1, β2, β3, β4, β5 adalah koefisien ε adalah error term
1.8 Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji stasionaritas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data di dalam variabel ekonomi yang diteliti stasioner atau tidak stasioner. Deteksi stasionaritas dilakukan dengan mengguji akar unit dengan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). 2. Uji Mackinnon White Davidson (MWD) untuk mengetahui model regresi yang lebih tepat antara model regresi linier dan non-linier. 3. Regresi linier berganda menggunakan metode OLS. 4. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) dengan melakukan uji normalitas,
uji
multikolinieritas,
uji
heteroskedastisitas,
dan
uji
autokorelasi.
1
Persamaan non-linier yang dilinierkan.
10
5. Uji statistik untuk melihat valid atau tidaknya hasil estimasi (goodness of fit). 6. Uji-t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara signifikan.
1.9 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan.
Berisi
latar
belakang
penelitian,
pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, hipotesa penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, model penelitian, dan alat analisis penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan teori. Berisi tinjauan literatur, tinjauan teoritis, landasan teori pendukung hipotesis, dan landasan teori analisis BAB III : Gambaran umum. Berisi tentang gambaran umum faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta, serta gambaran umum pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta. BAB IV : Analisis data dan pembahasan. Berisi tentang hasil analisis data dan pembahasannya. BAB V : Kesimpulan dan implikasi. Berisi tentang kesimpulan penelitian serta implikasi yang dibuat berdasarkan pada kesimpulan.
11