BAB I PENDAHULUAN
1.1
Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar perusahaan yang akan
berpengaruh pada kelangsungan dan kelancaran aktivitas bisnis yang dijalankan perusahaan. Hunger dan Wheelen (2001 : 113) menjelaskan bahwa dalam menjalankan bisnis perlu diketahui terlebih dahulu berbagai variabel apa saja yang ada dalam lingkungan eksternal perusahaan, salah satunya adalah lingkungan sosial. Meskipun lingkungan sosial dapat berhubungan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan jangka pendeksecara tidak langsung, tetapi sering kali juga mempengaruhi keputusan jangka panjang perusahaan, seperti: ekonomi, teknologi, hukum-politik, dan sosiokultural. Dalam hukum-politik misalnya, melalui aturanaturan atau regulasi yang ditetapkan pada suatu Negara dapat mempengaruhi bagaimana cara seharusnya sebuah perusahaan beroperasi dalam Negara tersebut. Contohnya, dalam menjalankan bisnis dalam jaringan (daring)atau yang biasa dikenal sebagai bisnis online, terdapat regulasi-regulasi atau aturan-aturan mengenai bisnis daring ini.Di Indonesia sendiri, regulasi tersebut hingga saat ini sudah diatur berdasarkan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE, dimana, didalamnya juga terdapat ketentuan tentang bagaimana seharusnya menjalankan bisnis daring terutama terkait aspek perdagangannya. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal perusahaan dapat diketahui apa saja yang menjadi peluang dan juga ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
1
Secara sederhana, bisnis daring merupakan kegiatan usaha yang dilakukan dengan menggunakan media internet (Nanditha, 2013 : 10). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. APJII mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 telah mencapai sejumlah 63 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tersebut setara dengan sebesar 24,23 persen dari total populasi negara Indonesia, atau hampir seperempat dari sekitar 246 juta jiwa penduduk Indonesia. Sementara menurut data dari Internet World Stats, Indonesia menduduki peringkat keempat dalam Asia Top Internet Country berdasarkan data yang diestimasikan untuk 30 Juni 2012. Indonesia yang menduduki peringkat keempat dengan jumlah pengguna internet sebanyak 55 juta pengguna berada dibawah China yang memiliki 538 juta pengguna, India dengan pengguna sejumlah 137 juta dan Jepang yang memiliki sekitar 101,2 juta pengguna internet. Pada peringkat tersebut, berturut-turut dibawah Indonesia terdapat negara-negara lainnya, yaitu Korea Utara (40,3 juta), Filipina (33,6 juta), Vietnam (31 juta), Pakistan (29,1 juta), Thailand (20,1 juta) dan Malaysia (17,7 juta). Jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut diprediksi masih akan terus naik, dimana pada tahun 2013 akan diprediksi naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015, menurut Yusuf (2012) dalam tekno.kompas.com. Di Indonesia, pengguna internet terbanyak saat ini masih berada di Pulau Jawa. Posisi kedua diikuti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan
2
Kalimantan. Data survei APJII memperlihatkan jumlah terbesar pengguna internet di Indonesia berada di pulau Jawa, tetapi angka penetrasi internet di pulau ini relatif sama ama dengan daerah-daerah daerah lain.
Gambar1.1 ambar1.1 Grafik Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Sumber : APJII, 2013. Internet World Stats mendefinisikan kan pengguna internet sebagai siapa saja yang pada saat tertentu dalam kapasitas untuk menggunakan internet. Secara lebih rinci dijelaskan mengenai kriteria orang yang dapat dipertimbangkan sebagai pengguna internet, yaitu: memiliki akses pada titik koneksi koneksi internet dan memiliki pengetahuan dasar mengenai penggunaan teknologi web. Sebenarnya ebenarnya jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 tidak sekedar mencapai angka 63 juta orang, dimana hal tersebut didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang secara resmi telah menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sebenarnya
3
tidak hanya berjumlah 63 juta orang. Jika mau ditelisik lebih jauh, pengguna internet tidak hanya berasal dari kalangan menengah atas saja tetapi juga dari kalangan menengah bawah. Tidak banyak penjual sayur, pembantu rumah tangga atau yang lainnya yang mau mengakui dirinya sebagai pengguna internet, sementara tiap saat mereka dapat melakukan update status di facebook. Sementara berdasarkan data Telkomsel, pengguna internet dari kalangan pengguna data operator itu saja sudah mencapai 50 juta pelanggan, belum jumlah penggunaoperator lainnya meskipun seringkali diketahui bahwa setiap orang bisa menggunakan lebih dari satu operator. Terlepas dari hal tersebut, penggunaan internet dipastikan akan terus berkembang di Indonesia, bukan tidak mungkin kedepannya semua orang akan dapat lebih mudah mengakses internet dimanapun dan kapanpun. 1.1.1
Gambaran Umum Industri Gambaran umum industri saat ini dapat dilihat dariperkembangan internet
yang telah mendorong banyak perusahaan untuk mengalihkan strategi bisnisnya dengan mengimplementasikan e-commerce yang sering diwujudkan dengan adanya bisnissecara online atau bisnis dalam jaringan. Dari perusahaanperusahaan besar hingga bisnis perseorangan telah mengenal adanya bisnis secara online ini. Hal tersebut menyebabkan merebaknya apa yang disebut dengan toko online(toko daring) saat ini. Dalam bisnis daring, banyak dijumpai berbagai macam situs toko daring, yang menawarkan berbagai produk baik barang maupun jasa kepada para konsumen. Diantara banyaknya tokodaring yang telah ada, ada
4
yang lebih pantas digolongkan sebagai online mall, ada pula yang dikategorikan sebagai toko daring dengan model iklan baris, juga ada yang berbentuk toko ritel online,, dan diskon harian (Serfiani et al, 2013 : 14). pengguna layanan beli daring, 22.80 %
non non-pengguna layanan beli daring, 77.20 %
Gambar 1.2 Diagram Jumlah Pengguna Layanan Beli Daring Sumber : www.tempo.co Wahono (2011) dalam tekno.kompas.com menyatakan jumlah toko dari di Indonesia telah mencapai 35.000 toko lebih yang berada di www.multiply.com atau multiply commerce. M Menjamurnya toko daring saat ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, dimana berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang ditulis oleh Riza (2012) dalamwww.tempo.co www.tempo.comeningkatnya meningkatnya jumlah pengguna internet inilah yang menyebabkan melonjaknya jumlah pengguna layanan beli daring menjadi sebanyak 22,8 persen dari total pengguna atau setara dengan 13 juta pengguna. Banyaknya pengguna internet intern tersebut dapat mengindikasikan masih adanya pangsa pasar yang sangat besar dalam bisnis toko daring.
5
non-pengguna pengguna layanan beli daring dan pelaku bisnis daring 43%
pengguna layanan beli daring dan pelaku bisnis daring 57%
Gambar 1.3 Diagram Jumlah Pengguna Layanan Beli Daring dan Pelaku Bisnis Daring Sumber : economy.okezone.com, 2013 MasterCard sebagai perusahaan penerbit kartu kredit dimana kartu kredit sering kali digunakan konsumen untuk melakukan layanan beli daring (oleh pembeli) dan berbisnis darin daring (oleh penjual), juga menyatakan ada sekitar 63 juta jiwa menggunakan internet dan 57 persen atau 36 juta jiwa aktif aktif melakukan beli daringdanmelakukan bisnis daring. Darijumlahtersebut 94 % menyatakan puas, dan 77 % di antaranya kembali melakukan belanja online. Namun demikian paling banyak yang melakukan belanja daringitu perempuan,, menurut Nisaputra (2013) dalam tulisannya di economy.okezone.com Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa dan tingkat ekonomi rata-rata rata diatas 6% pertahun, menjadikan Indonesia dinilai sebagai negara yang memiliki prospek ekonomi cerah. Kemajuan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah diindikasikan telah ikut mendorong perkembangan bisnis daring di Indonesia. Data dari Bank dunia menyatakan bahwa jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 56,5 %
6
dari total populasi, meningkat tajam dibandingkan pada tahun 1999 yang hanya sejumlah 25% dari total populasi (Serfiani et al, 2013). Perkembangan tokodaring tidak hanya memudahkan konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan dari mana saja tidak terbatas pada ruang dan waktu, tetapi juga telah menjadi gaya hidup yang mulai digandrungi oleh sebagian orang. Namun, jaminan keamanan traksaksi juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam bisnis ini, dimana seperti yang telah diketahui bahwa transaksi online saat ini juga sangat rentan terhadap kejahatan dunia maya (cyber crime). Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan bisnis toko daring untuk menipu konsumen. Toko daring yang dibuat fiktif, hanya menampilkan gambar-gambar yang fiktif pula (Nanditha, 2013). Terdapat berbagai macam produk maupun jasa yang dapat ditawarkan daring, diantaranya adalah produk fashion, alat-alat elektronik, bahkan rumah dan juga makanan. Menurut hasil riset dari The Nielsen Company Indonesia yang dilakukan pada Maret 2010 sebagaimana ditulis dalam Buku Panduan Merchant Tokoon, Sukses Dengan E-commerce, diketahui bahwa melalui internet, konsumen pria di Indonesia lebih banyak membeli buku, perangkat komputer, dan produk elektronik. Sementara konsumen wanita lebih menyukai membeli pakaian, aksesoris, sepatu, buku dan tiket pesawat (apps.tokoon.com). Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada pertengahan September 2012 sebagaimana dikutip dari Serfiani et al (2013) dalam bukunya Bisnis Online dan Transaksi Elektronik, produk fashion seperti pakaian termasuk aksesories
7
dan sepatu menjadi produk yang paling diminati dalam belanja daring, dimana sebanyak 60,8% responden menyatakan hal tersebut. Hal tersebut cukup wajar, mengingat salah satu kategori produk fashion yang adalah pakaian termasuk ke dalam salah satu kebutuhan pokok manusia. 1.1.2
Pemain Utama Industri Berdasarkan ulasan dari Maulana (2013) dalam tekno.liputan6.com,
pemain utama dalam industri e-commerce yang mendominasi pasar online di Indonesia, antara lain: Tokopedia, TokoBagus, Berniaga, Bhineka, Lazada, dan Zalora. Dari enam pelaku industri e-commerce yang mendominasi pasar online di Indonesia, toko daring yang paling fokus menjual produk fashion adalah Zalora, dengan domain www.zalora.co.id untuk Indonesia. Zalora sendiri memang telah berada pada pasar Internasional, hal tersebut dapat dilihat dari adanya Zalora Eropa, Zalora Asia, Zalora Amerika, Zalora Afrika, serta Zalora Australia. Di Asia sendiri, Zalora dengan memiliki pasar di 8 negara, yaitu : Malaysia, Singapore, Indonesia, Thailand, Philippines, Vietnam, Brunei, dan Hongkong. Zalora Asia memang dikenal dengan tagline-nya “Asia Biggest Online Fashion Store”. Zalora sendiri masuk ke dalam 500 top sites yang dirilis oleh Alexa Internet. Inc dalam website-nya Alexa.com dengan peringkat ke-127. Zalora Indonesia menjual lebih dari 500 brand dan 25.000 produk dari seluruh dunia, serta menyatakan diri sebagai pusat belanjafashion daring terbesar di Indonesia yang dapat menjawab kebutuhan fashion priadanfashion wanita dengan menawarkan brand-brand terkemuka, baik lokal maupun internasional. Situs ecommerce Zalora ini berdiri sejak Januari 2012 dan berdasarkan data dari
8
www.techinasia.com pada April 2013, pengunjung situs Zalora Indonesia saat ini dapat mencapai 200.000 setiap harinya. Jumlah tersebut meningkat dari November tahun sebelumnya yang dikunjungi oleh sejumlah 150.000 pengunjung setiap harinya. Fenomena toko daringtelah berkembang pesat di Indonesia, berawal dari kota-kota besar seperti Jakarta kemudian mulai merambah ke kota-kota yang lebih kecil
lagi
bahkan
didaerah
rural.
Di
awal
perkembangannya
toko
daringsebenarnya hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar sebagai bentuk strategi baru menembus dunia maya. Namun saat ini seperti yang telah diketahui, jumlah toko daring yang dikelola oleh perseorangan justru lebih banyak daripada toko daringdari perusahaan-perusahaan besar. 1.1.3
Sasaran Utama Segmen pelanggan yang menjadi sasaran utama bisnis toko daringini
adalah para pengguna internet, terutama dari kalangan menengah yang memiliki pengetahuan mengenai transaksi elektronik, sehingga setidaknya dapat dilakukan oleh kalangan berpendidikan dan yang tentu saja memiliki akun bank sebagai syarat transaksi elektonik. Berdasarkan jenis kelamin segmen pelanggan toko daring ini adalah pria dan wanita dewasa. 1.2
Lingkungan Internal Perusahaan Lingkungan internal perusahaan memiliki peranan penting terhadap
keberhasilan dan kegagalan perusahaan, dimana lingkungan internal akan berkaitan dengan faktor-faktor didalam perusahaan yang berpengaruh pada bisnis
9
yang dijalankan. Berdasarkan analisis lingkungan internal perusahaan dapat diketahui apa saja yang menjadi kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. 1.2.1
Status Kepemilikan Bisnis toko daringyang menjual produk-produk fashion, khususnya baju
dengan status kepemilikan yang merupakan milik perseorangan ini, utamanya akan
diwujudkan
dalam
bentuk
website.
