BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bagi umat Islam, Al-Qur’an merupakan salah satu sumber utama dalam mengemban tugas kekhalifahannya. Al-Qur’an menegaskan bahwa hanya dengan berpegang teguh kepada Al-Qur’anlah sukses di dunia dan di akhirat dapat diraih. Al-Qur’an diturunkan dengan sebenarnya agar Rasul dan umatnya dapat menetapkan hukum di antara manusia. Al-Qur’an sangat berguna bagi manusia untuk mengokohkan iman mereka serta meyakini kebenaran Al-Qur’an secara sempurna bahwa tidak ada sesuatu yang lebih tinggi selain Al-Qur’an. Sesungguhnya di antara syarat-syarat iman yang diwajibkan oleh Allah SWT. kepada manusia ialah mengimani Al-Qur’an karena Al-Qur’an merupakan kitab yang komprehensif yang di dalamnya terkandung segala sesuatu yang pernah disebutkan dalam kitab-kitab terdahulu. Ini merupakan bukti nyata bagi manusia.1 Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia yang kekal hingga akhir zaman, kewajiban umat Islam adalah mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat di dalam Al-Qur’an mulai dari membaca dan mengamalkannya, menghafal dan menafsirkannya. Allah SWT dan rasulullah SAW. telah
1
Thameem Ushama, Metodologi Tafsir Al-Qur’an Komprehensif). (Jakarta: Riora Cipta, 2000), hal. 136
1
(Kajian
Kritis,
Objektif
&
2
menjanjikan bagi para pelestari kitab-Nya yaitu berupa pahala, ditinggikan derajatnya, dan diberi kemenangan di dunia dan akhirat. Upaya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup tidak akan berarti apa-apa tanpa mengetahui makna dan maksudnya. Karena Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan bahasa Arab, upaya untuk menguasai bahasa Arab merupakan suatu yang sangat urgen dalam rangka memahami kandungankandungan Al-Qur’an. Sayangnya secara riil tidak semua umat islam di Indonesia menguasai bahasa Arab lebih sedikit daripada yang tidak menguasainya. Ini artinya, diperlukan solusi bagi mereka yang tidak menguasai bahasa Arab agar tetap dapat memahami Al-Qur’an meskipun tanpa kemampuan bahasa Arab yang memadai. Salah satunya adalah dengan menyajikan kursuskursus bahasa Al-Qur’an yang praktis dan sistematis.2 Allah SWT berfirman:
ِ َّ ِ ِ ِ َالص ََل َة وأَن َف ُقوا ِِمَّا رزقْ ن ِ ِ َّ ِ .ور ُ ََ َ َين يَْت لُو َن كت َ ُاه ْم سّراً َو َع ََلنيَةً يَ ْر ُجو َن ِتَ َارًة لن تَب َ َّ اب اللَّه َوأَقَ ُاموا َ إ َّن الذ ِ ِ ِ ِ ْ َيد ُهم ِّمن ف )ٕ٢-ٖٓفاطر:(سورة. ور َ ورُه ْم َويَِز ٌ ور َش ُك ٌ ضله إنَّهُ َغ ُف ُ ليُ َوفِّيَ ُه ْم أ َ ُج Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
2
Rosihon Anwar, Cara Mudah Memahami Bahasa Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2014),
hal.12
3
Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri . (QS. Fathir : 29 – 30)3 Surat fathir ayat 29-30 ini menjelaskan tentang orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-harinya, mereka akan mendapatkan balasan khusus dari Allah. Intinya, ayat tentang membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Semoga kita termasuk kategori orang yang mencintai Qur’an. Jadi sangatlah jelas betapa pentingnya Al-Qur’an itu bahwa tidak ada sesuatu yang lebih tinggi selain Al-Qur’an tidak ada karya makhluk atau manusia yang dapat menandingi Al-Qur’an Allah SWT. Kita sebagai manusia yang
beragama
Islam
wajib
untuk
mengimani,
mempelajari
dan
mengamalkannya serta menerapkan apa yang telah di perintahkan dalam AlQur’an itu pada kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT:
