BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menekan biaya pengeluaran atau operasional perusahaan, untuk meningkatkan keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan, akan tetapi pada saat ini untuk meminimumkan biaya operasional tersebut sangatlah sulit, terlebih lagi perusahaan yang mempunyai usaha mendistribusikan barang. Dimana biaya operasional untuk mendistribusikan barang memerlukan biaya yang relatif tinggi, dikarenakan alat transportasi pendistribusian barang memerlukan bahan bakar yang lebih banyak. Terlebih lagi saat ini harga bahan bakar (BBM) melonjak tinggi yang mengakibatkan biaya operasional pendistribusian juga akan melonjak. Sehingga keuntungan dari hasil penjualan barang tersebut pada perusahaan akan memperoleh sedikit laba bahkan dapat berakibatkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Jaringan
distribusi
merupakan
sesuatu
yang
menggambarkan
pengiriman barang atau produk dari sejumlah asal ke tempat tujuan. Salah satu aspek paling penting dari perancangan jaringan distribusi adalah pengambilan keputusan tentang penentuan lokasi fasilitas baru seperti pusat distribusi (Agen) dan pengecer (Pangkalan). Keputusan tentang penentuan lokasi fasilitas baru ini merupakan faktor penting dalam menentukan apakah bahan-bahan akan mengalir dengan efisien melalui sistem distribusi. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin peredaran, penyebaran dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar. Tidak adanya kontrol terhadap pendistribusian barang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Distribusi akan melibatkan pergerakan dan
penyimpanan
produk dari pabrik ke konsumen dengan pertambahan nilai dari produk. (Blanchard, 2004, Tersine 1994).
1
Faktor - faktor yang berpengaruh dalam
kelancaran suatu proses
distribusi antara lain sistem distribusi, penentuan rute distribusi dan alat transportasi. Transportasi mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Ditunjukan sebagai time in transit, ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of service). Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan akan terjadi kerugian yang tidak terhitung, seperti kehilangan penjualan, ketidakpuasan konsumen, kehilangan kepercayaan konsumen dan keterlambatan produksi. Perencanaan pengiriman produk menjadi sangat vital terkait dengan minimasi total biaya distribusi yang terdiri dari biaya pengiriman dan biaya simpan (Sheikh, 2003, Taha, 2003, Dilworth, 1989). Menurut Philip Kottler (1994 : P42), kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah menjaga serta mempertahankan kepuasan pelanggan. Rasa puas dan tidak puas, suka atau tidak suka berhubungan dengan sikap dan kepercayaan orang terhadap obyek produk. Karena itu selain melakukan promosi,
perusahaan
pun
harus
mampu
mendistribusikan
atau
menyampaikan produk mereka dengan baik agar konsumen memperoleh banyak kemudahan untuk mendapatkan produk tersebut dalam jumlah dan waktu yang tepat, tetapi hal ini sering kali tidak terlaksana dengan baik karena adanya hambatan dalam pendistribusian seperti: biaya yang besar dan rute pendistribusian serta kapasitas yang kurang tepat. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan diatas, diketahui bahwa biaya pengeluaran/ operasional perusahaan sangatlah penting, untuk meningkatkan keuntungan/ laba yang diperoleh perusahaan. Dengan mengetahui jaringan distribusi dapat juga mengurangi kerugian yang tidak terhitung, kehilangan
seperti
kehilangan
kepercayaan
penjualan,
konsumen
dan
ketidakpuasan keterlambatan
konsumen, produksi.
Perencanaan pengiriman produk menjadi sangat vital sehingga diperlukan jarigan distribusi.
2
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan ini kita dapat merencanakan jaringan pendistribusian dan mengetahui biaya oprasional. Salah satunya dengan bantuan
Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografi
(SIG), kita dapat pemetakan jalur pendistribusian. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ini dilaksanakan pada beberapa masalah, antara lain: 1. Bagaimana peran penginderaan jauh dapat membantu dalam menyadap informasi jaringan jalan yang menghasilkan peta yang benar. 2. Bagaimana peran sistem informasi geografi dalam pengolah data jaringan jalan sebagai bantuan untuk menentuan rute optimal pendistribusian. Berdasarkan pemahaman tentang permasalahan dan kondisi yang telah disampaikan, penulis mengambil penelitian dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Geografi Uuntuk Analisis Rute Optimal Pendistribusian LPG 3 Kg PT. Wina Putra Jaya Kota Yogyakarta”
1.3
Tujuan Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian ini anatara lain: 1. Membuat peta rute optimal pendistribusian LPG 3 kg. 2. Membandingkan hasil rute hasil network analisis dengan rute pengiriman empiris.