Pembuatan
website
tersebut
keseluruhannya akan didanai secara pribadi oleh penulis. Website tersebut dibuat dengan domain www.belanjabajuku.com. Oleh karena jenis perusahaan yang didirikan adalah perusahaan perseorangan maka konsekuensi tanggung jawab pemilik menjadi tak terbatas. 1.2.2
Status Hukum Perusahaan Untuk menjalankan usaha ini terdapat beberapa keperluan dan syarat hukum yang perlu dipenuhi seperti yang tertera pada tabel berikut. Tabel 1.1 Keperluan dan Syarat Hukum Keperluan Syarat Hukum Pendaftaran website perseorangan dengan domain .com -belanjabajuku.com Pendaftaran proteksi data WHOIS nama domain Pembukaan rekening atas nama pemilik. Sewa tempat usaha.
Membayar biaya registrasi Rp. 125.000 KTP (Kartu Tanda Penduduk) Membayar biaya registrasi Rp. 115.000 KTP (Kartu Tanda Penduduk) Surat perjanjian sewa tempat karena nantinya usaha ini membutuhkan tempat sebagai kantor dan gudang persediaan barang.
10
1.2.3
Rencana Pendirian Perusahaan BelanjaBajuku.com merupakan sebuah toko daring, yang menjual produk
fashion, khususnya baju atau pakaian. Diawal, perusahaan memang akan fokus pada produk pakaian karena ingin memberikan informasi dan pelayanan yang maksimal pada konsumen. Produk yang diperoleh juga dari beberapa pemasok tersebut akan dijual langsung kepada konsumen akhir. Namun tidak menutup kemungkinan, produk pakaian atau baju yang dijual nantinya akan memiliki merek
perusahaan
sendiri.Selain
menekankan
pada
proposisi
nilai,
BelanjaBajuku.com juga hubungan pelanggan. Proposisi nilai yang ditawarkan adalah one-stop shopping produk baju bagi pria dan wanita, adanya informasi detail produk, kerjasama dengan penyedia jasa online payment sebagai salah satu cara untuk membangun kepercayaan dan keamanan bagi pelanggan, serta juga ada fasilitas kantong deposit. Sampai saat ini, fasilitas kantong deposit belum disediakan oleh toko-toko daringyang sudah ada. Fasilitas kantong deposit memungkinkan pelanggan yang telah menjadi untuk dapat mendepositkan uangnya terlebih dahulu sehingga pada saat transaksi konsumen tidak perlu mentransfer lagi karena total biaya yang dikeluarkan langsung memotong jumlah deposit. Mengingat usaha ini mudah ditiru maka perlu juga menekankan pada hubungan pelanggan. Hubungan pelanggan akan difokuskan pada perhatian pada pelanggan untuk membangun kepuasan pelanggan yang berujung pada loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan akan diwujudkan dengan adanya keanggotaan, database pelanggan dan layanan paska penjualan. Fasilitas keanggotaan ditujukan
11
supaya saat transaksi, pelanggan tidak perlu memberikan alamat tujuan pengiriman lagi kecuali alamat yang dituju berbeda dari data member, ada penawaran atau diskon khusus terutama pada hari ulang tahun member, ada sistem poin bagi member untuk mendapatkan penawaran atau barang khusus. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki rencananya adalah 5 orang. Dimana 1 orang melakukan pengelolaan website dan berhubungan dengan pemasok, 1 orang mengelola keuangan,
2 orang lainnya melakukan penjualan, pemasaran dan
berhubungan dengan pelanggan serta 1 orang terakhir melakukan melakukan pengemasan dan pengiriman barang. 1.2.4
Lokasi Perusahaan Meskipun wujud utama dari bisnis ini adalah berupa website, namun tetap
diperlukan tempatkerja agar proses operasi berlangsung dengan lancar. Tempat tersebut akan berfungsi sebagai kantor dan gudang persediaan barang. Mengingat bahwa tempat tersebut tidak digunakan sebagai toko, maka tidak diperlukan tempat yang berada dipusat keramaian, sehingga pemilihan tempat ini akan didasarkan pada biaya sewa, dimana perusahaan akan berupaya untuk meminimalisasi biaya sewanya. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian analisis lingkungan ekstenal dapat diidentifikasi
peluang dan ancaman untuk menjalankan toko daringyang menjual produk pakaian atau baju ini. Peluang yang dapat diindentifikasi, adalah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat dan saat ini masih 22,8% dari total
12
