BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan kcuangan pcrusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini bisa menyirnpan konflik potensial antara pemilik perusahaan dengan kreditur. jika perusauasn rnenikmati mba yang besar, njlai pasar sauarn (uana pemilik) akan meningkat pesat, sementara nilai hutang perusahaan (dana kreditur) tidak terpengarah. Sebaliknya, apabila perasahaan mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan, rnaka hak kreditur akan didahulukan sementara nilai saham akan menurun drastis. Jadi dengan demikian nilai saham merupakan indeks yang tepat memaksimumkan nilai perasahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pernegang saham. Espektasi dari pada investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan kemakmuran (wealth) para investor, terrnasuk di dalarnnya para pernegang saham. Dividen menapakan salah satu bentuk peningkatan wealth pernegang saham (Suharli, 2004). Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian (return) investasi mereka.
Universitas Sumatera Utara
Bagian Riset saham Harian Bisnis Indonesia dalam laporannya yang berjudul Pasar Prospek Finansial Asia Pasifik 2006 menyatakan bahwa pertumbuhan tingkat pengembalian (return) pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2005 turun menjadi 16,08 % dari 49,71% pada tahun 2004 (Bisnis Indonesia, 2006). Hal ini mengakibatkan alokasi investasi investor asing ke Indonesia menjadi berkurang. Di bidang manufaktur, dalam beberapa bulan terakhir tahun 2005 sampai dengan Maret 2006 telah terjadi penurunan penjualan dan produksi pada sejumlah sektor industri nasional seperti otomotif dan elektronika, yang berdampak kepada penurunan kinerja Industri manufaktur yang secara rata-rata sebesar 5,85% dari target 6,8%, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian (Kompas, 2006). Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan sebagai wealth-creating institution, namun jauh Jebih dari itu diharapkan dapat melipatgandakan kekayaannya. Pelipatgandaan kekayaan memerkkan langkah-langkah besar dan cemerlang. Ukuran kinerja keuangan secara urn urn dapat dilihat pada laba akuntansi (accounting profit), seperti Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) terhadap return. Terdapat beberapa indikator yang dapat dipakai oleh investor dalam menganalisis setiap investasinya. Salah satunya adalah laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan kinerja perusahaan serta di dalamnya juga terkandung
informasi mengenai hasil kegiatan perusahaan selama periode
tertenru. Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan oleh investor di pasar
Universitas Sumatera Utara
modal untuk penilaian (valuation) atas surat berharga (saham) yang hasilnya akan tercermin pada harga saham. Dalam mengambil keputusan investasi pada suatu perusahaan, investor pada umumnya melakukan analisis fundamental yang didapat dari analisis laporan keuangan perusahaan emiten. Analis fundamental menyatakan bahwa tingkat keuntungan perusahaan akan mempengaruhi harga saham, semakin tinggi tingkat keuntungan, semakin tinggi harga saham. Natarsyah (2000) menyatakan bahwa dengan asumsi para investor adalah rasioaal maka aspek fundamental menjadi dasar penilaian yang utama bagi para fundamentalis. Argumentasi dasarnya adalah bahwa harga saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik (intrinsic value) suatu saham yang merupakan nilai sesungguhnya pada suatu saat, tapi juga dan bahkan lebih penting adalah harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari. Dalam
analisis
fundamental,
investor
dapat
melakukan
analisis
berdasarkan kinerja perusahaan. Analisis ini terutama menyangkut faktor-faktor yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan, seperti kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan di masa mendatang dan sebagainya. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan manfaat bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan (Tuasikal, 2001). Dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas dengan mengacu kepada analisis fundamental sebagai salah satu alat untuk menilai suatu saham maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor-faktor fundamental yang bersifat internal yang terdiri dari Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini juga memasukkan variabel ukuran perusahaan (Size) sebagai proksi ukuran perusahaan untuk mengukur apakah perusahaan besar dianggap lebih mampu menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka masalah yang ingin di teliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap return saham industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
1.3.Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: Menemukan bukti empiris per.garuh faktor fundamental berupa rasio keuangan yang diukur dari Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Total Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) dan ukuran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan (SIZE) terhadap return saham serta menganalisis variabel mana yang paling berpengaruh terhadap return saham di pasar modal Indonesia (BEJ).
1.4. Kerangka Pemikiran Teoritis Investor pada umumnya selalu bersifat risk averter (menghindari resiko) dan seorang yang rasional. Dengan demikian investor dalam mengambil keputusan investasi (menjual atau membeli saham) akan mendasarkan pada infonnasi baik yang bersifat fundamental maupun teknikal. Namun penelitian ini hanya membatasi pada penggunaan informasi fundamental yang bersifat internal yaitu informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi dan laporan arus kas. Untuk dapat menilai kinerja dengan baik, investor perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Salah satu alal yang paling sering digunakan adalah rasio keuangan. Analisis fundamental dalam bentuk rasio dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang keuangan. Rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai signal peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan yaitu dengan membandingkan dengan tahun sebelumnya. Analisis rasio juga dapat membimbing investor untuk membuat keputusan atau mempertimbangkan apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Studi mengenai hubungan rasio keuangan dengan return dipelopori oleh O'Cornor pada tahun 1973, dengan menguji apakah rasio keuangan dengan menggunakan data keuangan yang dipublikasikan berguna bagi pembuatan keputusan eksternal. O'Cornor mendefimsikan pembuatan keputusan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh pemegang saham biasa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa analisis kekuatan hubungan dari variasi model ratio-rate of return memproyeksikan adanya keragaman akan manfaat rasio keuangan bagi investor pemegang saham biasa. Barlev dan Livnat (1990) menguji tambahan kandungan informasi rasiofund statement saat rasio tersebut dihubungkan dengan return saham biasa. Rasio fund statement diduga mempunyai tambahan kandungan informasi ketika dihubungkan dengan return saham, dibanding dengan rasio neraca dan rasio laporan laba rugi yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan rasio fund statement memiliki tambahan kandungan informasi. Ini berarti informasi arus kas juga bermanfaat bagi investor. Analisis fundamental merupakan salah satu alat untuk menilai suatu saham. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktorfaktor fundamental yang bersifat internal yang terdiri dari Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini juga memasukkan variabel SIZE sebagai proksi ukuran perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
CURRENT RATIO
RETURN ON EQUITY
CASH FLOW from OPERATIONS DEBT
RETURN SAHAM
PRICE BOOK VALUE (PBV)
SIZE
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran 1.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
kerangka kerangka pemikiran
yang
telah
diuraikan,
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Cash Flow from Operation to Debt (CFOD), Price Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
1.6. Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan yaitu: (1) Sebagai tambahan wawasan bagi peneliti, terutama mengenai perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. (2) Bagi investor dan calon investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informisi untuk mendukung keputusan investasi di pasar modal yaitu memberikan indikator analisis fundamental dalam bentuk rasio keuangan yang dapat dipertimbangkan agar return optimal dapat diraih. (3) Bagi perusahaan (emiten), dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan finansial untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memobilisasi dana dari pihak ketiga (investor). (4) Dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori berkaitan dengan analisis fundamental dan dapat menjadi tambahan referensi bagi dunia penelitian di lingkungan akademik dan profesional.
Universitas Sumatera Utara