1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan data pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang biasa dilakukan. Baik itu perkantoran maupun individual. Adakalanya pengolahan data menemui banyak masalah. Terkadang data yang dibutuhkan sulit diolah ataupun menemui jalan buntu. Adanya komputer sebagai alat bantu dirasa belum terlalu membantu pengolahan data. Hal ini karena komputer sendiri membutuhkan sistem untuk melakukan pengolahan data. Maka dari itu dibutuhkannya perancangan sebuah sistem guna melakukan pengolahan data. Terutama pengolahan data yang memiliki ribuan bahkan jutaan data. Tidak cukup hanya sebuah kemudahan. Sebuah data pun akan teramat dirahasiakan jika data tersebut menyangkut kepentingan yang tidak bisa diketahui semua orang. Maka dari itu aspek keamanan akan sangat mempengaruhi dalam proses pengolahan data. Dan hal tersebut belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh komputer belaka. Masih perlu sebuah sistem guna mengamankan data tersebut. Penyimpanan data pun akan mempengaruhi bagaimana data tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna. Dapat dibayangkan jika penyimpanan data masih dilakukan secara manual, tanpa adanya bantuan komputer. Tentunya data dapat rusak atau tercecer. Sehingga data tidak dapat digunakan secara continue. Data Base Management System (DBMS) merupakan salah satu solusi dari banyaknya permasalahan pengolahan data. Pada DBMS ini nantinya akan dirancang agar sistem dapat melakukan penghitungan data, pengamanan data, serta pembuatan laporan.
2
Sekretariat Badan Geologi merupakan sebuah instansi dibawah Departemen Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang bertugas mengurusi berbagai administrasi di lingkungan kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Sub Bagian Pembinaan Administrasi Jabatan Fungsional yang mengelola Jabatan fungsional seluruh Pejabat fungsional se-Indonesia berada di bawah Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Geologi. Banyaknya data yang dikelola pada Sub Bagian Pembinaan Administrasi Jabatan Fungsional membutuhkan penyimpanan data yang baik, aman dan terjaga serta pengelolaan yang bekelanjutan. Hal ini dikarenakan suatu waktu data para pejabat fungsional akan di update. Akan tetapi saat ini data yang ada belum terstruktur sebagaimana mestinya sehingga dibutuhkan sebuah sistem database guna mengelola data yang ada. Adapun database yang tersedia masih belum terstruktur dengan baik dan mengalami masalah pencetakan laporan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengajukan judul untuk penelitian yaitu : “ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA JABATAN FUNGSIONAL PADA SUB BAGIAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL DI SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI”.
1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka dirumuskan masalah penelitian antara lain : 1. Apakah database yang sudah ada telah memenuhi kebutuhan perusahaan ? 2. Apakah proses pengelolaan mudah dipahami oleh user/admin?
3
1.3 Batasan Masalah 1. Penelitian dibatasi hingga perancangan database. 2. Penelitian dilakukan pada Sekretariat Badan Geologi Sub Bagian Pembinaan Administrasi Jabatan Fungsional. 3. Hasil perancangan database dapat dilihat dari aspek kemudahan user/admin dalam mengelola database.
1.4 Tujuan dan Manfaat Seperti kebanyakan perusahaan atau instansi, database yang telah tersedia pada Sekretariat Badan Geologi masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan. Ada banyak faktor yang menjadi pendukung. Baik itu dari database yang belum memiliki sistem ataupun dari sumber daya manusianya yang masih minim pengetahuan tentang penggunaan database. Adapun tujuan kerja praktik diantaranya untuk merancang database yang lebih terstruktur sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu memudahkan user/admin untuk mengelola database. Manfaat yang didapat dari kerja praktik di Sekretariat Badan Geologi Sub Bagian Pembinaan Jabatan Fungsional diantaranya memperbaiki sistem yang sudah ada, guna menunjang kebutuhan instansi dalam penggunaan database. Selain itu memberikan kemudahan pada user/admin dalam melakukan pengolahan database.
4
1.5 Metodologi Kerja Praktik Metodologi yang digunakan penulis adalah : 1. Observasi Penulis melakukan penelitian secara langsung terhadap sistem yang telah ada pada Sekretariat Badan Geologi Sub Bagian Pembinaan Administrasi Jabatan Fungsional dibawah bimbingan Ibu Titin Siti Fatimah S.Sos. M.Si. 2. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Titin Siti Fatimah S.Sos. M.Si dan beberapa pegawai pada Sub Bagian Pembinaan Administrasi Jabatan Fungsional meliputi : a. Sistem yang sedang berjalan. b. Database yang tersedia. c. Permasalahan yang muncul. Dengan tujuan untuk menemukan solusi dalam pemecahan masalah yang akan dihadapi pada saat perancangan database jabatan fungsional. Bulan Hari keKegiatan Studi Literatur observasi interview System / Information
Minggu ke- 1 1
2
3
4
Minggu ke-2 5
6
7
Minggu ke-3 8
9
10
11
Minggu ke-4 13
14
15
16
5
Engineering Analisis Desain Coding Pengujian Maintenance Dokumentasi
Tabel 1. Kegiatan selama kerja praktek
1.6 Sistematika Penyusunan Sistematika Penyusunan laporan kerja praktik ini adalah: BAB I Pendahuluan Pada bab pertama ini berisi tentang latar belakang dilaksanakannya kerja praktik serta perumusan masalah dan batasan-batasannya. Selain itu memuat tujuan dan manfaat dari kerja praktik itu sendiri baik bagi instansi ataupun penyusun laporan yang melakukan kerja praktik. Metodologi penulisan serta sistematika penyusunan pun termasuk didalam bab ini. BAB II Dasar Teori Bab kedua ini berisi tentang landasan teori dalam melakukan penyusunan laporan dan melakukan kerja praktik. Serta metoda-metoda yang akan digunakan dalam merancang sistem database yang akan dibuat laporannya. BAB III Tinjauan Umum Sekretariat Badan Geologi
6
Pada bab tiga berisi profil Sekretariat Badan Geologi sebagai tempat kerja praktik. Serta struktur organisasi pada instansi ini dan deskripsi kerjanya. Selain itu hal yang paling penting yaitu analisis sistem yang telah ada. BAB IV Perancangan Sistem Bab empat ini berisi tentang analisis sistem yang dibutuhkan serta perancangan database itu sendiri. Desain database akan digambarkan pada bab ini, selain itu output yang dihasilkan pun akan disajikan pada bab ini. BAB V Penutup Pada bab terkahir ini dituliskan kesimpulan dari mulai bab pertama hingga bab empat. Dimana didalamnya pun terdapat saran kepada instansi tentang penggunaan database guna memenuhi kebutuhan kerja.
