BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah mengupayakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan merupakan harapan dan tujuan yang harus diperjuangkan oleh semua pihak yang terkait, terutama guru. Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan. Maka guru perlu ditunjang kemampuannya dalam rangka mengelola dan melaksanakan proses pembelajaran. Keberhasilan mutu pendidikan dipengaruhi faktor kemampuan guru. Tugas guru di sekolah memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru, terutama guru sekolah dasar merupakan guru kelas. Sesuai perannya sebagai guru kelas, maka guru sekolah dasar dituntut mampu memiliki kemampuan dalam menguasai semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui lembagalembaga terkait dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan, diantaranya yaitu adanya perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. dilakukan. Perubahan kurikulum tersebut sesuai dengan perkembangannnya yaitu antara lain kurikulum 1975, kurikulum 1994, kurikulum 2004 dan kurikulum KTSP. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Maka
berhasil
tidaknya
proses
pembelajaran
ditentukan
kemampuan guru pada masing-masing satuan pendidikan. Oleh karena itu guru
13 Peningkatan Motivasi Dan ..., Kustiyani, FKIP UMP, 2013.
dituntut mampu menggunakan serta memanfaatkan media sebagai sarana untuk mencapai tujaun pengajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan media dan metode pembelajaran merupakan factor penentu. Penggunaan tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran,
sehingga dapat berdampak pada
prestasi belajar siswa. Apabila guru mampu menggunakan media dan metode yang tepat, maka siswa akan lebih termotivasi sehingga proses pembelajaran dapat meningkat. Pada pelaksanan pembelajaran banyak dijumpai adanya kenyataan bahwa ketidakberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sering menjadi faktor penghambat tercapai tujuan pengajaran. Indikator tersebut ditunjukkan oleh rendahnya prestasi belajar siswa, terutama pada mata pelajaran IPA khususnya siswa kelas V semester 2 SDN 01 Beluk
Kecamatan Belik Kabupaten
Pemalang. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran mata pelajaran IPA tentang gaya, masih banyak siswa yang memiliki pemahaman yang rendah. Hal tersebut ditunjukkan hasil ulangan formatif. Data Hasil tes formatif tersebut yaitu : Tabel 1.1 Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN 01 Beluk Tahun 2011 Mata Pelajaran Jml Tuntas Belum Tuntas Kelas IPA
V
42
Jml
%
Jml
%
7
16,67
35
83,33
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 65
14 Peningkatan Motivasi Dan ..., Kustiyani, FKIP UMP, 2013.
Berdasarkan data perolehan hasil belajar tersebut di atas diketahui bahwa dari 42 siswa, hanya 7 atau 16,67 % siswa yang telah tuntas, dan 35 atau 83,33 % siswa belum tuntas. Siswa dianggap telah tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar, apabila siswa telah mencapai nilai minimal ≥ 65. Bertolak data tersebut, maka dapat mengidentifikasi dan menganalisis faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA, terutama tentanggaya (mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan gaya grafitasi, gaya gesek dan gaya magnet). Adapun identifikasi masalah yang berkaitan refleksi mata pelajaran Ilmu Penegetahuan Alam tentang mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya grafitasi, gaya gesek dan gaya magnet) dan hasil diskusi dengan teman sejawat serta kepala sekolah yang menyebabkan perolehan hasil belajar siswa sebagian besar siswa belum memperoleh nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu antara lain : a. Perhatian siswa masih sangat kurang. b. Banyak siswa yang berbicara sendiri c. Siswa tidak berkonsentrasi, duduknya tidak tidak tenang d. Banyak diantara siswa yang saling menganggu e. Siswa kurang berani bertanya f. Siswa kesulitan menjawab pertanyaan guru. g. Hasil tes formatif masih rendah. Analisis masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA yang merupakan penyebab hasil belajar siswa rendah yaitu sebagai berikut : 15 Peningkatan Motivasi Dan ..., Kustiyani, FKIP UMP, 2013.
a. Penjelasan guru masih terlalu cepat b. Guru belum sepenuhnya memberikan kesempatan siswa untuk bertanya c. Perhatian guru terhadap siswa masih kurang d. Guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga menyebabkan verbalisme e. Alat peraga belum digunakan Sehubungan masalah tersebut di atas mengenai prestasi belajar siswa kelas V SDN 01 Beluk yang masih rendah. Hal tersebut karena tingkat ketuntasan kurang dari 75 %, terutama pada mata pelajaran IPA, maka dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu penggunaan
metode
eksperimen. Penggunaan metode eskperimen dipandang sesuai dengan materi dan mata pelajaran IPA, karena metode eksperimen memiliki suatu kelibihan yaitu antara lain: membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan, dan membina siswa untuk membuat terobosanterobosan baru dengan penemuan-penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan permasalahan adan alas an tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya di kelas V SDN 01 Beluk ?. 2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya di kelas V SDN 01 Beluk ? 16 Peningkatan Motivasi Dan ..., Kustiyani, FKIP UMP, 2013.
C. Tujuan Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penggunaan metode eksperimen : 1.Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA
tentang gaya di kelas V SDN 01 Beluk. 2. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang gaya di kelas V SDN 01 Beluk. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan mutu pembelajaran , terutama mata pelajaran IPA b. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran. c. Meningkatkan aktifitas dan motivasi belajar siswa, terutama mata pada pelajaran IPA. 2. Bagi Guru a. Meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas serta kinerja guru dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. b. Memberikan ketrampilan guru menggunakan media pembelajaran dalam rangka usaha peningkatan kualitas pembelajaran. c. Menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam menggunakan media sebagai sarana pembelajaran IPA 3. Bagi Sekolah Meningkatkan mutu pembelajaran, karena guru-gurunya mengadakan tindakan untuk memperbaiki kegiatan pelaksanaan pembelajaran. 17 Peningkatan Motivasi Dan ..., Kustiyani, FKIP UMP, 2013.