1.4
Manfaat Diharapkan penelitian tentang jalur optimal pendistribusian LPG 3 kg ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan masukan berupa informasi spasial bagi para pengusaha dalam mengelola operasiaonal pendistribusian barang. 2. Memberikan gambaran tentang bagaimana data penginderaan jauh dan analisa spasial sistem informasi geografi dapat membantu dalam menentukan jalur optimal pendistribusian barang.
3
3. Penerapana ilmu penginderaan jauh (PJ) dan sistem informasi geografi (SIG) mampu dipergunakan secara teknis di bidang perindutrian. 1.5
Tinjauan Pustaka 1.5.1 Penginderaan jauh Penginderaan jauh adalah aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di permukaan bumi (dekat permukaan bumi) melalui kontak penginderaan
langsung.
Sedangkan
jauh merupakan
ilmu
menurut
atau
Sutanto
seni untuk
tanpa (1986)
memperoleh
informasi tentang obyek atau gejala dengan cara menganalisa data yang diperoleh dengan alat tanpa kontak langsung dengan obyek. Karena tanpa kontak langsung kita mampu menganalisis permukaan bumi dengan bantuan citra atau foto udara. Dalam memerolehan data dengan teknik penginderaan jauh ini dapat menggunakan bantuan berupa wahana pesawat terbang atau satelit yang membawa sensor eletromagnetik untuk merekam permukaan bumi. Seperti gambar di bawah ini proses perekaman obyek permukaan bumi.
Gambar 1.1 Perolehan data menggunakan teknik penginderaan jauh.
4
Setiap obyek di permukaan bumi akan memberikan reaksi yang berbeda beda terhadap sumber tenaga dalam salah satu komponen penginderaan jauh. Ada obyek yang menyerap (absorption), memantulkan (reflection) dan meneruskan (transmision) tenaga-tenaga tersebut. Sifat-sifat obyek atau interaksi terhadap gelombang elektromagnetik tersebutlah yang ditangkap.
1.5.2 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG)
adalah sebuah sistem untuk
pengolahan, penyimpanan, pemrosesan atau manipulas, analisis dan penayangan data yang mana data tersebut secara spasial (keruangan) terkait dengan muka bumi. Penggunaan SIG untuk pemrosesan data spasial identik dengan pemanfaatan perangkat keras komputer dan perangkat lunak SIG yang memiliki keunggulan dimana masukan data dapat diproses, diperbaharui dan dipanggil kembali sewaktu-wakru jika dibutuhkan. Hal ini memberikan keuntungan pada biaya kumulatif dalam jangka panjang, karena biaya untuk perbaikan dan penyediaan data selanjutnya dapat ditekan seminimal mungkin. Penerapan teknologi SIG saat ini telah meliputi berbagai bidang dan kegiatan dari organisasi, pemerintahan, dan swasta untuk perencanaan atau pemantauan. Teknologi ini dimanfaatkan untuk memecahkan suatu masalah, menentukan pilihan ataupun menentukan suatu kebijakan berdasarkan metoode analisis spasial dengan menggunakan komputer sebagai alat untuk pengolaan data sumberdaya yang diproses. Berbagai batasan SIG mengarah pada suatu pengertian SIG yang berkembang saat ini. Pengertian ini dikemukakan oleh Aronoff yang menyatakan bahwa “suatu sistem informasi yang berdasarkan pada kerja komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data geografis, meliputi kemampuan untuk memasukan, mengolah, memanipulasi, dan analisa data serta memberi keluaran hasil.