7
BAB II DASAR TEORI 2.1.
Sistem Manajemen Database Pembicaraan basis data tidak dapat dipisahkan dengan teknologi komputer,
karena teknologi basis data dan komputer berjalan beriringan. Perkembangan teknologi
pengolahan
basis
data
mempunyai
pengaruh
besar
terhadap
perkembangan penggunaan komputer. Sebagai contoh, pemakaian teknologi basis data dalam pengelolaan data yang berjumlah besar untuk keperluan bisnis, keteknikan, pendidikan, kesehatan, hukum, perpustakaan dan sebagainya, akan sangat efisien bila komputer digunakan. Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan data merupakan fakta yang mewakili ssuatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti implisit. Data dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Pengertian basis data diatas masih sangat umum. Dalam prakteknya, penggunaan istilah basis data menurut Elmasri R. (1994) lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu : a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (“real world” atau “miniworld”). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan, pertanahan, dan sebagainya. b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
8
c. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakaidan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai. Dari batasan diatas, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan data pada basis data adalah dihindarkan adanya data yang rangkap (“redudant”). Pengelolaan basis data dapat dilakukan secara manual ataupun komputer. Basis data berbasis komputer dapat dikelola baik oleh sekumpulan program aplikasi untuk suatu kepentingan atau oleh sistem manajemen basis data (“Data Base Management System”). Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) adalah kumpulan program yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Suatu SMBD merupakan sistem perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan untuk melakukan pemroresan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data, struktur dan pembatasan dari data yang harus disimpan dalam basis data. Penyusunan basis data meliputi proses memasukan data dalam media penyimpanan data yang harus dikontrol oleh SMBD. Sedangkan yang termasuk dalam manipulasi basis data seperti pembuatan pertanyaan (“query”) dari basis data untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan (“updating”) data, dan pembuatan laporan (“report generation”) dari data dalam basis data.
9
Di dalam pelaksanaan penyusunan basis data dengan komputer tidaklah harus menggunakan SMBD yang bersifat untuk tujuan umum seperti halnya SMBD yang banyak ditawarkan di pasaran. Dalam kasus tertentu dapat juga dibuat perangkat lunak SMBD sendiri sesuai dengan tujuan khusus penyusunan basis data. Namun demikian, fungsi pengolahan basis data baik itu menggunakan SMBD yang sudah tersedia di pasaran ataupun menggunakan SMBD yang dibuat sendiri bertujuan untuk dapat memanipulasi data dari basis data sehingga diperoleh informasi sesuai dengan yang diinginkan. Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD termasuk didalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu sistem, selanjutnya disebut Sistem Basis Data, seperti yang dilukiskan pada gambar 2.1. Pemakai/Pemrogram
SISTEM BASIS DATA
PROGRAM APLIKASI
SMBD
PERANGKAT LUNAK PEMROSES PROGRAM/PERTANYAAN
PERANGKAT LUNAK PENGAKSES DATA
DEFINISI DATA
BASIS DATA
(META DATA)
Gambar 2.1 Konsep Sistem Basis Data
10
Di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam satu tempat dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol SMBD (Gambar 1.2). karakterisrik utama yang membedakan antara pemrosesan berkas dan pendekatan basis data dapat dijelaskan secara singkat.
Berkas 1
SMBD
Berkas 2
PROGRAM
KELUARAN
APLIKASI
Berkas ....
Gambar 2.2 Konsep Pendekatan SMBD 2.2.
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur SMBD dikenal dengan sebutan arsitektur tiga-skema(“threeschema architecture”) seperti digambarkan pada Gambar 2.3. Fungsi skema ini adalah untuk memisahkan antara fisik basis data dan program aplikasi pemakai. Skema dalam arsitektur tersebut adalah sebagai berikut : a.
Level Internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data. Skema internal menggunakan model data fisikal dan mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur pengaksesan data.
11
b.
Level Konseptual merupakan skema konseptual yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema konsepsual hanya memuat deskripsi tentang entity, atribut, hubungan, dan konstrain, tanpa memuat deskripsi data secara detail. Model data tingkat tinggi atau model data implementasi dapat digunakan dalam skema ini.
c.
Level eksternal merupakan skema eksternal (“user views”), yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok pemakai (“local view”) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok pemakai tersebut. Model data tingkat tinggi atau model data implementasi dapat digunakan dalam skema eksternal.
LEVEL EKSTERNAL Penggambaran Eksternal/konsepsual
LEVEL KONSEPSUAL Penggambaran Internal/konsepsual LEVEL INTERNAL
Program Aplikasi 1
Program Aplikasi 2
Skema Eksterna l1
Program Aplikasi 3
Skema Eksterna l1 Skema konsepsu al Skema internal
Basis Data
Gambar 2.3 Arsitektur tiga-skema SMBD Perangkat lunak SMBD harus mampu melakukan proses transformasi antar level yang disebut dengan proses penggambaran (“mapping”). Dalam proses ini
12
SMBD melakukan pengontrolan terhadap skema untuk menjamin konsistensi bahwa tiap skema eksternal dan skema internal melalui skema konsepsual. Pada Gambar 2.3, tiap skema eksternal mempunyai satu atau lebih program aplikasi yang dapat diturunkan dari skema konsepsual. Skema internal membuat deskripsi bagaimana skema konsepsual secara fisikal diimplementasikan.
2.2.1
Komponen Sistem Manajemen Basis Data
Dalam praktek jarang sekali dijumpai SMBD yang secara tegas membedakan antar skema pada arsitektur tiga-skema. Namun demikian dari skema dapat dilakukan indikasi adanya komponen SMBD, yaitu : a. Bahasa untuk jendela perantara, yang didalamnya termasuk Bahasa Manipulasi Data (“Data Manipulation Language”) yang disingkat BMD atau DML. b. Bahasa Definisi Data (“Data Definition Language”) yang disingkat BBD atau DDL untuk skema eksternal, skema konsepsual, dan skema internal. c. Sistem Kotrol Basis Data (SKBD) yang akan mengakses basis data karena adanya perintah dari BMD.
13
d. Pada perkembangan terakhir kebanyakan SMBD tidak memisahkan antara bahasa untuk jendela perantara, BBD dan BMD. Structured Query Language (SQL) merupakan contoh bahasa standar yang digunakan SMBD relasional untuk pengelolaan basis data.
