BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi Hubungan Masyarakat (Humas) atau sekarang yang lebih dikenal dengan Public Relations (PR), semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan yang sangat pesat hampir di seluruh negara. Humas atau public relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselengara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Seorang Public Relations harus dapat memanfaatkan media dengan sekreatif mungkin karenanya ia harus dapat mengoptimalkan dan memberdayakan apa yang ada dan berkembang didalam masyarakat. Public Relations menghubungkan kepentingan organisasi dengan publiknya, sehingga ia harus dapat menggali dan mengenali informasi sebanyakbanyaknya tentang publiknya, apakah itu minat, kebutuhan, keluhan dan lainlain yang berkaitan dengan publik sasarannya. PR dituntut mengadakan komunikasi yang efektif, yaitu sebuah komunikasi yang berorientasi kepada komunikan atau publiknya.
1
Kegiatan humas di pemerintah hampir seluruhnya sama dengan kegiatan PR perusahan swasta, namun sangat disayangkan bahwa kegiatankegiatan strategis seperti mengumpulkan data dan informasi seputar isu-isu aktual dan menganalisis isu-isu aktual hampir tidak dilakukan. Alasan yang sangat klasik adalah kurangnya sumberdaya manusia. (Sari,2012:85) Ideal nya, tim humas menggali data dan informasi yang akurat dan up to date secara rutin, seperti yang dilakukan oleh para praktisi PR yang berada di perusahaan komersil. Kemudian, data dan informasi tersebut dianalisis sebagai bahan publikasi, sehingga berita yang bermunculan di media tidak akan merugikan pemerintah dan berpotensi menciptakan situasi yang tidak kondusif di masyarakat. (Sari,2012:85) Posisi humas yang ideal adalah berada sejajar di managemen puncak. Tujuannya, agar humas dapat bekerja secara efektif dan efisien. Perusahaanperusahaan swasta sudah banyak yang menggunakan prinsip ini, tetapi tidak dengan pemerintahan. Dalam instansi pemerintahan humas tidak pernah sejajar dengan manajemen puncak. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan bahwa humas sebagai satuan kerja secretariat. (Sari,2012:76) Kegiatan humas akan berjalan dengan sangat efektif ketika adanya sinergi antara atasan dengan humas. Humas ikut berperan dalam melakukan keputusan, untuk kemudian menyebarkan informasi tersebut kepada seluruh karyawan yang berada di dalam organisasi.
2
Humas seharunya menjadi pintu dimana menjadi pusat keluarmasuknya informasi agar tidak terjadi miscommunication yang menjadi misunderstanding yang akan merugikan perusahaan. Karena kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan bekaitan dengan birokrasi, maka internal pemerintahan infromasi pun harus melewati yang namanya birokrasi. Masalah birokrasi tersebut yang biasanya menghambat waktu datangnya informasi. Dalam
suatu
penilaian
yang
ekstensif
tentang
komunikasi
manajemen-karyawan yang dilaksanakan oleh Biro Penelitian Opini, 86 persen karyawan yang ditanya menyatakan bahwa pada saat perusahaan memberikan informasi kepadanya, mereka telah mendengar dari sumber lain, 70 persen karyawan honorer mengatakan bahwa mereka kurang diberikan diberikan informasi tentang renacana, kebijakan dan pelaksanaan perusahaan. 57 persen satf teknik harus menyandarkan pada “selentingan” untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan, dan 60 persen karyawan kantor menginginkan informasi yang lebih banya tentang masalah perusahaannya. (Moore, 2004:348) Khalayak utama suatu perusahaan adalah para karyawan, pemegang saham,
konsumen,
masyarakat
tetangga,
distributor,
pendidik,
dan
pemerintah. Khalayak-khalayak ini masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda-beda terhadap perusahaan, salah satunya sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan.
