BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kondisi nyata setiap organisasi merupakan kondisi yang mempengaruhi dinamika organisasi dalam mencapai tujuannya karena setiap organisasi akan menampilkan karakteristik khusus masing-masing organisasi. Karakteristik organisasi dengan lingkup lingkungan yang luas walau dengan tujuan organisasi yang spesifik, dapat dilihat pada keberadaan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Republik Indonesia. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Oleh sebab itu, dapat melaksanakan tugas secara penuh sebagai lembaga negara yang otonom dan independen sesuai dengan karakteristik organisasi Bank Indonesia, dibutuhkan pegawai yang mampu menterjemahkan karakteristik khas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Pegawai sebagai sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh Bank Indonesia sejalan dengan tugas Bank Indonesia sebagai lembaga Negara yang independen dan otonom, adalah pegawai dengan kinerja yang optimal.
2
Kondisi tersebut karena pada gilirannya kinerja Bank Indonesia sebagai suatu organisasi yang memiliki karakteristik khusus ditentukan oleh akumulasi kinerja semua pegawainya. Secara konsepsional, kinerja yang optimal dan kinerja sebagai konsep dalam manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi menjelaskan konsep kinerja (performance) dengan menggunakan ungkapan bahasa dan tinjauan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Namun makna yang terkandung pada hakekatnya sama, yaitu kinerja (performance) adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat dari Bernardin dan Russell (1993) dalam Murty dan Hudiwinarsih (2012) yang mengemukakan bahwa “Performance is the record of outcome produced on a specified job function oractivity during a specified time period.” Berarti bahwa kinerja adalah catatan hasil diproduksi pada fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Karena kinerja karyawan adalah pencapaian hasil terhadap tugas sesuai dengan fungsi yang melekat kepada pekerjaannya, maka kinerja karyawan Departemen Sumber Daya Manusia adalah pencapaian hasil terhadap tugas oleh para karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia. Layaknya, pencapaian hasil dalam melaksanakan tugas oleh karyawan Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia adalah pencapaian yang memiliki keterkaitan dengan banyak hal termasuk budaya organisasi.
3
Davis (1984) dalam Sobirin (2005), menyatakan bahwa budaya organisasi adalah pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktekkan (shared) oleh anggota organisasi sehingga pola tersebut memberikan makna tersendiri bagi organisasi bersangkutan dan menjadi dasar aturan berperilaku didalam organisasi. Dengan demikian organisasi yang berbeda akan mempunyai sistem makna yang berbeda pula dan perbedaan sistem makna dari satu organisasi dengan organisasi yang lainnya menyebabkan organisasi tersebut mempunyai karakteristik yang unik, berbeda dengan karakteristik organisasi lainnya (Gagliardi, 1986 dalam Sobirin, 2005). Disamping itu, kinerja pegawai pada Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia, juga berkaitan dengan komitmen organisasional yang dimiliki oleh pegawai. Kondisi tersebut dapat dipahamai karena secara konsepisonal komitmen organisasional didefinisikan sebagai “The degree to which an employee identifies with a particular organization and its goals, and wishes tomaintain membership in the organization” (Robbins, 2003 dalam Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Komitmen organisasional dapat diartikan sebagai kadar bagaimana seseorang pegawai mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian organisasi dan bagaimana dengan tujuan tersebut karyawan berkeinginan memelihara keberadaan dirinya dalam organisasi. Dengan demikian, individu dengan komitmen organisasional yang tinggi akan berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu organisasi mencapai tujuannya.
4
Karyawan yang memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu organisasi mencapai tujuannya, sangat kondusif untuk memunculkan kinerja atau hasil kerja yang optimal, termasuk di Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia. Secara berurutan telah diketengahkan bahwa kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia memiliki keterkaitan dengan budaya organisasi yang berkembang di Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia dan komitmen organisasional yang dipunyai pegawai Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia. Menyadari adanya keterkaitan tersebut, diperlukan pendalaman tentang pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional terjadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia ? 2. Apakah
komitmen
organisasi
berpengaruh
terhadap
kinerja
pegawai
Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia? 3. Apakah budaya organisasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia?
5
C.Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia. c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia. 2. Kontribusi a. Bagi Penulis Dalam melakukan penelitian diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berguna bagi penulis khususnya mengenai masalah budaya organisasi, komitmen organisasi, yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kemudian sebagai pengembangan dan menambah pengetahuan tentang ilmu yang diperoleh selama proses belajar untuk digunakan dalam aktivitas sehari–hari.
6
b. Bagi Perusahaan Sebagai
bahan
informasi/masukan
bagi
pemimpin
perusahaan
untuk
mempertimbangkan kebijakannya khususnya tentang budaya organisasi, dan komitmen organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai Departemen Sumber Daya Manusia di Bank Indonesia. c. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya pada kajian budaya organisasi, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai, dan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti yang akan datang, pada saat meneliti
topik
yang
berkaitan
dengan
kinerja
pegawai.
7