PROGRAM APLIKASI
Skema Eksternal
Penggambaran eksternal/konsepsu al
Penggambaran internal/konsepsua l
SKBD
Skema Internal
Skema Konsepsual
SISTEM OPERASI
BASIS DATA
Gambar 2.4 Sistem Kontrol Basis Data Tata kerja Sistem Kontrol Basis Data dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 2.4. misalnya suatu program aplikasi mempunyai perintah dalam BMD untuk melakukan penyimpanan rekam data baru. Setelah menerima perintah tersebut SKBD akan melakukan konsultasi pada skema eksternal, penggambaran skema
14
eksternal/konsepsual, skema konsepsual, penggambaran skema konsepsual/internal, dan skema internal untuk melaksanakan cara agar bagaimana data itu dapat disimpan. SKBD kemudian memberi perintah pada sistem operasi untuk menyimpan rekaman dalam basis data. Akhirnya pesan akan kembali ke program aplikasi apakah rekaman data dapat disimpan atau tidak. Proses penyimpanan data tersebut adalah cara interaktif yang dapat menjelaskan bagaimana SKBD melaksanakan perintah dari BMD sehingga terlihat adanya pemisahan antara data dan program aplikasi. Cara interaktif akan terlalu lambat untuk akses data yang banyak oleh karena itu, biasanya skema penggambaran dilakukan kompilasi terlebih dahulu sehingga terdapat jalur akses antara program aplikasi dan basis data secara cepat.
2.3 DFD (Data Flow Diagram) DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional system kepada pemakai maupun pembuat program. 2.3.1 Komponen DFD 1. Menurut Yourdan dan DeMarco
15
Gambar 2.5 Komponen DFD
2. Menurut Gene dan Serson
Gambar 2.6 komponen DFD menurut Gene dan Serson 2.3.2 Oterminator atau Entitas Luar Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem. Terdapat 2 jenis Terminator : 1. Terminator Sumber Merupakan Terminator yang menjadi sumber 2. Terminator Tujuan Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Gambar 2.7 Oterminator entitas luar
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi ,perusahaan atau departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang
16
berhubungan dengan sistem tersebut dan biasanya menggunakan kata benda. Contoh : Dosen, Mahasiswa. Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator : 1. Alur data yang menghubungkan terminator dengan sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar. 2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan dengan Terminator. 3. Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD.
2.3.3 Komponen Proses Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
Gambar 2.8 Komponen Proses Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : 1. Proses harus memiliki input dan output.
17
2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. 3. Sistem / bagian / divisi / departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses. 2.3.4 Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file atau database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder. Yang perlu diperhatikan tentang data store : 1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan dari suatu proses (proses write). 2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai sumber/ proses memerlukan data (proses read). 3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sebagai sumber dan tujuan. Lihat gambar berikut :
Gambar 2.9 Komponen Data Store
18
2.3.5 Komponen Alur Data Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket data dari satu bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi. Ada 4 konsep tentang alur data : 1. Packets of data Apabila ada 2 data / lebih yang mengalir dari 1 sumber yang sama menuju pada tujuan yang sama & mempunyai hubungan digambarkan dengan 1 alur data.
Gambar 2.10 Komponen Alur Data
2. Diverging data flow Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju pada tujuan yang berbeda atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yg berbeda.
Gambar 2.11 Diverging Data Flow 3. Converging data flow Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang sama.
19
Gambar 2.12 Coverging Data Flow
4. Sumber dan Tujuan Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju proses.
Gambar 2.13 Arus Data 2.3.6 Context Diagram Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Cara : 1. Tentukan nama sistemnya. 2. Tentukan batasan sistemnya. 3. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem. 4. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. 5. Gambarkan diagram context. Diagram context dijelaskan pada level berikutnya. Proses demi proses dijelaskan dengan terperinci.
20
1.Diagram Level 0 Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Setelah pembuatan konteks dilanjutkan dengan pembuatan DFD level 0. Penggambaran konteks diagram yang lebih rinci (overview diagram). Cara : 1. Tentukan proses utama yang ada pada sistem. 2. Tentukan apa yg diberikan atau diterima masing-masing proses pada atau dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg keluar/masuk dari suatu level
harus sama dengan alur data yg masuk/keluar pada level
berikutnya) 3. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. 4. Gambarkan diagram level zero. 5. Hindari perpotongan arus data 6. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). 2. Buat Diagram Level 1 Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara : 1. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero. 2. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. 3. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
21
4. Gambarkan DFD level Satu 5. Hindari perpotongan arus data. 6. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1 3. DFD level dua, tiga, Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
2.4 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari. Program ini memungkinkan pengguna komputer dapat berkomunikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk menyusun sebuah program dengan memasanag objek-objek grafis dalam sebuah form. Visual Basic 6.0 berasal dari bahasa pemrograman BASIC (Begineners All purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan populer, maka hampir setiap programer menguasai bahasa ini. Pada tahun 1980-an, sistem operasi DOS cukup populer dikalangan pengguna PC, karena didalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick Basic). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan di era Windows,
22
Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0. Microsoft umumnya membuat tiga edisi Visual Basic, yaitu : o Standart Edition merupakan produk dasar. o Professional Edition berisi tambahan Microsoft Jet Data Access Engine (database) dan pembuat server OLE automation. o Enterprise Edition adalah edisi client-server.
2.4.1 Struktur Aplikasi Visual Basic Proyek (.VBP, .MAK)
Form 1 (.FRM)
Form 2 (.FRM)
Form 3 (.FRM)
Kontrol 1
Kontrol 1
Kontrol 1
Kontrol 2
Kontrol 2
Kontrol 2
Kontrol 3
Kontrol 3
Kontrol 3
Form 3 (.FRM)
Gambar2.14 Struktur Aplikasi Visual Basic Aplikasi (Proyek) terdiri dari :
Form – Windows/jendela di mana Anda akan membuat user interface/tampilan.
Kontrol/Control – Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scroll bar, tombol command).
Form dan Kontrol adalah objek.
23
Properti/Properties – Nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic. Contoh: Name, Caption, Size, Color, Position dan Text. Visual Basic menerapkan properti default/standart. Anda dapat mengubah properti saat mendesain program atau run time/ketika program dijalankan.
Metode/Methods – Serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus.
Prosedur Kejadian/Event Peocedures – Kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.
Prosedur Umum/General Procedure – Kode yang tak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi.
Modul/Module – Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh objek.
2.4.2 Langkah-Langkah Untuk Mengembangkan Aplikasi 1. Membuat user interface/tampilan. 2. Mengatur properti. 3. Menulis kode program.