ِ ِ اَّت ُذواْ ِمن َّم َق ِام إِب ر ِاهيم مصلِّى وع ِه ْدنَا إِ ََل إِب ر ِاه َِّ َّاس وأَمناً و يل أَن طَ ِّهَرا َ َ َ ُ َ َْ َ َوإِ ْذ َج َع ْلنَا الْبَ ْي َ ْ َ ِ ت َمثَابَةً لِّلن َ َْ َ يم َوإ ْْسَاع ِ السج ِِ ِِ ِ ِ ب ي )ٕٔ١ البقرة:ود (سورة ُّ ني َو َ ني َوالْ َعاكف َ ِت للطَّائف ُ ُّ الرَّك ِع َ َْ Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".(QS. Surah AlBaqarah:125) Maksudnya ayat tersebut adalah memerintahkan Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin mengingat ketika Allah menjadikan Kakbah sebagai 3
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: CV. J-Art 2004), hal. 494-495
4
tempat berkumpul manusia, tempat yang aman, menjadikan Makam Ibrahim sebagai tempat salat. Perintah Allah kepada Ibrahim dan Ismail itu untuk menenteramkan hati Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin dalam menghadapi keingkaran orang kafir dan untuk menerangkan kepada orang musyrik, Yahudi dan Nasrani bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad itu seasas dengan agama yang dibawa Nabi Ibrahim, agama nenek moyang mereka. Hubungan manusia dengan Al-Qur’an yang di dalam terkandung kalamullah dan sifat-sifatnya tidak terbatas pada waktu dan tempat, tidak bermula dan tidak berkesudahan. Oleh karena itu, sudah semestinya hubungan dengan Al-Qur’an menjadi permanen sepanjang kehidupan manusia di atas bumi ini, karena Al-Qur’an adalah mukjizat. Maka Al-Qur’an perlu dibaca, didengar, dipahami, dan disimpan di dalam hati dengan meresapinya ke dalam hati sehingga manusia menjadi tertantang dari waktu ke waktu dan memastikan Al-Qur’an itu sebagai mukjizat yang tidak dapat ditiru seluruh manusia.4 Bagi orang-orang yang beriman maka wajib beriman kepada Al-Qur’an jadi hubungan manusia dengan Al-Qur’an memang tidak dapat di pisahkan. Selain untuk dibaca didengar, maka juga harus di pahami maknanya, supaya kita bisa tau apa makna yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an itu, karena di dalamnya terkandung hukum dan petunjuk bagi kehidupan manusia, agar kita memperoleh hidup yang aman dan sentosa. 4
Thameem Ushama, Komprehensif).,,,,hal. 138
Metodologi
Tafsir
Al-Qur’an
(Kajian
Kritis,
Objektif
&
5
Al-Qur’an seperti yang dinyatakan sebelumnya adalah undang-undang umat Islam dan petunjuk dari Allah. Al-Qur’an merupakan syari’at Allah untuk seluruh penghuni bumi. Al-Qur’an adalah cahaya Illahi yang merupakan petunjuk samawi. Al-Qur’an menampilkan hukum yang abadi dan menyiapkan segala yang diperlukan manusia baik yang berkaitan dengan dunia spiritual maupun material. Tidaklah mengherankan jika dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang lengkap dan berisi petunjuk yang komprehensif dalam seluruh aktifitas kehidupan manusia termasuk ajaran-ajaran tentang tata cara beribadah, etika, transaksi, dan politik, hukum, perang, dan damai, sistem ekonomi utama yang diwahyukan Allah sebagai anugrah bagi semua manusia khususnya sebagai petunjuk dan kemurahan Allah bagi umat yang beriman yang menjalankan perintah-perintahNya. Al-Qur’an penuh hikmah, harapan dan nasihat, dalam Al-Qur’an tidak terdapat kontradiksi, ketidaksesuaian, ketidakmungkinan, dan perbedaanperbedaan. Tidak heran kalau dikatakan bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kebahagiaan tanpa adanya percikan hidayah dan ketaatan kepada ajaran-ajaran.5 Seperti firman Allah SWT.
ِ ِ ِ ُ آن ما هو ِش َفاء ور ْْحةٌ لِّْلم ْؤِمنِني والَ ي ِز ِ (٢ٕاإلسراء:ني إَالَّ َخ َساراً ) سورة َ يد الظَّالم َ َ َ ُ َ ََ َ ُ َ َونُنَ ِّزُل م َن الْ ُق ْر Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. AlIsraa':82)6
5 6
Ibid.,,,hal.3 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: CV. J-Art 2004), hal. 262
6
Yakni obat terhadap kesesatan. Demikian pula obat bagi hati yang terkena syubhat, kebodohan, pemikiran yang batil, penyimpangan, dan niat buruk. Hal itu, karena Al Qur’an mengandung ilmu yang yakin yang dapat menyingkirkan semua syubhat dan kebodohan, dan mengandung nasehat serta peringatan yang dapat menyingkirkan semua syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah. Demikian pula, Al Qur’an merupakan obat bagi badan yang mengalami sakit dan penderitaan. Karena di dalamnya terdapat sebabsebab dan sarana untuk memperoleh rahmat, di mana apabila eorang hamba melakukannya, maka dia akan memperoleh rahmat, kebahagiaan yang abadi, dan pahala di dunia dan akhirat. Yakni mereka yang tidak membenarkan AlQur'an atau tidak mengamalkannya. Karena dengan Al Qur'an, hujjah tegak terhadap mereka. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW. yang berisi ajaran yang terjamin kebenaran dan keasliannya. Dan tidak akan ada orang yang bisa merubahnya dan memuat ajaran yang sempurna sebagai pedoman hidup ummat manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini, dalam menciptakan kedamaian, keadilan dan kemakmuran (rahmatan lil alamien), sejarah telah mencatat bahwa dalam waktu 23 tahun Al-Qur’an dapat merubah peradaban jahiliyah menjadi peradaban yang qur’ani. Bahkan AlQur’an telah terbukti mengantarkan kaum muslimin dalam membangun
7
imperium raksasa yang sangat menakjubkan mampu menguasai dunia selama 800 tahun.7 Terjaga dan mudahnya Al-Qur’an untuk dipelajari sebagaimana yang telah diutarakan sebelumnya sangat menggembirakan dan membanggakan, akan tetapi, disisi lain tingkat kepedulian kaum muslimin untuk mempelajari dan memahami ayat-ayat Allah yang terangkum di dalam Al- Qur’an masih sangat memperihatinkan padahal Al-Qur’an tidak diturunkan melainkan sebagai petunjuk dalam mengarungi hidup di dunia ini. Di antara hal yang menjadi penyebabnya adalah karena masyarakat pobia terhadap bahasa AlQur’an. Sementara bahasa Arab adalah ilmu alat yang harus dipelajari untuk memahami maksud dan tujuan dari kalam Allah SWT. (Al-Qur’an), dan tidak akan mungkin Al-Qur’an sebagai petunjuk bisa diamalkan tanpa melalui proses pemahaman yang meliputi bahasa, tafsiran, dan ilmu-ilmu pendukung lainnya. Oleh karenanya Umar bin Khathab sahabat Rasulullah SAW. pernah mengatakan bahwa: “Hendaklah kalian tamak (antusias) dalam mempelajari bahasa Arab, karena bahasa Arab itu merupakan bagian dari agamamu.” Dan masih banyak lagi ungkapan para ulama yang menyatakan bahwa pentingnya belajar bahasa Arab. Allah SWT. telah menjamin kemudahan dalam mempelajari Al-Qur’an melalui firmannya dalam surat Al-Qomar, bahkan ayat yang menerangkan tentang hal itu diulang sampai empat kali.
7
Tim Metode 40 Jam, Panduan Sekilas Tentang Metode Menerjemah Al- Qur’an Sistem 40 Jam (Jakarta: Istiqla Prees, 2001), hal.5
8
Melihat fenomena tersebut, masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek adalah salah satu masjid yang unik dan berbeda dengan masjid yang lain, di masjid tersebut selain di gunakan untuk tempat beribadah juga di gunakan untuk pembelajaran program terjemah untuk memahami Al-Qur’an Dengan metode pengulangan untuk mempermudah pemahaman Al-Qur’an karena dengan banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang terjadi pengulangan. Usaha yang dilakukan oleh masjid Al-Huda Sumberingin adalah untuk mencetak lulusan yang sukses dalam aspek akademik dan non akademik. Dengan adanya pembelajaran program terjemah dengan menggunakan metode yang mudah dipahami. Metode yang digunakan dalam memahami Al-Qur’an disini dengan menggunakan metode tikror yaitu metode super mudah dan super cepat terjemah Al-Qur’an. Metode ini merupakan salah satu metode baru dalam belajar terjemah Al-Qur’an dengan cara yang sangat mudah. Berangkat dari sinilah peneliti merasa tertarik di dalam mengkaji cara mudah dalam memahami Al-Qur’an di masjid Al-Huda. Judul yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian peneliti adalah “Penerapan Program Terjemah untuk Mempermudah dalam Memahami Al-Qur’an di Majid AlHuda Sumberingin Karangan Trenggalek”.
