BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Bauran produk atau bauran produksi adalah ketentuan produk mana yang
harus diproduksi dengan adanya batasan sumber daya meliputi sumber daya manusia, mesin, maupun bahan baku untuk memenuhi permintaan pasar (Renderet al., 2012).Bauran produksi muncul karena perusahaan meluncurkan jenis-jenis produk baru sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar serta untuk membuat penawaran produk perusahaan semakin istimewa dan menarik konsumen (Thompsonet al., 2008).Bauran produksi menjadi penting dalam perusahaan karena adanya batasan sumber daya dan manajemen selalu mengusahakan agar penggunaan sumber daya perusahaan menjadi yang paling efektif yang bisa dilakukan (Render et al., 2012). Renderet al., (2012) dalam bukunya menerangkan bahwa bauran produksi juga dapat membantu menentukan keuntungan maksimal yang bisa diterima perusahaan dengan bantuan programasi linear. Keuntungan maksimal dapat ditentukan karena keuntungan yang diberikan setiap jenis produk berbeda tergantung harga jual per unit dan biaya variabel yang ditanggung. Dengan programasi linear, manajemen perusahaan dapat merencanakan dan mengambil keputusan terkait berapa banyak yang harus diproduksi dari setiap produk agar tercapai keuntungan yang maksimal meski dengan sumber daya yang terbatas. Perusahaan jas hujan adalah salah satu industri yang memiliki variasi jenis produk yang tinggi. Jenis jas hujan bermacam-macam seiring dengan
1
perkembangan dan kebutuhan pasar. Seperti jas hujan poncho atau jas hujan kelelawar, jas hujan jaket celana, ataupun jas hujan rok untuk wanita. Perusahaan jas hujan, PT Trijaya Plastik Utama, dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan ini memproduksi jenis produk yang beragam yaitu 14 produk dengan bahan baku yang berbeda dan menghadapi masalah bauran produksi untuk penentuan jumlah produk yang harus diproduksi dari 14 produk yang ditawarkan. PT Trijaya Plastik Utama didirikan pada 10 Agustus 1970 dengan merk Elephant Brand oleh Haji Soeparno Zainal Abidin, Koo Tjai An dan Yono Sungkono. Alasan untuk mendirikan perusahaan jas hujan karena pada tahun tersebut jas hujan merupakan produk populer yang banyak dibutuhkan dan permintaan tinggi namun sulit didapat karena harus impor dari Cina. Pada awalnya ketiga pendiri ini mereplika model jas hujan dari Cina, namun lamakelamaan mulai membuat model dan desainnya sendiri. Berlokasi di Solo, Jawa Tengah, perusahaan ini memproduksi jas hujan dan menjualnya ke seluruh wilayah di Indonesia. Jenis produk yang diproduksi beragam, kurang lebih 14 jenis jas hujan diproduksi di PT Trijaya Plastik Utama meliputi jas hujan poncho, jas hujan lengan, jas hujan jaket celana, dan jas hujan rok. Pada tahun 2014, karyawan di perusahaan ini berjumlah 80 orang, terbagi atas staf kantor, karyawan pemotongan, pengelasan, pelipatan, penyablonan dan pengepakan. Bauran produksi membantu kinerja keuangan dari perusahaan, dimana membantu menentukan keuntungan maksimal yang dapat diperoleh oleh perusahaan dengan mengkombinasikan jenis produk. Akan tetapi PT Trijaya Plastik Utama belum menggunakan perhitungan valid untuk menentukan
2
perencanaan produksi, dan mengakibatkan kinerja keuangan PT Trijaya Plastik Utama belum optimal. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan wawancara pada tanggal 27 Oktober 2014 dengan direksi dan
staf PT Trijaya Plastik Utama, perusahaan belum melakukan proses perhitungan secara sistematis tentang kuantitas atau jumlah produk yang harus diproduksi (14 jenis jas hujan) untuk memaksimalkan keuntungan. Untuk perencanaan produksi, perusahaan hanya mengacu pada data historis penjualan tahun sebelumnya dan melihat stok hari ini kemudian memproduksi jenis jas hujan yang permintaannya tinggi. Perusahaan mengabaikan kemungkinan biaya yang ditanggung lebih tinggi karena memproduksi suatu jenis produk dengan batasan sumber daya yang dimiliki dan keuntungan yang diberikan menjadi tidak maksimal. Berdasarkan data internal PT Trijaya Plastik Utama, didapatkan informasi bahwa 14 jenis jas hujan membutuhkan bahan baku yang bervariasi dan berbeda. Penggunaan bahan baku utama, yaitu lembar PVC, pada setiap jas hujan berbedabeda. Jumlah yang dibutuhkan untuk sebuah jas hujan pun berbeda. Ilustrasi penggunaan bahan baku utama pada beberapa jenis jas hujan dijelaskan pada Tabel 1.1. Sedangkan bahan pendukung, seperti scotlite, kenur, atom, digunakan pada setiap jas hujan. Namun yang menjadi menarik dalam masalah ini adalah perbedaan jenis jas hujan, memiliki perbedaan juga pada jumlah bahan pendukung dan jenis bahan pendukung yang digunakan.