2.5
Microsoft SQL Server Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform
Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform Unix. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi Windows NT sehingga dihasilkan Microsoft
24
SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0 pada tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan. SQL Server 2000 dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain yang sudah modern. SQL Server 2000 adalah sebuah mesin database client/server yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya Dbase, Microsoft Jet, Microsoft Visual FoxPro). Database sistem memakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai bersama pada server jaringan. Dalam lingkungan multi user akan muncul berbagai masalah, yaitu pengontrolan konkurensi yang memakai mekanisme locking pada lapisan network. Fasilitas securitas untuk sistem database ini hanya dibatasi pada izin untuk membaca dan menulis data pada jaringan, sehingga user yang ingin melakukan kecurangan dapat memakai alat bantu lain untuk memanipulasi data. Oleh karena itu pengontrolan data menjadi sulit. Bagi pengembang database, SQL Server kompatibel dengan beberapa data access interface yang digunakan dalam Development Tool seperti pada Visual Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya. Database SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine and Data Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data Object (ADO), OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari third party lainnya. Sistem database client/server seperti SQL Server 2000 memakai sejumlah proses server untuk memanipulasi data, dan mengharuskan proses client berhubungan dengan proses server menggunakan mekanisme IPC (inter-process communication) lokal
25
atau remote, misalnya socket TCP/IP. Proses server adalah aplikasi server yang memproses perintah-perintah SQL. Proses server juga menangani konkurensi dengan memakai mekanisme locking yang lebih canggih dari sistem file jaringan yang dipakai secara bersama-sama. Selain itu server jug menangani masalah securitas dengan melakukan teknik autentifikasi pada setiap pemakai. Setelah proses server menjalankan perintah-perintah, hasilnya akan dikirim kembali ke proses client melalui mekanisme IPC. Dengan cara ini, sistem client/server memberikan pelayanan pengaksesan yang lebih baik pada data yang dipakai bersama-sama oleh banyak user. SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang baik untuk pemrograman dan komunikasi pada server. Transact-SQL merupakan bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database. Transact-SQL menambahkan beberapa hal pada ANSI-SQL. Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang memungkinkan pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger yang akan dijalankan karena terjadi event tertentu. Istilah client/server dipakai untuk menggambarkan arsitektur two-tier untuk aplikasi enterprise yang mempunyai client “berat” karena mengimplementasikan interface user dan proses bisnis yang rumit dan dihubungkan ke sebuah database backend yang canggih seperti SQL Server 2000. Meskipun arsitektur ini berhasil untuk banyak aplikasi, kemudian muncul konsep baru yaitu three-tier atau n-tiered. Dengan cara ini, client hanya
26
mengimplementasikan interface user, sedangkan proses bisnis yang rumit dijalankan oleh aplikasi server pada middle-tier. Aplikasi server tersebut berkomunikasi dengan database. Sehingga, istilah client/server menunjukkan sebuah proses client yang berhubungan dengan proses server, tanpa memandang di tier mana proses client berada. Misalnya sebuah proses client dapat berupa program middle tier yang menjalankan validasi kartu kredit dan proses server adalah SQL Server. SQL Server juga dapat berfungsi sebagai aplikasi khusus yang menangani operasi database untuk proses client. Proses client dan server dapat bersama-sama berada di komputer yang sama atau berkomunikasi pada jaringan menggunkan mekanisme IPC. SQL Server 2000 mempunyai beberapa edisi. Setiap edisi memberikan performansi dan harga yang berbeda pula, sehingga pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Adapun edisi yang dimaksud adalah : Edisi Enterprise
Fitur Merupakan
edisi
terlengkap
yang
mendukung hingga 32 CPU dan RAM hingga 64 GB. Cocok digunakan untuk perusahaan besar yang membutuhkan performa yang maksimal. Standard
Cocok digunakan untuk perusahaan kecil dan
menengah.
Edisi
ini
mampu
mendukung hingga 4 CPU dan RAM hingga 2 GB
27
Diluncurkan
Personal
Microsoft
bersama-sama
Visual
Studio
dan
dengan hanya
disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai Visual Studio Desktop Engine
Edisi ini mempunyai fasilitas mesin
(MSDE)
database dasar dari SQL Server 2000. Edisi ini tidak mempunyai interface, alat bantu manajemen, kemampuan analisis, penggabungan replikasi, online book. Edisi ini membatasi ukuran database dan beban user
Windows CE
Merupakan versi SQL Server 2000 untuk alat-alat yang menjalankan Windows CE. Versi Windows CE biasa digunakan untuk PDA dan Pocket PC. Tabel 2.1 Perbandingan edisi Microsoft SQL Server
SQL-Server juga dapat digunakan pada aplikasi yang membutuhkan database stand alone dan tersimpan secara lokal pada komputer client. SQLServer dapat mengkoordinasi sendiri secara dinamis untuk berjalan efektif dengan resource yang tersedia pada client, tanpa memerlukan administrator database tersendiri. Pembuat aplikasi dapat menyertakan SQL-Server sebagai komponen data storage pada aplikasi mereka.
28
BAB III TINJAUAN UMUM SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI
3.1 Profil Sekretariat Badan Geologi Sekretariat Badan Geologi berada dibawah Kepala Badan Geologi yang berada di bawah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sekretariat Badan Geologi (SBG) bertugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan urusan administrasi. Di bawah SBG terdapat bagian-bagian kerja yang masing-masing bagian dikepalai oleh seorang Kepala Bagian. Selanjutnya dibawah bagian terdapat sub bagian yang mempunyai deskripsi kerjanya masing-masing. Fungsi Badan Geologi sendiri antara lain : Perumusan kebijakan di bidang geologi; Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan; Pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pelayanan; Pelayanan survei geologi, serta penelitian dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, dan geologi lingkungan; Pemberian rekomendasi serta penyajian informasi hasil survei, penelitian dan pelayanan; Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pelayanan bidang geologi; Pelaksanaan urusan administrasi Badan Geologi.
29
Mengungkap potensi geo-resources (sumber daya geologi): migas, panas bumi, batubara, mineral dan air tanah serta potensi geologi lainnya Mengungkap potensi bencana geologi bagi kepentingan perlindungan manusia dan potensi ekonomi Mendorong penerapan geo-sciences bagi kepentingan konservasi geo-resources dan potensi geologi lainnya serta perlindungan lingkungan Visi dari Badan Geologi sendiri yaitu Geologi untuk perlindungan dan kesejahteraan masyarakat. Dan Misinya yaitu mempromosikan geologi untuk kepentingan perencanaan dan penataan wilayah. Badan Geologi sendiri memiliki kebijakan yaitu menjadikan geologi sebagai basis perencanaan wilayah, memberikan perlindungan pada manusia dan harta benda dari bencana geologi serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan informasi sumber daya geologi.
3.2 Tempat Dan Kedudukan Sekretariat Badan Geologi bertempat di Jl. Diponegoro No. 57, Bandung 40122.
30
3.3 Struktur Organisasi Kepala Sub Administrasi Jabatan Fungsional Titin Siti Fatimah S.Sos, M.Si.
Staff Sub Administrasi Jabatan Fungsional
Staff Sub Administrasi Jabatan Fungsional
Staff Sub Administrasi Jabatan Fungsional
Sutriyani, S.Sos
Alip Purwonogiri , A.Md
Sutrisno
Mahasiswa Kerja Praktek M. Irvan Abdurrahman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.4 Deskripsi Kerja Saat pelaksanaan kerja praktik ini saya di tempatkan di Sub Bagian Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam Sub Bagian ini saya dibimbing oleh Ibu Titin Siti Fatimah serta Bapak Alip Purwonogiri. Di sana saya ditempatkan di admin database jabatan fungsional dan bertugas untuk membuat dan melakukan update database Jabatan Fungsional Badan Geologi. 3.5 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Database Jabatan Fungsional merupakan database yang berisi data pegawai yang memiliki jabatan fungsional dilingkungan kerja Badan Geologi. Database yang ada nantinya akan dilaporkan rutin setiap bulan kepada Kepala Bagian Kepegawaian. Akan tetapi adakalanya sewaktu-waktu laporan diperlukan guna keperluan mendadak. Saat ini layanan sistem database yang ada memang belum memenuhi kebutuhan. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa kesulitan yang dialami admin kantor dalam penggunaan database itu sendiri, baik dari segi layanan ataupun pelaporan.
31
Pembaharuan database pun menjadi masalah tersendiri hal ini karena pembaharuan diambil dari kantor-kantor peneliti yang memiliki kantor yang berjauhan sehingga memiliki tingkat kerumitan yang cukup rumit. Data yang tersedia pun disajikan dalam database sederhana pada Microsoft Excel. Selain itu kebiasaan penyajian laporan yang telah ada, menimbulkan kesulitan tersendiri dalam pengembangan karena user sudah terbiasa dengan konsep laporan yang telah ada.
32
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional merupakan sub dari Bagian Kepegawaian yang berada dibawah Sekretariat Badan Geologi. Sub bagian ini bertugas melakukan pekerjaan administratif Jabatan Fungsional, seperti halnya kenaikan pangkat, pengurusan status kerja dan masih banyak lain. Jabatan fungsional itu sendiri merupakan jabatan yang diberikan kepada pegawai pada suatu unit kerja di bawah direktorat jendral geologi. Beberapa jabatan fungsional antara lain, peneliti, arsiparis, penyelidik bumi, teklit, surveyor peta, perekayasa, pranata humas, pranata komputer, pustakawan, analis kepegawaian, pengamat gunung api, perencana. Jabatan fungsional sendiri merupakan jabatan yang diberikan sesuai dengan keahlian seorang pegawai pada bidang tertentu. Database yang ada saat ini kurang mendukung kinerja para admin. Hal ini disebabkan data yang ada belum terjamin keamanannya. Dalam hal ini dikarenakan masih menggunakan microsoft excel. Selain itu selalu terjadinya perubahan data dalam jangka waktu yang dekat. Pada masalah ini user/admin mengalami kesulitan jika harus melakukan update data secara keseluruhan, sedangkan perangkat lunak bantu yang ada belum mendukung penuh. `
33 CUSTOMER Kasubag administrasi jabatan fungsional Staff Sub Bagian Administrasi Jabatan fungsional
PRODUCT & SERVICES Database pegawai yang selalu di update berkala Laporan pegawai terbaru
BISNIS PROSES Proses Bisnis database Jabatan fungsional
Melakukan pembaruan golongan pns Melakukan pembaruan jenjang jabatan Melakukan pembaruan angka kredit Melakukan pembaruan status keaktifan Melakukan proses pencarian data Melakukan pencetakan laporan
PARTICIPANT Kepala Bagian Kepegawaian
INFORMATION
TEKNOLOGI
Memberikan laporan data pegawai yang telah diperbarui
Microsoft Accsess
Database
Microsoft Visual Basic
Gambar 4.1 Frame Work Sistem Dalam memodelkan proses bisnis pada Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional Sekretariat Badan Geologi digunakan model Frame Work System. Frame Work System memiliki empat level yaitu:
34
1. Level I Merupakan fondasi untuk menopang proses bisnis Database Pegawai Jabatan Fungsional di lingkungan kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada level ini terdapat tiga bagian yang menopang proses bisnis serta level diatasnya yaitu: a. Participant
: Pihak-pihak yang terkait dengan proses yang telah berjalan.
b. Information
: Informasi mengenai batasan sistem yang dianalis.
c. Teknologi
: Teknologi yang membangun proses bisnis yang berjalan.
2. Level II (Bisnis Proses) Merupakan alur bisnis yang berjalan untuk menghasilkan ouput pada Database Jabatan Fungsional yaitu informasi internal perusahaan. 3. Level III (Product dan Service) Merupakan hasil dari proses bisnis yang dijalankan oleh Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional seperti yang terdiri dari Data Pegawai, Golongan PNS, Jenjang Jabatan, Angka Kredit, Status Keaktifan. 4. Level IV (Customer) Merupakan user yang menggunakan product dan service dari proses bisnis yang dijalankan. Yang mana sasarannya adalah Kasubag Administrasi Jabatan Fungsional dan Staf Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional.
35
4.2 ER Diagram dan Relationship Diagram
Gambar 4.2 ER diagram Pada ER diagram ini digambarkan beberapa entitas yang terlibat dalam proses aplikasi ini. login Nama pasword
unit jabfung
1
jabatan
1 Id_jabatan jabatan
N
Id_pegawai Nama Nip Golongan TMT pangkat Id_jabatan TMT Jabatan Tempat Lahir Tanggal Lahir Pensiun Status Id_unit
N
Gambar 4.3 Relationship Diagram
Id_unit unit
36
4.3 Analisis Data Flow Diagram Adapun analisis Data Flow Diagram pada aplikasi ini DFD level 0
admin
Cek_login
Aplikasi Database Jabatan Fungsional
Lap_JF
Kakasubag_JF
Data_JF
Data_JF
Cek_login
stafAd_JF
Gambar 4.4 DFD Level 0 Pada DFD level 0 ini digambarkan bagaimana proses utama dari aplikasi ini. Dimana hanya terdapat tiga entitas yang terlibat. Nantinya setiap entitas yang terhubung langsung pada proses diharuskan melakukan cek_login.
37
DFD level 1
admin
Cek_login
Menu_Utama
Cek_login
stafAd_JF
Id_admin
pencarian
Olah_data
Olah_Report
report
Kakasubag_JF
All_data_JF
All_data_JF data
All_data_JF
Gambar 4.5 DFD Level 1 Pada DFD Level 1 ini digambarkan sistem dari aplikasi yang lebih terperinci. Dimana begitu lolos cek_login maka user/admin akan masuk pada menu utama yang menyajikan berbagai macam proses seperti pencarian, Olah_data, dan Olah_Report.
