BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur yang paling vital bagi kehidupan manusia. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air dalam jumlah yang mencukupi sangat penting karena air adalah zat gizi yang tidak diproduksi oleh tubuh. Tubuh memerlukan asupan air secara terus-menerus dari luar demi kelancaran semua organ penting. Oleh karena itu, sumber air sangat dibutuhkan untuk dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya (Slamet, 1996). Pada umumnya, sumber air minum barasal dari air permukaan (surface water), air tanah (ground water), dan air hujan. Air permukaan adalah air sungai dan air danau, sedangkan air tanah berupa air sumur dangkal (sumur gali), air sumur dalam (sumur bor), maupun mata air (Mulia, 2005). Air sumur bor dapat diambil dengan menggunakan pompa tangan atau pompa mesin dan dapat digunakan secara langsung sebagai air minum, sedangkan air sumur gali diambil dengan menggunakan timba atau pompa mesin (Depkes RI, 1985). Menurut survey yang di lakukan, air sumur merupakan sumber air yang banyak digunakan masyarakat. Hal ini disebabkan karena pengambilan air tanah yang lebih mudah. Demikian juga sebagian penduduk di Kecamatan Batang Kuis Sumatera Utara menggunakan air sumur yang terbuka sebagai sumber baku air minum, tetapi air sumur yang digunakan keruh. Hal ini dikarenakan pembuatanya mudah dan tidak memerlukan biaya yang tinggi, selain itu penyediaan air bersih oleh
1
pemerintah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagian besar belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih secara merata pada setiap daerah. Kecamatan Batang Kuis merupakan daerah yang menjadi salah satu pintu gerbang menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), sehingga mengakibatkan daerah ini diramaikan dengan kendaraan yang berlalu lalang serta pembangunan jalan raya ataupun properti. Air mengandung zat-zat terlarut seperti mineral-mineral yang memegang peranan penting untuk berbagai aktivitas di dalam sel-sel tubuh. Menurut Kosizek (2004) air minum yang mengandung mineral dengan kadar rendah memiliki efek langsung terhadap kesehatan. Air yang tidak mengandung mineral akan menyerap mineral dari makanan yang masuk ke dalam tubuh, begitu juga mineral dari tubuh sehingga tubuh akan kekurangan mineral. Oleh karena itu, air minum harus mengandung mineral utama seperti kalsium, magnesium, dan kalium. Kalsium merupakan mineral yang mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh antara lain dalam pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi impuls syaraf, metaboloisme tubuh serta sebagai katalisator reaksi-reaksi biologik. Orang dewasa membutuhkan kalsium 500-800 mg per hari. Pada anak yang masih dalam pertumbuhan dan ibu hamil, kebutuhan kalsium akan meningkat. Bila tubuh kekurangan kalsium, dapat menyebabkan kelainan tulang dan dapat menyebabkan darah sukar membeku pada waktu luka (Almatsier, 2004). Kalium merupakan ion intraselular dan dihubungkan dengan mekanisme pertukaran dengan natrium. Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium memicu natriuresis (kehilangan natrium melalui urin). Kalium memegang peranan dalam pemeliharaan
2
keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Asupan yang dianjurkan bagi orang dewasa adalah 4700 mg/hari (Silalahi, 2011). Magnesium memegang peranan penting pada relaksasi otot. Magnesium juga berperanan pada metabolisme kalsium dan juga diperlukan untuk sintesis protein yang terdapat dalam tulang. Orang dewasa membutuhkan magnesium sekitar 400 500 mg per hari. Kekurangan magnesium dapat mengakibatkan jari-jari tangan dingin, kejang betis, tekanan darah meningkat dan aritmia jantung yang berbahaya (Tan dan Rahardja, 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Hutabarat (2014), diketahui
bahwa kadar kalsium, magnesium, dan magnesium pada air minum yang berasal dari sumur galian lebih tinggi dibandingkan dengan air minum yang berasal dari sumur bor. Menurut Alina (2014) perbedaan kadar kalium, kalsium, dan magnesium pada air sumur gali maupun sumur bor dipengaruhi oleh adanya perbedaan kedalaman air pada masing-masing sumur. Kualitas air minum harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Dimana Baku Mutu Air Minum menurut Menkes RI No. 01/Birhukmas/I/1975 menyatakan kadar maksimal kalsium yang dianjurkan 75 mg/l, kadar maksimal magnesium yang dianjurkan 30 mg/l, sedangkan kadar dari kalium tidak tertuang dalam ketentuan tersebut. Sedangkan WHO (World Health Organization) menyatakan kadar minimum kalsium dan magnesium dalam air minum adalah 20 mg/l dan 10 mg/l. Begitu juga WHO tidak menyatakan batasan minimum kadar kalium dalam air minum. Berdasarkan hal di atas maka peneliti ingin mengetahui kadar mineral kalsium, kalium, dan magnesium pada beberapa jenis air sumur di Kecamatan
3
Batang Kuis, Sumatera Utara. Metode yang dipilih untuk penetapan kadar kalsium, kalium, dan magnesium adalah metode spektrofotometri serapan atom
karena
pelaksanaannya relatif sederhana, kecepatan analisis, ketelitian alat (Gandjar dan Rohman, 2009), dan memiliki sensitifitas serta selektifitas yang tinggi jika dibandingkan dengan metode lainnya.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah beberapa jenis air sumur di Kecamatan Batang Kuis Sumatera Utara mengandung mineral kalsium, kalium, dan magnesium? 2. Apakah kadar kalsium, kalium, dan magnesium pada beberapa jenis air sumur di kecamatan Batang Kuis Sumatera Utara memenuhi persyaratan kesehatan Baku Mutu Air Minum menurut Menkes RI No. 01/Birhukmas/I/1975 dan WHO (World Health Organization)?
1.3 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Kadar kalsium, magnesium dan kalium pada beberapa jenis air sumur di kecamatan Batang Kuis memenuhi persyaratan kesehatan Baku Mutu Air Minum menurut Menkes RI No. 01/Birhukmas/I/1975 dan WHO (World Health Organization). 2. Terdapat perbedaan kadar kalsium, magnesium dan kalium pada beberapa jenis air sumur.
4
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan data kadar mineral kalsium, kalium, dan magnesium pada beberapa jenis air sumur di Kecamatan Batang Kuis Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium, kalium, dan magnesium pada beberapa jenis air sumur di Kecamatan Batang Kuis Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat Batang Kuis dapat mengetahui kandungan mineral kalsium, kalium dan magnesium khususnya yang mengkonsumsi air minum dari air tanah.
5