pengguna internet yang melakukan belanja daring, telah mengindikasikan adanya ketersediaan pasar bagi usaha ini. Peluang lainnya, adalah produk fashion khususnya pakaian atau baju yang akan dijual dalam tokodaringini merupakan produk yang paling diminati dalam belanjadaring. Sementara ancaman yang perlu diwaspadai adalah jumlah toko daringmilik perseorangan sangat banyak, dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa bisnis ini mudah ditiru. Belum lagi, adanya toko daringsejenis yang telah memiliki nama besar di Indonesia dapat menjadi pesaing bagi usaha ini. Sementara menurut analisis lingkungan internal perusahaan, dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan apa saja yang dimiliki perusahaan. Kekuatan perusahaan dapat difokuskan pada pada proposisi nilai yang ditawarkan, namun karena bisnis ini mudah ditiru maka perlu juga menekankan pada hubungan pelanggan untuk membangun kepuasan pelanggan yang berujung pada kesetiaan pelanggan. Sedangkan kelemahan dalam bisnis ini adalah toko daringBelanjaBajuku.com masih sangat baru, sehingga perlu upaya pemasaran gencar untuk mendorong calon pelanggan untuk sadar terhadap adanya toko daringBelanjaBajuku.com dan bersedia masuk atau membuka laman website dari BelanjaBajuku.com ini. Oleh karena itu, berdasarkan uraian analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan diatas dapat diketahui dua hal, yaitu yang pertama,masih tersedia pasar bagi toko daring yang besar mengingat jumlah pengguna internet yang terus meningkat dari tahun ke tahun sementara jumlah pengguna internet yang melakukan belanja daring masih relatif sedikit. Kedua, produk fashion merupakan produk yang paling sering dibelanjakan secara daring, maka dapat
13
dicermati bahwa terdapat peluang untuk menjalankan bisnis toko daring ini. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sebuah rencana bisnis yang baik dan lengkap yang dapat digunakan sebagai panduan untuk
merealisasikan
peluang
melalui
implementasibisnis
toko
daringBelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya baju bagi pria dan wanita serta apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan. 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari rencana bisnis ini adalah untuk membuat rencana
bisnis yang baik dan lengkap supaya dapat diperoleh gambaran mengenai peluang dan juga ancaman dalam menjalankan bisnis toko daringBelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya baju, serta menganalisis kelayakan bisnis dari usaha yang akan dijalankan. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian rencana bisnis
toko daring ini, adalah sebagai berikut: 1.
Bagi wirausaha, dapat menjadi panduan untuk memulai dan menjalankan toko daring BelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya baju.
2.
Bagi akademisi, dapat memberikan gambaran mengenai model dan rencana dari toko daringproduk fashionBelanjaBajuku.com yang bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.
3.
Bagi
investor,
dapat
mengetahui
kelayakan
bisnis
dari
toko
daringBelanjaBajuku.com yang menjual produk-produk fashion khususnya
14
bajuini dari analisis kelayakan bisnisnya sehingga dapat mengambil keputusan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut atau tidak. 1.6
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN Bagian ini terdiri dari lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal perusahaan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bagian ini membahas teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep tersebut menjadi dasar kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan. BAB 3 METODE PENELITIAN Bagian ini terdiri dari level of analysis yang mengacu pada level mana analisis dilakukan, sumber data yang menjelaskan apakah data diperoleh secara langsung oleh peneliti atau tidak, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB 4 STRATEGI DAN RENCANA Bagian ini menjelaskan mengenai berbagai strategi yang akan diterapkan dan rencana bisnis perusahaan dengan menggunakan kanvas model bisnis yang tercermin dalam nine building block yang terdiri dari, segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, aktivitas kunci,
15
sumber daya utama, kemitraan utama, dan struktur biaya. Terdapat pula analisis kelayakan bisnis dalam bagian ini. BAB 5 RENCANA AKSI Bagian ini membahas cara mengelola pelaksanaan strategi secara rinci yang terdiri dari kegiatan yang akan dilakukan dan waktu, penanggung jawab, serta ukuran kinerja.
16