1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perencanaan penggunaan sumber daya untuk produksi berupa peralatan,
mesin, manusia serta bahan-bahan baku produk merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena hal tersebut secara langsung mempengaruhi kelancaran produksi. Untuk itu rencana penjadwalan produksi sangat berperan dalam pelaksanaan produksi sehingga kebutuhan produksi dapat diperkirakan dengan baik. Penjadwalan merupakan salah satu kegiatan perencanaan produksi, yang berkaitan dengan proses pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin atau pengalokasian sumber daya untuk melakukan proses terhadap job-job pada jangka waktu tertentu. Dengan adanya penjadwalan, pengalokasian sumber daya produksi (peralatan, mesin, bahan-bahan baku produk) dapat dilakukan dengan tepat, biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin, permintaan konsumen terpenuhi serta mudah dalam penyesuaian jika terjadi perubahan pada rencana produksi semula. Didalam suatu proses produksi, untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pada mesin akan dibutuhkan waktu. Karena itu, timbul usaha untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian pekerjaan pada mesin-mesin tersebut agar target produksi tercapai. Pekerjaan-pekerjaan itu harus dijadwalkan sedemikian rupa sehingga target yang diinginkan tercapai. Untuk itu perlu diketahui cara yang tepat untuk mengatur jadwal pengerjaan produk pada mesin sehingga target produksi dapat dipenuhi.
2 Sejak lama manusia berusaha untuk menemukan cara-cara yang tepat untuk melakukan
penjadwalan.
Para
ahli
berusaha
untuk
menciptakan
dan
mengembangkan cara-cara yang mudah dan sederhana. Usaha manusia untuk menemukan pemecahan masalah penjadwalan secara teoritis dan matematis dimulai sejak S.M. Johnson menemukan suatu cara bagi pemecahan ini dengan suatu prosedur yang sederhana. Pembuktian matematisnya telah mendorong para ahli untuk menemukan cara-cara pemecahan lain untuk masalah-masalah penjadwalan yang lebih umum. Masalah penjadwalan bukanlah masalah yang sederhana. Permasalahan ini akan semakin kompleks jika terdapat N job untuk diproses pada M mesin, yang berarti ada (N!)M jadwal yang dapat dibentuk. Suatu pendekatan yang dapat dipakai dalam memecahkan masalah penjadwalan N job M mesin yang berukuran besar adalah metoda heuristik dengan teknik Priority Dispatching. Penjadwalan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan terhadap kriteria-kriteria yang diinginkan, misalnya menyelesaikan pesanan secepat mungkin, meminimasi biaya produksi, memenuhi due date, atau kriteria-kriteria lain. Terdapat banyak metoda atau pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan ini. Metoda-metoda atau pendekatanpendekatan tersebut berbeda satu sama lain, baik masalah yang dipecahkan, cara yang digunakan, dan solusi yang diberikan, serta waktu yang diperlukan untuk memperoleh solusi. Pendekatan optimal adalah pendekatan yang memberikan solusi yang terbaik terhadap suatu permasalahan ditinjau dari kriteria tertentu, tetapi waktu dan kesulitan penyelesaian pendekatan optimal pada masalah yang relatif besar
3 meningkat sesuai dengan tingkat kesulitan masalah. Karena itu dikembangkan pendekatan heuristic yang biasanya memberikan solusi yang lebih cepat dari pendekatan optimal dengan solusi yang cukup memuaskan ( tetapi tidak sebaik pendekatan optimal ).
1.2
Permasalahan 1.2.1
Perumusan Masalah Ketepatan dalam memilih metoda penjadwalan untuk digunakan dalam penjadwalan produksi merupakan faktor yang sangat penting yang akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dan akan mendukung keberhasilan perencanaan yang dibuat. Melalui penelitian ini diharapkan penggunaan metoda Shifting Bottleneck dapat diketahui performansinya dan dapat diperluas kemampuannya untuk dapat menyelesaikan masalah yang nyata atau lebih kompleks sehingga dapat menjadi alternatif yang baik untuk menyelesaikan masalah penjadwalan job shop dan Paperindo Harsa belum memiliki sistem penjadwalan produksi yang terencana dengan baik. Dengan
pembahasan
metoda
Shifting
Bottleneck
ini
diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menemukan atau memperbaiki algoritma yang sudah ada.
4 1.2.2
Batasan Masalah Metoda penjadwalan ini merupakan sebuah metoda heuristik unutk menyelesaikan masalah penjadwalan job shop khususnya masalah N job M mesin. Masalah yang diselesaikan oleh metoda ini adalah penjadwalan job-job yang akan diproses oleh mesin-mesin dengan tujuan untuk menimimasi makespan, dengna batasan-batasan sebagai berikut :
1.3
1.
Urutan proses dari setiap job telah diberikan.
2.
Setiap mesin hanya dapat memproses satu job pada suatu saat.
3.
Sifat informasi yang diterima adalah deterministic.
4.
Kerusakan mesin tidak diperhitungkan.
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan Ketepatan dalam memilih metoda penjadwalan untuk digunakan dalam penjadwalan produksi merupakan faktor yang sangat penting yang akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dana akan mendukung keberhasilan perencanaan produksi yang dibuat. Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1.
Mengetahui
performansi
algortima
Shifting
Bottleneck
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam masalah
5 penjadwalan N job M mesin pada lintasan proses job shop dengan kriteria minimasi makespan. 2.
Mengembangkan algoritma Shifting Bottleneck untuk dapat menyelesaikan masalah yang lebih kompleks.
3.
Membuat
program
komputer
agar
algoritma
dan
pengembangannya dapat diuji dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan N job M mesin.
1.3.2
Manfaat Manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1.
Bagi perusahaan : dengan adanya program yang telah dibuat berdasarkan metoda Shitfting Bottleneck dapat meminimalkan biaya
produksi,
permintaan
konsumen
terpenuhi
dan
mengoptimalkan waktu penyelesaian pekerjaan pada mesinmesin. 2.
Bagi pembaca : menambah pengetahuan tambahan mengenai penjadwalan N job M mesin.
3.
Bagi penulis : memperkaya pengetahuan matematis dan melakukan penerapannya secara nyata pada pembuatan program komputer
4.
Bagi peneliti lain : memperdalam pengetahuan tentang metoda Shifting Bottleneck untuk kemudian dapat diterapkan untuk berbagai aplikasi lain.
6
1.4
Metodologi Rancangan Metode perancangan yang akan digunakan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1.5
•
Pengumpulan informasi
•
Melakukan survei pada Paperindo Hasta
•
Perencanaan awal
•
Desain STD atau pseudocode
•
Desain modul
•
Desain struktur program
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari lima
bab yang
dijabarkan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan penelitian skripsi, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang mendukung yang dapat dijadikan pedoman serta acuan dari beberapa buku referensi serta website-website yang ada.
7
BAB 3 GAMBARAN SISTEM BERJALAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kerangka pemecahan masalah atau sistem yang berjalan sehingga mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada, yang terdiri dari diagram alir pemecahan masalah serta langkah-langkah di dalam melakukan penelitian
dan metodologi
penelitian yang digunakan . BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini berisikan hasil pengolahan data serta dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil pengolahannya. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan algoritma dan analisis yang telah diberikan pada bab sebelumnya,kemudian beberapa saran penulis untuk pengembangan penelitian selanjutnya.