BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Seperti diketahui bahwa dalam kehidupan berbagai lapisan masyarakat
permintaan akan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya keinginan untuk memiliki rumah sendiri. Apabila dilihat dari perkembangan perekonomian dewasa ini, harga rumah dirasakan cukup tinggi. Keadaan seperti ini menyebabkan masyarakat yang berpenghasilan rendah mempunyai kemungkinan kecil untuk membeli rumah sendiri secara kontan. Oleh sebab itu, salah satu jalan yang dapat ditempuh pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur adalah dengan membantu masyarakat golongan ekonomi lemah untuk dapat memiliki rumah sendiri atau rumah yang layak. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka pemerintah berusaha membantu masyarakat untuk memiliki rumah sendiri dengan jalan memberikan kredit pemilikan rumah melalui Bank atau Perusahaan keuangan milik negara dan disini penulis menunjuk Bank Syariah Mandiri sebagai penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Oleh karena itu sebagai pemberi kredit merasakan dana yang diperlukan sangat mahal, suku bunga investasi semakin tinggi dan dana – dana jangka panjang masih langka. Kebutuhan akan kepemilikan rumah yang terus meningkat sejalan dengan adanya
perbaikan
kualitas
ekonomi
masyarakat
dan
sebagai
langkah
1 Universitas Sumatera Utara
2
kongkritdalam menghadapi persaingan perbankan yang berlomba – lomba di dalam merancang produk KPR yang paling menarik bagi nasabah. Investasi sektor perumahan membutuhkan dana jangka panjang dengan biaya yang cukup banyak, untuk itu Bank Syariah Mandiri mengadakan Griya BSM Kredit Pemilikan Rumah. Dengan demikian akan dapat membantu Bank Syariah Mandiri untuk memberikan Kredit, sehingga masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat memiiki rumah sendiri. Seperti halnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kecenderungan meningkatnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ini disebabkan oleh karena perkembangan jumlah penduduk yang semakin besar dan diiringi adanya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Jadi dapat dikatakan semakin
membaiknya ekonomi
masyarakat akan
menimbulkan terjadinya pergeseran pola pengeluaran masyarakat Kredit pembiayaan rumah di PT. Bank Syariah Mandiri berbeda dengan Kredit pembiayaan rumah yang berbentuk leasing atau perusahan jasa-jasa pembiayaan swasta lainnya. Sebab, prosedur serta sistem pembayarannya tidak terlalu memberatkan, apa lagi disini PT. Bank Syariah Mandiri memakai asas Syariah islam yang tidak boleh ada riba atau system membungakan. Jika kita memakai jasa pembiayaan rumah dari perusahaan pembiayaan keuanganswasta umunya, sebagai gambaran kita diharuskan memiliki dana simpanan 25% – 40% yang akan kita gunakan nantinya untuk DP rumah, sebagai contoh total harga rumah 300 juta rupiah apabila kita ingin DP sebesar 30% maka kita harus
Universitas Sumatera Utara
3
menyiapkan dana sekitar 90 juta, kemudian belum lagi biaya lain-lain yang apabila di total biasanya bisa mencapai angka 20 juta rupiah. Faktor lainnya adalah cicilan perbulan yang bisa mencapai 3 – 4 jutaan, dan ditambah lagi bunga floating yang bisa mencapai angka 12% – 14%. Sementara pada sistem syariah islam, kredit atau ribasangat dilarang. Dan disini lah perbedaan yang sangat mencolok dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di PT. Bank Syariah Mandiri. Sebab PT.Bank Syariah Mandiri memakai asas kesepakatan antara nasabah dengan pihak Bank. Sehingga masyarakat tidak perlu takut akan bunga yang tinggi atau dp yang besar untuk Kredit rumah. Dari penjelasan diatas penulis tertarik mengambil studi kasus di PT.Bank Syariah Mandiri agar pembaca dapat lebih memahami tentang apa itu Bank Syariah dan bagaimana prosedur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di PT. Bank Syariah Mandiri, dengan didukung semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maka penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana besarnya permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dan penulis memilih judul
“Analisis Prosedur Pemberian Kredit
PemilikanRumah ( KPR ) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.” B.
Permasalahan Setiap perusahaan pasti memiliki masalah, apalagi yang kita ketahui saat
ini persaingan antar bank semakin tajam dalam usaha menarik minat nasabah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi topik permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
4
“Bagaimanakah prosedur pengajuan kredit kepemilikan rumah yang diterapkan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan”. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit kepemilikan rumah pada PT.Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
b.
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai prosedur pemberian kredit kepemilikan rumah.
2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a)
Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktik mengenai prosedur pemberian kredit serta dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
b) Bagi Instansi Terkait Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sebagai bahan pertimbangan dan juga masukkan.
Universitas Sumatera Utara
5
c) Bagi Pembaca Sebagai informasi pembanding di dalam penelitian dan untuk memperluas wawasan dan dapat digunakan sebagai pembanding
untuk melakukan
penelitian pada waktu yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara