BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan
Munculnya kebutuhan dunia kerja akan kemampuan berbahasa Inggris mendorong lahirnya berbagai institusi pendidikan yang menawarkan jasa pelatihan bahasa Inggris. Salah satu institusi tersebut ialah The British Institute (TBI) yang memiliki beberapa cabang di pulau Jawa. Cabang-cabang TBI secara berkala dipantau oleh kantor pusat dan dinilai dengan parameter-parameter kesuksesan yang ditentukan oleh kantor pusat.
The British Institute (TBI) pertama kali berdiri di Indonesia terdaftar sebagai Yayasan Pendidikan dan Latihan The British Institute (YPLTBI) pada tahun 1984. Sejak tahun 1995 TBI merupakan salah satu divisi dari Lembaga Pendidikan UniSadhuGuna, yang merupakan joint venture antara Yayasan Persaudaraan Bangbayang EnamEnam dengan University New South Wales (UNSW), Sydney, Australia. Divisi lain dari UniSadhuGuna adalah Uniprep, suatu yayasan yang membantu dalam satu tahun persiapan untuk memasuki UNSW dan universitas Australia lain yang bergengsi. Sedangkan Divisi UniStart merupakan lembaga konseling untuk pendidikan dan juga pelayanan tes penempatan.
Pada tahun 1984 YPLTBI memiliki 5 sekolah; 2 sekolah di Jakarta, 2 sekolah di Bandung, dan 1 sekolah di Malang. Cabang pertama dibuka di Bandung dan dengan cepat memperoleh reputasi dalam hal menyediakan kelas-kelas bahasa Inggris yang berkualitas untuk umum, yang juga diajar oleh para guru native yang berpengalaman, dan didukung oleh materi dan fasilitas yang memadai.
1
Cabang selanjutnya dibuka di Jakarta pada tahun 1990 di gedung Setiabudi Jl. HR Rasuna Said. Tidak hanya menyediakan kelas untuk umum, tetapi cabang ini juga melayani beberapa klien di sektor swasta, departemen pemerintahan dan organisasi non-pemerintah yang berlokasi di Jakarta maupun di luar Jawa.
Pada tahun 1995, TBI Jakarta merupakan lembaga pertama di Indonesia yang menawarkan program dari Universitas Cambrigde 'Certificate in Teaching English as a Foreign Language to Adults' (CTEFLA) dibantu oleh Benita Cruikshank dari International House, London. Program kursus ini telah berubah menjadi 'Certificate in English Language Teaching to Adults' (CELTA) yang diselenggarakan beberapa kali dalam satu tahun, hingga sekarang TBI adalah satu-satunya lembaga bahasa yang menyediakan program ini. Pada tahun yang sama pula, TBI diakuisisi oleh konsorsium yang terdiri atas Universitas New South Wales (UNSW), dan partner lokal
Bangbayang 66. Maka ditandatanganilah perjanjian untuk aktivitas
pendidikan di Indonesia yang menghasilkan Lembaga Pendidikan UniSadhuGuna (USG). USG terintegrasi di bawah hukum Indonesia, dimana anggota para pemegang sahamnya adalah para anggota Yayasan dan perwakilan dari UNSW. Pada waktu itu USG memiliki misi yaitu mendirikan dan mengembangkan institusi pendidikan yang berkualitas di Indonesia. USG memandang bahwa akuisisi dari TBI ini merupakan langkah kritis pertama dalam proses pencapaian misi tersebut.
Cabang–cabang lain dari USG diantaranya adalah : Uniprep : Sebuah program persiapan bagi para siswa untuk studi di luar negeri dalam memasuki universitas–universitas internasional yang terkenal. Unistart : Konseling pendidikan dan jasa penempatan untuk para murid yang ingin melanjutkan studi di luar negeri (Australia, Inggris, dan Negara-negara lainnya). Unistart-lah yang menempatkan seluruh murid yang telah selesai mengikuti Uniprep.
2
Unitest: Jasa Pengujian yang memiliki afiliasi dengan Educational Assessment Australia (EAA), yaitu sebuah organisasi pengujian pendidikan internasional dari UNSW yang memiliki spesialisasi dalam program-program pengujian skala besar di Australia, New Zealand, Asia, Asia Pasifik, dan Afrika. UniSadhuGuna Business School (UBS): Menawarkan Business and Technology Education Council (BTEC), Higher National Diploma (HND) yang memiliki kerjasama dengan Bradford College, Inggris. UBS mengkombinasikan program-program lokal dan internasional.