9
B. Fokus Penelitian 1. Bagaiamana
langkah-langkah
penerapan
program
terjemah
untuk
mempermudah pemahaman Al-Qur’an di Masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek ? 2. Bagaimana metode yang di gunakan dalam penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur’an di Masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek ? 3. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur’an di Masjid AlHuda Sumberingin Karangan Trenggalek ?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur’an di Masjid AlHuda Sumberingin Karangan Trenggalek. 2. Untuk mendeskripsikan bagaimana metode yang di gunakan dalam penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami AlQur’an di Masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek. 3. Untuk mendeskripsikan bagaimana faktor penghambat dan pendukung penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami AlQur’an di Masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek.
10
D. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan bidang agama Islam, lebih khusus pada memahami Al-Qur’an di masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek dan juga bisa sebagai bahan refrensi dan tambahan pustaka pada perpustakaan IAIN Tulungagung 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pengurus Masjid Penelitian ini bisa menjadi acuan untuk mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas pemahaman Al-Qur’an masyarakat terutama di lingkungan masjid yang dipimpin. b. Bagi peserta Dapat memberikan motivasi kepada para peserta agar selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dalam belajar memahami AlQur’an. c. Bagi Peneliti yang akan datang Penelitian ini diharapkan harus menjadi pijakan dalam perumusan desain penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khusunya yang berkenaan dengan penelitian mengenai perkembangan dalam memahami Al-Qur’an.
11
E. Penegasan Istilah Supaya memperoleh kesamaan pemahaman mengenai konsep yang dibahas dalam tema skripsi ini maka penulis perlu menegaskan istilah yang menjadi kata kunci dalam tema ini baik secara konseptual maupun secara operasional. 1. Secara Konseptual a. Progam terjemah Terjemah adalah kegiatan manusia dalam mengalihkan makna atau pesan, baik verbal maupun non verbal, dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya. “Yang di maksud penerjemahan di sini adalah pengalihbahasaan Al-Qur’an dari bahasa aslinya, yakni bahasa Arab ke dalam bahasa si penerjemah, misalnya ke dalam bahasa inggris atau bahasa Indonesia”.8 Adalah progam yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kualitas umat Islam terhadap pemahaman isi kandungan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, serta menyiapkan insan-insan Qur’aini yang mampu mengahayati dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan, selain itu juga sebagai upaya memakmurkan Masjid sebagai sarana ibadah dan peningkatan aktifitas para jamaah.
8
Anwar Nurulyamin, Taman Mini Ajaran Islam Alternatif Mempelajari Al-Qur’an, (Bandung: PT Remaja Rosdaskarya, 2004), hal. 101
12
b. Memahami Al-Qur’an “Pembelajaran tentang memahami isi dan kandungan AlQur’an”.9 Maksudnya adalah agar manusia dapat memahami apa maksud dan tujuan yang terkandung dalam Al-Qur’an tersebut dan memahaminya dengan menggunakan metode tertentu supaya cepat dan mudah dalam memahaminya. 2. Secara Operasional Secara operasional maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur’an di masjid Al-Huda Sumberingin Karangan Trenggalek, dengan mengetahui langkah-langkah penerapannya, dan juga metode yang digunakan serta faktor penghambat dan pendukungnya.
F. Sitematika Penulisan Skripsi Agar dalam skripsi ini lebih mengarah pada tujuan, maka penulis menyusun skripsi ini menjadi beberapa bab, dan pada masing-masing bab dibagi lagi menjadi sub bab yang terdiri dari : 1. Bagian Awal Bagian awal usulan penelitian ini meliputi: sampul/cover depan, halaman judul, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan abstrak. 9
Muhammad Muhyidin, Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur’an, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal.186
13
2. Bagian Inti Pada bagian ini memuat uraian tentang: BAB I merupakan Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan dan Kegunaan penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika Penulisan. BAB II merupakan yang terdiri dari progam terjemah, meliputi: Program terjemah, memahami Al-Qur'an, Penerapan program terjemah untuk mempermudah dalam memahami Al-Qur’an, Penelitian terdahulu, Kerangka berfikir teoritis (paradigma) BAB III merupakan Metode Penelitian meliputi: pola/jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, pengecekan keabsahan data, tahaptahap penelitian. BAB IV paparan hasil penelitian, terdiri dari: (a) paparan data, (b) temuan penelitian, (c) pembahasan. BAB V merupakan penutup yang merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. 3. Bagian Akhir Bagian akhir, terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiran-lampiran, (c) surat pernyataan keaslian tulisan, (d) daftar riwayat hidup.