BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk-produk yang di hasilkan dan di perkenalkan ke konsumen, tidak seluruhnya dapat memuaskan atau memenuhi sesuai keinginan konsumen. Hal ini disebabkan, salah satu diantaranya kesulitan desainer dalam menterjemahkan keinginan konsumen yang bervariasi dan berubah-ubah. Meskipun demikian, secara umum seharusnya produk yang berada di pasar dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemakainya. Tetapi kenyataannya banyak produk yang beredar di pasar tidak disukai oleh konsumen, karena konsumen merasa tidak menyukainya atau membutuhkannya akan produk tersebut. Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seharusnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan desain produk. Produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan manusia. Tetapi banyak produk yang dijual dan beredar di pasaran dinilai tidak ergonomis, dan manusia sebagai pengguna tidak menyadari akan hal tersebut karena tidak ada pilihan lain. Produk tersebut dibuat dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia,
1
tetapi produk tersebut dinilai tidak ergonomis, sehingga produk tersebut memiliki sedikit manfaat yang akan dirasakan oleh manusia sebagai konsumen bahkan akan memberikan efek negatif bagi penggunanya. Dengan demikian akan menguatkan hipotesa bahwa produk yang dirancang tidak menggunakan konsep ergonomis, tidak akan memberikan manfaat yang besar bagi pemakainya sehingga tidak akan diminati dan dibeli oleh manusia sebagai konsumen, dimana produk tersebut tidak akan memberikan nilai jual yang tinggi dan tidak memiliki keunggulan bersaing. Sedikit sekali produk yang dirancang secara ergonomis, bahkan masih sedikit pihak yang berkepentingan (baik produsen ataupun konsumen) belum memahami pentingnya konsep ergonomi dalam pengembangan desain produk. Hal ini disebabkan belum adanya proses sosialisasi konsep ergonomi secara terpadu dan berkesinambungan ke masyarakat luas, dimana konsep ergonomi masih dipandang sebagai konsep yang tidak ada gunanya dan membuang-buang biaya, atau setidaknya masih memberikan kesan akan membuat harga produk menjadi mahal sehingga sulit laku dan bersaing di pasaran. Anggapan dan kesan ini menjadi ganjalan dan perlu dikikis secara bertahap dan perlunya sosialisasi aplikasi konsep ergonomi dalam pengembangan desain produk tidak akan membuat harga pokok menjadi mahal, bahkan akan memberikan nilai tambah terhadap fungsi produk tersebut sehingga sedemikian rupa aplikasi konsep ergonomi tersebut akan memberikan nilai jual produk yang tinggi dan keunggulan bersaing.
2
Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi semakin pesat dan canggih yang akhirnya dapat mempermudah konsumen dalam cara pemakaian dan penyimpanan, Fideks Compact Workstation adalah suatu desain meja kerja yang dapat dipindah-pindah, dilipat dan berubah bentuk sesuai dengan fungsinya dengan mempertimbangkan dalam aspek inovasi, efisiensi dan efektivitas kerja. Salah satu terobosan dari masa ke masa Workstation biasanya berbentuk besar dan memakan banyak tempat sehingga kurang efisiensi dalam penggunaannya. Dengan dibuatnya Fideks Compact Workstation ini konsumen dapat menikmati tiga fungsi sekaligus. Salah satu pendekatan untuk membuat rancang Fideks Compact Workstation yaitu dengan teori ergonomi dan Quality Function Deployment (QFD). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja dalam sistem yang baik, efektif, aman dan nyaman. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang tidak dapat di tunda lagi. Lingkungan ruang kerja adalah tempat dimana proses bekerja berlangsung. Dalam proses bekerja, sebagian besar aktivitas bekerja dilaksanakan dengan duduk. Dalam arti duduk, mengetik dan menulis. Sehingga kenyamanan dan efektivitas gerak konsumen tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
3
Salah satu sarana penunjang dalam bekerja adalah Workstation multifungsi, Workstation multifungsi yang ergonomi sangat diperlukan bagi pengguna, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Salah satu komponen lingkungan bekerja yang diamati dalam penelitian ini adalah Workstation untuk fungsi lebih dari sekedar Workstation biasa. Workstation yang banyak digunakan di perkantoran atau di rumah dirasakan sangat tidak nyaman dan tidak dapat berfungsi lebih, karena banyak keluhan konsumen dari Workstation yang lama baik itu keluhan fisik ataupun keluhan materialnya. Sehingga diperlukan perancangan Compact Workstation Multi fungsi yang ergonomis bagi konsumen agar dapat memberikan kenyamanan dan fungsi lebih dalam penggunaannya serta mudah dalam penyimpanan. Adapun kantor merupakan pusat seluruh kegiatan pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaan. Susunan ruang kantor yang tidak berdesakdesakan dan terkesan rapi serta faktor warna dan cahaya yang sesuai dengan ruang kerja dapat memunculkan kegairahan pegawai dalam bekerja. Penataan ruang dan fasilitas di dalamnya akan dapat membantu tercapainya suatu proses mekanisme dan mobilisasi kerja yang baik sehingga efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan pekerjaan dapat tercapai. Jika semua pegawai mulai dari jabatan yang tertinggi hingga yang terendah bekerja secara efisien, maka setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Namun, jika hal ini tidak dapat dijalankan maka pencapaian tujuan secara keseluruhan di khawatirkan akan sulit diraih. Dalam melakukan aktivitasnya, tiap-tiap bagian di kantor harus menjalin