38
DFD level 2 admin
Id_admin
1 Olah_data
2
3
Tambah_data
Update_data
tambah
4 Hapus_data
hapus update
data
Gambar 4.6 DFD Level 2 pada proses olah data Pada DFD level 2 ini sistem yang pada level 1 digambarkan dipecah. Lalu kembali diurai menjadi beberapa proses yang lebih terperinci lagi. Olah_data sendiri merupakan sebuah proses yang didalamnya menyediakan layanan untuk menambah data, melakukan update data, dan menghapus data.
39
admin
Id_admin
1 pencarian
3
2
Filter_NIP
Filter_Nama
search
search
data
Gambar 4.7 DFD Level 2 pada proses pencarian `Proses pencarian sendiri merupakan salah satu proses dimana disediakan layanan pencarian data berdasarkan nama dan nomor induk pegawai (NIP).
40
admin
Id_admin
1 Olah_report
3 Cetak_report
cetak
data
Gambar 4.8 DFD Level 2 pada proses olah report Pada proses olah_report ini disediakan proses pencetakan laporan yang telah diolah sedemikian rupa. Sehingga menjadi informasi yang bisa dijadikan referensi.
4.4 Perancangan Database Pada lingkungan kerja Sekretariat Badan Geologi ini memang terdapat database jabatan fungsional. Akan tetapi database yang ada tersimpan dalam formatan excel worksheet. Maka dari data yang telah ada inilah dijadikan referensi untuk membangun database yang lebih efisien. Berdasarkan data yang telah ada maka dirancanglah sebuah database dengan jumlah tabel tiga. Terdiri atas satu tabel utama yaitu tabel jabfung dengan tabel hasil normalisasi yaitu tabel unit dan tabel jabatan. Adapun desain tabel-tabelnya ialah sebagai berikut :
41
Tabel Jabfung ID_PEGAWAI
Primary Key
int (4)
NAMA
nvarchar (255)
NIP
nvarchar (10)
GOLONGAN
nvarchar (5)
[TMT PANGKAT]
datetime
ID_JABATAN
nvarchar (10)
[TMT JABATAN]
datetime
[TEMPAT LAHIR]
nvarchar (50)
[TANGGAL LAHIR]
datetime
PENSIUN
datetime
STATUS
nvarchar (30)
ID_UNIT
nvarchar (10)
Tabel Jabatan ID_JABATAN
nvarchar (10)
JABATAN
nvarchar (50)
Tabel Unit ID_UNIT
nvarchar (10)
UNIT
nvarchar (30)
Umumnya tabel yang ada dilakukan normalisasi. Demikian pula pada database aplikasi ini. Normalisasi dilakukan pada tabel jabfung dimana terdapat dua kolom yang bisa kita lakukan normalisasi tingkat satu. Berikut gambar tabel tersebut :
42
Gambar 4.9 Tabel sebelum dinormalisasi Lalu kolom Unit dinormalisasi sehingga menjadi tabel baru seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.10 Tabel Unit hasil normalisasi Begitu pula dengan kolom jabatan yang dinormalisasi sehinggamenjadi tabel seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.11 Tabel Jabatan hasil normalisasi
43
Dan akhirnya inilah tabel jabfung keseluruhan setelah dinormalisasi.
Gambar 4.12 Tabel jabfung hasil normalisasi Gambar dibawah ini merupakan proses sebalum terjadinya normalisasi dari database Microsoft Excel ke Microsoft Access.
Gambar 4.13 database jabatan fungsional versi excel
44
Data yang telah didapatkan pun ditransformasi menjadi database Microsoft Access seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.14 database Microsoft Access selanjutnya database Microsoft Access akan dikonversi ke database Microsoft SQL Server 2000. Berikut konversi ke Microsoft SQL Server.
Gambar 4.15 import database.
45
Gambar4.16 Tampilan awal saat melakukan import database. Pada tahap pertama untuk memudahkan, data diimport dari database yang telah ada. Selanjutnya muncul kotak dialog DTS Import, setelah muncul pilihlah next maka akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Gambar4.17 Saat memilih datasource.
46
Setelah memilih next maka data source akan menampilkan pilihan maka pilihlah Other(ODBC Data Source).
Gambar 4.18 Pemilihan datasource. selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini.
Gambar 4.19 Proses transfer data
47
Pilihlah poin pertama lalu next maka sistem akan meng-copy data dari microsoft access ke Microsoft SQL Server. Jika telah selesai kotak dialog akan memunculkan gambar seperti dibawah ini.
Gambar 4.20 import data berhasil dilakukan Jika telah sukses maka ceklah data pada file master lalu pilih tabel maka akan muncul tabel-tabel yang di import dari database Microsoft Access seperti gambar dibawah ini.
48
Gambar 4.21 Tabel hasil Import Database telah selesai dibuat selanjutnya tinggal membuat interface untuk melakukan input dan menampilkan data yang ada dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Selanjutnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini interface yang dirancang guna melakukan input pada database. Pada awal aplikasi ini akan muncul form login.seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.22 Tampilan Form Login
49
Gambar 4.23 Tampilan Menu Utama Dapat kita lihat bahwa gambar diatas merupakan halaman menu utama dari aplikasi sederhana ini. Pada menu utama ini tersedia berbagai menu pilihan diantaranya input data, pencarian, laporan dan menu file untuk keluar dari aplikasi. Selanjutnya kita akan melihat tampilan daripada sub menu tersebut.
Gambar 4.24 Sub Menu Input Data
50
Pada Sub Menu Input Data terdapat form inputan untuk melakukan entry data pegawai. Tidak hanya untuk melakukan entry data, form ini pun memungkinkan user melakukan peng-update-an, new entry, mengedit serta melakukan penghapusan data. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.25 Form Input Data Pegawai
Inputan diatas merupakan kolom dari tabel pegawai yang terkoneksi dengan tabel jabfung pada database. Pada form ini tersedia berbagai macam layanan untuk menambah dengan contoh syntax sebagai berikut : INSERT INTO jabfung (ID_PEGAWAI, NAMA ,NIP, GOLONGAN, [TMT PANGKAT], ID_JABATAN, [TMT JABATAN], [TEMPAT LAHIR], [TANGGAL LAHIR], PENSIUN, STATUS, ID_UNIT) VALUES ('48’, ‘sutisna’, '10003877’,’IVb’,’12/02/1009',’j09’,’24/09/2010’,’bandung’,’0 7/11/1988’,’16/07/2011’,’aktif’,’U05’) mengedit dengan contoh syntax sebagai berikut : UPDATE jabfung SET [TMT PANGKAT ]=’14/08/2008’, STATUS ='BS' WHERE NIP='10003877' AND NAMA='SUSTISNA' dan menghapus dengan contoh syntax sebagai berikut : DELETE FROM jabfung WHERE ID_PEGAWAI=”SUTISNA”
51
Selanjutnya pada menu utama terdapat menu pencarian. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.26 Sub Menu Pencarian Pada menu pencarian ini terdapat sub menu data pegawai. Sub menu ini memungkinkan user untuk melakukan pencarian data pegawai berdasarkan nama dan nip pegawai. Seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.27 Tampilan Sub Menu Pencarian Data
52
Lalu selanjutnya dapat kita lihat pula menu laporan. Pada sub menu ini terdapat Data JF atau data jabatan fungsional. Seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.28 Sub Menu Laporan Data JF merupakan isi dari data-data pegawai yang siap untuk dicetak. Seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.29 Report Data Pegawai
53
Dalam hal ini laporan biasanya dibuat dalam dua macam, yaitu laporan digital dan laporan yang dibuat cetak. Adapun perangkat keras yang digunakan yaitu :
Intel pentium IV
RAM 512 MB
Harddisk 80 GB
Dan perangkat lunak yang digunakan yaitu :
Microsoft Windows XP Black.
Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Access Database 2007
Windows Server 2000
Microsoft Visio 2007
54
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya berkenaan dengan analisis dan perancangan database jabatan fungsional di Sekretariat Badan Geologi maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Sekretariat Badan Geologi merupakan institusi dibawah kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang memiliki bagian-bagian yang menangani hal-hal khusus. Sub Administrasi Jabatan Fungsional merupakan Sub Bagian yang berada di bawah bagian kepegawaian yang mengurusi masalah jabatan fungsional para pegawai di lingkungan kerja Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2. Database
kepegawaian yang selama ini ada memang belum bisa memenuhi
kebutuhan kerja dan unsur-unsur sebuah database. Akan tetapi sumber daya manusia yang adapun belum cukup baik untuk melakukan pengembangan dengan pendekatan ICT (information communication and technology) dikarenakan sudah terbiasa dengan sistem pengarsipan data yang sudah ada. 3. Dibuatnya database Jabatan Fungsional menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan interface Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise sebagai aplikasi bantu diharapkan membantu pelaksanaan kerja dan juga bisa meningkatkan kinerja para pegawai di lingkungan serta memenuhi sedikitnya unsur-unsur sebuah database dengan pendekatan IT (Information adn Technology).
55
5.2 Saran Adapun saran-saran yang diajukan antara lain : 1. Database yang telah ada selalu diperbarui dan dilakukan pengecekan terhadap datadata yang telah ada. Hal ini sebagai upaya meminimalisir kesalahan saat pencetakan laporan. 2. Instansi hendaknya melakukan semacam pelatihan-pelatihan kepada para pegawai terutama para pegawai yang telah senior sebagai upaya memudahkan dan meningkatkan kinerja instansi 3. Aplikasi yang telah dirancang diharapkan di-Maintanance guna menghindari terjadinya kerusakan, serta lakukan backup data pada data pegawai yang terdapat didalam database guna menghindari hilangnya data.
56
DAFTAR PUSTAKA MADCOMS, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2005. Aplikasi Pemrograman Database Dengan Visual Basci 6.0 dan Crystal Report. Penerbit Andi, Yogyakarta. MADCOMS, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2005. Panduan Pemrograman dan Referensi Kamus Visual Basic 6.0. Penerbit Andi, Yogyakarta. Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data Analisis Dan Pemodelan Data. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Haryanto, Imam. (2004). Membuat Database Dengan Microsoft Office Access. Informatika, Bandung Kadir, Abdul. 2002. Penuntun Praktis Belajar SQL. Penerbit Andi,Yogyakarta.
57
LAMPIRAN CODING Coding Form Menu utama Private Sub nmdatapegawai_Click() Form1.Show Fmenu.Enabled = False End Sub
Private Sub nmkeluar_Click() Unload Me End End Sub
Private Sub nmlapjf_Click() DataReport1.Show Fmenu.Enabled = False
End Sub
Private Sub nmpegawai_Click() frmjabfung1.Show Fmenu.Enabled = False End Sub
Coding Form Pencarian Private Sub Command1_Click() DataEnvironment1.rsCommand2.Find Combo1.Text & " = '" & Text1.Text & "'" End Sub
Form Log In Private Sub Command1_Click() DataEnvironment1.rsCommand3.Find "usr" & "='" & Text1.Text & "'" DataEnvironment1.rsCommand3.Find "pswd" & "='" & Text2.Text & "'"
58
If Text1 = "" And Text2 = "" MsgBox "Masukan username vbOKOnly, "" Text1.SetFocus ElseIf Text1 = "" Then MsgBox "Masukan username Text1.SetFocus ElseIf Text2 = "" Then MsgBox "Masukan password Text2.SetFocus
Then dan Password", vbInformation +
", vbInformation + vbOKOnly, "" ", vbInformation + vbOKOnly, ""
ElseIf Text3.Text <> "" And Text4.Text <> "" Then Fmenu.Show Unload Me Else MsgBox "Maaf, ada kesalahan pada username dan password!", vbInformation + vbOKOnly, "" DataEnvironment1.rsCommand3.MoveFirst Text1.SetFocus End If End Sub Private Sub Command2_Click() Unload Me End Sub Coding Form Inputan Data Dim WithEvents adoPrimaryRS As Recordset Dim mbChangedByCode As Boolean Dim mvBookMark As Variant Dim mbEditFlag As Boolean Dim mbAddNewFlag As Boolean Dim mbDataChanged As Boolean Private Sub Form_Load() Dim db As Connection Set db = New Connection db.CursorLocation = adUseClient db.Open "PROVIDER=MSDataShape;Data PROVIDER=MSDASQL;dsn=jbf;uid=;pwd=;" Set adoPrimaryRS = New Recordset adoPrimaryRS.Open "SHAPE {select ID_PEGAWAI,NAMA,NIP,GOLONGAN,[TMT PANGKAT],ID_JABATAN,[TMT JABATAN],[TEMPAT LAHIR],[TANGGAL LAHIR],PENSIUN,STATUS,ID_UNIT from jabfung Order by ID_PEGAWAI} AS ParentCMD APPEND ({select ID_PEGAWAI,NAMA,NIP,GOLONGAN,[TMT PANGKAT],ID_JABATAN,[TMT JABATAN],[TEMPAT LAHIR],[TANGGAL LAHIR],PENSIUN,STATUS,ID_UNIT from jabfung Order by ID_PEGAWAI } AS ChildCMD RELATE ID_PEGAWAI TO ID_PEGAWAI) AS ChildCMD", db, adOpenStatic, adLockOptimistic Dim oText As TextBox 'Bind the text boxes to the data provider For Each oText In Me.txtFields Set oText.DataSource = adoPrimaryRS Next
59