3
Keberadaan unit kehumasan di sebuah lembaga atau instansi pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasi dalam upaya penyebarluasan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan ke dalam, maupun ke masyarakat diluar pada umumnya. (Sari,2012:75) Pemerintah tidak hanya membangun hubungan yang baik kepada publik eksternal nya, tetapi kepada publik internalnya, dan merupakan sebuah tantangan bagi sebuah pemerintah untuk membuat hubungan yang baik ke dalam organisasi mereka yang sangat banyak divisinya. Kabupaten Tangerang menggunakan majalah Swara Tigaraksa sebagai media internal untuk berhubungan dengan menyampaikan informasi kepada para PNS di setiap dinas. Isi dari Swara Tgaraksa merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kabupaten Tangerang, serta mengenai pembaharuan kebijakan-kebijakan. Menurut Afdhal (2005:179), Media komunikasi internal berfungsi sebagai media yang membuat hubungan karyawan dan top manager merekat. karena peranan media internal tersebut sangat kuat, sehingga dampaknya dapat dipakai untuk membentuk budaya dari organisasi tersebut. Isi dan mutunya harus menggambarkan citra organisasi. Menurut Moore (2004:348), Hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar atau masyarakat umum dimulai dengan komunikasi dengan internal organisasi yang baik. Organisasi tidak akan memperoleh hubungan yang baik
4
dengan masyarakat umum jika internal organisasi tidak diberikan informasi atau diberikan informasi yang salah. PR membutuhkan media sebagai alat pendukung untuk terciptamnya bentuk komunikasi atau penyampaian informasi mulai dari level top manajemen kepada bawahannya serta sebaliknya. Pengertian media PR dalam komunikasi suatu organisasi dapat berbentuk majalah, tabloid, bulletin, website perusahaan, intranet perusahaan, dan lainnya. (Nova, 2009:205) Salah satu contohnya adalah Bank Danamon dengan Majalah Spiritnya. Majalah Spirit adalah majalah internal Danamon, yang merupakan salah satu alat/media komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan informasi dan komunikasi di kalangan karyawan dan manajemen, diproduksi oleh Unit Internal Communications, Divisi Public Affairs – PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Majalah Spirit disirkulasikan ke seluruh karyawan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. termasuk anak perusahaan.
Memberikan informasi yang transparan dan akuntabel kepada kalangan internal Danamon mengenai kegiatan dan aktifitas korporasi dalam pencapaian visi dan misinya
Memberikan kejelasan mengenai arah strategis korporasi kepada kalangan internal Danamon
Membina silaturahmi yang baik antar unit kerja dan berbagai unit internal di bawah organisasi Danamon
Menyebarkan berbagai informasi penting, gagasan baru yang layak diketahui oleh komunitas Danamon yang lebih luas, kebijakan baru,
5
serta segala pengetahuan yang penting diketahui bagi kalangan internal Danamon.
Di Kantor Pemerintahan pun, Humas memiliki program Majalah internal, seperti Pemerintahan Kabupaten Tangerang dengan Majalah Swara Tigaraksa. Menurut sumber yang telah diwawancara oleh penulis, Bapak Isbianto sebagai Kepala Sub Bagian sementara dari Humas dan Protokol Kabupaten Tangerang, sekaligus sebagai PNS yang sudah lama menetap di Humas, pada hari Jum’at 13 April 2013, beliau menjelaskan bahwa Swara Tigaraksa ini mulai berkembang dan effektif bagi PNS mulai tahun 2000. Pada saat itu, Divisi Humas membutuhkan banyak bantuan dari dinas-dinas lain sehingga melakukan perekrutan dari setiap dinas untuk mengisi konten di tabloid Swara Tigaraksa. Sebelumnya, Swara Tigaraksa berbentuk Tabloid, yang kemudian diperbaharui penampilannya menjadi majalah, dengan alasan agar penampilannya lebih menarik dan enak dibaca.
Majalah Swara Tigaraksa ini disebarkan ke semua dinas yang berada di Kabupaten Tangerang, kemudian di sebarkan juga ke kecamatankecamatan yang pada akhirnya didistribusikan lagi kepada kelurahankelurahan yang berada di lingkup Kabupaten Tangerang.
6
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana Pemanfaatan Media Internal Swara Tigaraksa sebagai salah satu alat penyebaran informasi di Setda Kabupaten Tangerang?
1.3 Tujuan Penelitian Pada rumusan masalah telah dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan mengevaluasi mengenai media internal Kabupaten Tangerang, Swara Tigaraksa yang dimanfaatkan sebagai alat penyebaran informasi di Setda Kabupaten Tangerang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih pada bidang Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations tentang Media Internal khususnya yang terdapat di humas pemerintahan dengan menggunakan teori-teori terkait dalam penggunaannya.
7
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat bermanfat bagi para praktisi pengelola media internal khususnya praktisi PR atau humas yang ada di pemerintahan untuk meningkatkan kinerja Humas dalam memberikan pelayanan kepada publik internalnya dengan menggunakan media dan informasi yang tepat.
8