BAB 1 PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Rumah
Sakit
adalah
sebagai
salah
satu
subsistem
pelayanan
kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan
kesehatan
dan pelayanan administrasi. Pelayanan
kesehatan
mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap. Pelayanan kesehatan dirumah sakit tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitasi). Keduanya dilakukan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan serta pencegahan (Muninjaya, 1999). Pelayanan keperawatan mempunyai ruang lingkup operasional untuk merencanakan, mengatur, dan pelayanan
keperawatan
menggerakkan
sebaik – baiknya
karyawan pada
dalam
pemberian
pasien melalui
asuhan
keperawatan (Arwani, 2005). Proses pelaksana pelayanan keperawatan melalui upaya perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa nyaman kepada keluarga dan masyarakat (Gillis, 1985). Arwani (2005) menjelaskan bahwa perawat
merupakan
salah
satu
pelaksanan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Dalam pemberian pelayanan keperawatan sebaik – baiknya kepada pasien, merupakan sebagai target
maupun alat pengontrol
suatu standart
pelayanan tersebut. Danim (2004)
Universitas Sumatera Utara
menyatakan faktor lain adalah sumber daya perawat, upah yang diterima, fasilitas
yang tersedia, lingkungan kerja, kesadaran akan tujuan pekerjaan,
hubungan antara manusia harmonis, pembagian tugas dan tanggung jawab, minat kerja, karakteristik pekerjaan, kebijakan manajemen, kepribadian dan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin. Kepemimpinan adalah bagaimana melibatkan upaya perorangan untuk mempengaruhi orang lain untuk memberikan layanan keperawatan yang professional, langsung
dan
individual. Peran
kepemimpinan
merupakan
sebagai penengah dimana tanggung jawab utama manager perawat adalah merencanakan, mengorganisasi, memotivasi dan mengendaliakan
kerja
para
perawat dan tenaga penunjang kesehatan lainnya dalam memberikan layanan keperawatan (Monica, 1998). Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, ini berarti bahwa manajer akan dapat mencapai sasaran apabila dapat memimpin. Banyak definisi
mengenai
kepemimpinan yang
mencerminkan
asumsi
bahwa
kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruhi dan sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstrukturi aktivitas – akti vitas serta hubungan – hubungan di dalam suatu kelompok atau organisasi (Joamla, 2008). Ada suatu pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin untuk
memahami
kesuksesan
kepemimpinan
tersebut, dalam
hubungan
dimana kita memusatkan perhatian dan pada apa dilakukan oleh pemimpin kerja (Winardy, 2000). Pendekatan tersebut adalah gaya kepemimpinan. Gaya
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk melakukan pendekatan atau digunakan untuk memahami suksesnya suatu pekerjaan tersebut. Secara relatif ada tiga gaya kepemimpinan yang berbeda – beda dan semuanya pasti ada kelemahan – kelemahan dan kelebihannya. Menurut studi Kurt Lewin (1986) tentang gaya kepemimpinan dijelaskan sebagai berikut: Autokratis, dimana pemimpin mengambil keputusan sendiri. Mereka cenderung lebih menaruh perhatihan kepada pencapaian tugas dari pada Demokratis, Pemimpin
perhatian kepada
orang.
melibatkan pengikutnya dalam proses pengambilan
keputusan. Mereka berorientasi kepada orang dan berfokus kepada hubungan manusia dan tim kerja. Partisipatif, merupakan gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Dalam pemimpin partisipatif manajer menyajikan analisa masalah dan mengusulkan tindakan kepada para anggota kelompok, mengundang kritikan dan komentar mereka. Laissez – Faire dalam pemimpin yang kendur dan permitif serta abstain dalam memimpin staf mereka. Selain gaya kepemimpinan ada faktor yang mempengaruhi semangat kerja adalah lingkungan, individu, organisasi, kepemimpinan, pelayanan kesejateraan karyawan (Siswanto, 1990). Pemimpin dapat membangun semangat kerja yang tinggi di rumah sakit hal ini dapat memberikan keuntungan kepada organisasi. Semangat kerja perawat pelaksana yang tinggi dalam pekerjaan, hal ini pekerjaan akan lebih cepat dapat diselesaikan dan akan menyebabkan kesenangan pada pemakai jasa pelayanana kesehatan atau klien. Bila perawat yang mempunyai semangat
Universitas Sumatera Utara
kerja rendah atau lebih buruk lagi maka jika menghadapi masalah atau persoalan yang sulit akan memudahkan mereka akan menyerah, pasrah pada keadaan, dan tidak mau berusaha untuk mencari cara memecahkan persoalan tersebut. Gaya kepemimpinan kepala ruang rawat merupakan gaya kepemimpinan yang didasarkan atas situasi yang ada, antara lain dapat mendorong semangat kerja perawat dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, sesuai dengan tujuan pelayanan perawatan di rumah sakit (Adnyani, 2007). Hasil penelitiaan Jelita (2007) tentang Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Semangat Kerja Perawat Pelaksana diruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam malik hasil yang motivasi kerja perawat pelaksana dalam posisi sedang dan didapat kepala ruangan di ruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik banyak menerapkan Gaya kepemimpinan demokrasi. Dimana Gaya Kepemimpinan demokrasi yaitu salah satu gaya kepemimpinan yang melibatkan kelompok dalam mengambil keputusan dan memberikan tanggung jawab kepada karyawan (Monika, 1998). Penelitian kedua berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja karyawan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Penebel oleh Ni Komang Yuni (2002), bahwa kepemimpinan dan lingkungan kerja fisik secara simultan mempengaruhi semangat kerja karyawan dimana kepemimpinan berpengaruh lebih besar dari pada lingkungan kerja fisik.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan landasan diatas terlihat bahwa gaya kepemimpinan
yang
dapat diterapkan diberbagai ruangan dirumah sakit untuk meningkatkan potensi bidang kesehatan dimana perawat akan terlibat didalamnya, maka setiap kepala ruangan perlu meningkatkan atau memilih atau menggabungkan salah satu gaya kepemimpinan berupaya untuk meningkatkan
pelayanan
kesehatan lewat dari semangat kerja perawat pelaksana dirumah sakit. Dengan alasan
penjelasan yang
diatas
peneliti
tertarik
untuk
mengetahui gaya
kepemimpinan yang efektif yang digunakan kepala ruangan dalam upaya meningkatkan senagat kerja perawat pelaksana di ruang inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 2. 2.1
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan
tergadap
semangat kerja
perawat pelaksanan diruang inap
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 2.2
Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan di ruang inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 2. Untuk mengetahui semangat kerja perawat pelaksana di ruang inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala ruangan yang telah diterapkan di ruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 2. Bagaimana semangat kerja perawat pelaksana di ruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap semangat kerja perawat pelaksana di ruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
4.
Manfaat Peneliti 4.1 Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi tambahan
bagi mahasiswa dalam perkulihaan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan perawat dalam menjalankan perannya sebagai perawat yang profesional. 4.2 Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini
dapat dipakai
sebagai bahan
bacaan
ilmiah
diperpustakaan dan juga dapat dipakai sebagai bahan refrensi bagi mahasiswa yang meneliti masalah yang sejenis. 4.3 Bagi Kepala Ruangan Rumah Sakit Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif maupun
dasar
pertimbangan oleh
kepala
ruangan
untuk
meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
semangat kerja perawat pelaksana dan sebagai data tambahan dalam pembuatan kebijakan keperawatan terkait gaya kepemimpinan.
Universitas Sumatera Utara