BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan bisnis diakibatkan oleh era globalisasi dan ditunjang
perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis di bidang manufaktur/industri tetapi juga di bidang usaha pelayanan jasa. Salah satu bentuk pelayanan jasa adalah jasa kesehatan. Kesehatan tidak seharusnya dipandang sebelah mata, karena kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi masyarakat, oleh karena itu pembangunan kesehatan seharusnya makin mendapat perhatian di seluruh dunia. Institusi yang mendukung pembangunan dan pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Upaya tersebut dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga penelitian. Pada umumnya tujuan dari pendirian rumah sakit adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan yang memadai dengan biaya yang terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Selain itu rumah sakit mempunyai tujuan untuk mencari laba/keuntungan sebagai kompensasi dari jasa yang diberikan kepada pasien. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 582 /MENKES/SK/VI/1997 pelayanan di rumah sakit yang dapat dikenakan tarif dikelompokan ke dalam pelayanan: rawat jalan, rawat darurat, dan rawat inap. Tarif pelayanan rumah sakit sebagaimana disebut di atas termasuk komponen jasa sarana dan jasa pelayanan sesuai kebutuhan masing-masing pelayanan. Jasa sarana adalah imbalan yang diterima
1
oleh rumah sakit atas pemakaian sarana, fasilitas rumah sakit, bahan, obat-obatan, bahan kimia, dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi, sedangkan jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksanaan pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, rehabilitasi medik dan pelayanan lainnya. Rumah sakit memerlukan laporan keuangan dimana laporan keuangan tersebut berfungsi untuk memperoleh informasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pelayanan medis serta penjualan jasa. Informasi terperinci mengenai biaya perawatan di rumah sakit dapat diperoleh melalui akuntansi biaya. Akuntansi biaya adalah cara dalam menentukan, menghitung harga pokok produksi yang tepat, mengingat di dalam memasarkan barang atau jasanya perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui harga pokok dari produk yang akan dijual. Selama ini banyak rumah sakit menetapkan harga pokoknya berdasarkan metode konvensional, yang mengalokasikan biaya overhead jasa pelayanan kesehatan berdasarkan hari rawat inapnya saja. Pimpinan rumah sakit dapat menentukan tarif perawatan rawat inap secara tepat dan akurat dengan adanya informasi biaya tersebut. Biaya produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya dengan metode konvensional memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Distorsi timbul karena adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biaya, sehingga mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian. Metode konvensional kurang efektif membebankan biaya-biaya sumber daya pendukung dan biaya tidak langsung yang jumlahnya cukup besar dikonsumsi oleh pasien, karena menggunakan tarif tunggal sehingga kesalahan yang diakibatkan oleh penentuan biaya rawat inap membuat pihak manajemen mengambil keputusan yang keliru.
2
Penentuan jasa pelayanan untuk pasien rawat inap diperlukan suatu metode/sistem/cara pembebanan biaya. Secara umum terdapat dua metode pembebanan biaya untuk menghitung biaya rawat inap yaitu berdasarkan metode konvensional dan Activity Based Costing System (ABC System). Metode biaya konvensional adalah metode yang melibatkan dua tahap dimana tahap pertama biaya dilacak ke suatu unit organisasi misalkan ke departemendepartemen dalam pabrik. Tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver berdasarkan unit. Kebutuhan sistem akuntansi biaya yang lebih akurat mendorong lahirnya suatu sistem akuntansi yang lebih baik, suatu teknik yang digunakan untuk menyediakan informasi biaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Sistem biaya tersebut dikenal dengan nama Activity Based Costing System, sistem biaya ini mampu memperbaiki akurasi perhitungan harga pokok produksi dalam biaya konvensional. Rumah Sakit Umum Surya Husadha merupakan rumah sakit swasta yang bergerak di bidang kesehatan yang memberikan jasa pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Metode konvensional masih dipergunakan dalam menentukan biaya rawat inap pada rumah sakit ini. Melihat kondisi persaingan semakin ketat yang tengah dihadapi oleh RSU Surya Husadha pada saat ini, penentuan tarif pelayanan sangat penting agar dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang di berikan kepada masyarakat. Mengingat di RSU Surya Husadha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah pasien, maka diperlukan suatu metode yang tepat dalam menghitung jasa pelayanan rawat inap untuk pasien rawat inap, sehingga mampu menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat. Maka manajemen rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah perbaikan, khususnya dalam menentukan biaya rawat inap dengan menggunakan sistem penentuan tarif yang lebih akurat.
3
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan RSU Surya Husadha adalah pemeriksaan oleh dokter, tindakan perawatan, pencatatan tindakan perawatan, pencatatan dan review hasil pemeriksaan dokter, pemberian konsumsi, pencatatan pasien yang masuk untuk dirawat, mempersiapkan ruangan pasien, penyelesaian laporan akhir, penyediaan fasilitas dan kebersihan. Jenis kamar yang ditawarkan pada pasien rawat inap di RSU Surya Husadha diklasifikasikan menjadi lima kelas yaitu : kelas III, kelas II, kelas I, VIP, dan eksekutif. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memberikan jasa rawat inap dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel 1.1
Data Biaya Rawat Inap Tahun 2010 Keterangan
Biaya (Rp)
Biaya kunjungan dokter
400.520.000
Biaya jasa perawat
364.078.000
Biaya Overhead : Konsumsi
78.064.250
Pemeliharaan sarana
43.485.514
Gaji pegawai administrasi
28.800.000
Transport ambulance
44.615.000
Administrasi
75.915.045
Listrik, air, dan telepon
184.535.204
Kebersihan
64.794.600
4
520.209.613
Sumber : RSU Surya Husadha, 2010
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana menetukan besarnya harga pokok biaya rawat inap berdasarkan metode konvensional dan Activity Based Costing Sytem ? 2) Bagaimana menetukan
besarnya laba usaha berdasarkan metode
konvensional dan Activity Based Costing System ? 1.2
Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1.2.1
Tujuan Penelitian
1) Untuk menentukan besarnya harga pokok biaya rawat inap dari jenis kamar yang ditawarkan berdasarkan metode konvensional dan Activity Based Costing System. 2) Untuk menentukan besarnya laba usaha berdasarkan metode konvensional dan Activity Based Costing System. 1.2.2
Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memberikan dasar mengenai metode konvensional dan ABC System dalam menentukan
5
biaya rawat inap serta laba usaha khususnya pada RSU Surya Husada Denpasar. Selain itu dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian di bidang yang sama. 2) Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan serta dapat memberikan informasi tambahan sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak rumah sakit dalam menentukan biaya rawat inap serta laba usaha dengan menggunakan metode konvensional dan ABC System. 1.3 Sistematika Penyajian Skripsi ini terbagi atas 5 bab yang saling berhubungan satu sama lain, adapun sistematika penyajiannya adalah: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini di bahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penyajian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu pengertian biaya, penggolongan biaya, pengertian biaya konvensional, akuntansi biaya dengan fokus ke perhitungan kos produk, akuntansi pertanggungjawaban, langkahlangkah penentuan harga pokok dengan metode biaya konvensional, kelemahan-kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional tidak mampu menyediakan informasi tentang fakta, pengertian aktivitas, pengertian ABC System, langkah-langkah penentuan HPP dengan metode ABC System, kekuatan sesungguhnya ABC System, perbedaan antara metode
6
konvensional dengan ABC System, pengrtian rumah sakit dan juga menguraikan tentang penelitian sebelumnya. BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini diuraikan mengenai metode atau cara yang digunakan dalam memecahkan masalah, meliputi : lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV
PEMBAHASAN Bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas dan wewenang, susunan personalia, jenis pelayanan dan fasilitas serta sarana penunjang medis, gambaran singkat aktivitas-aktivitas di RSU Surya Husadha, deskripsi data, analisis data. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan yaitu melakukan analisis tentang perhitungan biaya rawat inap dengan metode konvensional dan ABC System, perhitungan selisih laba usaha dengan metode konvensional dan ABC System.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini diuraikan mengenai simpulan dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan serta memberikan masukan berupa saran-saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7