Cabang selanjutnya didirikan di Jl. Dipati Ukur, Bandung pada tahun 1999 bekerjasama dengan Yayasan Ekonomika. Seperti halnya Cabang Setiabudi, sekolah ini pun menyediakan pogram kursus untuk umum dan kelas-kelas eksekutif. Saat ini TBI telah berkembang pesat dan memiliki empat sekolah di Jakarta (Kuningan, Sudirman, Cengkareng, dan Kelapa Gading), tiga sekolah di Bandung (Jalan Jawa, Dipati Ukur dan Pasir Kaliki), dua sekolah di Malang, dan masing-masing satu sekolah di Bogor, Medan, dan Surabaya. Enam sekolah di antaranya adalah sekolah franchise yang akhir-akhir ini merupakan trend yang sedang berkembang pesat.
1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan
Berdasarkan moto yang dimiliki TBI yaitu “English For You”, maka visi The British Institute adalah memberikan pendidikan dengan kualitas yang excellent, pelayanan terbaik kepada konsumen, dan perhatian kepada masing-masing individu.
Misi The British Institute adalah memberikan pengetahuan dan keahlian khususnya dalam bahasa Inggris yang diperlukan oleh individu, institusi pendidikan maupun korporat agar mereka dapat mencapai tujuan mereka dan meningkatkan kesempatan berkarir di dunia internasional.
3
Berikut ini adalah logo dan moto yang telah ditentukan oleh TBI:
Gambar 1.1 Logo dan Moto The British Institute Sumber : Company Profile The British Institute, 2007
TBI sangat terkenal dengan program-program kursusnya yang selalu ditingkatkan kualitasnya. Sasarannya adalah untuk memastikan bahwa proses belajar di TBI merupakan kursus yang berkualitas tinggi yang telah didesain sedemikian rupa agar dapat dipresentasikan dengan baik menggunakan buku-buku yang terbaru Secara umum tujuan yang ingin dicapai oleh TBI adalah memberikan : •
Kepercayaan diri untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
•
Pengetahuan mengenai negara-negara dan budaya lain.
•
Evaluasi setiap level melalui pengadaan tes atau pengujian secara berkala.
•
Umpan balik mengenai kelebihan dan kekurangan para siswa dan saran mengenai cara untuk mengatasinya.
•
Sertifikat sebagai bukti pencapaian setiap level di TBI.
•
Material belajar gratis selama masih menjadi siswa.
•
Keterampilan tertentu yang diberikan secara khusus melalui training-training yang berkualitas.
4
1.2 Struktur Organisasi
Semenjak Januari tahun 2007 TBI Bandung memiliki tiga unit dimana dua unit menjalankan bagian pemasaran, keuangan dan administrasi, sedangkan satu unit lainnya merupakan bagian pengajaran. Berikut ini adalah struktur organisasi dari The British Institute Bandung :
Gambar 1.2 Struktur Organisasi The British Institute Sumber : Company Profile The British Institute, 2007 Adapun uraian dari masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut : 1.
