BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak
Negara termasuk Indonesia. Peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja yang handal merupakan kebutuhan mendesak yang dialami rumah sakit baik swasta maupun pemerintah, Salah satu pelayanan sentral di rumah sakit diberikan oleh sumber daya manusia rumah sakit tersebut baik dokter, perawat, administrasi, para staf hingga petugas kebersihan dan office boy. Begitu pula halnya pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah, sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat penting mengingat rumah sakit sebagai organisasi jasa kesehatan. Salah satu masalah sumber daya manusia pada setiap organisasi atau perusahaan adalah Stres kerja, termasuk pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah Stres kerja dapat terjadi pada setiap karyawan. contohnya pada SDM rumah sakit terdapat perawat ICU (Intensive care unit) menurut Hudak (1997, h. 139), penelitian terhadap faktorfaktor penyebab stres kerja pada perawat ICU telah dilakukan di luar negeri oleh beberapa peneliti yaitu antara lain Anderson (1988),
Hart (1989), Rosenthal
(1989), dan Oehler (1991). Hasil dari penelitian tersebut, menyimpulkan bahwa faktor-faktor stres kerja pada perawat ICU adalah konflik interpersonal antar perawat, isu-isu mengenai kinerja administrator, dan manajer keperawatan, kurangnya dukungan dari administrator dan manajer keperawatan, pola komunikasi, pemantauan dan perencanaan staf, politik inter disiplin pada tingkat 1
2
manajer keperawatan dengan dokter, penghargaan yang kurang memadai (termasuk gaji, promosi, dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan) hal-hal tersebut juga berdampak pada disiplin kerja karyawan yang kurang begitu baik, ditandai dengan absensi karyawan, dan ketidaktaatan karyawan dalam tata tertib rumah sakit. Stres kerja yang dialami oleh seorang karyawan dapat bervariasi dengan karyawan yang lain karena stres kerja merupakan proses persepsi yang bersifat individual (Riggio, 1990 h. 202). Karyawan yang mengalami stres kerja mungkin mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental di lingkungan kerja. Peristiwaperistiwa dari dalam dan diluar tempat kerja dapat memicu terjadinya stres kerja pada karyawan. Stres kerja yang dialami oleh individu merupakan hubungan yang timbal balik antara sesuatu yang berada di dalam diri individu dengan sesuatu yang berada dari luar individu tersebut (Atwater, 1983, h. 48). Berbagai studi telah dilakukan oleh para peneliti yang mengkaji hubungan antara stres kerja dan turnover intention. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Sedangkan turnover intention sebagai keinginan seseorang untuk keluar dari perusahaan. Keduanya saling berhubungan karena stres kerja dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja (Job Dissatisfaction), meningkatnya jumlah karyawan yang keluar (Turnover), dan kehilangan tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan lain (Hemmington dan Smith, dalam Nugroho, 2008). Pada setiap perusahaan atau organisasi, komitmen profesional juga menentukan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam pemberian pelayanan.
3
Termasuk pada SDM sebuah rumah sakit yang dalam kegiatanya memberikan pelayanan jasa kesehatan, komitmen profesional merupakan hal yang penting. Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin, 1990; Wibowo, 1996; dalam Trinaningsih, 2002). Sejak awal tenaga profesional telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang kompleks secara independen, dan memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional (Schwartz, 1996; dalam Trinaningsih, 2002). Besar tidaknya komitmen profesional karyawan dipengaruhi pula oleh insentif yang diterima oleh karyawan, apabila karyawan mengalami pemangkasan gaji dan fasilitas yang diterimanya maka komitmen profesional akan semakin kecil. berdasarkan penelitian terdahulu menemukan bahwa komitmen profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention (Dian agustia, 2004). Pengelolaan Rumah Sakit yang khas menjadikan studi pengelolaan Sumber Daya Manusia rumah sakit merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Terdapat dua kelompok besar dalam SDM rumah sakit yakni tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga medis lain, dan tenaga non medis yang terdiri dari tenaga administratif dan tenaga pelaksana lainya. Turnover merupakan masalah tersendiri yang dihadapi oleh organisasi, karena berkaitan dengan jumlah individu yang keluar atau meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan berpindah kerja (Turnover intention) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelangsungan hubungan dengan organisasi dan belum
4
terwujud dalam tindakan pasti (Suwandi & Indriantoro, 1999). Hal tersebut dapat menggangu efisiensi operasional, bila karyawan yang meninggalkan organisasi memiliki pengetahuan, dan pengalaman, sehingga organisasi memerlukan biaya dan persiapan untuk menggantinya. Dampak positif turnover adalah jika menimbulkan kesempatan untuk menggantikan karyawan yang berkinerja tidak optimal, dengan karyawan yang berketerampilan dan motivasi tinggi (Dalton & Todor, 1981). Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Profesional Terhadap Intensi Turnover Karyawan Pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah”.
5
1.2 Identifikasi Masalah
1. Pekerjaan di Rumah Sakit lebih cenderung membuat karyawan stres kerja, karena berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan pasien terutama pasien yang kritis. jika stres kerja yang dialami karyawan cukup tinggi maka akan mempengaruhi kinerja dan berdampak pada intensi turnover karyawan.
2. Disiplin kerja karyawan masih perlu ditingkatkan, karena masih adanya absensi karyawan, dan ketidaktaatan karyawan dalam tata tertib rumah sakit. 3. Komitmen Profesional masih perlu ditingkatkan karena akan berpengaruh pada kualitas dalam pemberian pelayanan kepada pasien. 4. Insentif bagi karyawan juga harus diperhatikan, terutama pada saat pergantian manajemen rumah sakit dari pimpinan yang lama kepada pimpinan rumah sakit yang baru. 5. Intensi Turnover Karyawan pada rumah sakit akan mempengaruhi kegiatan operasional rumah sakit sehari-hari. Jika intensi turnover karyawan tinggi, maka kinerja rumah sakit secara keseluruhan kurang begitu baik.
6
1.3
Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah? 2. Bagaimana pengaruh komitmen profesional terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah sakit Wijaya Kusumah? 3. Bagaimana pengaruh stres kerja dan komitmen profesional secara simultan terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah?
1.4
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah. 2. Untuk menganalisis pengaruh komitmen profesional terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah 3. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja dan komitmen profesional secara simultan terhadap intensi turnover karyawan pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah
7
Dengan mengetahui pengaruh stres kerja dan komitmen profesional terhadap intensi turnover karyawan di Rumah Sakit Wijaya Kusumah., diharapkan agar stres kerja dan komitmen profesional karyawan untuk diperhatikan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dicapai dan menghindari tingginya intensi turnover. 1.4.2 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Keilmuan Kegunaan penelitian bagi peneliti selain untuk memperdalam pengetahuan dibidang manajemen sumber daya manusia, juga untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program studi S-1 Fakultas Ekonomi. 2. Bagi Organisasi Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna bagi rumah sakit wijaya kusumah dalam menjalankan aktivitas organisasi dengan mengetahui pengaruh stres kerja dan komitmen profesional terhadap intensi turnover karyawan. 3. Bagi Pihak lain Bagi masyarakat, khususnya pada lingkungan perguruan tinggi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual bagi
8
pengembangan literatur dalam bidang stres kerja dan komitmen profesional terhadap intensi turnover karyawan pada rumah sakit wijaya kusumah. 1.5
Objek dan Schedul Penelitian 1.5.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah seluruh karyawan medis dan non medis pada Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan, Jawa Barat. 1.5.2 Schedul Kegiatan Penelitian Tabel 1.1
NO
Jenis kegiatan Februari 1
1
Pengajuan judul skripsi
2
Verifikasi judul skripsi
3
Penyusunan draf proposal
4
Seminar proposal
5
Bimbingan skripsi
6
Penyusunan draf skripsi
7
Sidang skripsi
2
Sumber :Fakultas Ekonomi
3
Maret 4
1 2
April 3
4
1
2
Mei 3
4
1 2
Juni 3
4
1
2
3
4