3
Tabel 1. 1 Tabel Bahan Baku Yang Diperlukan Jenis produk
Jenis bahan utama
Penggunaan bahan utama
PVC sheet jenis AD Poncho Big Top
227,7
tebal 0,09 cm PVC sheet jenis ACRED
Jaket Rok Wanita
259,63
tebal 0,12 cm PVC sheet jenis ACRE
Jaket Celana Anak
250, 73
tebal 0,18 cm PVC sheet jenis AD
Poncho Grand Superior
(cm)
294,11
tebal 0,10 cm
Perbedaan bahan baku ini diakibatkan adanya perbedaan model, desain, serta kualitas dari setiap jenis jas hujan sehingga penggunaan bahan baku menjadi sangat variatif. Dengan produktifitas tersebut, perusahaan membutuhkan bauran produksi untuk menentukan produk mana yang harus diproduksi lebih banyak dengan hambatan sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi dan ketersediaan bahan baku. 1.3
Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang akan dijawab adalah: 1. Apakah jenis jas hujan yang harus diproduksi PT Trijaya Plastik Utama untuk mencapai keuntungan yang maksimal? Manakah yang harus diproduksi lebih banyak? 2. Berapa banyak jas hujan yang harus diproduksi oleh PT Trijaya Plastik Utama untuk mencapai keuntungan yang maksimal?
4
3. Berapa keuntungan maksimal yang dapat diterima PT Trijaya Plastik Utama dengan menggunakan kombinasi bauran produksi? 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diungkapkan diatas, penelitian
ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis jenis jas hujan yang harus diproduksi oleh PT Trijaya Plastik Utama untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Serta menganalisis jenis jas hujan yang harus diproduksi lebih banyak dibandingkan jenis jas hujan yang lain. 2. Menganalisis jumlah atau kuantitas jas hujan yang harus diproduksi oleh PT Trijaya Plastik Utama untuk mencapai keuntungan yang maksimal. 3. Menganalisis keuntungan maksimal yang dapat diperoleh PT Trijaya Plastik Utama dengan mengaplikasikan bauran produksi. 1.5
Batasan Penelitian Penelitian ini berfokus pada maksimisasi keuntungan dalam bauran
produksi PT Trijaya Plastik Utama karena perusahaan ini kesulitan dan belum melakukan perhitungan secara sistematis terhadap kuantitas yang harus diproduksi. Waktu produksi pada penelitian ini adalah pada triwulan II dan III tahun 2013 (bulan April-September) untuk memenuhi permintaan pada triwulan IV yaitu bulan Oktober-Desember 2013. Pemilihan tersebut dikarenakan triwulan IV merupakan bulan-bulan dengan permintaan tertinggi dalam setahun. Untuk memenuhi permintaan tersebut, perusahaan memproduksi pada triwulan II dan III. Lebih lanjut dijelaskan pada Bab III.
5
Penelitian ini terbatas pada 14 jenis jas hujan yang diproduksi PT Trijaya Plastik Utama. Pemilihan 14 jenis jas hujan karena jenis tersebut memiliki permintaan yang tinggi dan alasan ketersediaan data. Jenis jas hujan diluar 14 tersebut tidak menjadi masalah dalam penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah biaya penggunaan material utama dan pembantu, sehingga biaya mesin dan sumber daya manusia serta batasan kendala ketersediaan mesin dan SDM hanya menggunakan rata-rata maksimal produksi dalam satu bulan. 1.6
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1. Akademis Sebagai referensi dan informasi untuk peneliti lain yang ingin mempelajari aplikasi kasus bauran produksi pada industri yang memiliki jenis produk yang bervariasi. 2. Untuk perusahaan (PT Trijaya Plastik Utama) Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk perusahaan dengan variasi jenis produk yang tinggi, terutama PT Trijaya Plastik Utama, untuk memaksimalkan keuntungan dengan alokasi sumber daya dan kombinasi yang direkomendasikan.
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini dibagi kedalam lima bab yang terdiri
dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, pembahasan dan kesimpulan. Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian,
6
dan sistematika penulisan.Selanjutnya Bab II menjelaskan tentang teori dan konsep yang relevan terhadap masalah bauran produksi yang diselesaikan dengan programasi linear dengan tujuan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Bab III menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, objek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan metode analisis data.Bab ini memberikan gambaran tentang alur penelitian yang dilakukan di dalam penelitian ini.Sedangkan bab IV berisi mengenai proses pengumpulan data, pengolahan data, hasil olah data dan analisis jenis dan kuantitas jas hujan yang harus diproduksi. Sebagai kesimpulan dan penutup laporan, bab V menguraikan tentang kesimpulan yang didapat selama penelitian dan saran yang ditujukan kepada obyek penelitian untuk memberikan masukan mengenai jenis dan kuantitas jas hujan yang harus diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan.
7