Senior Teacher of Academic I a. Memfokuskan pada perencanaan dan manajemen strategi TBI Bandung. b. Bekerja dengan staf inti untuk memastikan bahwa TBI Dipati Ukur, TBI Jawa, dan TBI Pasir Kaliki bekerja sama dengan efektif, dan menerapkan peraturan dan kebijakan yang adil dan konsisten bagi ketiga sekolah. c. Mendukung peran Senior Teacher of Academic II d. Berfokus sebagian besar pada TBI Dipati Ukur dan Jawa, serta memberi dukungan bila diperlukan oleh franchise baru. 5
e. Memastikan sekolah tetap tumbuh dan berkembang sebagai market leader di Bandung. 2. Senior Teacher of Academic II a. Memonitor performa pengajaran dari staf pengajar. b. Memjaga kualitas pengajaran di masing–masing cabang (baik di Dipati Ukur ataupun di Jawa). c. Memberi dukungan akademis pengembangan lebih lanjut kepada guru Indonesia dan ekspatriat. d. Memberi dukungan non akademis ataupun konseling kepada staf pengajar di masing–masing cabang. e. Menyiapkan dan membuat jadwal mengajar bagi para guru. f. Memberikan asistensi kepada Senior Teacher of Academic I terutama dalam hal penyelenggaraan tes IELTS dan iBT TOEFL secara internasional, juga pengembangan dan implementasi dari program–program baru. g. Berkooordinasi dengan Office Supervisor dalam hal pembukaan ataupun penutupan kelas. 3. Customer Relation manager a. Menjaga hubungan baik dengan klien–klien non–publik baik di masa lalu, masa sekarang maupun masa mendatang. b. Memberikan asistensi kepada Senior Teacher of Academic I dalam hal marketing in–house training, melaksanakan negosiasi dengan sekolah– sekolah, universitas, bank, dan klien–klien lain, serta mengidentifikasi pasar baru bagi program TBI in–house training. c. Mencapai target yang telah ditetapkan dalam program institusional. d. Memberikan kepemimpinan kepada seluruh staf. 4. Accounting dan Finance a. Menyelenggarakan kegiatan keuangan, akuntansi dan perpajakan di perusahaan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6
b. Mendukung seluruh kegiatan dan bertanggungjawab kepada Manajer Customer Relation. 5.
Office Supervisors a. Memberi servis yang efektif dan menyenangkan bagi para siswa dan klien secara eksternal, dan memberi servis yang sama kepada staf lain secara internal. b. Memberikan laporan secara langsung kepada Senior Teacher of Academic I TBI Bandung. c. Mengatur staf administrasi d. Mengatur aktivitas–aktivitas yang berkaitan dengan para siswa dan klien. e. Mengatur kegiatan–kegiatan finansial. f. Mengatur persiapan dan penyimpanan dokumentasi. g. Mengatur pemeliharaan peralatan dan fasilitas kantor.
6. Marketing Officer a. Mengkoordinasikan rencana pemasaran TBI Bandung secara keseluruhan. b. Menjaga profil TBI bagi publik khususnya di Bandung. c. Meningkatkan public awareness akan program–program TBI. d. Memberikan
asistensi
kepada
Senior
Teacher
of
Academic I
dalam
mengidentifikasi target pasar baru bagi TBI. e. Memaksimalkan keefektifan dari kampanye pemasaran TBI. 7. Teachers a. Mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada para siswa ataupun klien. b. Memberikan pendidikan bahasa Inggris secara efektif dan efisien kepada para siswa dan klien. c. Menghadiri ataupun mengkoordinasi kegiatan–kegiatan workshop dan training.
7
8. Marketing Assistant E–Club a. Memberikan laporan kepada Marketing Officer mengenai rencana pemasaran bagi English Club dalam TBI. b. Melaksanakan kegiatan–kegiatan pemasaran khususnya yang berkaitan dengan E–Club. c. Menjaga image
E–Club dan meningkatkan awareness para siswa akan
keberadaan E–Club. 9. Securities Coordinator a. Memastikan seluruh kegiatan yang berjalan dalam TBI dalam suasana aman dan lancar. b. Mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan keamanan berjalan dengan baik. 10.
Securities a. Memastikan bahwa setiap saat tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan memasuki gedung TBI baik siang ataupun malam. b. Mengatasi keadaan darurat seperti halnya kebakaran, perampokan, ataupun keributan lainnya dalam TBI. c. Melapor kepada kepala satpam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan.
11. Coordinator Office Assisstant a. Bertanggungjawab atas semua kelancaran pekerjaan Office Assistant dan ketertibannya. b. Mengkoordinir Office Assistant dalam pengaturan jadwal, pembagian deskripsi kerja, training, dan evaluasi pekerjaan semua Office Assistant setiap tahunnya. c. Bertanggungjawab kepada Office Supervisor d. Mengkoordinir kelengkapan dan kebersihan TBI di dalam maupun di luar gedung. 12. Office Assistants 8
a. Bertanggung jawab kepada Coordinator Office Assistant. b. Membuka sekolah setiap pagi dan melakukan pengecekan dengan satpam. c. Membersihkan gedung bagian dalam. d. Memeriksa kelengkapan peralatan mengajar di dalam kelas. e. Memeriksa kelengkapan peralatan di kamar mandi. f. Membersihkan segala perlengkapan dan peralatan yang digunakan oleh seluruh staf. g. Menyediakan kebutuhan konsumsi harian di ruang administrasi dan ruang guru. h. Bertanggungjawab atas pemeliharaan gedung. i. Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan belajar mengajar dan penunjang pemeliharaan gedung. j.
