BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dunia cenderung bergerak lambat, sedangkan perekonomin Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi. Sektor industri selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha. 7 6,8 6,6 6,4 6,2 6 5,8 5,6 2010
2011
2012
2013*
Keterangan: *Proyeksi Sumber: www.indonesiafinancetoday.com diakses pada 28 April 2013, 19:15 WIB GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Berdasarkan Gambar 1.1 kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2012 mencapai 6,3 persen turun 0,2 persen dari tahun 2011 yang mencapai angka 6,5 persen. Sedangkan Badan Pusat Statistik Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi indonesia akan kembali naik pada tahun 2013. Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu Negara berkembang adalah
untuk
memperkuat
perekonomian
nasional,
meningkatkan
laju
pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Salah
satu
usaha
untuk
meningkatkan
pembangunan
ekonomi
adalah
pembangunan di sektor industri yang merupakan usaha jangka panjang untuk memperbaiki struktur ekonomi dan menyeimbangkan antara industri dan pertanian. Sektor industri merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar untuk meningkatkan perekonomian indonesia. Maka pemerintah terus berusaha meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. TABEL 1.1 LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS (KUMULATIF) No
Lapangan Usaha
1 2 3 4 5
Makanan, Minuman dan Tembakau Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya Kertas dan Barang cetakan Pupuk, Kimia & Barang dari karet Semen & Barang galian bukan logam Logam Dasar Besi & Baja Alat Angk., Mesin & Peralatannya Barang Lainnya Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Pertumbuhan PDB
6 7 8 9
2010 % 2,7805 1,7667 -3,4670 1,6695 4,7009
2011 % 9,1884 7,5181 0,3497 1,4958 3,9508
2012 % 8,1857 1,4145 -0,8573 0,4987 9,1917
2,1793
7,1883
6,1073
2,3838 10,3802 3,0026
13,0567 6,9999 1,8244
5,5737 6,2255 4,2099
5,1165
6,8270
6,1265
6,1954
6,4570
6,3077
Sumber: Statistik Industri Kementrian Perindustrian Tabel 1.1 menunjukan pertumbuhan industri pengolahan non migas tahun 2012 mengalami penurunan yaitu hanya menjadi 6,12 persen dibandingkan tahun Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3
2011 yaitu sebesar 6,82 persen. Sedangkan penurunan pertumbuhan industri pengolahan non migas ini mengakibatkan pertumbuhan PDB mengalami penurunan pada tahun 2012 yaitu menjadi 6,3 persen dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 6,45 persen. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan kembali industri pengolahan sehingga industri pengolahan mampu untuk mengalami pertumbuhan positif.
Sumber: Berita Resmi Statistik Jawa Barat No.22/05/32/Th.XV GAMBAR 1.2 PERBANDINGAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA BARAT DAN NASIONAL TAHUN 2013 (q-to-q) Berdasarkan Gambar 1.2 pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Barat naik sebesar 0,31 persen, di tingkat nasional pada triwulan I tahun 2013 (q-to-q) ini mengalami penurunan produksi sebesar -2,25 persen. Penurunan pada triwulan I ini jauh dibawah triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,65 persen, dimana pada saat yang sama produksi Jawa barat hanya tumbuh 0,64 persen. Hal ini menunjukan industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Barat perlu diperhatikan sehingga mampu untuk mengalami pertumbuhan kembali.
Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4
Sumber: Berita Resmi Statistik Jawa Barat No.22/05/32/Th.XV GAMBAR 1.3 PERBANDINGAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL PROVINSI JAWA BARAT DAN NASIONAL TAHUN 2013 (q-to-q) Berdasarkan Gambar 1.3 produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) mengalami kenaikan pada triwulan I (q-to-q) tahun 2013 sebesar 1,74 persen, sedangkan Jawa Barat mengalami pertumbuhan lebih tinggi yaitu sebesar 4,78 persen. Secara year on year triwulan I tahun 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 produksi IMK nasional naik sebesar 4,84 persen sesuai dengan kenaikan produksi Jawa Barat sebesar 6,09 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa perindustrian khususnya untuk mikro dan kecil baik nasional maupun Provinsi Jawa Barat dalam kondisi pertumubuhan yang baik. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang sedang mengembangkan kawasan industri. Sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sektor ini selain dapat meningkatkan nilai tambah juga sangat besar peranannya dalam penyerapan tenaga kerja. Angka pencari kerja di Kabupaten Majalengka selama tahun 2012 cukup tinggi. Hal tersebut nampak dari besarnya jumlah permintaan pembuatan kartu Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
5
kuning di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Majalengka. Selama tahun 2012 lalu, dinas telah mengeluarkan sebanyak 15.608 lembar kartu kuning. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan permintaan Kartu Kuning tahun 2011 yang hanya mencapai angka di kisaran 12 ribu lembar saja. (Sumber: www.daerah.sindonews.com diakses tanggal 26 Februari 2013, 19:34 WIB) TABEL 1.2 DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2010-2012 Lapangan usaha (1) 1 Pertanian 2 Pertambangan dan penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9 Jasa-jasa Produk Domestik Regional Bruto
2010 (2) 33,52 3,17 15,58 0,50 4,12 18,03 5,98 4,13 14,95 100,00
2011 (3) 32,83 3,21 15,58 0,51 4,34 18,54 5,86 4,10 15,02 100,00
2012** (4) 33,53 3,21 14,89 0,51 4,34 18,54 5,86 4,10 15,02 100,00
Keterangan: **Angka Sementara Sumber: BPS, Majalengka Dalam Angka 2012 PDRB Kabupaten Majalengka yang terdapat pada Tabel 1.2 menunjukan bahwa sektor industri pada tahun 2012 mempunyai peranan sebesar 14,88 persen dan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 15,58 persen. Peranan sektor industri masih menempati urutan ketiga setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 18,54 persen. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar pada PDRB Kabupaten Majalengka yaitu sebesar 33,53 persen. Tabel 1.2 menunjukan Kabupaten Majalengka merupakan daerah potensi pertanian sehingga pengembangan industri perlu diarahkan kearah Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
6
argo industri dan industri manufaktur sehingga keseimbangan pembangunan industri dan pertanian dapat berjalan baik. TABEL 1.3 BANYAKNYA PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG MENURUT PRODUKSI UTAMA DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2012**
1 Lemahsugih 2 Bantarujeg 3 Malausma 4 Cikijing 5 Cingambul 6 Talaga 7 Banjaran 8 Argapura 9 Maja 10 Majalengka 11 Cigasong 12 Sukahaji 13 Sindang 14 Rajagaluh 15 Sindangwangi 16 Leuwimunding 17 Palasah 18 Jatiwangi 19 Dawuan 20 Kasokandel 21 Panyingkiran 22 Kadipaten 23 Kertajati 24 Jatitujuh 25 Ligung 26 Sumberjaya Kab. Majalengka
Lainnya
Keranjang Rotan
Sapu ijuk
Bola
Bubuk Plastik
Jaringan Listrik
Genteng
Kecamatan
Makanan
No
Pakaian
Produksi utama
1 1 9
1
1 1 2 11
2
9 4 1 1
5 254 62 27
1
1
1 1 1
1 1 6 1
1 23
15
7
384
1
3 3
1
2
1 14
7
Keterangan: **Angka Sementara Sumber: Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab. Majalengka Berdasarkan Tabel 1.3 tahun 2012 jumlah industri besar di Kabupaten Majalengka sebanyak 10 perusahaan dengan 4.582 orang tenaga kerja yang terserap dan industri sedang sebanyak 424 perusahaan dengan tenaga kerja yang Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
7
terserap sebanyak 15.104 orang. Apabila dilihat dari jenis produksinya, industri besar/sedang yang berada di Kabupaten Majalengka 88,48 persen merupakan industri genteng. (Sumber: Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab. Majalengka) TABEL 1.4 PERKEMBANGAN INDUSTRI GENTENG JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kecamatan Cigasong Sukahaji Palasah Jatiwangi Dawuan Kasokandel Ligung Sumberjaya Kab. Majalengka
2010 2 11 6 251 56 33 21 1 341
Tahun 2011 2 11 5 254 62 27 23 384
