BAB 1PENDAHULUAN 1.1LATAR BELAKANG a.Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Makanan merupakan faktor penting dalam kehidupan karena makanan merupakan sumber energi tubuh. Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh dan untuk menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali, dan pergerakan sel.Kebutuhan energi yang terus menerus memerlukan cukup nutrisi. Nutrisisendiri adalah substansi kimia di dalam makanan yang diperlukan tubuh.Fungsi nutrisi adalah sebagai bahan penghasil energi, membangun jaringantubuh, membentuk jaringan tubuh, serta pengaturan fungsi tubuh.Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap olehasupan kalori makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukkan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah.Ketika pemasukkan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, makaseseorang akan kehilangan berat badan. Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.Enam katagori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,dan mineral. Kegunaan nutrien yang spesifik untuk mengatur respons imunrespons trauma dan penyakit. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan mencakup peristiwa yangstatusnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhanlebih menekankan pada fisik, sedangkan perkembangan lebih menekankan padamental dan kejiwaan seseorang. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel , organ maupunindividu, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik kalsium dan nitrogen tubuh). Kecepatan pertumbuhan berbeda pada setiaptahapan kehidupan, dipengaruhi oleh:a.Kompleksitas dan ukuran dari organ b.Rasio otot dengan lemak tubuhKecepatan pertumbuhan pada saat pubertas sangat cepat dalam haltinggi badan, ditandai dengan perubahan otot, lemak dan perkembanganorgan yang diikuti oleh kematangan hormon seks. Pertumbuhan (growth)yang optimal sangat sangat dipengaruhi oleh potensi biologisnya. Tingkat pencapaian fungsi biologis seseorang merupakan hasil interaksi berbagaifaktor yang saling berkaitan: genetik, lingkungan bio-psiko-sosial, dan perilaku.Proses tersebut sangat unik, hasil akhirnya berbeda-beda danmemberikan ciri pada setiap anak.Perkembangan (development) menyangkut adanya proses diferensiasidari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhifungsi di dalamnya termasuk pula perkembangan emosi, intelektual dantingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Perkembangan adalah Bertambahnya kemampuan (skill) dalamstruktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dandapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan atau Penampilankemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf pusat,khususnya di otak. b.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
1)Faktor Internal (Genetik)Modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Melaluigenetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yangditandai dengan:Intensitas dan kecepatan pembelahan, Derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan,Umur pubertas dan Berhentinya pertumbuhan tulang. Yang termasuk faktor internal: faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik, dan ras (suku bangsa). Jika potensigenetik dapat berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimalakan mewujudkan pertumbuhan optimalGangguan pertumbuhan: Di negara maju sering diakibatkanoleh faktor genetic, selain disebabkan oleh faktor genetik, juga olehlingkungan yang tidak memungkinkan seseorang tumbuh secaraoptimal, kematian balita di negara berkembang Menurut Jellife D.B.(1989), yang termasuk faktor internal adalah genetik, obstetrik, dan seks . 2) Faktor Eksternal (Lingkungan)Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensigenetik yang optimal. Kondisi lingkungan yang buruk >> kondisigenetik optimal tidak dapat tercapai Yang termasuk faktor lingkunganadalah bio-fisik-psikososial. Faktor ini mempengaruhi setiap individusejak masa konsepsi sampai akhir hayat.Faktor lingkungan dibagi dua:(a)Lingkungan PranatalMempengaruhi pertumbuhan janin sejak konsepsi hingga lahir.Meliputi gizi ibu saat hamil, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin,radiasi, infeksi, stress, anoksia embrio.(b)Lingkungan PascanatalDipengaruhi oleh lingkungan. Meliputi lingkungan biologis,lingkungan fisik, faktor psikososial, keluarga dan adat-istiadat. 1.2TUJUAN 1.Mahasiswa mengetahui pengertian antropometri gizi2.Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pengukuran antropometri gizi3.Mahasiswa mengetahui kegunaan pengukuran antropometri gizi4.Mahasiswa mengetahui Kelemahan pengukuran antropometri gizi3 BAB 2TINJAUAN PUSTAKA Penggunaan antropometri sebagai salah satu metode untuk mengukur status gizi masyarakat sangat luas. Antropometri berasal dari kata antrophos danmetros. Antrophos memiliki arti tubuh, sedangkan metros adalah ukuran.Antropometri yaitu ukuran dari tubuh. Antropometri adalah cara pengukuranstatus gizi yang paling sering digunakan di masayarakat. Antropometri dalam pengertian adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagiankhusus tubuh (Potter & Perry, 2006). Contoh penggunaan: Program gizimasyarakat dalam pengukuran status gizi balita, Kegiatan penapisan status gizimasyarakat.Pengertian pertumbuhan (growth) dan perkembangan mencakup peristiwa yang statusnya berbeda tetap isaling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan merupakan Peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masakonsepsi sampai remaja. Pertumbuhan lebih menekankan pada fisik, sedangkan perkembangan lebih