5
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk menangani data spasial yang mana di dalam SIG, data tersimpan dalam format digital. Jumlah data yang besar dapat disimpan dan diambil kembali secara cepat dengan biaya yang rendah dengan memanfaatkan sistem informasi berbasis kerja komputer. Keunggulan SIG yang lainnya adalah kemampuan manipulasi dan analisis data spasial dengan mengkaitkan data dan informasi atribut untuk menyatukan tipe data yang berbeda kedalam suatu analisis tunggal. Penerapan teknologi SIG yang berbasis kerja komputer di dalam pemrosesan data dan penyajian keluaran, dinamisasi proses masukan, klarifikasi, analisis, dan keluaran hasil yang memungkinkan sistem informasi ini dapat menerima dan memproses data dalam jumlah besar dan waktu relatif singkat. Perencanaan
suatu
tindakan
maupun
pengambilan
keputusan
memeperlukan analisis data yang menunjukan rujukan spasial atau geografis. Dikemukakan bahwa pengambilan keputusan memerlukan pengetahuan yang didukung oleh konsep yang mapan, sehingga informasi yang berkaitan dengan permasalahan harus dipilih dari sejumlah besar data untuk mengetahui keadaan permasalahan tersebut melalui pemrosesan dan analisis data. Menurut Aronoff, SIG terdiri dari beberapa komponen yang dapat digunakan untuk menangani data spasial, yaitu komponen masukan data, pengolahan data, manipulasi dan analisis data serta keluaran data. Uraian selanjutnya mengenai komponen-komponen SIG mengacu pada: 1. Komponen Masukan Data Komponen masukan data merupakan sumber data yang dapat digunakan dalam SIG. Sumber data ini antara lain berupa peta-peta, foto udara, citra satelit, data lapangan maupun tabel-tabel atribut yang berkaitan. Komponen ini harus menjamin konsistensi kualitas data dalam proses pemasukan dan penerimaan data agar hasilnya benar dan dapat dimanfaatkan.
6
2. Komponen Pengolahan Data Komponen pengolahadata SIG meliputi fungsi yang dibutuhkan untuk menyimpan atau menimbun dan memanggil kembali data dari arsip data dasar. Efisiensi fungsi ini harus diutamakan sehingga perlu dipilih sesuai dengan struktur data yang digunakan. Perbaikan data dasar unuk mengurangi, menambah, ataupun memperbaharui data dapat dilakukan pada komponen ini. 3. Komponen Manipulasi dan Analisis Data Fungsi-fungsi manipulas dan analisis data membedakan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Komponen ini dapat digunakan mengubah format data dan memperoleh parameter. 4. Komponen Keluaran Data Komponen ini berfungsi untuk menanyakan informasi dan hasil analisis data spasial secara kualitatif maupun kuantitatif yang berupa peta-peta ataupun arsip elektronik, yaitu tabel-tabel dan statistik, data dasar lainnya. Keluaran data dapat digunakan sebagai dasar untuk identifikasi informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.
1.5.3 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk
bangunan
pelengkap
dan
perlengkapannya
yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berbeda pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. (UndangUndang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan: Pasal 1) Peran jalan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan: Pasal 5 adalah sebagai berikut: 1. Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik,
7
pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 2. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Pengelompokan jalan menurut Warpani, (2002:85-86) dapat ditinjau berdasarkan daya dukung (kelas) jalan, fungsi jalan dan berdasarkan pengelolaannya. Penjelasan masing-masing pengelompokan jalan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengelompokan jalan berdasarkan kelas jalan a. Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan, muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton. b. Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan, muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton. c. Jalan kelas IIIA, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 8 ton. d. Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 8 ton e. Jalan kelas III C, yaitu jalan arteri lokasi yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 8 ton. 8
2. Pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan a. Arteri primer, yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua. b. Arteri Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu lainnya, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. c. Kolektor primer, yaitu jalan yang menghubungkan antara kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya, atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga. d. Lokal primer, yaitu jalan yang menghubungkan persil dengan kota pada semua jenjang. e. Lokal Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan permukiman dengan semua kawasan sekunder. 3. Pengelompokan jalan berdasarkan pengelolaan jalan a. Jalan negara, yaitu jalan yang dibina oleh pemerintah pusat. b. Jalan propinsi, yaitu jalan yang dibina oleh pemerintah daerah propinsi. c. Jalan
kabupaten,
yaitu
jalan
yang
dibina
oleh
pemerintah
Kabupaten/Kota. d. Jalan desa, yaitu jalan yang dibina oleh pemerintah Desa.