Set grdDataGrid.DataSource = adoPrimaryRS("ChildCMD").UnderlyingValue mbDataChanged = False End Sub Private Sub Form_Resize() On Error Resume Next 'This will resize the grid when the form is resized grdDataGrid.Width = Me.ScaleWidth grdDataGrid.Height = Me.ScaleHeight - grdDataGrid.Top - 30 picButtons.Height - picStatBox.Height lblStatus.Width = Me.Width - 1500 cmdNext.Left = lblStatus.Width + 700 cmdLast.Left = cmdNext.Left + 340 End Sub Private Sub Form_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If mbEditFlag Or mbAddNewFlag Then Exit Sub Select Case KeyCode Case vbKeyEscape cmdClose_Click Case vbKeyEnd cmdLast_Click Case vbKeyHome cmdFirst_Click Case vbKeyUp, vbKeyPageUp If Shift = vbCtrlMask Then cmdFirst_Click Else cmdPrevious_Click End If Case vbKeyDown, vbKeyPageDown If Shift = vbCtrlMask Then cmdLast_Click Else cmdNext_Click End If End Select End Sub Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) Screen.MousePointer = vbDefault End Sub Private Sub adoPrimaryRS_MoveComplete(ByVal adReason As ADODB.EventReasonEnum, ByVal pError As ADODB.Error, adStatus As ADODB.EventStatusEnum, ByVal pRecordset As ADODB.Recordset) 'This will display the current record position for this recordset lblStatus.Caption = "Record: " & CStr(adoPrimaryRS.AbsolutePosition) End Sub Private Sub adoPrimaryRS_WillChangeRecord(ByVal adReason As ADODB.EventReasonEnum, ByVal cRecords As Long, adStatus As ADODB.EventStatusEnum, ByVal pRecordset As ADODB.Recordset) 'This is where you put validation code 'This event gets called when the following actions occur
60
Dim bCancel As Boolean Select Case adReason Case adRsnAddNew Case adRsnClose Case adRsnDelete Case adRsnFirstChange Case adRsnMove Case adRsnRequery Case adRsnResynch Case adRsnUndoAddNew Case adRsnUndoDelete Case adRsnUndoUpdate Case adRsnUpdate End Select If bCancel Then adStatus = adStatusCancel End Sub Private Sub cmdAdd_Click() On Error GoTo AddErr With adoPrimaryRS If Not (.BOF And .EOF) Then mvBookMark = .Bookmark End If .AddNew lblStatus.Caption = "Add record" mbAddNewFlag = True SetButtons False End With Exit Sub AddErr: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdDelete_Click() On Error GoTo DeleteErr With adoPrimaryRS .Delete .MoveNext If .EOF Then .MoveLast End With Exit Sub DeleteErr: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdRefresh_Click() 'This is only needed for multi user apps On Error GoTo RefreshErr Set grdDataGrid.DataSource = Nothing adoPrimaryRS.Requery Set grdDataGrid.DataSource = adoPrimaryRS("ChildCMD").UnderlyingValue Exit Sub RefreshErr: MsgBox Err.Description End Sub
61
Private Sub cmdEdit_Click() On Error GoTo EditErr lblStatus.Caption = "Edit record" mbEditFlag = True SetButtons False Exit Sub EditErr: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdCancel_Click() On Error Resume Next SetButtons True mbEditFlag = False mbAddNewFlag = False adoPrimaryRS.CancelUpdate If mvBookMark > 0 Then adoPrimaryRS.Bookmark = mvBookMark Else adoPrimaryRS.MoveFirst End If mbDataChanged = False End Sub Private Sub cmdUpdate_Click() On Error GoTo UpdateErr adoPrimaryRS.UpdateBatch adAffectAll If mbAddNewFlag Then adoPrimaryRS.MoveLast End If mbEditFlag = False mbAddNewFlag = False SetButtons True mbDataChanged = False Exit Sub UpdateErr: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdClose_Click() Unload Me End Sub Private Sub cmdFirst_Click() On Error GoTo GoFirstError adoPrimaryRS.MoveFirst mbDataChanged = False Exit Sub
'move to the new record
62
GoFirstError: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdLast_Click() On Error GoTo GoLastError adoPrimaryRS.MoveLast mbDataChanged = False Exit Sub GoLastError: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdNext_Click() On Error GoTo GoNextError If Not adoPrimaryRS.EOF Then adoPrimaryRS.MoveNext If adoPrimaryRS.EOF And adoPrimaryRS.RecordCount > 0 Then Beep 'moved off the end so go back adoPrimaryRS.MoveLast End If 'show the current record mbDataChanged = False Exit Sub GoNextError: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub cmdPrevious_Click() On Error GoTo GoPrevError If Not adoPrimaryRS.BOF Then adoPrimaryRS.MovePrevious If adoPrimaryRS.BOF And adoPrimaryRS.RecordCount > 0 Then Beep 'moved off the end so go back adoPrimaryRS.MoveFirst End If 'show the current record mbDataChanged = False Exit Sub GoPrevError: MsgBox Err.Description End Sub Private Sub SetButtons(bVal As Boolean) cmdAdd.Visible = bVal cmdEdit.Visible = bVal cmdUpdate.Visible = Not bVal cmdCancel.Visible = Not bVal cmdDelete.Visible = bVal cmdClose.Visible = bVal cmdRefresh.Visible = bVal
63
cmdNext.Enabled = bVal cmdFirst.Enabled = bVal cmdLast.Enabled = bVal cmdPrevious.Enabled = bVal End Sub
Coding Report Private Sub DataReport_Terminate() DataReport1.Refresh DataEnvironment1.rsCommand2.Close End Sub Script Database Tabel Jabfung CREATE TABLE [jabfung] ( [ID_PEGAWAI] [int] NOT NULL , [NAMA] [nvarchar] (255) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [NIP] [nvarchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [GOLONGAN] [nvarchar] (5) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [TMT PANGKAT] [datetime] NULL , [ID_JABATAN] [nvarchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [TMT JABATAN] [datetime] NULL , [TEMPAT LAHIR] [nvarchar] (50) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [TANGGAL LAHIR] [datetime] NULL , [PENSIUN] [datetime] NULL , [STATUS] [nvarchar] (30) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [ID_UNIT] [nvarchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY] GO Tabel Jabatan CREATE TABLE [JABATAN] ( [ID_JABATAN] [nvarchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [JABATAN] [nvarchar] (50) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY] GO Tabel Unit CREATE TABLE [UNIT] ( [ID_UNIT] [nvarchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [UNIT] [nvarchar] (30) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY] GO
64
Struktur Organisasi Badan Geologi