BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga menjadikan usaha ini semakin populer. Kemunculan stasiun televisi menjadikan media periklanan sangat tepat dilakukan saat ini untuk mempromosikan berbagai produk atau jasa melalui agensi periklanan sebagai perancang konsep dan production house sebagai eksekutor dalam memproduksi iklan kepada sasaran-sasaran konsumen yang dituju. Artikel pada situs marketing.co.id menuliskan kini banyak perusahaan yang melakukan kerja sama dengan beberapa agensi iklan dan production house untuk membangun konsep iklan produk mereka (2011, diakses pada 8 September 2014), sehingga membuat persaingan
ketat
diantara
production
house
untuk
menarik
perhatian
konsumennya. Dalam persaingan setiap production house memiliki caranya masingmasing untuk bersaing dengan para kompetitornya. Selain meningkatkan layanan, production house juga harus memiliki ciri khas untuk membedakan dengan yang lain. Salah satu elemen terkecil yang dapat menjadi ciri khas dari perusahaan adalah identias perusahaan yaitu logo (Adams dan Morioka, 2004, Hlm.16). Masih banyak perusahaan yang belum memiliki identitas logo termasuk Kaizen House of Film.
1
Kaizen House of Film merupakan sebuah perusahaan production house yang bertempat di Bintaro dan telah berdiri sejak tahun 2011. Berdirinya Kaizen House of Film berawal dari seorang creative director dan seorang director yang telah puluhan tahun berkecimpung di dunia TV Commercial merasa bahwa belum banyak production house yang bekerja dengan sistem yang baik dan benar sehingga muncul keinginan untuk membuka production house sendiri dengan sistem yang terstrukstur. Kaizen House of Film belum memiliki identitas visual berupa logo, karena pada awalnya target konsumen-nya adalah perusahaan menengah ke bawah yang ternyata perusahaan tersebut tidak memperdulikan identitas logo dari sebuah production house. Seiring berjalannya waktu Kaizen house of Film ingin memperluas target konsumen untuk dapat masuk ke dalam perusahaan besar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, tanpa adanya logo Kaizen House of Film tidak dapat masuk ke dalam perusahaan besar salah satunya adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., karena perusahaan tersebut membutuhkan sebuah identitas visual dari production house. Salah satu identitas visual adalah logo yang sangat berperan penting dalam perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat supriyono bahwa logo menjadi salah satu elemen terpenting yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengenalkan identitas visual yang juga untuk memperlihatkan kualitas perusahaan, kepercayaan, image, dan estimasi harga (2010, Hlm. 103). Melihat fenomena yang terjadi pada Kaizen House of Film, kehadiran sebuah logo sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu perusahaan 2
terutama untuk klien yang belum mendengar Kaizen House of Film. Dengan memiliki sebuah logo maka Kaizen House of Film akan memilki identitas visual yang berfungsi sebagai wajah dari perusahaan tersebut untuk menampilkan identitas dan kualitas dari perusahaan juga agar dikenal serta diingat oleh calon konsumen sehingga mampu bersaing dengan production house lainnya dan dapat mempertahankan posisinya di pasar global. Supriyono menambahkan (2010, Hlm. 11), bahwa di era global market yang sangat kompetitif ini, logo bukan lagi sekedar tanda ataupun merek dagang, melainkan sudah menjadi senjata dalam bisnis. Dengan adanya uraian permasalahan di atas, dalam tugas akhir ini penulis akan mencari solusi dengan merancang logo Kaizen House of Film yang dapat menampilkan kualitas dan identitas dari perusahaan. 1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan sebuah rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana merancang logo Kaizen House of Film yang dapat menampilkan identitas dan kualitas dari perusahaan? 2.
Bagaimana merancang sebuah Graphic Standards Manuals atau GSM untuk pengaplikasian media pendukung untuk logo tersebut?
1.3.
Batasan Masalah
Berdasar pada rumusan masalah dan latar belakang yang telah dijabarkan, tentunya perlu ada batasan masalah dalam perancangan logo Kaizen House of 3
Film, agar nantinya pembahasan dan penelitian dalam perancangan logo tidak melebar dan lebih terfokus. Perancangan logo ini dibatasi oleh ruang lingkup sebagai berikut: 1.
Perancangan logo akan dilanjutkan dengan pembuatan Graphic Standard Manual sebagai buku panduan pengaplikasian logo Kaizen House of Film.
2.
Desain logo dan desain grafis yang ada pada Graphic Standard Manual diterapkan pada media yang ditujukan dan dilihat secara langsung oleh klien seperti kartu nama, video showreel dan perlengkapan yang digunakan saat presentasi kepada klien.
3.
4.
Segmentasi demografis a. Area
: Jakarta.
b. Kelas Sosial
: Menengah ke atas.
c. Pekerjaan
: Agency iklan dan Perusahaan.