1.5.4 Jaringan (Network) Demers
1997,
Menguraikan
bahwa
garis
tidak
hanya
menggambarkan simbol- simbol objek garis di permukaan bumi tapi juga
dapat
memiliki
nilai manakala objek ini membentuk suatu
jaringan (network) dari satu node ke node yang lain. Jaringan atau network dapat didefinisikan sebagai seperangkat garis hubung yang memiliki atribut tertentu yang menunjukkan adanya arus objek dari satu tempat ke tempat lain.
9
Network terdiri dari tiga bentuk utama: garis lurus, seperti jalan raya, garis bercabang, seperti alur sungai, dan sirkuit seperti jalan yang memiliki arah putar (Muehrcke, 1992 dalam Demers, 1997). Jenis ini dapat
dibedakan
menjadi directed network dan undirected network.
Directed Network hanya memiliki satu arah arus saja dalam satu jalur, seperti sungai ataupun sesuatu yang berhubungan dengan hidrologi dan sistem utilitas. Sedangkan, undirected network mempunyai dua arah arus dalam satu jalur seperti jaringan transportasi. Dalam
network
analyst
memungkinkan
penggunanya
untuk
memodelkan beberapa rute jaringan seperti berikut : 1. Travel Cost : biaya rata- rata melintasi sebuah link, dimodelkan dalam satuan jarak, waktu, biaya atau satuan lain. 2. One Way Streets : satu jalan yang hanya dapat dilalui satu arah (dari arah tertentu). 3. Turn : tidak boleh berbelok atau memutar, left, right, straigth, u-turn. Pada satu perpotongan jalan tidak boleh berbelok, atau boleh berbelok dengan resiko bobot tertentu. 4. Over and Underpass : sebuah jala yang terletak diatas (Over pass) atau dibawah (Under Pass) jalan dimana pengguna tidak dapat berbelok atau memutar kearah secara langsung. 5. Closed Streets : jalan yang baru saja ditutup karena alasan tertentu untuk lalu lintas umum atau tipe jalan tertentu yang tidak memenuhi syarat. (Edi Prahasta,2004 dalam Anastasia Nina, 2011) Pada kota besar banyak sekali permasalahan yang berhubungan dengan jaringan, terutama jaringan transportasi. Jaringan transportasi merupakan jaringan khusus yang berkaitan dengan sarana tranportasi. Jaringan ini memuat arus kendaraan, biaya, rute ataupun kecepatan arus
tersebut.
Untuk
menyelesaikan permasalahan
tersebut
maka
diperlukan analisis terhadap jaringan atau disebut network analyst. Analisis jaringan sendiri merupakan suatu metode yang digunakan
10
untuk menyelesaikan permasalahan jaringan seperti kecepatan arus, keterjangkauan, atau pun kapasitas, menggunakan hubungan antar jaringan. Dewasa ini banyak perangkat lunak yang bisa digunakan untuk melakukan analisis jaringan, seperti ArcGIS ataupun arcview yang mampu melakukan analisis jaringan diantaranya : pemilihan rute (route solver), service area, jarak ke fasilitas terdekat (closest facility), ataupun pemilihan
rute
terbaik
antara distributor kepada pelangan-pelangan
(vehicle routing problem), dan lain-lain. 1.5.5 Karakteristik Citra Qiuckbird Citra Quickbird diluncurkan oleh DigitalGlobe pada tanggal 18 Oktober 2001 dengan mesin pendorong Boeing Delta II. Peluncuran dilakukan di pangkalan angkatan udara Vandenberg California, Amerika Serikat. Ketinggian orbit
450 km, waktu orbit 93,4 menit melewati
