1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan mentah menjadi bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Kegiatan tersebut biasanya disebut dengan proses produksi. Menurut Supriyono
(1999:56),
proses
produksi
yang
dilakukan
perusahaan
manufaktur dimulai dari mengolah bahan baku sampai menjadi produk jadi yang siap untuk dijual melalui beberapa tahapan yaitu pengadaan (procurement),
produksi
(production),
penyimpanan
produk
selesai
(warehousing of finish goods), dan penjualan produk selesai (selling of finish product). Kegiatan
produksi
yang
dilakukan
perusahaan
manufaktur
memerlukan pengorbanan sumber ekonomi. Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi berkaitan dengan proses produksi disebut dengan biaya produksi. Menurut
objek
pengeluarannya,
biaya
produksi
dalam
perusahaan
manufaktur dibagi menjadi biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP) (Mulyadi, 2005:14). BBB dan BTKL disebut dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan BTKL dan BOP sering disebut dengan istilah biaya konversi (conversion
1
2
cost) yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi yang terjadi dalam mengolah produk jadi harus dapat dikendalikan agar tidak terjadi pemborosan. Pengendalian meliputi langkahlangkah yang harus disiapkan dan ditempuh supaya yang direncanakan dapat tercapai, direalisasikan atau agar hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang dapat dicapai. Menurut Nasehatun (1999:214), pengendalian biaya adalah suatu proses yang meliputi seluruh tingkat dan seluruh kegiatan satu perusahaan. Pengendalian terhadap biaya produksi dapat dilakukan dengan menetapkan biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik untuk mengolah produk atau jasa tertentu (Halim, 1999:268). Biaya yang telah ditentukan dimuka
merupakan
pedoman
di
dalam
pengeluaran
biaya
yang
sesungguhnya. Menurut Horngren, et.al (1998:1030), penggunaan sistem biaya standar membantu manajer dalam menganalisa hubungan antara apa yang seharusnya dikeluarkan (biaya standar) dengan apa yang dikeluarkan (biaya sesungguhnya). Dari hubungan tersebut akan muncul selisih (variance) antara biaya sesungguhnya yang dibandingkan dengan biaya standar. Analisa selisih (variance) biaya tersebut dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk pengendalian biaya.
3
Selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dikatakan menguntungkan (favorable) jika biaya sesungguhnya lebih kecil daripada standarnya. Sebaliknya selisih biaya dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) apabila biaya sesungguhnya melampaui standarnya. Besar kecilnya perbedaan yang terjadi antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tergantung dari kemampuan perusahaan untuk mengawasi setiap kegiatan yang mempengaruhi biaya untuk memproduksi biaya tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS SELISIH (VARIANCE) BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KERUPUK ECHO JEPARA”.
1.2. Ruang Lingkup Masalah. Untuk memudahkan dalam pembahasan, maka ruang lingkup dari penelitian ini menitikberatkan pada analisis selisih biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), biaya overhead pabrik (BOP) pada tahun 2008 dan 2009. Sedangkan untuk pembatasan obyek dalam penelitian ini adalah pada perusahaan kerupuk ECHO Jepara.
1.3. Perumusan Masalah. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis selisih (variance) biaya produksi yang terjadi pada perusahaan kerupuk ECHO Jepara?.
4
1.4. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk menganalisis selisih (variance) biaya produksi yang terjadi dalam operasional perusahaan kerupuk ECHO Jepara.
1.5. Kegunaan Penelitian. 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membuka cakrawala berfikir tentang pengendalian biaya produksi dengan menggunakan analisis selisih (variance). Penelitian ini juga dapat melatih peneliti
untuk
menganalisis
selisih
biaya
produksi
dengan
mempraktekkan teori yang telah diperoleh. 2. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini dapat digunakan perusahaan kerupuk ECHO Jepara sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan standar biaya produksi. 3. Bagi Pihak Lain dan Masyarakat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca mengenai analisis selisih biaya produksi dalam suatu perusahaan manufaktur. Dan juga dapat menjadi referensi untuk penelitian mengenai masalah ini lebih lanjut.
5
1.6. Sistematika Penulisan. Seluruh materi pokok yang disajikan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Memuat latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berisi tentang biaya produksi, sistem biaya standar, anggaran fleksibel, dan analisis selisih biaya produksi. Selain itu dalam bab ini juga menjelaskan tentang kerangka penelitian dan hasil penelitian terdahulu. BAB III Metodologi Penelitian Dalam bab ini berisi tentang penentuan variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan bagian inti dari seluruh laporan penelitian. Dalam bab ini menguraikan tentang data yang diperoleh dari obyek penelitian dan proses pengolahan serta menganalisis data. Dan juga disertai dengan hasil analisis mengenai masalah yang diteliti.
6
BAB V Kesimpulan dan Saran Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dari pembahasan data hasil penelitian dan saran yang bermanfaat bagi obyek penelitian.