menekankan padamental dan kejiwaan seseorang.Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsitingkat sel, organ maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat(gram,pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dankeseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Kecepatan pertumbuhan berbeda pada setiaptahapan kehidupan, hal ini dipengaruhi oleh:1. Kompleksitas dan ukuran dari organ2. Rasio otot dengan lemak tubuhKecepatan pertumbuhan pada saat pubertas sangat cepat dalam hal tinggi badan, ditandai denganperubahan otot, lemak dan perkembangan organ yangdiikuti oleh kematangan hormon seks. Pertumbuhan yang optimal sangatdipengaruhi oleh potensi biologisnya. Tingkat pencapaian fungsi biologisseseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan:genetik, lingkungan bio-psiko-sosial, dan perilaku.4 Perkembangan (development ) menyangkut adanya proses diferensiasi darisel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembangsedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsi di dalamnyatermasuk pula perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasilinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan merupakan bertambahnyakemampuan ( skill ) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan atau.Penampilan kemampuan ( skill ) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf pusat, khususnya diotak. Perkembangan anak yang sehat searah (paralel) dengan pertumbuhannya.Pertumbuhan lebih menekankan pada aspek fisik sedangkanPerkembangan lebih menekankan pada aspek pematangan fungsi organ, terutamakematangan sistem saraf pusat.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: a.Faktor Internal (Genetik) 1)Modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan 2) Melalui genetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang ditandai dengan:(a)Intensitas dan kecepatan pembelahan(b)Derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan(c)Umur pubertas(d)Berhentinya pertumbuhan tulang.Yang termasuk faktor internal: faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik, dan ras (suku/bangsa)Gangguan pertumbuhan: a. Di negara maju sering diakibatkan oleh faktor genetic. b. Di negara berkembang selain disebabkan oleh faktor genetik, jugaoleh lingkungan yang tidak memungkinkan seseorang tumbuh secaraoptimal.Menurut Jellife D.B. (1989), yang termasuk factor internal adalah genetik,obstetrik, dan seks.5 b. Faktor Eksternal (Lingkungan)
1)Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal. Yang termasuk faktor lingkungan adalah bio-fisikpsikososial.Faktor lingkungan dibagi dua: Faktor pranatal Faktor pascanatal 2)Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain adalah:(a)Lingkungan Pranatal Mempengaruhi pertumbuhan janin sejak konsepsi hinggalahir. Meliputi gizi ibu saat hamil, mekanis, toksin/zatkimia,endokrin, radiasi, infeksi, stress, anoksia embrio.(b)Lingkungan Pascanatal Dipengaruhi oleh lingkungan Meliputi lingkungan biologis, lingkungan fisik, faktor psikososial, keluarga dan adat-istiadat. Contoh; Internal a.Genetik Individu (keluarga) Ras/lingkungan intrauterin (ketidakcukupan plasenta) b.Obstetrik BBLR Lahir kembar c.Seks Laki-laki lebih panjang dan berat Eksternala.Gizi-Gizi Fetus (diet maternal: protein, energi daniodium) Gizi Bayi (ASI dan susu botol)6 Gizi Anak (protein, energi, iodium, zink,vitamin D dan asam folat b.Obat-obatan Alkohol, tembakau dan kecanduanobat-obat lainnya c. Lingkungan Iklim yakni Daerah kumuhd.Penyakit Endokrin Hormon pertumbuhan Infeksi Bakteri akut dan kronis, virus dancacing Kongenital Anemia sel sabit, kelainanmetabolisme sejak lahir Penyakit kronis Kanker, malabsorpsi usushalus, jantung, ginjal dan hati Psikologis Kemunduran mental/emosi 2.1 JENIS-JENIS PERTUMBUHAN1.Pertumbuhan linear a. Menggambarkan status gizi pada masa lampau. b. Bentuk dan ukuran pertumbuhan linear berhubungan dengan panjang. c. Contoh ukuran panjang: panjang badan, lingkar dada, lingkar kepala.Yang paling sering digunakan tinggi atau panjang badan. 2.Pertumbuhan massa jaringan
a. Menggambarkan status gizi pada saat sekarang atau pada saat pengukuran. b.Bentuk dan ukuran massa jaringan: massa tubuh c. Contoh ukuran massa jaringan : berat badan, lingkarlengan atas, teballemak bawah kulit. Ukuran yang paling sering digunakan adalah berat badan.
Pengertian Antropometri Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam “Body measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai:“Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia padatingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda.Pengukuran antropometriada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagimenjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak”.Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalamsurveilan kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitandengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur,stadiometer dan pita pengukur. Antropometri berasal dari kata: antropos (tubuh) dan metros (ukuran). Antopometri berarti ukuran tubuh.Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukurandimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagaitingkat umur dan tingkatgizi Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan
status
gizidari
berbagai
ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh,seperti lemak, otot danjumlah air dalam tubuh Syarat yang Mendasari Penggunaan Antropometri a. Alat mudah didapat dan digunakan. b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah danobjektif. c. Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khususprofesional, dapatoleh tenaga lain setelah mendapatpelatihan. d. Biaya relatif murah. e. Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan bukurujukan yang sudah pasti. f. Secara ilmiah diakui kebenarannya.
Keunggulan dan Kelemahan Antropometri 1)Keungggulan Antropometri a. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampelcukup besar. b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli. c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat didaerah setempat. d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan. e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau. f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang danbaik, karenasudah ada ambang batas yang jelas. g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, ataudari satu generasi ke generasi berikutnya. h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi 2)Kelemahan Antropometri a.Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalamwaktu singkat,tidak dapat membedakan kekurangan zat gizitertentu, misal Fe dan Zn9 b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaanenergi) dapat menurunkan spesifikasi dansensitivitas pengukuranantropometric.Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapatmempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukurand.Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasilpengukuran(fisik dan komposisi jaringan), analisis danasumsi yang keliru e. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihanpetugas yangtidak cukup, kesalahan alat, kesulitanpengukuran. Pengukuran Antropometri meliputi: 1. Mid-upper-arm fat areRasio berat/tinggi2.Lebar siku3.Rasio lingkar pinggang panggul(waisthip circumference ratio)4.Tinggi lutut5.Perubahan berat badan Suprailiac skinfold6.Berat badan7.Lingkar kepala Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold Jenis Parameter Antropometri 1)Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur dapat mengakibatkan interpretasi status gizi salah.Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980): a. Tahun umur penuh ( completed year )Contoh: 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun b. Bulan usia penuh ( completed month )untuk anak umur 0-2 tahunContoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan10
2)Berat Badan (BB) Merupakan ukuran antropometri terpenting dan palingseringdigunakan pada bayi baru lahir ( neonatus ). Selain itu dapatdigunakan sebagai indikasi: a. Digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. b. Pada masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakanuntukmelihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecualiterdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanyatumor). c. Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat danmakanan. d. Menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. e. Pada remaja, lemak cenderung meningkat dan proteinototmenurun. f. Pada klien edema dan asites, terjadi penambahan cairandalam tubuh. g. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot,khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi. Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan utama: a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahandalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dankesehatan. b.Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan. c.Umum dan luas dipakai di Indonesia. d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi olehketerampilan pengukur. e. Digunakan dalam KMS.11 f.BB/TB merupakan indeks yang tidak tergantung umur g. Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitiantinggi: dacin. Tinggi Badan(TB) Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkankeadaan pertumbuhan skeletal . Pada keadaa normal, TB tumbuh seiringdengan pertambahan umur. Pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat.Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan nampak dalam waktu yangrelatif lama.Tinggi Badan merupakan parameter paling penting bagi keadaanyang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengantepat, serta dapat digunakan sebagai ukuran kedua yang penting, karenadengan menghubungkan BB terhadap TB ( quac stick
