BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting
untuk kemajuan suatu organisasi. Dalam pemilihan sumber daya manusia diperlukan beberapa proses penyeleksian agar dapat diperoleh sumber daya manusia yang tepat dan bisa ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahliannya. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau asset bagi organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pada umumnya suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi di dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek hendaknya memperhatikan semangat kerja karyawan, karena semangat kerja karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung fungsi-fungsi
manajemen
yaitu,
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Hasibuan (2005:94) menyatakan bahwa semangat kerja adalah kemauan melakukan pekerjaan dengan lebih giat sehingga pekerjaan diharapkan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi, akan berusaha mengatasi masalah berkenaan dengan tugas dan pekerjaannya. Tetapi sebaliknya
1
karyawan yang memiliki semangat kerja yang rendah, tidak menguntungkan pada saat-saat terjadi masalah, karena karyawan akan mudah menyerah pada keadaan, dan tidak berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Dewasa ini perkembangan dunia usaha khususnya di bidang kepariwisataan dirasakan persaingannya semakin ketat. Sektor pariwisata memiliki potensi di dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia, khususnya di Bali. Bali merupakan salah satu daerah pariwisata yang diharapkan mampu menarik jumlah wisatawan untuk berkunjung sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. Keberadaaan usaha pelayanan jasa tempat tinggal atau villas merupakan salah satu alternatif untuk mengantisipasi kedatangan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengelola usahanya secara profesional dan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan agar dapat bersaing dengan jasa pelayanan tempat tinggal lainnya (losmen, hotel, dll). Suatu organisasi harus memiliki suatu cara untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan. Semangat kerja karyawan yang meningkat akan menyebabkan halhal seperti pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan, absensi dan perpindahan karyawan akan dapat diperkecil. Ketidakberhasilan seorang pemimpin dalam mengendalikan dan membina hubungan baik dengan bawahannya akan menimbulkan kegagalan bagi organisasi. Ardana, dkk (2009:106) menyatakan bahwa umumnya seorang pemimpin akan mempunyai taraf intelegensi yang lebih tinggi daripada yang dipimpin. Pemimpin membutuhkan kesanggupan analitis untuk dapat melihat problema yang luas dan hubungan-hubungan yang rumit yang menghadangnya.
2
Pemimpin juga harus mempunyai keterampilan bahasa yang baik untuk dapat menyatakan pendapatnya dengan jelas dan untuk dapat memotivasi bawahannya serta untuk dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain. Menurut Tohardi (2002:427) semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang-orang untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. Zainun (2004:175) menyatakan bahwa semangat kerja mempunyai peranan yang cukup penting dalam suatu perusahaan dan juga mempunyai akibat yang positif terhadap keberhasilan usaha bersama, maka seorang pemimpin harus mempelajari sikap-sikap para karyawan dan memberikan kenyamanan terhadap bawahannya. Guba (2002:21) menyatakan bahwa ada dua cara untuk mendefinisikan semangat kerja, yaitu: pertama, semangat kerja adalah kondisi dari sebuah kelompok dimana ada tujuan yang jelas dan tetap dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu, kedua yaitu semangat kerja adalah pemilikan atau kebersamaan. Hal ini merupakan rasa pemahaman dengan perhatian terhadap unsur-unsur dari pekerjaan seseorang, kondisi kerja, rekan kerja, pimpinan, dan organisasi. Untuk memperoleh semangat kerja yang tinggi, terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Gorda (2004:13) faktor-faktor yang dapat menentukan semangat kerja karyawan adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi, hubungan manusia, partisipasi, lingkungan fisik, kompensasi, kesehatan dan keselamatan. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali. Adapun faktorfaktor yang akan diteliti pada Sentosa Private Villas and Spa Bali yang dapat
3
mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja fisik dan kompensasi. Sentosa Private Villas and Spa Bali adalah anak perusahaan dari PT. Carlton Crest yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, terkait jasa penginapan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali. Sentosa Private Villas and Spa Bali sudah beroperasi kurang lebih selama lima tahun yaitu dari tahun 2007 hingga sekarang. Organisasi ini mempekerjakan 233 karyawan. Berikut disajikan jumlah karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali pada tahun 2010 seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah Karyawan Menurut Tingkatannya pada Sentosa Private Villas and Spa Bali Tahun 2010
No Jabatan 1 A & G (Administration and General Executive) / Bagian Administrasi dan Kepala Eksekutif
4
Jumlah (Orang) 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Accounting (Bagian Keuangan) HRD (Human Resources Department) / Departemen Sumber Daya Manusia Sales and Marketing (Bagian Penjualan dan Pemasaran) Engineering (Bagian Teknik Mesin) Front Office (Bagian Penerimaan Tamu) House Keeping (Bagian Pembersihan Villas) IT (Information and Technology) / Bagian Informasi dan Teknologi Luxe Spa (Bagian Salon) Luxe Gym (Instruktur Olahraga) F&B Kitchen (Food and Beverage Kitchen) / Bagian Dapur F&B Service (Food and Beverage Service) / Bagian Pelayanan Tamu Security (Bagian Keamanan) Quality Control (Bagian Pengontrol Kualitas) Total
13 1 8 23 27 45 2 24 2 26 33 26 1 233
Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 yaitu berjumlah 233 orang. Dimana untuk A & G (Administration and General Executive) atau Bagian Administrasi dan Kepala Eksekutif yaitu sebanyak 2 orang, Accounting (Bagian Keuangan) sebanyak 13 orang, HRD (Human Resources Department) atau Departemen Sumber Daya Manusia sebanyak 1 orang, Sales and Marketing (Bagian Penjualan dan Pemasaran) sebanyak 8 orang, Engineering (Bagian Teknik Mesin) sebanyak 23 orang, Front Office (Bagian Penerimaan Tamu) sebanyak 27 orang, House Keeping (Bagian Pembersihan Villas) sebanyak 45 orang, IT (Information and Technology) atau Bagian Informasi dan Teknologi sebanyak 2 orang, Luxe Spa (Bagian Salon) sebanyak 24 orang, Luxe Gym (Instruktur Olahraga) sebanyak 2 orang, F&B Kitchen (Food and Beverage
5
Kitchen) atau Bagian Dapur sebanyak 26 orang, F&B Service (Food and Beverage Service) atau Bagian Pelayanan Tamu
sebanyak 33 orang, Security (Bagian
Keamanan) sebanyak 26 orang, dan Quality Control (Bagian pengontrol Kualitas) sebanyak 1 orang. Dengan jumlah karyawan sebanyak 233 orang Sentosa Private Villas and Spa Bali mampu memberikan pelayanan jasa dengan memperhatikan tamu
yang
menginap atau menggunakan jasa mereka. Berikut akan disajikan data jumlah keluhan tamu atau guest coment Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Januari Februari Maret April
Data Jumlah Keluhan Tamu pada Sentosa Private Villas and Spa Bali Tahun 2010 Bulan Jumlah Keluhan Tamu (Kasus) 4 2 3 3
6
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2 2 3 12 4 3 4 12
Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah keluhan tamu pada Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 adalah pada bulan Januari sebanyak 4 kasus, Februari sebanyak 2 kasus, Maret sebanyak 3 kasus, April sebanyak 3 kasus, Mei sebanyak 2 kasus, Juni sebanyak 2 kasus, Juli sebanyak 3 kasus, Agustus sebanyak 12 kasus, September sebanyak 4 kasus, Oktober sebanyak 3 kasus, November sebanyak 4 kasus dan Desember sebanyak 12 kasus. Dapat dilihat bahwa jumlah keluhan tamu yang paling banyak terjadi pada bulan Agustus dan Desember yaitu sebanyak 12 kasus. Hal ini dikarenakan pada bulan Agustus dan Desember adalah saat liburan sekolah yang mengakibatkan jumlah pengunjung ke Bali meningkat dan jumlah wisatawan yang menginap pada Sentosa Private Villas and Spa Bali juga meningkat sehingga pihak manajemen dan karyawan menjadi kewalahan. Semangat kerja karyawan yang menurun dapat menyebabkan kemunduran bagi organisasi, dalam hal ini besarnya jumlah keluhan tamu akan berdampak bagi perkembangan Sentosa Private Villas and Spa Bali sehingga kualitas pelayanan karyawan perlu mendapatkan perhatian. Gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasil tidaknya suatu organisasi. Peranan pimpinan yang memiliki
7
kualifikasi yang tepat dan sesuai sangat penting dalam aktivitas perusahaan. Menurut Hersey (2004:29) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain. Heidjrachman dan Husnan (2002:224), gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengadaptasikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi yang ada (Thoha, 2010:74). Semangat kerja karyawan yang baik tercipta apabila ada komunikasi yang dilakukan satu sama lain, baik dari pimpinan kepada bawahan maupun dari bawahan kepada pimpinan. Komunikasi dilakukan oleh pemimpin untuk memberikan informasi kepada karyawannya. Informasi yang dimaksud disini adalah informasi yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan sehingga informasi itu mudah diterima dan dimengerti. Berikut disajikan jumlah pertemuan yang diadakan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 seperti pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3
No
Jenis Pertemuan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali pada Tahun 2010
Jenis Pertemuan
Frekuensi
Hal yang Dibahas
8
Peserta
Realisasi
1.
Laporan harian.
Setiap hari kerja yaitu senin-sabtu (312 kali).
2.
Rapat Tahunan.
Setiap bulan Desember (1 kali).
Perkembangan Villas untuk masing-masing department, serta masalah yang perlu penanganan cepat. Tutup buku evaluasi dan penyusunan program kerja.
Pimpinan pada masing-masing department atau departemen kepada General Manager (Kepala Eksekutif). General Manager (kepala Eksekutif) dengan semua karyawan pada masing-masing department atau departemen.
Terealisasi setiap hari kerja yaitu seninsabtu.
Terealisas setiap bulan Desember.
Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010
Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Sentosa Private Villas and Spa Bali memperhatikan komunikasi dalam rangka menciptakan semangat kerja karyawan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari laporan harian yang dilakukan setiap hari kerja yaitu sebanyak 312 kali antara pimpinan pada masing-masing department atau departemen kepada General Manager (Kepala Eksekutif) serta rapat tahunan yang dilakukan oleh General Manager (Kepala Eksekutif) dengan semua karyawan pada masing-masing department atau departemen. Akan tetapi frekuensi pertemuan antara General Manager (Kepala Eksekutif) dengan semua karyawan masih sangat kurang karena hanya dilakukan satu tahun sekali yaitu dalam rapat tahunan, sehingga masih perlu dilakukan peningkatan, agar sasaran atau program kerja yang ingin dicapai dapat terkoordinasi dengan baik.
9
Semangat kerja karyawan yang menurun sering terjadi dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi ketidaknyamanan dalam bekerja, dan juga upah yang minim serta kompensasi yang kurang memuaskan. Menurut Simamora (2006:540) kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Susilo (2007:116) menyatakan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik pada karyawan yang berprestasi baik, akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih baik dan ke arah pekerjaan-pekerjaan yang lebih produktif. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi. Berikut disajikan salah satu komponen kompensasi yang diberikan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali yaitu jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima setiap bulannya oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4
Bulan
Jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali pada Tahun 2010 Jumlah Karyawan
Jumlah Serice Charge (Uang Perangsang) yang diterima Karyawan
10
Total Keseluruhan
(Rp) 1.320.025,00 1.122.678,00 977.084,00 1.404.285,00 1.180.459,00 1.818.697,00 1.839.829,00 1.896.709,00 1.811.776,00 1.790.548,00 1.245.213,00 1.932.043,00 18.339.346,00
Januari 233 Februari 233 Maret 233 April 233 Mei 233 Juni 233 Juli 233 Agustus 233 September 233 Oktober 233 Nopember 233 Desember 233 Jumlah
(Rp) 307.565.825,00 261.583.974,00 227.660.572,00 327.198.405,00 275.046.947,00 423.756.401,00 428.680.157,00 441.933.197,00 422.143.808,00 417.197.684,00 290.134.629,00 450.166.019,00 4.273.067.582,00
Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010
Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali adalah berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan Service Charge (Uang Perangsang) pada bulan Januari yaitu sebanyak Rp.1.320.025,00, bulan Februari Rp.1.122.678,00, bulan
Maret
Rp.977.084,00,
bulan
April
Rp.1.404.285,00,
bulan
Mei
Rp.1.180.459,00, bulan Juni Rp.1.818.697,00, bulan Juli Rp.1.839.829,00, bulan Agustus Rp.1.896.709,00, bulan September Rp.1.811.776,00, bulan Oktober Rp.1.790.548,00,
bulan
November
Rp.1.245.213,00,
bulan
Desember
Rp.
1.932.043,00. Dapat dilihat bahwa Service Charge (Uang Perangsang) yang terbanyak terdapat pada bulan Desember yaitu Rp. 1.932.043,00. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian terhadap semangat kerja bagi karyawan menjadi kian penting dalam suatu organisasi karena diyakini bahwa semangat kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan efektivitas organisasi secara menyeluruh.
11
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali?
2.
Diantara faktor-faktor tersebut, manakah yang menjadi faktor dominan yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali?
1.2
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.2.1
Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut. 1)
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali.
2) Untuk mengetahui faktor manakah yang menjadi faktor dominan yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali.
1.2.2
Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut.
1)
Kegunaan teoritis Kegunaan teoritis yang dapat dihasilkan dari penelitian ini sebagai berikut.
12
(1) Diharapkan dapat memperkaya penelitian empiris bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya dalam aspek semangat kerja karyawan. (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitipeneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama. 2)
Kegunaan praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini sebagai berikut. (1) Dapat menjadi referensi bagi Sentosa Private Villas and Spa Bali dalam mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. (2) Dapat menjadi referensi bagi Sentosa Private Villas and Spa Bali untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja fisik, dan kompensasi yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan.
1.3
Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
13
Bab II
Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan
dengan
semangat
kerja,
gaya
kepemimpinan,
komunikasi, lingkungan kerja fisik dan kompensasi, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta hipotesis. Bab III
Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab IV
Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V
Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai.
14