BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah suatu konsep yang sulit untuk digambarkan karena mewakili jiwa tegas, kuat, dan perjuangan yang kental. Kepemimpinan bertolak pada tiga hal. Pertama, kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan pemimpin. Kedua, kegiatan, kedudukan, dan perilaku pemimpin. Ketiga, proses interaksi antara pemimpin dengan bawahan dalam situasi tertentu.1 Dari penjelasan ini terlihat betapa seorang pemimpin menjadi sosok yang mendominasi dalam perjalanan suatu masa kepemimpinan. Banyak konsep kepemimpinan dari penjelasan tersebut yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, contohnya kepribadian yang dimiliki seorang pemimpin akan mempengaruhi bagaimana ia berinteraksi dengan bawahan ketika berhadapan dengan suatu situasi atau permasalahan. Banyak pemimpin yang menjadi tokoh panutan masyarakat karena kecerdasan, ketegasan, dan kepiawaiannya menyelesaikan berbagai masalah negara seperti Gandhi dan Soe Hok Gie. Berbagai media massa pun mencoba mengangkat kisah heroik dan masa hidup para pemimpin inspirasi baik berbentuk cetak seperti buku biografi maupun elektronik seperti ulasan feature di radio.
1
Tim Penulis Modul Fisip-UT. Materi pokok Universitas Terbuka: Kepemimpinan, Karunika Universitas Terbuka: Jakarta, 1988, Hal. 1.3
1
Banyak media massa yang sulit mengungkapkan sisi heroik para pemimpin dunia karena, tak bisa dipungkiri, sejarah merupakan hal yang paling membosankan untuk dipelajari. Media massa seperti buku, radio, TV, dan koran seringkali gagal membuat khalayaknya dapat tertarik dengan kisah kepemimpinan. Jangankan meraih tujuan menginspirasi, khalayak dapat mengerti dan membayangkan sosok pemimpin seperti yang diharapkan saja sudah sulit. Buku hanya bisa dibaca, radio hanya bisa didengarkan, TV tidak bisa menceritakan dengan detail karena terbatas durasi seperti majalah yang terbatas dengan besarnya kolom. Namun dari berbagai bentuk media massa, salah satu yang dianggap paling efektif menggambarkan kekentalan kepemimpinan adalah film. Hal ini dikarenakan film mampu menciptakan makna yang kuat melalui serangkaian cerita dan gambar diiringi kata-kata dan musik. Realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dapat direkam dan diproyeksikannya ke atas layar lebar. Dibandingkan radio dan siaran dan televisi, film lebih dulu menjadi media hiburan sehingga menjadikan Industri film sebagai industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.2 Film adalah medium komunikasi massa yang ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan atau pendidikan kini banyak digunakan film sebagai alat pembantu untuk memberikan
2
Nawiroh Vera. Pengantar Komunikasi Massa, Renata Pratama Media: Tanggerang , 2008 , Hal. 69
2
penjelasan.3 Tujuan khalayak menonton film terutama untuk hiburan, akan tetapi dalam film terkandung fungsi informatif, edukatif, maupun persuasif. Jadi meskipun khalayak menonton film untuk hiburan, tanpa disadari berbagai informasi yang informatif dan edukatif dapat dengan mudah masuk ke pikiran dan dipahami khalayak. Karena itu lah kepemimpinan yang digambarkan melalui film akan lebih efektif dibandingkan buku, TV, radio, ataupun majalah. Salah satu genre film yang menarik untuk ditonton adalah film mengenai kisah hidup seorang tokoh (film biografi), karena penonton bisa menangkap informasi tentang tokoh tersebut dari sudut pandang si pembuat film. Film-film mengenai kepemimpinan tokoh masyarakat seperti Ahmad Dahlan dalam Sang Pencerah, Soegija, Soe Hok Gie, The King’s Speech, dan Gandhi mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada khalayak bahwa setiap manusia berhak menjadi pemimpin baik untuk dirinya sendiri, keluarga, bahkan suatu negara. Telah banyak pembuat film mengangkat kisah heroik pemimpin-pemimpin dunia ke dalam layar lebar. Kisah nyata penuh semangat, duka, konflik, dan pengorbanan berhasil dituangkan ke dalam serangkaian gambar didukung alunan musik yang tepat dan dialog yang menginspirasi. Beberapa film berhasil masuk nominasi bahkan memenangkan penghargaan tertinggi dan bergengsi di dunia perfilman amerika, yaitu penghargaan Oscar atau Academy Awards. Di bawah ini adalah film-film kisah pemimpin dunia dalam lima tahun terakhir baik yang 3
Effendy, Onong Uchjana. Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti: Bandung, 2003 , Hal. 209
3
mendapatkan nominasi maupun berhasil menjadi pemenang Oscar mulai tahun 2011 hingga 2006.4
Tabel 1.1 Daftar Film Kepemimpinan 2011-2006 TAHUN
JUDUL FILM
PENDAPATAN
RELEASE
OSCAR
2011
The Iron Lady
$114,943,631
2010
The King's Speech
$414,211,549
The Tempest 2009
JUMLAH NOMINASI
$346,594
The Young Victoria
$27,409,889
The Last Campaign of
---
Governor Booth Gardner 2006 2007
Elizabeth: The Golden Age
$74,237,563
2006
The Queen
$123,384,128
The Last King of Scotland
---
Sumber: http://oscar.go.com/nominees.