Segmentasi psikografis a. Agency iklan dan para pebisnis dari perusahaan yang ingin dibuatkan iklan dengan segala budget, baik untuk dengan budget rendah maupun tinggi pada produk ataupun jasa yang dijualnya. b. Target adalah klien yang memperdulikan identitas visual production house baik melalui logo hingga media pengaplikasiannya yang dapat mempengaruhi persepsi mereka akan kualitas production house tersebut.
4
5. Targeting Berdasarkan segmentasi di atas, target utama dari Kaizen House of Film adalah agensi iklan dan pebisnis dari perusahaan yang ingin dibuatkan iklan dengan segala budget, dan berada sekitar area Jakarta. 1.4.
Tujuan Tugas Akhir
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah: 1.
Merancang logo yang dapat menampilkan identitas dan kualitas dari perusahaan Kaizen House of Film.
2.
Mengaplikasikan hasil pembuatan logo ke dalam Graphic Standard Manual sebagai panduan pengaplikasian media pendukung untuk logo.
1.5.
Manfaat Tugas Akhir
Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat bagi penulis: 1.
Memberikan penulis pengalaman dan pengetahuan dalam merancang logo secara benar dan terstruktur sesuai dengan tahapan kerja.
2.
Melatih kedisiplinan penulis dalam kemampuan mengatur waktu.
5
Manfaat bagi Kaizen House Of Film: 1.
Dengan memiliki logo, Kaizen House of Film dapat dikenal dan juga diingat oleh konsumen, serta semakin dipercaya dengan kualitas yang dimiliki oleh Kaizen House of Film.
2.
Meningkatkan potensi Kaizen House of Film sehingga dapat bersaing dengan kompetitor.
Manfaat bagi Universitas Multimedia Nusantara: 1.
Memberikan pengetahuan dan wawasan baru mengenai pentingnya suatu logo untuk production house yang bergerak di bidang TV Commercial.
2.
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian perancangan logo di masa yang akan datang.
1.6.
Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan perancangan ini, tentunya memerlukan proses pengumpulan data dalam penelitian logo Kaizen House of Film dengan menggunakan metode sebagai berikut: 1.
Wawancara Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Budi Santoso Liman, selaku pihak dari Kaizen House of Film. Penulis menanyakan mengenai visi
6
dan misi yang dimiliki oleh Kaizen House of Film dan unique selling point yang membedakannya dengan production house lainnya. Selain itu, penulis juga bertanya lebih mendalam mengenai informasi tentang pesan, ciri khas, dan nilai apa yang ingin disampaikan dalam identitas Kaizen House of Film. 2.
Observasi Penulis melakukan observasi dengan pengamatan secara langsung ke lokasi Kaizen House of Film. Observasi bertujuan untuk mengetahui berbagai hal atau kondisi sehingga memperoleh gambaran mengenai perusahaan Kaizen House of Film. Tujuan observasi juga untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di tempat penelitian. Penulis juga mengamati pada media apa saja logo Kaizen House of Film dapat diterapkan.
3.
Studi literatur Studi literatur dilakukan dalam rangka mencari landasan teori mengenai perancangan logo Kaizen House of Film melalui pencarian buku.
1.7.
Metode Perancangan
Dalam perancangan logo tentunya melewati tapahan-tahapan metode dalam melakukan perancangan logo Kaizen House of Film, yaitu: 1.
Riset Riset dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan Kaizen House of Film dengan melakukan wawancara pada pihak Kaizen
7
House of Film untuk mengetahui lebih mendalam mengenai perusahaan tersebut. Data juga diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh penulis. 2.
Pengembangan konsep Penulis melakukan brainstorming terhadap permasalahan yang ada dan mengembangkannya hingga menghasilkan ide-ide dan gagasan kreatif. Penulis juga melakukan studi pembanding antara Kaizen House of Film dengan production house lainnya di Jakarta. Dalam proses ini penulis juga mempelajari bagaimana logo dapat memiliki dan memberikan kesan tertentu yang disesuaikan dengan target sasaran konsumen.
3.
Pengembangan desain Setelah menemukan konsep dari perancangan, ide dan gagasan kreatif tersebut dikembangkan lagi melalui sketsa dalam bentuk visual. Desain logo yang dibuat harus berdasarkan prinsip dan elemen visual logo serta sesuai dengan hasil olahan data yang telah dilakukan. Kemudian bentuk visual dikembangkan kedalam bentuk digital dan diberikan warna yang sesuai.
4.
Aplikasi Perancangan logo dilanjutkan dengan pembuatan Graphic Standard Manual (GSM) sebagai buku panduan pengaplikasian logo agar dalam pengaplikasian logo ke dalam berbagai media tetap konsisten. Penulis juga mengaplikasikan desain logo ke dalam kartu nama, kop surat, amplop, video showreel dan media lainnya yang dibutuhkan Kaizen House of Film.
8
1.8.
Skematika Perancangan
9