2012 2 11 5 254 62 27 23 384
Sumber: Data diolah dari Stat. Produksi BPS Kab. Majalengka Tabel 1.4 menunjukan terjadi pertumbuhan pada jumlah unit usaha genteng di Kabupaten majalengka, pada tahun 2010 sebanyak 341 unit usaha dan pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan menjadi 384 dan pada tahun 2012 industri genteng Kabupaten Majalengka tidak mengalami pertumbuhan dan penurunan dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini menunjukan perlu dikembangkan kembali industri genteng jatiwangi Kabupaten Majalengka sehingga mampu terus menjadi sektor industri unggulan untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Majalengka dan terus mampu menjadi unggulan untuk sektor industri genteng dari tanah liat di Indonesia. Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka merupakan kecamatan yang dikenal sebagai sentra industri genteng dengan 254 unit usaha. Genteng hasil produksi di Kecamatan Jatiwangi terkenal dengan sebutan “Genteng Jatiwangi”. Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
8
Perkembangan industri genteng di Kecamatan Jatiwangi didukung oleh tersedianya bahan baku tanah liat yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Jatiwangi. Selain itu karena adanya keterampilan penduduk dalam membuat genteng. TABEL 1.5 UNIT USAHA, TENAGA KERJA, JUMLAH PRODUKSI, NILAI PRODUKSI INDUSTRI GENTENG JATIWANGI KECAMATAN JATIWANGI TAHUN 2010-2012 2010
Unit Usaha (Unit) 251
Tenaga Kerja (Orang) 8785
Jumlah Produksi (Unit) 84.055.000
Nilai Produksi (Ribu rupiah) 58.838.500
2011
254
9.053
85.060.000
59.542.000
2012
254
8988
84.473.000
59.131.100
Tahun
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan Tabel 1.5 menunjukan penurunan industri genteng jatiwangi di Kecamatan Jatiwangi. Penururan tersebut terjadi pada berbagai sektor di industri genteng tersebut. Tenaga kerja pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 8988 tenaga kerja dibandingkan tahun 2011. Hal ini dikarenakan citra baik akan industri genteng jatiwangi semakin menurun sehingga minat kerja pada kalangan usia remaja untuk bekerja di pabrik genteng semakin menurun. Hal tersebut menyebabkan pengusaha kesulitan untuk mencari tenaga kerja dan mempertahankan tenaga kerja yang ada pada perusahaan. Sejumlah pengusaha genteng di Kabupaten Majalengka mengaku kesulitan untuk merekrut karyawan di pabrik miliknya. Pasalnya, para karyawan yang ada, seiring memasuki musim tanam, mereka memilih untuk berganti menjadi buruh di sawah. (Sumber: http://ekbis.sindonews.com diakses tanggal 28 Februari 2013, 20:52 WIB) Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
9
Berdasarkan Tabel 1.5 jumlah produksi pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 84.473.000 dibandingkan tahun 2011. Hal ini menunjukan tingkat produktivitas pada industri genteng jatiwangi mengalami penurunan. Penurunan produktivitas terjadi dikarenakan pengusaha kurang memperhatikan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan sehingga menyebabkan penuruan pada produktivitas perusahaan di industri genteng jatiwangi. Nilai produksi mengalami penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Pengusaha menyatakan penurunan nilai produksi tersebut dapat mempengaruhi pencapaian laba yang didapatkan oleh perusahaan di industri genteng jatiwangi. Rp23.000.000 Rp22.500.000 Rp22.000.000 Rp21.500.000 Rp21.000.000 Rp20.500.000 Rp20.000.000 2010
2011
2012
Sumber: Data diolah dari Pra Penelitian GAMBAR 1.4 RATA-RATA LABA PER BULAN SETIAP PERUSAHAAN DI INDUSTRI GENTENG JATIWANGI KECAMATAN JATIWANGI TAHUN 2010-2012 Berdasarkan Gambar 1.4 rata-rata laba per bulan setiap perusahaan genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi mengalami penurunan, pada tahun 2012 hanya mencapai Rp. 20.782.153,- sedangkan pencapaian laba perusahaan setiap Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
10
bulannya pada tahun 2011 mencapai Rp. 21.323.391,- dan pada tahun 2010 mencapai Rp. 22.193.113,- setiap bulannya. Hal ini menunjukan keberhasilan usaha dalam hal pencapaian laba pada industri genteng di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka mengalami penurunan. Menurut Rue dan Byars dalam Riyanti (2003:24), keberhasilan usaha dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Sebagian besar keberhasilan usaha sangat ditentukan oleh faktor wirausaha. Keberhasilan usaha dapat dinilai ketika suatu perusahaan berhasil mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan organisasi. Tujuan perusahaan salah satunya adalah dengan
peningkatan
produktivitas
usaha.