Film-film bertema kepemimpinan seperti di atas menggambarkan sosok seorang pemimpin layaknya dalam kehidupan nyata. Pemimpin harus memiliki ciriciri tertentu, misalnya kharisma, pandangan ke depan, berpikir logis, daya persuasi, dan heroik, yang sangat identik dengan kemaskulinan pria. Tidak seperti pria yang 4
http://oscar.go.com/nominees. Diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 jam 13.35
4
diutamakan untuk menjadi pemimpin karena kemaskulinannya, perempuan malah dinomor duakan oleh kaum laki-laki baik dalam bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik. sehingga kaum perempuan tidak dipandang memiliki derajat yang sama. Jangankan untuk menjadi pemimpin, kedudukan perempuan dalam masyarakat bahkan dianggap lebih rendah dari laki-laki dan “the second sex” atau warga kelas dua. Salah satu pemimpin wanita yang sangat dihormati adalah Margaret Thatcher. Margaret Thatcher adalah wanita pertama yang menjadi perdana menteri Inggris tiga periode berturut-turut. Margaret Thatcher dijuluki sebagai “wanita besi” atau iron lady oleh Uni Soviet atas gaya kepemimpinan tegas dan sikap politik tanpa komprominya. Di samping itu ia disebut sebagai tokoh yang kuat dalam mempertahankan pengaruh kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang eksis di belahan dunia. Di Indonesia sendiri sudah banyak pemimpin wanita yang telah menjadi pahlawan perjuangan seperti Margaret Thatcher, di antaranya adalah R.A Kartini, Cut Nyak Dien, dan Megawati Soekarno Putri yang bahkan berhasil menjadi Presiden perempuan pertama di Indonesia. Terdapat banyak kelebihan perempuan yang tidak dimiliki pria untuk meraih keberhasilan menjadi pemimpin, salah satunya adalah daya tahan terhadap stress yang tinggi. Tekanan di lingkup karir serta tuntutan keluarga membuat perempuan mampu melakukan multitasking dalam kesehariannya. Jadi
5
bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin bila wanita menjadi pemimpin pada zaman modern ini apalagi sekedar memiliki hak dan derajat yang sama dengan lelaki. Hanya dua tahun setelah lulus kuliah, Margaret Thatcher mencalonkan diri pertama kali untuk jabatan publik. Ketertarikannya dalam dunia politik membawanya ke Parlemen Inggris pada usia 34 tahun. Karirnya pun semakin melesat hingga menjadi wanita pertama yang menjadi pemimpin partai politik besar, Partai Konservatif, pada tahun 1975 menggantikan Edward Heath. Mewakili kemenangan Partai Konservatif yang berhasil mengalahkan Partai Buruh dalam Pemilihan Umum 1979, Margaret Thatcher pun diangkat menjadi Perdana Menteri Inggris wanita pertama dalam sejarah benua Eropa.5 Margaret Thatcher merubah sikap anti serikat buruh di pemerintahan Inggris menjadi suara mayoritas dalam parlemen. Ia membuat serangkaian peraturan mengenai perburuhan yang mengakhiri konflik masalah buruh. Dalam kebijakan ekonomi, Thatcer merancang privatisasi industri nasional yang saat itu masih di anggap tabu. Perusahaan penerbangan British Air Ways berubah menjadi maskapai penerbangan terbaik dan paling menguntungkan di dunia. British Steel perusahaan baja yang selalu merugi disulap menjadi perusahaan negara dan menjadi perusahaan logam terbesar di Eropa. Pada decade 1980-an, hampir 50 negara di seluruh dunia beramai-ramai mengikuti jejak Thatcer dalam program privatisasi perusahaanperusahaan yang hampir bangkrut, dan mengubah perusahaan swasta menjadi lebih
5
http://www.wikibagus.com/2012/02/mengenal-biografi-margaret-Margaret Thatcher-uk.html. Diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 jam 14.17
6
berkembang. Berbagai negara mengirimkan delegasi ke Inggris untuk belajar dengan Margaret Thatcher mengenai pengelolaan ekonomi negara. Hal inilah yang menjadi sumbangan
terbesar
Inggris
bagi
praktek
ekonomi
dunia
sejak
Keynes
memperkenalkan Keynesianisme atau bahkan sejak Adam Smith mempublikasikan The Wealth of Nations.6 Perjalanan Margaret Thatcer menjadi Perdana Menteri tidaklah selalu berjalan mulus, karena selain keberhasilannya, berbagai tantangan militer juga menghiasi masa jabatannya. Di antaranya adalah Argentina menginvasi kepulauan Falkland pada bulan April 1982 dan sejumlah konflik serta krisis yang parah, hingga percobaan pembunuhan dirinya dengan bom yang dipasang pada Konferensi Konservatif di Brighton pada bulan Oktober 1984.7 Namun berbagai tantangan militer tersebut dapat ditangani dengan cerdas meskipun beberapa keputusannya sempat mengundang kontroversi dan penolakkan keras dari masyarakat. Margaret Thatcher juga menjadi ikon pasar bebas dan pikiran bebas. Jasa besar Margaret Thatcher adalah mendukung dua hal yaitu pasar bebas dan pikiran bebas.8 Perempuan dari dulu hingga sekarang terus diperjuangkan hak-haknya melalui gerakan-gerakan perempuan yang dipimpin juga oleh perempuan. Tidak hanya memperjuangkan hak sesama gender, perempuan juga mampu memperjuangkan dan
6
http://addvian.blogspot.com/2011/12/margaret-Margaret Thatcher-first-woman-to-become.html Diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 jam 14.48 7 http://www.biography.com/people/margaret-Margaret Thatcher-9504796. Diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 jam 15.10 8 http://addvian.blogspot.com/2011/12/margaret-Margaret Thatcher-first-woman-to-become.html. Diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 jam 15.23
7
memimpin suatu bangsa untuk bangkit. Film-film mengenai sosok kepemimpinan perempuan pun banyak dibuat seperti The Lady dan The Iron Lady. Perempuan yang dijuluki tangan besi, Margaret Thatcher atas sikap keras kepala dalam mempertahankan kebijakan politiknya, merupakan tokoh yang diceritakan kisah hidupnya dalam film The Iron Lady. Tema besar dari film The Iron Lady adalah sejarah pemerintahan dan politik Inggris, dengan menonjolkan sosok seorang pemimpin yang tegas, meskipun ia adalah seorang perempuan. Pada masa hidup Margaret Thatcher, perempuan tidak dipercaya menjadi seorang pemimpin di Inggris. Pemerintahan didominasi oleh laki-laki, yang notabene malah belum menunjukkan kemajuan bagi negeri. The Iron Lady menggambarkan perjuangan Margaret Thatcher, seorang Perdana Menteri perempuan pertama di daratan Inggris yang terpilih melalui pemilu, dalam memimpin Inggris selama hampir 12 tahun yang merupakan masa jabatan terlama dalam sejarah kerajaan Inggris. Kehidupan Margaret Thatcher diceritakan sejak masa remaja hingga beranjak menjadi perempuan tua yang mengidap dementia. Semasa remaja, Margaret Thatcher selalu tertarik mendengar pidato-pidato politik ayahnya yang pada saat itu menjabat sebagai anggota dewan kota. Perempuan yang terlahir di keluarga kelas menengah ini pun terinspirasi untuk berkarir di dunia politik melalui Partai Konservatif dan berjuang untuk memperoleh tempat di gedung Parlemen Inggris. Tentunya, perjuangannya ini tidak berjalan dengan mulus. Dalam dunia yang masih didominasi oleh pria, kehadiran dan setiap pendapat yang 8
dilontarkan dengan tegas oleh Margaret Thatcher sering kali diremehkan. Namun, dengan dukungan suaminya, Denis Thatcher, Margaret Thatcher pun berhasil memanjat tangga kesuksesan politik hingga menjabat sebagai seorang Perdana Menteri. Karir Margaret Thatcher sebagai seorang Perdana Menteri dihiasi dengan beragam tantangan keras yang menguji kegigihan, keberanian, dan ketegasannya sebagai seorang pemimpin. Dalam film ini, digambarkan kejadian-kejadian krusial selama masa jabatan Margaret Thatcher, dari peningkatan jumlah pengangguran dan anggaran ketat yang membawa kepada kerusuhan Brixton di tahun 1981, perang Falklands di tahun 1982, demonstrasi penambang dari tahun 1984 hingga 1985, hingga pengeboman Grand Hotel di Brighton pada saat Konferensi Partai Konservatif 1984 yang hampir merenggut nyawa Margaret Thatcher dan Denis Thatcher. Dalam kepemimpinan Margaret Thatcher, Inggris melalui begitu banyak kemajuan, baik di bidang ekonomi, sosial dan politik. Namun, kepemimpinan Margaret Thatcher juga dilalui dengan begitu banyak keputusan-keputusan kontroversial yang akhirnya membuat figure Margaret Thatcher semakin banyak kurang dipandang baik oleh para koleganya di Partai Konservatif. Margaret Thatcher akhirnya ‘digulingkan’ oleh rekan-rekan separtainya pada tahun 1990. Selepas dari jabatannya tersebut, Margaret Thatcher lebih banyak mengasingkan dirinya. Seiring dengan waktu, Margaret Thatcher tumbuh menjadi sosok penderita penyakit dementia yang sulit untuk membedakan masa lalu dengan masa sekarang, termasuk sering 9
mengira bahwa sang suami, yang telah lama meninggal dunia, masih sering berada di sisinya. Salah satu dialog yang sangat menarik dan membuktikan bahwa perempuan juga dapat menjadi pemimpin adalah, "Watch your thoughts for they become words. Watch your words for they become actions. Watch your actions for they become...habits. Watch your habits, for they become your character. And watch your character, for it becomes your destiny! What we think we become. My father always said that... and I think I am fine,". Dialog tersebut seolah menyatakan bahwa perempuan tidak hanya mengandalkan perasaan dalam melakukan sesuatu. Melawan dogma bahwa perempuan cenderung mendahulukan perasaan daripada nalar. Saat ini di Indonesia masih banyak perempuan yang tidak memiliki hak yang sama seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar mulai dari bidang sosial, politik, ekonomi, hingga budaya. Masih banyak perempuan Indonesia yang takut untuk mendobrak stigma bahwa status perempuan berada di bawah kekuasaan lelaki dan memperjuangkan hak yang sama. Bila Margaret Thatcher saja bisa memimpin negara Inggris menjadi negara yang maju, maka perempuan Indonesia juga pasti bisa. Dari latar belakang itulah peneliti ingin meneliti nilai-nilai kepemimpinan yang terdapat pada film The Iron Lady. Peneliti akan mencoba melakukan penalaran
10
dan berupaya menemukan nilai-nilai kepemimpinan di dalam film The Iron Lady pada sosok Margaret Thatcher yang dapat dicontoh oleh perempuan Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Bagaimana Penggambaran Nilai-Nilai Kepemimpinan Pada Film The Iron Lady?”.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggambaran nilai-nilai kepemimpinan di dalam film The Iron Lady pada sosok Margaret Thatcher.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian penggambaran nilai-nilai kepemimpinan dalam film The Iron Lady ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya baik secara akademis maupun praktis, yaitu
1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian yang membahas penggambaran nilai-nilai kepemimpinan dalam film The Iron Lady diharapkan dapat mengelaborasi konsep-konsep semiotika dalam
11
kepemimpinan. Selain itu penelitian diharapkan menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis 1. Memberikan
sumbangan
pemikiran
bagi
para
sineas
mengenai
penggambaran nilai-nilai kepemimpinan agar dapat membuat film yang lebih kreatif, sarat makna, dan mampu memotivasi masyarakat Indonesia untuk mampu menjadi pemimpin, terutama untuk kaum perempuan. 2. Digunakan sebagai salah satu referensi evaluasi kelebihan dan kekurangan film bertema kepemimpinan yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dapat menghasilkan film yang lebih berkualitas untuk ke depannya.
12