BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Pasar Modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Keadaan pasar yang semakin berkembang dan dinamis menuntut perusahaan menerjemahkan pasar, dimana pilihan konsumen semakin banyak dan satu sama lain memberikan nilai yang hampir sama. Persaingan usaha di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung bergerak fluktuatif, menuntut para pelaku usaha untuk semakin giat meningkatkan kinerja usahanya guna kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, perusahaan multinasional produsen peralatan rumah tangga dan kosmetik PT Unilever Indonesia Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih tertinggi di antara perusahaan kosmetik lainnya. Sepanjang semester I/2013, perusahaan berkode saham UNVR tersebut berhasil mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 21,7% menjadi Rp2,8 triliun. Posisi kedua ditempati PT Mandom Indonesia Tbk dengan mencetak pertumbuhan laba bersih 2,63% menjadi Rp78 miliar. Perusahaan berkode saham TCID tersebut juga mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 3,7% atau setara dengan Rp989 miliar. Sementara itu, dua perusahaan kosmetik dalam negeri yaitu
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
PT Martina Berto Tbk (MBTO) dan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) selama semester I/2013 mengalami penurunan laba bersih. Laba bersih PT Martina Berto Tbk turun 25% setara Rp18 miliar, padahal angka penjualan meningkat 2,4% menjadi Rp337 miliar. Adapun laba bersih MRAT turun 22% menjadi Rp10,4 miliar dengan penurunan penjualan sebesar 4,3% menjadi Rp197 miliar. Kepala Riset PT Buana Capital menjelaskan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, membuat pasar emiten kosmetik semakin besar, pasalnya masyarakat tidak hanya fokus pada kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan, tetapi mulai mencoba kebutuhan lainnya seperti kesehatan dan kosmetik. “Konsumsi masyarakat kelas menengah mendorong brand kosmetik menjadi salah satu kebutuhan,” Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, Alfred menilai hal tersebut akan berkorelasi dengan pertumbuhan perusahaan-perusahaan terkait termasuk brand kosmetik yang menjadi pilihan masyarakat. Meskipun saat ini saham emiten kosmetik memang belum banyak dilirik masyarakat, tetapi perusahaan kosmetik cukup berpotensi untuk berkembang, apalagi saat ini belum subsektor kosmetik belum banyak memiliki pemain besar. “Apalagi pasar di Asia Tenggara masih terbuka lebar untuk dimasuki karena belum banyak dimasuki,” jelasnya kepada (market bisnis.com, Selasa 20/8/2013). Kecenderungan persaingan yang semakin tajam antar industri sejenis, yang bergerak di sektor industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga menyebabkan masing-masing perusahaan perlu menetapkan tujuan masa depan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
dengan mencari secara komprehensif faktor-faktor penggerak bisnis dan mengembangkan ide-ide kreatif serta menuangkan strategi bersaing untuk dapat mencapai sasaran dan memenangkan persaingan. Fenomena-fenomena yang terjadi mengharuskan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga memiliki kinerja keuangan yang baik. Sehingga mampu bertahan dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk menjaga stabilitas kondisi ekonomi perusahaan, diperlukan berbagai cara untuk menjaga atau meningkatkan kinerjanya terutama di bagian keuangan, karena faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangan. Selain itu juga dengan mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu perusahaan sudah tepat atau belum. Manajemen yang tidak baik akan mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan yang berujung
kepada
kebangkrutan
pada
perusahaan
itu
sendiri.
Untuk
meminimalisasi resiko kebangkrutan tersebut maka manajer harus selalu memperhatikan dan mengadakan evaluasi kinerja terhadap perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun. Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang tepat pada suatu periode tertentu. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap,2007:297). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan
perusahaan
untuk
mengenalisis
laporan
keuangan.
Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Menurut Munawir (2010:238) analisis rasio merupakan sebuah gambaran dari suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu pos atau kelompok pos dengan pos atau kelompok pos lain yang terdapat pada neraca maupun dalam laporan laba rugi. Rasio mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain pada pos laporan keuangan yang lain. Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Analisis rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya. Analisis rasio aktivitas dapat mengukur efisiensi dalam penggunaan sumberdaya suatu perusahaan berkaitan dengan profitabilitas. Memperlihatkan perusahaan yang memperoleh lebih banyak keuntungan dibanding perusahaan lain pada sumbedaya yang dama. Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk mengukur pendapatan pontensial suatu perusahaan. dengan demikian maka laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban financialnya yang harus dipenuhi. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut temuan-temuan empiris tentang rasio keuangan khususnya yang menyangkut kegunaan dalam mengukur kinerja perusahaan, sehingga peneliti memilih judul penelitian “Analisis Kinerja Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014: Pendekatan Rasio Keuangan”. B. Rumusan Masalah Penelitian Analisa kinerja dilakukan pada dasarnya untuk mengevaluasi kinerja dimasa lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realisasi perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja dimasa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap kinerja perusahaan dimasa mendatang. Pada umumnya perusahaan menggunakan angka rasio untuk mengukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu penilaian kinerja keuangan pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan membandingkan kinerja keuangan antar perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Likuiditas atas laporan keuangannya ? 2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Leverage atas laporan keuangannya ? 3. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Profitabilitas atas laporan keuangannya ? 4. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Aktivitas atas laporan keuangannya ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
5.
Bagaimana perbandingan kinerja keuangan ke-Lima perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah agar permasalahan yang ada tidak meluas, sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas, batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya membatasi dan hanya akan membahas rasio keuangan yang sering digunakan dalam analisis keuangan dalam perusahaan. yakni rasio keuangan seperti: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas/leverage, Rasio Profitabilitas / Rentabilitas, dan Rasio aktivitas pada Tahun 2010-2014. D. Tujuan Penelitian dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan penelitian yang diuraikan diatas maka tujuan penelitian ini adalah : a. Menganalisis kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima Tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Likuiditas atas laporan keuangannya. b. Menganalisis kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima Tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Leverage atas laporan keuangannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
c. Menganalisis kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima Tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Profitabilitas atas laporan keuangannya. d. Menganalisis kinerja keuangan perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Lima Tahun bila dilihat dari hasil perhitungan Rasio Aktivitas atas laporan keuangannya. e. Menganalisis kinerja masing-masing perusahaan industri kosmetik dan barang keperluan rumah tangga dengan cara membandingkan satu sama lain. 2. Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi Praktik a. Bagi Peneliti Menambah wawasan mengenai analisa rasio dari buku-buku teori yang dipelajari dan sektor manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terutama sub sektor aneka industri kosmetik. b. Bagi Perusahaan dan Investor 1) Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan, khususnya yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam menilai kinerja. 2) Memberi manfaat kepada investor sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2. Kontribusi Akademik
Bagi Akademis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah serta memperkaya ilmu pengetahuan, Menambah referensi penelitian pasar modal, dan dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan Rasio Keuangan untuk mengukur kinerja perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/