Kemampuan
wirausaha
untuk
meningkatkan produktivitas usaha untuk mencapai keberhasilan tidak lepas dari kompetensi atau kemampuan yang mereka miliki. Menurut Zimmerer yang dikutip oleh Tunchalong Rungwitoo (2012:247) menyatakan bahwa: Entrepreneurs should posses the knowledge with respect to these six guidelines: (1) knowing the business in depth,(2) developing a solid business plan, (3) managing financial resources, (4) understanding financial statement, (5) learning to manage people effectively, (6) monitoring constantly.”seorang wirausaha harus memiliki 6 kompetensi yaitu: (1) mengetahui bisnis, (2) membuat rencana bisnis, (3) mengendalikan keuangan perusahaan, (4) memahami pengelolaan keuangan, (5) mengetahui cara mengorganisasikan manajemen sumber daya manusia, (6) mampu mengontrol perusahaan. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas menunjukan suatu hambatan dalam mencapai keberhasilan usaha yaitu menurunnya tenaga kerja, menurunnya jumlah produksi, dan menurunnya nilai produksi pada industri. Kompetensi kewirausahaan berkaitan erat dengan kemampuan wirausaha mempertahankan
Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
11
usahanya untuk mencapai keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan usaha para pengusaha
genteng
jatiwangi
harus
menerapkan
kompetensi-kompetensi
kewirausahaan yang ada. Berdasarkan data-data dan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang usaha untuk meningkatkan keberhasilan usaha pada industri genteng jatiwangi. Banyak sekali yang dapat dijadikan pendorong peningkatan keberhasilan pada sentra industri, namun dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai “Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha” Disini penulis mencoba meneliti apakah benar kompetensi kewirausahaan dapat berpengaruh pada keberhasilan usaha pada perusahaan genteng di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. 1.2 Identifikasi Masalah Sektor industri selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha baik di sektor tradisional maupun modern. Kabupaten Majalengka merupakan penghasil genteng dari tanah liat terbesar di Indonesia. Jumlah perusahaan penghasil genteng dari tanah liat di Kabupaten Majalengka sebanyak 384 unit usaha pada tahun 2012 atau sebesar 63,68% dari seluruh perusahaan genteng dari tanah liat yang berada di Indonesia. Kecamatan Jatiwangi merupakan kecamatan yang dikenal sebagai sentra industri genteng dengan 254 unit usaha. Perkembangan industri genteng di Kecamatan
Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
12
Jatiwangi didukung oleh tersedianya bahan baku tanah liat yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Jatiwangi. Keberhasilan usaha dari industri genteng Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka mengalami penurunan pada tahun 2012. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya tenaga dibandingkan tahun 2011, penurunan jumlah tenaga kerja tersebut dapat terlihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun 2012 menjadi 8988 tenaga kerja dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 9.053 tenaga kerja yang terserap. Selain kemampuan menyerap tenaga kerja yang menurun, jumlah produksi pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan menjadi 84.473.000 dibandingkan tahun 2011 sebanyak 85.060.000 unit genteng. Selain tenaga kerja dan jumlah produksi yang menurun, nilai produksi industri genteng Kecamatan Jatiwangi kembali mengalami penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Hal ini menunjukan keberhasilan usaha pada industri genteng di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka mengalami penurunan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, pengusaha di industri genteng jatiwangi Kabupaten Majalengka perlu memiliki kompetensi kewirausahaan yang dapat mendukung ke arah kesuksesan sehingga keberhasilan usaha dapat tercapai secara maksimal. Maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasikan masalah ke dalam tema sentral adalah: Industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi merupakan industri unggulan yang memiliki peranan penting terhadap pendapatan daerah Kabupaten Majalengka. Keberhasilan usaha pada industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka mengalami penurunan yang ditandai dengan penurunan jumlah tenaga kerja, penurunan citra baik perusahaan, penurunan Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
13
produktivitas dan penurunan laba perusahaan. Sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan usaha pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka diperlukan perbaikan pada kompetensi kewirausahaan yang ada pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabuaten Majalengka. Maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi kewirausahaan dalam kaitannya mencapai keberhasilan usaha. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah untuk diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kompetensi kewirausahaan pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 2. Bagaimana gambaran keberhasilan usaha pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 3. Bagaimana pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap pencapaian keberhasilan usaha pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan kompetensi kewirausahaan pada pengusaha terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka dengan tujuan untuk memperoleh temuan mengenai: 1. Untuk mengetahui gambaran kompetensi kewirausahaan pada pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka
Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
14
2. Untuk mengetahui gambaran keberhasilan usaha pada industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap pencapaian keberhasilan usaha pada industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Ekonomi, khususnya pada bidang kewirausahaan. 2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis (guna laksana) yaitu sumbangan pemikiran bagi para pengusaha di industri genteng jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka dalam peningkatan keberhasilan usaha. 3. Hasil penelitian ini diharapkan juga sebagai informasi atau acuan dan sekaligus untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya tentang keberhasilan usaha, karena masih banyak faktor-faktor pendorong lainnya dalam pencapaian keberhasilan usaha.
Faisal Khoirul Akbar, 2013 PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Survei pada Pengusaha di Industri Genteng Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu