BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menimbulkan persaingan yang ketat. Bengkel sebagai salah satu bagian integral dari dunia usaha dituntut untuk semakin efisien dalam menjalankan usahanya agar kemampuan bersaingnya semakin meningkat. Semakin
W
besar perusahaan maka manajemen perusahaan makin membutuhkan cara untuk mengatur perusahaannya agar lebih efisien dan efektif karena masalah yang dihadapi semakin Dalam keadaan demikian, jelas manajemen perusahaan tidak mungkin lagi
KD
kompleks.
melaksanakan pengendalian secara langsung terhadap seluruh kegiatan operasi perusahaan.
U
Agar perusahaan dapat berhasil untuk meraih tujuan yang diinginkan pemiliknya sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup usahanya maka kemampuan manajemen dalam
IK
menjalankan fungsi-fungsinya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian akan sangat menentukan.
M IL
Handoko (1989:25) menyatakan bahwa:
“fungsi pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan suatu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.” Fungsi-fungsi manajemen yang lain tidak akan efektif tanpa fungsi pengendalian ini. Mulyadi menyatakan (1992:2) bahwa: “Keberadaan struktur pengendalian intern akan sangat membantu manajemen dalam menjalankan fungsi pengendaliannya. Struktur pengendalian intern diperlukan oleh manajemen dalam penyusunan sistem akuntansi yang sehat dan memadai. Sistem akuntansi yang sehat dan memadai akan dapat menyajikan informasi keuangan yang handal.” Jadi jika struktur pengendalian intern akuntansi dirancang dan diterapkan dengan
baik oleh pihak manajemen di dalam pengelolaan perusahaan maka laporan keuangan yang
1
2 disajikan kepada pihak yang berkepentingan akan terjamin ketelitian dan keandalannya. Dalam pekerjaan sehari-hari para pemilik harus melakukan pekerjaan secara profesional sehingga perusahaan dapat bersaing dan tetap eksis ditengah ketatnya persaingan. Dengan bertambah ramai bengkel dan besarnya penjualan maka pekerjaaan yang ditanggung pemilik bertambah berat. Pemilik selaku manager tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung terus menerus
terhadap setiap kegiatan usaha, sehingga pengawasan menjadi
lemah. Dengan lemahnya pengawasan dari manager atau pemilik maka karyawan dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan bagi perusahaan.
W
Manager dalam hal ini harus mempercayai suatu system yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, pengawasan dan pengevaluasian terhadap setiap laporan kegiatan
KD
usaha agar tidak terjadi penyelewengan. Sistem tersebut biasanya disebut dengan Sistem Pengendalian Internal. Agar suatu tujuan Pengendalian Internal dapat tercapai dengan baik yang ada harus dipenuhi. Sistem
U
maka setiap elemen dari pengendalian internal
Pengendalian internal terdiri dari 3 (tiga) yaitu ( Mulyadi,dkk,1998:175)
M IL
b. Sistem Akuntansi
IK
a. Lingkungan Pengendalian
c. Prosedur Pengendalian
Pembentukan dan pemeliharaan suatu sistem pengendalian internal merupakan
kewajiban manajemen yang penting. Salah satu aspek fundamental dari tanggung jawab pengawasan manajemen adalah memberikan keyakinan yang akan masuk kepada para pemegang saham dalam hal ini pemilik bahwa bisnis dikontrol dengan baik. Sistem Informasi Akuntansi mempunyai beberapa komponen atau subsistem antara lain subsistem akuntansi penjualan,subsistem akuntansi persediaan, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainnya. Subsistem yang akan dibahas adalah subsistem persediaan dan subsistem penjualan. Tujuan dari sistem akuntansi persediaan adalah untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan
3 yang tersimpan digudang, sedangkan tujuan dari sistem akuntasi penjualan adalah untuk mengetahui besarnya volume penjualan. Sistem persediaan
berkaitan dengan sistem
pembelian, pengeluaran barang digudang dan sistem penjualan. Persediaan mempunyai nilai yang
cukup
penting,maka
persediaan
harus
diamankan
dari
kemungkinan
kehilangan,penyusutan dan kerusakan. Untuk itu, manajemen harus dapat mengelola persediaan demi kelancaran usaha dan keamanan asset perusahaan. Sistem pengendalian penjualan juga sangat penting karena penjualan berkaitan erat dengan persediaan dan untuk mengetahui besarnya omset penjualan yang dilakukan perusahaan dan untuk mengetahui
W
perlu atau tidaknya menambah persediaan sehingga tidak terjadi kekurangan barang. Sebagai tugas akhir penulis berkewajiban melakukan sebuah penelitian. Penulis
KD
mengetahui bahwa sistem persediaan dan sistem penjualan mempunyai peranan penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan dan kemajuan perusahaan. Dari sebab itu penulis
U
berinisiatif untuk mengadakan penelitian atau studi kasus pada Bengkel Rejeki Ganda Motor yang terletak di Kalasan guna menguji efektifitas sistem pengendalian internal
yang
IK
diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Penulis telah memilih bengkel rejeki ganda motor sebagai bengkel yang akan diteliti
M IL
karena penulis melihat bahwa rejeki ganda motor merupakan salah satu bengkel motor yang berkembang pesat di Kalasan, besarnya penjualan rata-rata per hari disertai dengan jumlah persediaan yang cukup besar, maka perusahaan tersebut harus memiliki system pengendalian intern yang baik agar pengoperasiaan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas sistem pengendalian internal bengkel rejeki ganda motor, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan cara membandingkan sistem yang berjalan di rejeki ganda motor dengan teori-teori sistem pengendalian internal yang ada. Bengkel rejeki ganda motor didirikan tanggal 1 oktober 2007, rejeki ganda motor melayani servis, ganti oli, spare part, accessories. Rejeki ganda motor memiliki beberapa pemasok antara lain : AHM Yogjakarta, Daisho Semarang,Indopart yogjakarta,Aspira
4 Yogjakarta, Budy Accessories,Santosa Surabaya,SMS Semarang,NTC Smg, Win Satellite Town Squre Surabaya,Magnet Bumi Motor Yogjakarta, Oilplus Indonesia Yogjakarta Dengan latar belakang tersebut peniliti ingin meneliti apakah unsur pengendailan internal terhadap persediaan dan penjualan pada rejeki ganda motor apakah teleh efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 1.2. Perumusan Masalah Persediaan dan penjualan merupakan faktor yang penting dalam perusahaan
W
terutama untuk kelancaran aktivitas perusahaan. Dengan demikian pelaksanaan Sistem informasi perusahaan atas persediaan dan penjualan yang memadai akan mendukung kegiatan
KD
operasional perusahaan.
Berdasarkan judul dan uraian diatas maka dapat dikemukakan pokok permasalah
U
dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Apakah sistem pengendalian internal atas persediaan dan penjualan barang dagangan
IK
yang ada di Rejeki Ganda Motor kalasan Yogjakarta telah memadai.
M IL
b. Apakah Sistem persediaan dan penjualan telah efektif.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan : a. Untuk mengetahui memadai tidaknya sistem pengendalian internal atas persediaan dan penjualan barang dagangan yang ada di Rejeki Ganda Motor kalasan Yogjakarta. b. Untuk menilai efektivitas atas persediaan dan penjualan barang dagangan yang ada di Rejeki Ganda Motor kalasan Yogjakarta.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
5 a. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam menerapkan teori yang diperoleh ke dalam praktek yang sebenarnya. b. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan atau memperbaiki pengendalian internal perusahaan c. Bagi pembaca lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan sistem persediaan dan penjualan barang
W
dagangan.
1.5. Keterbatasan Penelitian
KD
a. Periode penelitian harus singkat dilaksanakan di bulan Maret 2009
b. Obyek penelitian hanya satu bengkel yaitu di Bengkel Rejeki Ganda Motor Kalasan.
M IL
IK
U
c. Unit sampling yang diambil hanya sebagian kecil dari faktur