khatulistiwa 10:30 am dan kemiringan 97,2 derajat sun synchronus. Quickbird menggunakan sensor BGIS 200 dan Digital Globe berhasil memodifikasi Quickbird untuk meningkatkan resolusi melalui pengaturan orbit terbang satelit, yaitu dari 1 meter ke 61 cm (pankromatik) dan dari 4 meter ke 2,44 meter (multispektral). Quickbird menggunakan sensor BGIS 200 dan memiliki saluran. Untuk lebih jelas tentang spesifikasi citra quickbird, tinggi wahana pengambilan data serta luas liputan perekaman dapat dilihat dibawah ini. Tabel 1.1 Spesifikasi citra Quickbird Informasi peluncuran
Tanggal: 18 Oktober 2001 Peluncuran wahana: 1851-1906 (1451-150 EDT) Kendaraan peluncur: Delta II Lokasi peluncuran: SLC-2W, Vandenberg Air Force Base, California
Orbit
Ketinggian: 450 km – 98 derajat, sun-synchronous inclination Resolusi temporal: 1 sampai 3,5 hari berdasar pada latitude Pada resolusi piksel 60 cm Viewing angel: Agile spacecraft – in- track and cross-track pointing
11
Periode: 93,6 menit Koleksi Per Orbit
~128 gigabits (approximately 57 single area image)
Lebar cakupan dan
Nominal swath widht: 16,5-kilometer at nadir
Ukuran
Accessible ground swath: 544km centered on the satellite ground track (to ~30º off
wilayah
Areas of interest: Single area – 16.5 km x 16.5 km Strip - 16.5 km x 165 km
Akurasi metrik
23-meter circular eror, 17-meter linear error (tanpa ground control)
Resolusi sensor &
Panchromatic
Multispectral
rentang spectral
60-cm GSD (Ground Sample
2,4-meter GSD on nadir
Distance) at nadir
Blue: 430-545 nanometer Green:466-620 nanometer Red: 590-710 nanometer Near-IR: 715-918 nanometer
Julat dinamis
11 bits per piksel
Komunikasi
Payload Data
Housekeeping
320 Mbps X-ban
X-band from 4, 16 and 256 Kbps 2 Kbps S-band uplink
ADCS Approch
Tipe: 3-axis stabilized, star tracker/IRU/reaction wheels, GPS
Pointing and agility
Accuracy: less than 0,5 milliradians absolute per axis Knowledge: less than 15 microradians per axis Stability: less than 10 microradians per second
Onboard storage
128 Gbits capacity
Masa orbit
Bahan bakar untuk 7 tahun Berat 2400 pound, panjang 3,04-meter (10-ft)
Sumber : http://www.digitalglobe.com/resources/satellite-information 08/12/2013
12
Gambar : 1.2 Sketsa Satelit Quickbird
Produk citra Quickbird ini dibagi ke dalam tiga level, yaitu : 1.
Basic Imagery Produk ini merupakan produk citra yang paling sedikit dilakukan pemrosesan. Didesain untuk pengguna yang mempunyai kemampuan image processing yang handal. Produk ini sudah terkoreksi radiometri, terkoreksi sensor tetapi belum terkoreksi geometrinya. Karena belum terkoreksi geometri, maka proyeksi dan ellipsoid kartografinya belum diketahui.
2.
Standard Imagery Produk ini didesain untuk pengguna yang menghendaki akurasi sedang dan atau cakupan area yang sempit. Pengguna yang menggunakan produk ini mempunyai kemampuan image processing
13
yang cukup dan mampu memanipulasi dan memanfaatkan citra untuk berbagai aplikasi. Resolusi bervariasi antara 60-70 cm untuk pankromatik dan 2,4-2,8 meter untuk multispektral. 3.
Orthorectified imagery Produk
ini
sudah
menghapus kesalahan topografi
dan
ketelitian posisinya lebih baik, merupakan “GIS ready”, sebagai basemap untuk pembuatan atau revisi pemetaan database GIS atau untuk menunjuk keberdaan suatu kenampakan. Citra ini terkoreksi berdasarkan area of interest tanpa bereferensi pada kenampakannya sehingga citra ini mempunyai koordinat absolut.
1.5.6 Software ArcGIS Komputer bekerja atas dasar intruksi. sekumpulan intruksi diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Sekumpulan intruktur inilah yang dikenal sebagai program komputer atau perangkat lunak (Software).
Perngkat lunak biasanya di kelompokan menjadi program
aplikasi (Application Program) dan program sistem (System Program). Program sistem atau disebut juga Operating System adalah program yang digunakan untuk mengontrol kemampuan komputer seperti CPU dan piranti masukan/ keluaran. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara anatara program aplikasi dengan perangkat keras komputer. Program aplikasi adalah program yang dibuat untuk melakukan suatu tugas khusus. Perkembangan teknologi pada saat ini begitu pesat, hal ini juga terjadi pada perkembangan perangkat lunak yang digunakan dalam SIG dan pengolahan citra penginderaan jauh, tidak hanya kemampuan perangkat lunak yang bertambah canggih tetapi juga jumlah perangkat lunak tersebut makin bertambah. Walaupun secara umum software-software tersebut memiliki banyak kesamaan tetapi masing-masing software tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. ArcGIS merupakan suatu software yang diciptakan oleh ESRI yang diguakan dalam Sistem Informasi Geografi ArcGIS merupakan software
14
pengolahan data spasial yang mampu mendukung berbagai format data gabungan dari tiga software yaitu ArcInfo, Arc View dan AcrEdit yang mempunyai kemampuan complete dalam geoprocessing, modelling dan scripting serta mudah diaplikasikan dalam berbagai tipe data. Dekstop ArcGIS terdiri dari 4 modul yaitu Arc MAP, Arc Catalog, Arc Globe dan Arc Toolbox dan model builder. 1. Arc Map mempunyai fungsi untuk menampilkan peta untuk proses analisis peta, proses editing peta dan juga dapat digunakan untuk mendesain secara kartografis. 2. Arc Catalog digunakan untuk management data atau mengatur managemen file-file, jika dalam windows fungsinya sama dengan Explore. 3. Arc Globe dapat digunakan untuk data yang terkait degan data yang universal, untuk menampilkan 3D, dan juga dapat digunakan untuk menampilkan Google Earth. 4. Arc Toolbox digunakan untuk menampilkan tool-tool tambahan. Model spasial adjusment merupakan suatu model tambahan yang digunakan untuk menggabungkan peta-peta yang memiliki cakupan wilayah yang sama tetapi hasil digitasinya berbeda. Dalam spasial adjusment terdapa 3 modul yang digunakan yaitu transformasi koordinat, rubber sheeting, dan edge match. Tranformasi koordinat merupakan suatu cara untuk merubah/ memindahkan suatu koordinat peta dari asal koordinat ke koordinat tujuan. Rubber sheeting digunakan untuk mengkoreksi kesalahan koordinat dengan geometric adjustment. Sama seperti transformasi koordinat, displacement link yang digunakan dalam rubber sheeting ini digunakan untuk menggambarkan feature yang dipindah. Edge match merupakan suatu proses untuk mengatur feature sepanjang edge dari suatu layer ke feature dari feature addjoint. Layer yang kurang akurat di-adjust, dan layer lainya sebagai control. Untuk lebih jelas tentang spesifikasi software ArcGIS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
15
Tabel 1.2 Spesifikasi software ArcGIS No
Spesifikasi
Uraian
Keterangan
1
Nama Software
ArcGIS
2
Versi/Release
10.1
3
Diluncurkan tahun
2012
4
Pembuat
Environment Research (ESRI)
5
Minimum Hardware
Pentium X 800 MHz minimum 512 MB 800 X 600 @256 color resolution 207 MB hard disk
-
Processor
-
RAM VGA Card
-
Free space
6
Operating System
7
Kategori Software
System Institute
Windows server 2003, NT 4.0, 2000, XP, Linux GIS - Profesional
IP - Viewer 8
Struktur Data/File
Raster dan vektor
9
Format Data/File
*.shp *.shx *.dbf *.sbn *.sbx *.prj
10
Fasilitas pada Software
Merupakan paket software yang digunakan oleh masyarakat geographic imaging (pencitraan mengenai ilmu bumi), dirancang untuk pengolahan citra dan GIS. Merupakan versi yang terbaru dari seri ArcGIS 10.X Software ini mulai dipasarkan dan dipakai oleh banyak pengguna mulai tahun 2012. Perusahaan pembuat software Sistem Informasi Geografi yang berasal dari USA. Produk terkenal lainnya adalah Arc/Info dan ArcView GIS Software ini menggunakan spesifikasi hardware yang besar karena data yang dapat diolah merupakan data yang kompleks baik data raster maupun vektor. Semakin tinggi kapasitas hardware yang ada maka akan lebih mempercepat proses pada saat analisis data. Software ini dapat beroperasi di berbagai macam sistem windows, minimal windows 2000. Software GIS ini termasuk profesional karena memiliki berbagai fasilitas input data hingga output data yang lengkap. Image processing software ini termasuk hanya viewer saja karena kurang memiliki fasilitas format data yang lengkap. Mampu menampilkan data baik dari format raster maupun vektor. Sangat banyak mendukung format data raster seperti *.tiff dan lain-lain. Format data vektor yang didukung antara lain format data ErMapper yaitu *.ers. *.shp format file yang menjelaskan feature geometri *.shx format file yang menjelaskan index pada feature geometri *.dbf format dBase yang menjelaskan tentang atribut feature *.prj format file hasil output
16
Inti (core) Input + editing
11
Processing
Output (layout)
Fasilitas paket program yang terintegrasi dengan software inti
On screen digitizing dan register and transform tools Editing : edit theme dan atributnya.
Overlay, buffering, 3D scene dan manipulasi analisis data lainnya. Peta data grafis dan atribut
Database Manager
Avenue
12
13
Format I/O data
Fasilitas khusus/fasilitas lainnya
Data Raster : *.tiff *.prj *.bmp *.hdr Data Vektor : *.arc *.pnt *.shp *.mif *.dxf *.sdl *.xyz
- 3D analyst - Image analyst - Spasial analyst - Edit tools - X-tools - dan sebagainya
Input (Digitasi on screen), yaitu proses pengubahan data grafis menjadi data grafis digital, dalam struktur data vektor yang disimpan dalam bentuk titik, garis dan area dengan mengguna kan mouse langsung pada komputer. Kesalahan hasil input dapat dikoreksi atau diedit dengan menggunakan fasilitas yang ada. Processing merupakan fasilitas untuk menganalisis data yang ada seperti overlay peta, buffering dan sebagainya. Fasilitas layout merupakan fungsi untuk membuat komposisi peta untuk dicetak dalam bentuk hardcopy. Database manager meng gunakan query builder dan fasilitas tabel (*dbf). Avenue merupakan fasilitas paket program yang berupa bahasa pemrograman untuk costumize data.
Format input data yang mendukung software ArcGIS sangat banyak berupa format raster dan format vektor.
Fasilitas-fasilitas khusus lainnya dapat digunakan dengan terlebih dahulu membuka extentions yang ada.
Sumber: www.esri.com
17
1.5.7 Transportasi dan Distribusi Barang Transaksi perdagangan adalah proses pemindahan barang dari penjual kepada pembeli dengan pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual. Beralih atau perpindahan barang dagangan tersebut dapat terjadi melalui : 1. Dari gudang yang dimiliki penjual, menuju gudang atau tempat yang ditujuk oleh pembeli. 2. Dari pabrik dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli 3. Dari lokasi pertambangan menuju gudang/ atau tempat pabrik di mana tambang tersebut dibutuhkan sebagai bahan baku. Untuk kelancaran proses pemindahan tersebut diperlukan rangkaian kegiatan yang disebut distribusi dan transportasi. Distribusi merupakan teknologi dalam ilmu ekonomi dan dalam kalangan perindustrian. Menurut Franks H. Woodward distribusi adalah kinerja dari semua aktivitas bisnis terlibat dalam bergerak yang baik dari titik pengolahan atau memproduksi titik penjualan kepada pelanggan dan akan mencakup : - Pergudangan - Matrial penanganan dan pengemasan - Dokumentasi dan pengiriman - Lalu lintas dan transportasi - Layanan purna jual kepada pelanggan Namun transportasi mempunyai peranan penting bagi industri karena produsen mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan dan barang dalam kondisi
baik.
Lokasi
industri
atau
gudang
dapat
mempengaruhi
ketersedianya jasa pengangkutan. Transportasi merupakan factor penting diperhatikan, karena aktivitas pengangkutan memindahkan sampai ketujuan yang membutuhkan biaya.
18
Untuk melaksanakan kegiatan pengangkutan ada 4 jenis fasilitas transportasi yang dapat digunakan yaitu: 1. Angkutan kereta api 2. Angkutan jalan raya atau truck 3. Angkutan melalui air yaitu laut atau sungai 4. Angkutan udara Seperti dalam hal Jalur distribusi resmi LPG 3 kg bersubsidi yang diatur dalam sistem tata niaga yang berlaku adalah Pertamina sebagai badan usaha pelaksana penyediaan dan distribusi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Agen, dan pangkalan sebagai sub penyalur yang menyalurkan LPG 3 kg bersubsidi kepada konsumen rumah tangga. Secara keseluruhan pola jalur distribusi dari Elpiji digambarkan sebagai berikut :
Gambar : 1.3 Pola jalur distribusi Elpiji
19