Membersihkan gudang secara teratur.
k. Memelihara kebersihan di luar gedung l. Berkomunikasi dengan segenap karyawan TBI. 13. Student advisors a. Melapor secara langsung kepada Office Supervisor. b. Memberi servis secara profesional kepada para pelajar atau siswa dan sponsornya. c. Memberi asistensi kepada Senior Teacher of Academic I, Senior Teacher of Academic II atau Office Supervisor dalam hal pengaturan staf dan sumber daya dalam TBI. d. Memonitor dan memeriksa pembayaran para siswa dan mempromosikan pembukaan kelas–kelas baru bagi siswa dewasa. e. Mempromosikan sekolah pada event- event tertentu. 14. Drivers a. Memberikan servis transportasi kepada para staf dan guru.
9
b. Mengatur pemeliharaan dan perbaikan, serta kegiatan–kegiatan yang berkaitan dengan transportasi. 15. IT Coordinator a. Menjaga sistem komputer yang ada. b. Mengembangkan situs TBI Bandung. c. Mengkoordinir kegiatan–kegiatan IT di Bandung dengan kantor pusat di Jakarta. d. Mengidentifikasi kelemahan dalam sistem operasional dan memberikan rekomendasi. e. Memberi asistensi dalam sesi ujian internasional iBT TOEFL. 16. Computer Technician a. Memberikan asistensi kepada IT Coordinator dalam hal mengkoordinir pemeliharaan fasilitas komputer yang digunakan oleh para staf dan siswa TBI Bandung, memberikan upgrade sekuritas komputer, software dan hardware komputer, membantu para staf dan siswa dalam menggunakan fasilitas komputer, dan membantu dalam pengembangan situs TBI. b. Memberikan laporan kepada IT Coordinator. c. Memberikan asistensi dalam training, kegiatan belajar mengajar, serta memberikan servis secara profesional kepada para siswa dan sponsornya.
1.3 Lingkup Bidang Usaha 1.3.1 Program-program yang Ditawarkan TBI
TBI bergerak dalam bidang jasa pendidikan khususnya dalam pengajaran bahasa Inggris. Selain itu TBI pun menyediakan jasa lain seperti jasa training dan penerjemahan. Adapun kursus–kursus yang ditawarkan oleh TBI adalah: •
Global and General English Kursus Global dan General English ini akan meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan cara:
10
o Meningkatkan pengucapan kata-kata bahasa Inggris o Memperluas perbendaharaan kata o Mengembangkan ketepatan dalam tata bahasa o Meningkatkan kemampuan berbicara, mendengar, dan menulis dalam bahasa Inggris. Ketika siswa telah menginjak level kedua dari Global & General English, biasanya siswa akan mengerjakan suatu proyek kelas dalam tiga minggu yang disebut Web Writing Module dimana karya-karya para siswa akan dipublikasikan melalui internet agar dapat dilihat oleh keluarga dan teman siswa masing-masing. •
Teacher Training TBI menyediakan pelatihan bagi para guru baik guru lokal maupun guru native. Beberapa diantaranya adalah : o CELTA (Certificate in English Language Teaching to Adults) o GITE (General Introduction to Teaching English o ITEC (Introduction to Teaching English to Children) o ITESP (Introduction to Teaching English for Specific Purposes) o APET (Advanced Practical English Teaching) o Teacher Development Workshop (dalam satu hari)
•
Indonesian Language Training TBI memiliki banyak guru berpengalaman dalam mengajarkan bahasa Indonesia. Dalam kursus ini para guru telah dilatih untuk memilih dan mengembangkan pelajaran–pelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para siswa.
