BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi pertumbuhan industri plastik merupakan industri yang memiliki pasar prospektif baik di dalam maupun di luar negeri. Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam acara peresmian production Line terbaru dari Biaxially-Oriented Polyester (BOPET) dan Metalizing Line PT Indopoly di Pabrik Indopoly Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 24 Oktober 2012, potensi konsumsi produksi plastik di Indonesia masih cukup besar dengan konsumsi perkapita yaitu 10 kg pertahun.
Jumlah itu jauh lebih rendah apabila
dibandingkan dengan Singapura yang sebesar 80 kg, Malaysia 64 kg, Thailand 42 kg, Eropa dan Amerika Serikat (AS) lebih dari 100 kg (Irawan, 2012). Kondisi tersebut menunjukkan tingkat penggunaan atau konsumsi plastik per kapita di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Berdasarkan data BPS (Statistik, 2012), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 tumbuh sebesar 6,17% dibandingkan triwulan III-2011. Secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga triwulan III-2012 dibandingkan dengan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,29%. Seiring pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kebutuhan konsumsi plastik di pasar dalam negeri terus meningkat. Selama ini produksi plastik kemasan banyak digunakan untuk
1
memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari makanan dan minuman, kosmetika, elektronika, farmasi, otomotif, minyak pelumas dan lain-lain. Akan tetapi peningkatan konsumsi plastik masyarakat tidak diimbangi dengan pasokan bahan baku plastik yaitu polypropylene sehingga sebagian besar kebutuhan bahan baku harus diimpor, sebagai contoh untuk tahun 2011, impor polypropylene Indonesia sebesar 485.000 ton dari kebutuhan 976.000 ton per tahun. Salah satu penyebab rendahnya pasokan polypropylene di Indonesia adalah karena tidak beroperasinya PT XXX yang merupakan perusahaan penghasil polypropylene terbesar kedua setelah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT XXX sehingga tidak bisa beroperasi adalah karena perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Dalam tesis ini, penulis mau membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan agar PT XXX mampu keluar dari permasalahan keuangan dan dapat beroperasi kembali. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan restrukturisasi hutang. Restrukturisasi hutang merupakan suatu proses untuk merestruktur hutang bermasalah dengan tujuan untuk memperbaiki posisi keuangan debitur, (Darmadji, 2001). Jadi, dengan restrukturisasi hutang diharapkan debitur mampu melakukan pembayaran hutang dengan syarat yang lebih lunak atau lebih ringan dibandingkan dengan syarat pembayaran hutang sebelum dilakukannya proses restrukturisasi hutang, karena adanya konsesi khusus yang diberikan kreditur
2
kepada debitur. Kondisi seperti ini hanya akan dilakukan jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan seperti yang terjadi di PT XXX. Sejak terjadinya krisis tahun 2008 dimana harga minyak dunia berfluktuasi sangat tajam membuat banyak perusahaan yang bergerak disektor energi terkena dampak kerugian yang cukup besar. Salah satu perusahaan yang terkena dampak dari fluktuasi harga minyak yang sangat tajam adalah PT XXX. Hal ini diperparah dengan kondisi perusahan yang tidak dapat beroperasi pada saat itu dan berbarengan dengan jadwal jatuh tempo pinjaman perusahaan ke bank sehingga perusahaan tidak mampu membayar dan dinyatakan default yang berdampak pada sulitnya mencari modal kerja hingga berhenti beroperasi. Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh PT XXX, maka restrukturisasi hutang sangat diperlukan untuk dilakukan dengan segera agar perusahaan dapat beroperasi kembali dan memberikan produk ke pasar dalam negeri
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang terjadi di PT XXX, maka rumusan masalah dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut: 1. Alternatif restrukturisasi hutang apa yang dapat diterapkan di PT XXX untuk mengatasi masalah kesulitan keuangan di perusahaan tersebut ?
3
2. Alternatif restrukturisasi hutang mana yang merupakan pilihan terbaik bagi PT XXX dengan membandingkan hasil nilai perusahaan setelah dilakukannya restrukturisasi ?
1.3. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. menganalisis
alternatif-alternatif
yang
dapat
diterapkan dalam
restrukturisasi hutang di PT XXX. 2. mengidentifikasi alternatif restrukturisasi hutang yang terbaik bagi PT XXX.
1.4. Metode Penelitian Penulis menggunakan pendekatan deduktif dimana melakukan penelitian bermula dari fenomena restrukturisasi hutang yang terjadi di PT XXX untuk menemukan alternatif terbaik menggunakan teori-teori yang relevan. Tools yang digunakan dalam melakukan analisis adalah tehnik penilaian perusahaan dengan menggunakan metode Discounted cash flow(Fridson, 1996; Penman, 2007) yang merupakan tehnik penilaian yang paling akurat dan umum digunakan untuk menilai perusahaan, dalam hal ini menilai perusahaan setelah dilakukan restrukturisasi hutang.
4
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari: a. Laporan keuangan dan laporan operasional PT XXX b. Studi kepustakaan, berupa textbook, jurnal, artikel, penelitian sebelumnya serta buku-buku penunjang lainnya
1.5. Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian terbatas pada topik alternatif restrukturisasi hutang dengan objek penelitian PT XXX yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang petrokima dengan data periode 2008-2012.
1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, antara lain sebagai berikut: 1. bagi akademisi
sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran pada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penelitian selanjutnya mengenai topik restrukturisasi hutang dalam rangka terus memperbaiki dan memberikan saran bagi sistem dan praktek di lapangan. 2. bagi Praktisi
5
memberikan wawasan bagi manajemen perusahaan mengenai dampak restrukturisasi hutang dan menjadi referensi dalam mengambil keputusan mengenai restrukturisasi hutang.
1.7. Sistematika Penulisan Dalam
melakukan
analisis
dan
penelitian
mengenai
alternatif
restrukturisasi hutang bagi PT XXX, penulis akanmembagi proposal penelitian ini menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab pertama akan membahas isu konseptual dan kontekstual yang menjadi latar belakang permasalahan yang dirumuskan menjadi masalah penelitian. Dalam bab ini juga meliputi pertanyaan dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan serta jadwal dan anggaran penelitian.
BAB II :TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan teori-teori yang relevan dengan restrukturisasi hutang beserta aplikasinya di beberapa perusahaan. Secara konseptual, teori yang dibahas adalah mengenai restrukturisasi hutang, alternatif
6
restrukturisasi hutang, serta dampak positif dan negative dari masingmasing alternatif yang ada.
BAB III : METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN Bab ketiga akan menguraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, antara lain meliputi: jenis penelitian, lokasi penelitian, variable dan data yang dikumpulkan. Bab ini juga meliputi deskripsi atas profil PT XXX yang merupakan objek penelitian. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab keempat akan membahas dan menganalisis permasalahan yang terjadi dengan melakukan penelitian atas alternatif restrukturisasi hutang diPT XXX berdasarkan hasil pengolahan data dengan tools yang ditetapkan dalam metode penelitian. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan simpulan yang menjawab pertanyaan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Selain itu, bab ini juga memberikan saran kepada peneliti maupun praktisi yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai alternatif restrukturisasi hutang.
7