1
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Air merupakan kebutuhan paling vital bagi kehidupan mahkluk hidup.
Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh manusia terdiri atas air, sehingga untuk dapat tetap hidup manusia memerlukan air yang cukup. Dalam kehidupan sehari-hari air dimanfaatkan untuk minum, mandi, mencuci, kebersihan sanitasi kota, keperluan industri, pertanian, perikanan, pariwisata, dan sebagainya. Bagi manusia kebutuhan akan air ini amat sangat mutlak karena sebenarnya sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia terdiri atas air. Tubuh manusia terdiri dari 65% atau 47 liter air pada orang dewasa. Tiap hari sebanyak 2,5 liter dari jumlah tersebut harus diganti 1,5 liter berasal dari air minum dan 1,5 liter lagi dari makanan yang dikonsumsi (Winarno, 1986). Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf hidup akan terjadi peningkatan jumlah kebutuhan air, khususnya untuk keperluan rumah tangga. Dengan meningkatnya pertumbuhan kota dan berkembangnya dunia industri sebagai bukti keberhasilan pembangunan telah mendorong pula timbulnya permasalahan lingkungan hidup yang semakin beragam bentuknya. Dimana dalam hal ini berkaitan dengan pencemaran, kesehatan manusia, dan lingkungan, dimana jika tidak ditangani secara bijaksana akan membawa dampak yang akan lebih buruk lagi. Kebutuhan akan air semakin meningkat, diperkirakan air yang diperlukan setiap hari untuk setiap masyarakat Indonesia sekitar 100 liter. Sementara air yang tersedia di alam kualitasnya tidak selalu sesuai dengan syarat
2
kesehatan. Hal ini dapat disebabkan karena air di alam tercemar oleh limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Oleh karena itu, air yang benar-benar bersih sangat sulit untuk dicari (Azwar, 1990). DIY merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan penduduknya cukup cepat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, tentunya kebutuhan akan air bersih dan air minum juga meningkat. Di Yogyakarta pada umumnya, untuk mendapatkan air bagi kebutuhan rumah tangga, selain dari PDAM juga berasal dari mata air dan sumur-sumur gali yang dibuat oleh penduduk sendiri. Di DIY terdapat beberapa sungai yang fungsinya cukup penting bagi masyarakat yang ada di sekitar sungai tersebut. Salah satunya adalah sungai Gajahwong. Menurut Sudarmadji et al. (2003), luas sungai Gajahwong 46,082 km2. Secara administrasi terletak di Kabupaten Sleman di bagian hulu. Untuk bagian tengah termasuk ke dalam wilayah Yogyakarta yang terdiri dari Kecamatan Umbulharjo, Kotagede, Gondokusuman, sedangkan daerah hilir termasuk dalam wilayah Kabupaten Bantul. sungai Gajahwong
airnya dapat
dimanfaatkan bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan sebagai media kehidupan (lingkungan akuatik) bagi makhluk hidup. Namun demikian pada kenyataannya sungai sering kali dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah domestik, industri, pertanian dan sebagainya, sehingga mengakibatkan mutu air sungai menurun. Kecamatan Umbulharjo merupakan salah satu wilayah Kota Yogyakarta yang sebagian besar wilayahnya dilalui sungai Gajahwong, wilayahnya yaitu
3
Kelurahan Muja-Muju, Kelurahan Warungboto, Kelurahan Pandeyan, dan Kelurahan Giwangan. Menurut Sudarmadji et al. (2003), jumlah penduduk (jiwa) di sekitar Daerah Aliran Sungai Gajahwong di Kecamatan Umbulharjo adalah sebagai berikut: untuk Kelurahan Muja-Muju 11287, Kelurahan Warungboto 9339, Kelurahan Pandeyan 12058, Kelurahan Giwangan 5171. Dengan kepadatan penduduk (jiwa/km2) untuk Kelurahan Muja-Muju 7377, Kelurahan Warungboto 11389, Kelurahan Pandeyan 8738, dan Kelurahan Giwangan 4104. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum, masyarakat di Kecamatan Umbulharjo di sekitar aliran sungai Gajahwong ± 80 % menggunakan sumur gali dan ± 20 % menggunakan distribusi air dari PDAM. Untuk sumber air sumur gali di sekitar Daerah Aliran sungai Gajahwong rata-rata kedalaman air sumurnya ± 12 m dengan jenis tanah berpasir. Di mana sumur gali merupakan air tanah yang berasal dari system akifer terbuka (formasi yang mengandung air dan tidak dibatasi oleh material pembatas atau tanah liat di bagian atas akifer, sehingga naik turunnya pada akifer ini tidak ada hambatannya). Sehingga jumlah air yang diperoleh sangat fuktuatif karena sangat ditentukan oleh jumlah hujan yang turun dan struktur tanahnya. Selain itu, kondisi air sumur juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, sehingga kualitas air dapat berubah dengan adanya kecenderungan tercemarinya air sumur gali oleh air sungai Gajahwong yang tercemar, peresapan air limpasan dan air limbah ke dalam tanah sehingga menyebabkan masuknya bahan yang dapat mengurangi kualitas air sumur gali. Tercemarinya air sumur juga dapat berasal dari kondisi di sekitar sumur seperti: dinding sumur dan bibir sumur yang sudah retak dan banyak ditumbuhi lumut
4
yang mengakibatkan terjadinya peresapan air limbah. Untuk mendapatkan sumber air bersih yang memenuhi standar kualitas dan untuk peruntukkannya perlu dilakukan uji kualitas pada sumber-sumber air yang digunakan oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi air yang berkualitas. Untuk itu dilakukan pengujian kualitas air dari sumur gali yang meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi.
B.
Perumusan Masalah 1.
Apakah air sumur gali yang ada di sekitar kawasan sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo masih memenuhi syarat sebagai air bersih sesuai dengan Permenkes RI. NO. 416/MEN. KES/PER/IX/1990 ?
2.
Apakah ada hubungan antara kualitas air sungai Gajahwong dengan kualitas air sumur gali di sekitar kawasan sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo ?
3.
Apakah ada hubungan antara sumur dengan sungai Gajahwong terhadap kualitas air sumur gali di sekitar kawasan Kecamatan Umbulharjo?
4.
Apakah ada perbedaan kualitas air sumur gali berdasarkan kisaran jarak dari sungai Gajahwong?
5
C.
Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui tingkat kelayakan air sumur gali di sekitar kawasan sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo sebagai sumber air bersih sesuai dengan Permenkes RI. NO. 416/MEN. KES/PER/IX/1990.
2.
Mengetahui hubungan antara kualitas air sungai Gajahwong dengan kualitas air sumur gali di sekitar kawasan sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo.
3.
Untuk mengetahui hubungan jarak dari sungai Gajahwong terhadap kualitas sumur gali di sekitar kawasan sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo.
4.
Mengetahui perbedaan kualitas air sumur gali berdasarkan kisaran jarak dari sungai Gajahwong.
D.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang kualitas air sumur gali yang ada di sekitar sungai Gajahwong Kecamatan Umbulharjo, khususnya pada parameter yang diteliti. Selain itu, dapat digunakan
sebagai
pedoman
untuk
langkah-langkah
selanjutnya
dalam
pengelolaan sumur dan sungai, sehingga masyarakat terhindar dari gangguan kesehatan.