•
Young Learners TBI juga menyediakan kelas–kelas bagi anak–anak dan remaja. Biasanya para siswa ditempatkan dengan siswa lain dengan usia dan level yang sama. Kemampuan mereka ditingkatkan melalui permainan-permainan , lagu–lagu, beberapa proyek, dan kegiatan menyenangkan lain. 11
•
English for Academic Purposes Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan belajar siswa agar menjadi pelajar yang sukses dalam berbahasa Inggris. Beberapa contoh topik dan keahlian yang akan dilatih adalah : o Cara berpikir kritis dan kreatif o Mencari informasi o Meneliti data statistik o Mencatat dan mengorganisir buku catatan o Membaca secara efektif o Berpartisipasi dalam sebuah diskusi o Menulis sebuah karya akademik
•
Conversation Kelas Percakapan fokus pada peningkatan keahlian berbicara dan mendengarkan. Para siswa akan dapat mengembangkan kemampuan mereka
dalam
mengkomunikasikan
sebuah
ide,
mengenali
dan
memahami apa pun yang mereka dengar dalam berbagai situasi. Dalam lingkungan kelas yang santai, para guru akan membantu para siswa dalam mempelajari strategi-strategi dalam berkomunikasi, meminimalkan kegugupan dalam berbicara dan mengurangi ketakutan dalam membuat kesalahan. Di akhir kursus para siswa diharapkan dapat menjadi pembicara bahasa Inggris yang fasih dan penuh percaya diri. •
One-To-One Tuition Kelas privat diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengatur jadwal dan memilih isi silabus yang dianggap siswa dibutuhkan untuk memiliki suatu keahlian tertentu dalam dunia profesionalisme. Kelas privat juga sesuai dan efektif bagi para siswa yang membutuhkan bantuan dalam penulisan thesis ataupun sebuah laporan.
•
12
Business English
Kelas bisnis diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengembangkan keahliannya dalam berbicara, mendengarkan dan menulis di tempat kerja. Dalam kelas ini juga diajarkan penulisan riwayat hidup, kemampuan mempresentasikan sesuatu dan penulisan e-mail yang efektif. Topik yang dibahas akan berkaitan dengan situasi bisnis seperti melamar suatu pekerjan, struktur perusahaan, pemasaran dan menemui tamu dari luar negeri. Dalam kursus ini siswa akan selalu dimotivasi atau didorong untuk mengaitkan bahasa yang dipelajari dengan situasi di tempat kerja, juga mempelajari pengalaman siswa lain di dalam kelas. Ujian untuk kelas bisnis dari Universitas Cambridge pun tersedia di TBI. •
In-House Training Semenjak tahun 1984, TBI telah mendesain dan mengajar lebih dari 500 departemen pemerintahan, nasional, multi nasional, dan juga yayasanyayasan sosial.
1.3.2 Proses Bisnis
Proses bisnis sebenarnya diambil dari kata proses yang artinya transformasi dari input menjadi output, dan kata bisnis yang artinya suatu unit bisnis yang mengatur sumber daya untuk menyediakan produk atau jasa yang diinginkan oleh customer (Laguna dan Marklund, 2005). Agar semua tujuan perusahaan dapat diraih, The British Institute menetapkan proses bisnisnya yang melibatkan multi input dan multi output. Lembaga pendidikan yang merupakan kotak “Proses Pendidikan di The British Institute” memiliki sumber daya manusia berupa staf pendukung dan guru. Output yang dihasilkan harus menjadi acuan penting untuk memperbaiki input, sehingga proses ikut berubah dan pada akhirnya mengubah output yang dihasilkan kemudian. Gambar 1.3 menganalogikan proses di The British Institute yang merupakan suatu lembaga pendidikan dengan multi input dan multi output di dalamnya. 13
Gambar 1.3 Proses Bisnis The British Institute Sumber : Company Profile The British Institute, 2007 1.3.3 Sumber Daya Fasilitas
The British Institute memiliki fasilitas yang cukup memadai. Hal ini dimaksudkan agar para siswa merasa mendapatkan kenyamanan. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah computer room, internet, study center, kantin TBI, dan mushola TBI.
1.4 Isu Bisnis
Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa asing yang sedang dominan dalam pergaulan internasional, adalah akses untuk meraih kesuksesan dalam berbagai bidang. Dominasi bahasa asing selalu berubah, di tingkat dunia maupun di suatu negara, sejalan dengan perubahan sosial dan politik. Pada abad pertengahan, bahasa Latin memegang peran penting. Ketika abad pertengahan berganti dengan abad Renaissance, bahasa Perancis menggeser posisi bahasa Latin. Selanjutnya, revolusi industri dan persekutuan Amerika Serikat-Inggris-Australia yang makin menguat telah mengukuhkan dominasi bahasa Inggris pada abad ke-20. Di Indonesia, penggunaan bahasa Belanda makin menurun. Dalam konteks itu, pengajaran bahasa asing di Indonesia juga mengalami berbagai perubahan. Dalam pengajaran bahasa, biasanya ada empat bidang keterampilan yang dijadikan acuan kurikulum yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis, sedangkan tata bahasa merupakan keterampilan yang diajarkan guna meningkatkan penguasaan dalam empat bidang itu. Berdasarkan kenyataan yang ada, ironisnya penekanan yang
14
berlebihan pada tata bahasa justru menghambat keterampilan berkomunikasi. Perbedaan penekanan kurikulum bahasa asing program pemerintah di sekolah misalnya sebagai implementasinya dan kursus menarik untuk dicermati. Hal ini dilihat oleh TBI sebagai suatu peluang.
Ketidakmampuan sekolah mengajarkan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, mendorong munculnya kursus-kursus bahasa. Para pengelola kursus menyadari betul kebutuhan masyarakat akan bahasa Inggris, baik untuk keperluan sekolah maupun untuk mencari pekerjaan.
Saat ini, isu bisnis yang sedang dihadapi TBI adalah tumbuh menjamurnya lembaga-lembaga kursus bahasa. Sudah tak terhitung lagi berapa jumlah kursus bahasa Inggris yang terserak di seluruh Indonesia ini. Bahkan, bagi masyarakat Jakarta yang suka mendengarkan radio, akhir-akhir ini muncul iklan yang menawarkan kursus bahasa Inggris dalam waktu tiga minggu. Meski dalam waktu tiga minggu, peserta kursus dijamin pasti bisa berbahasa Inggris. Para pengelola kursus tahu betul apa yang diperlukan masyarakat. Ketika sekolah dalam kenyataannya masih berkutat pada masalah gramatika dan berbagai aturan berbahasa, kursus bahasa menawarkan keterampilan berbicara. Metode yang dilakukan di sejumlah kursus bahasa asing yang menginduk pada pusatpusat kebudayaan perwakilan negara sahabat umumnya lebih menekankan practical skill atau skill oriented, bukan pemahaman secara mendalam mengenai gramatika. Maka, kepada para peserta kursus umumnya didorong untuk mampu
berbicara,
mampu
mengungkapkan
pendapat
dan
pikirannya.
Kalaupun ada gramatika yang keliru, akan dibetulkan “sambil jalan” (Hakman, 2007).
Selain itu saat ini bisnis waralaba akan pendidikan mulai berkembang pesat. Banyak pihak yang menawarkan program waralaba pendidikan mulai dari playgroup hingga 15
kursus bahasa Inggris. Mengingat pangsa pasar yang besar, mereka pun secara agresif memasarkan produknya hingga ke daerah lain di Indonesia. Akan tetapi The British Institute (TBI), meski telah 20 tahun beroperasi di Indonesia, kursus bahasa Inggris yang dikelola UniSadhuGuna (USG) dan bekerja sama dengan Universitas New South Wales (UNSW) Australia ini baru menjalankan bisnis waralabanya sejak tahun lalu. Sampai kini TBI baru membuka enam cabang di beberapa kota di Pulau Jawa. Sedangkan bisnis waralabanya baru dibuka di Bogor, dan di Bandung, yaitu The British Institute Pasirkaliki. Hingga kini, TBI sudah menerima sekitar 600 aplikasi permohonan kerja sama tetapi tidak semuanya aplikasi itu dikabulkan. TBI lebih memilih untuk berhati-hati dan kurang mengambil risiko dalam melihat peluang bisnis baru Persaingan pun akhirnya tidak terhindari dan beragam pola pemasaran harus digunakan (Irawan, 2003).
Ditambah pula belakangan ini bermunculan sekolah-sekolah unggulan hampir di seluruh wilayah Indonesia, baik di kota kecil maupun besar. Munculnya wacana sekolah nasional bertaraf internasional (SNBI) juga menambah persaingan bagi lembaga–lembaga kursus bahasa Inggris khususnya, sebab SNBI memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. (Surya Online!, 2007).
16