BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring membaiknya permintaan pasar furniture dunia, Indonesia menargetkan peningkatan ekspor furniture sebesar 20% pada tahun 2014 dari total ekspor furniture tahun sebelumnya senilai USD 1,7 miliar. Partisipasi dalam berbagai pameran berskala internasional diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekspor furniture ini. Berdasar data Centre For Industrial Studies (CSIL) yang berbasis di Milan, Italia pada tahun sebelumnya perdagangan furniture di dunia mencapai USD 122 miliar. Dari jumlah tersebut, China cukup mendominasi yaitu sekitar USD 45 miliar, bahkan Vietnam sudah meraup USD 4 miliar. Sementara porsi ekspor Indonesia baru USD 1,7 miliar atau kurang dari 2% total perdagangan global.1 Perkembangan industri furniture nasional mengaami kemajuan signifikan. Secara total pada tahun 2013 nilai ekspor furniture kayu dan rotan nasional mecapai USD 1,8 miliar dan meningkat pada tahun 2014 mencapai USD 2,2 miliar. Diprediksi nilai ekspor furniture kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai USD 5 miliar. Sementara itu, tren furnitur dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku industri ini. Dibutuhkan upaya menumbuhkan
1
Sumber : http://www.kemenprin.go.id/artikel/6723/Ekspor-Furnitur-Ditargetkan-Naik-20
1
kreatif furnitur baru dengan inspirasi budaya lokal yang mampu menyesuaikan selera pasar sebagai upaya peningkatan daya saing industri furnitur dan kerajinan nasional.2 Indonesia mempunyai potensial tinggi dalam bidang furniture karena Indonesia memiliki sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan, serta keunggulan produk furniture yang berciri khas dan berkualitas. Tetapi semua itu akan tidak maksimal jika perusahaan yang berperan tidak memiliki strategi pemasaran yang baik. Oleh karena itu, berbagai informasi dan strategi pemasaran harus dilakukan dengan baik sebagai ujung tombak perusahaan untuk meningkatkan penjualannya. Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler dan Amstrong, 2008: 6).
Dalam perencanaan strategi pemasaran, ada
banyak variabel yang perlu diperhatikan sebagai dasar strategi pemasaran. Analisa STP (segmentasi, targeting, dan positioning), analisa SWOT, bauran pemasaran (4P) , analisa pesaing, peraturan pemerintah, kondisi budaya, politik, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. PT. Palma International Furniture merupakan salah satu perusahaan ekspor furnitur Indonesia yang telah lama berdiri dan tetap eksis dalam aktivitas ekspornya. Perusahaan ini telah mengekspor produk-produk 2
Sumber: http://economy.okezone.com/read/2015/11/18/320/125160/cara-menperin-tingkatkanekspor-furnitur-indonesia
2
furniturnya ke beberapa wilayah Eropa, Amerika, Amerika Selatan, dan Asia. Untuk itu, berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan PT. Palma International Furniture dalam menembus dan mempertahankan kredibilitasnya di dunia ekspor furnitur dan mengangkat obyek penelitian ini menjadi pokok permasalahan yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Ekspor Furniture PT. Palma International Furniture Yogyakarta”. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimanakah penerapan strategi pemasaran PT. Palma International Furniture Yogyakarta dalam memasarkan produknya ke luar negeri? 1.3. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran PT. Palma International Furniture Yogyakarta dalam memasarkan produknya ke luar negeri. 1.4. Manfaat Penelitian Bagi penulis: a. Penulis dapat mengetahui analisa penerapan STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning), SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), dan bauran pemasaran PT. Palma International Furniture Yogyakarta. Bagi pihak PT. Palma International Furniture: a. PT. Palma International Furniture dapat mengetahui lebih dalam tentang penerapan strategi pemasaran yang dapat digunakan sebagai 3
bahan evaluasi dengan perusahan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan aktivitas kinerja dan perkembangan perusahaan. 1.5. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penulisan tugas akhir adalah menganalisa STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning), analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), dan bauran pemasaran dari strategi pemasaran PT. Palma International Furniture Yogyakarta. 1.6. Kerangka Penulisan Dalam penyusunan tugas akhir, penulis menyusun 4 bab uraian. Setiap bab dilengkapi sub bab masing-masing sebaggai berikut : BAB I Pendahuluan Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang penulisan, rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan, tujuan penulisan, dan kerangka penulisan tugas akhir. BAB II Gambaran Umum Penelitian Berisi gambaran umum penulisan yang dibagi menjadi empat sub bab yaitu kondisi umum yang menjelaskan dengan detail mengenai aktivitas umum dari topik penulisan, studi literatur yang merupakan kumpulan teori ahli yang mendasari penulisan, metodologi untuk menulis, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian.
4
BAB III Pembahasan Merupakan bab analisis dan pembahasan yang menjelaskan tentang analisi data dari hasil wawancara yang diolah secara deskriptif. Dalam pembahasan akan membahas tentang analisa data secara mendalam. BAB IV Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan yang dapat ditarik penulis atas penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat diberikan kepada pihak yang bersangkutan dengan topik penulisan.
5