4
hubungan kerja yang baik. Satu sama lain saling berkaitan dan memiliki ketergantungan sehingga tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri. Rancangan inovasi Compact Workstation yang tepat guna dan multifungsi sangat membantu dalam menentukan tata letak suatu ruang tempat kerja sehingga efisiensi dan efektivitas dalam melakukan kegiatan pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan juga memberikan suasana ruangan terasa lebih lapang dan tidak merasa berdesak-desakan antara Workstation satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hal itulah, maka peneliti berusaha membuat dan mengkaji tentang Workstation yang inovatif dalam kaitannya dengan pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dengan melakukan penelitian yang diberi judul “INOVASI RANCANG-BANGUN FIDEKS COMPACT WORKSTATION DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
1.2 Identifikasi Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas didapat rumusan masalah dari desain Compact Workstation sebagai berikut: 1. Perlu diketahui apa saja atribut-atribut yang harus diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepentingan dunia industri atau perkantoran.
5
2. Perlunya mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing atribut Compact Workstation bagi dunia industri atau perkantoran. 3. Perlunya menentukan prioritas atribut yang harus di kembangkan. 4. Perlunya perancangan desain produk tepat guna Compact Workstation yang inovatif, efektif dan efisien.
1.3 Ruang lingkup Batasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Produk yang akan menjadi bahasan dalam penelitian perancangan produk ini adalah Compact Workstation. 2. Sampel konsumen untuk pengumpulan data survei konsumen adalah lingkungan industri dan perkantoran, para ahli, dan masyarakat umum. 3. Penelitian ini dibatasi sampai pada perancangan pengembangan produk dan prototipe. Tidak dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pada responden. 4. Cakupan atribut kebutuhan konsumen meliputi produk dan harga. Asumsi yang digunakan adalah : 1. Asumsi yang digunakan dalam pemakaian metode kuesioner dan wawancara : a. Subyek (responden) adalah pelaku usaha dan masyarakat umum.
6
b. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. 2. Pada perancangan skala kuesioner terdapat kontinum (variasi data menurut tingkatan) yang nyata. 3. Jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian pengembangan produk desain Compact Workstation ini adalah : 1. Mengetahui atribut-atribut produk desain Compact Workstation yang inovatif, efektif dan efisien yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. 2. Mengetahui tingkat kepentingan masing-masing atribut produk bagi pengguna. 3. Mengetahui
prioritas
atribut
Compact
Workstation
yang
harus
dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. 4. Mendapatkan desain produk desain Compact Workstation yang berfokus pada konsumen.
7
1.5 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari perancangan produk desain Compact Workstation yang akan dilakukan adalah : 1. Dapat dijadikan dasar pembuatan kebijakan pengembangan terhadap produk baru. 2. Produk yang diciptakan dapat bermanfaat bagi konsumen dan mempunyai nilai jual (marketable). 3. Menumbuhkan jiwa yang inovatif akan adanya produk-produk yang ada agar menjadi lebih tepat guna dan efisien dalam penggunaannya.
1.6 Sistematika Tugas Akhir Sistematika penulisan yang di gunakan pada penyusunan laporan tugas akhir, seperti diuraikan di bawah ini. BAB I Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang dan identifikasi masalah yang di angkat dalam penelitian, perumusan masalah, penetapan asumsi dan batasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup dalam penelitian (perancangan dan pengembangan produk).
8
BAB II Studi Pustaka Bab ini memberikan penjelasan secara terperinci mengenai teori-teori yang di gunakan sebagai landasan
pemecahan masalah serta memberikan
penjelasan secara garis besar metode yang digunakan oleh penulis sebagai kerangka pemecahan masalah. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini berisikan gambaran restruktur tahapan-tahapan proses pelaksanaan penelitian, perencanaan sampai dengan pengerjaan akhir yang digambarkan dalam diagram alir. BAB IV Pengolahan Data dan Analisa Data Bab ini berisikan uraian mengenai data-data penelitian yang digunakan dalam proses pengolahan data sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan dalam bab sebelumnya di lanjut kan dengan analisis hasil pengolahan data. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis pemecahan masalah maupun hasil pengumpulan data serta saran-saran perbaikan atas permasalahan yang dibahas.
9