BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan masalah strategis, karena tidak terpenuhinya
kepuasan kerja akan berdampak pada hasil kerja yang kurang baik. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena kepuasan kerja tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain kepemimpinan dan budaya organisasi berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh semua karyawan didalam suatu organisasi atau perusahaan. Salah satu elemen yang bernilai penting dalam sistem manajemen perusahaan adalah kepemimpinan (leadership). Siagian (2006:62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu tidak disenanginya. Siagian (2006:66) mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada 3 bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional dan peranan pengambilan keputusan. Nimran (2005:64) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
1
Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang muncul didalam organisasi dan pola kebiasaan serta terkait dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan organisasi. Budaya organisasi yang positif dan tumbuh menjadi kuat akan mampu memacu organisasi ke arah yang lebih baik. Sebaliknya budaya kerja negative akan memberikan dampak negative bagi organisasi. Untuk melihat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja karyawan , maka satu hal yang menjadi penilaian dasar dalam hal ini adalah dengan melihat sikap dan perilaku anggota organisasi tersebut. PT. Anta Tirta Kirana, sebuah perusahaan di Jakarta Barat yang bergerak di bidang importir bahan baku makanan seperti susu bubuk, keju, cream keju, tepung, susu cair, dan lain lain berdiri hampir selama 20 tahun yang telah menjadi supplier handal bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan di Indonesia. Sampai sekarang PT. Anta Tirta Kirana telah mempunyai karyawan dengan jumlah hampir 120 orang dan kedepannya akan terus menerus merekrut karyawan dengan jumlah yang lebih banyak karena bidang usaha perusahaan ini akan semakin luas dan berkembang. Namun seiring dengan berkembangnya perusahaan tersebut ditemukan masalah-masalah. Salah satu masalah yang terjadi pada divisi Human Resources Departement (HRD) yaitu tingginya turnover karyawan.
2
Mark Accountin Umum HRD eting Exim g
Jumlah Karyawan Resain Purchasing Adm Inventory Account Receivable Staff Logistic Manajer Marketing Jumlah Karyawan Resain
Adm. Marketing Manajer HRD Asisten Driver (Kenek) kebersihan 0
20
40
Sumber : Divisi HRD PT. Anta Tirta Kirana Di lingkungan kerja PT. Anta Tirta Kirana terjadi perputaran tenaga kerja yang cukup tinggi. Dalam periode waktu satu sampai tiga bulan misalnya terjadi satu sampai dua kali pergantian karyawan dalam suatu jabatan atau posisi tertentu, baik dari jabatan staff, administrasi, supervisor, sampai dengan level manajer. Tidak hanya dalam satu divisi, tetapi hal ini berlangsung juga dalam divisi-divisi yang lainnya mulai dari divisi umum seperti office boy (kebersihan), keamanan (secuirity), supir (driver) sampai dengan divisi HRD, Legal, Marketing, Logistic, Accounting, dan lain lain. Sistem pengadaan (procurement) di perusahaan ini yaitu proses penarikan tenaga kerja, seleksi, penempatannya disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan latar belakang pengalaman kerja masing-masing karyawan dan calon karyawan. Karyawan yang diterima bekerja di PT. Anta Tirta Kirana akan melewati masa probation yaitu selama 3 bulan. Dalam masa probation 3 bulan tersebut karyawan akan dinilai dan dievaluasi, apakah kemampuan karyawan 3
dinilai cukup layak atau tidak untuk bekerja di lingkungan perusahaan tersebut. Dua minggu sebelum masa probation berakhir, biasanya divisi HRD sudah membuat keputusan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh rekan-rekan kerja yang lain dan penilaian oleh atasan pula. Berdasarkan penilaian tersebut divisi HRD yang akan menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Tetap. Akan tetapi masalah yang sering terjadi yaitu sebelum masa probation (jangka waktu 3 bulan tersebut) berakhir, karyawan banyak yang mengajukan pengunduran diri dengan berbagai macam alasan, antara lain lokasi rumah yang jauh, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, ketidaksesuaian dengan lingkungan kerja, ketidaksesuaian dengan pekerjaan, ketidaksesuaian dengan karakter pemimpin, dan alasan lainnya. Padahal dari pihak perusahaan sudah memberikan apresiasi, penilaian positif dan kesempatan untuk belajar yang sama pada setiap karyawan baru. Penulis mendapatkan informasi tersebut dengan cara bertanya langsung kepada karyawan-karyawan yang menngajukan pengunduran diri. Dari berbagai macam alasan yang sering dikeluhkan oleh para karyawan yang mengundurkan diri, penulis menyadari bahwa aspek yang sering disinggung menyangkut variabel kepemimpinan dan budaya organisasi, seperti keluhan mengenai atasan yang terlalu diktator, terlalu galak, dan sebagainya. Tingginya turnover (perputaran) karyawan mengakibatkan perusahaan harus melakukan proses perekrutan karyawan baru secara terus menerus yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam mencari karyawan akan lebih besar dan juga membuang waktu yang diperlukan dalam proses perekrutan karyawan baru.
4
Kepuasan kerja berhubungan dengan turnover mengandung arti bahwa kepuasan kerja yang tinggi selalu dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah, dan sebaliknya jika pegawai banyak pegawai yang merasa tidak puas maka turnover pegawai tinggi. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Anta Tirta Kirana”.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi di PT. Anta Tirta Kirana. 2. Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Anta Tirta Kirana. 3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Anta Tirta Kirana
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.2. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk :
5
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi di PT. Anta Tirta Kirana. 2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Anta Tirta Kirana. 3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Anta Tirta Kirana
1.3.3. Manfaat penelitian Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat antara lain : 1.
Bagi pihak perusahaan atau organisasi Manfaat bagi pihak perusahaan atau organisasi dalam hal ini adalah
organisasi produksi dan distributor PT. Anta Tirta Kirana adalah sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan
tentang gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi yang sedang berlangsung dalam lingkungan kerja PT. Anta Tirta Kirana dan kemudian kaitannya dengan kepuasan kerja karyawan atau staff. 2.
Bagi Penulis Manfaat penelitian ini bagi penulis yaitu untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan apa yang disukai oleh kebanyakan karyawan dan pengaruhnya langsung terhadap kepuasan kerja yang dapat dilihat hasilnya dari kinerja dan produktivitas karyawan.
6
Selain itu juga untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penulisan skripsi terutama yang berhubungan dengan teori kepemimpinan dan budaya organisasi serta mempraktekkan dan membadingkan langsung dengan keadaan nyata yang terjadi di sebuah perusahaan.
7