) faktor umur dapatdikesampingkan. Alat ukur Tinggi Badan meliputi: a. Alat pengukur panjang badan bayi: untuk bayi ata uanak yang belum dapat berdiri. b. Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri. 4)Lingkar Lengan Atas Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karenamudah, murah dan cepat. tidak memerlukan data umur yang terkadangsusah diperoleh, dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringanotot dan lapisan lemak bawah kulit.Lingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehinggadapat mencerminkan:a.Status KEP pada balita b. KEK pada ibu hamil: risiko bayi BBLR 12 Lingkar lengan atas menggunakan alat: pita pengukur dari fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik.Ambang batas ( Cut of Points ):a.LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm b.Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5 cmc.Balita dengan KEP <12.5 cm Kelemahan menggunakan LLA : a. Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk digunakan di Indonesia. b. Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB. c. Sensitif untuk suatu golongan tertentu, misalnya pada anak prasekolah tetapi kurang sensitif untuk golongan dewasa. 5)Lingkar Kepala Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokterananak. Secarapraktis, biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepalaatau peningkatan ukuran kepala. Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus. Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulangtengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama,tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dangizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisantulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi. Dalam antropometri gizi rasioLingkar kepala dan Lingkar
dada cukup berarti dan menentukan KEP padaanak. Lingkar kepala juga digunakan sebagaiinformasi tambahan dalam pengukuran umur.13
6)Lingkar Dada Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhanlingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun. Rasio lingkar dada dankepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepalatumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat sehingga perbandingan rasiolingkar dada dan kepala adalah kurang dari 1. 7)Tinggi Lutut Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga datatinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri ataulansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang, bungkuk, sukar untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi badan lansia dapat menggunakan formula ataunomogram bagi orang yang berusia >59 tahun.Formula (Gibson, RS; 1993)Pria : (2.02 x tinggi lutut (cm)) – (0.04 x umur (tahun)) + 64.19Wanita : (1.83 x tinggi lutut (cm)) – (0.24 x umur (tahun)) + 84.88 8)Jaringan Lunak Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi.Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai statusgizi di masyarakat. Lemak subkutan ( subcutaneous fat ), Penilaiankomposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlahdan distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa metode, dari yang paling sulit hingga yang paling mudah. Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh (jumlah dan distribusi lemak sub-kutan):a.Ultrasonik 14 b.Densitometri (melalui penempatan air padadensitometer atauunderwater weighting)c.Teknik Isotop Dilutiond.Metoda Radiologicale.Total Electrical Body Conduction (TOBEC) f. Antropometri (pengukuran berbagai tebal lemakmenggunakankaliper: sk in-fold calipers )Metode yang paling sering dan praktis digunakan dilapangan:Antropometri fisik Standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm2, ketelitian0.1 mm, tekanan konstan 10 g/ mm2. Jenis alat yang sering digunakan Harpenden Calipers
, alat ini memungkinkan jarum diputar ke titik nolapabila terlihat penyimpangan. Beberapa pengukuran tebal lemak denganmenggunakan kaliper:a.Pengukuran triceps b.Pengukuran bisepc.Pengukuran suprailiak d. Pengukuran subscapular 3.5Indeks Antropometri Pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri merupakanrasio dari suatu pengukuran terhadap satu ataulebih pengukuran atau yangdihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri: 1)BB/U (Berat Badan terhadap Umur) Kelebihana.Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat b.Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronisc.Indikator status gizi kurang saat sekarangd.Sensitif terhadap perubahan kecile.Growth monitoringf.Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growthg.Failure karena infeksi atau KEP h.Dapat mendeteksi kegemukan (overweight) Kekurangana.Kadang umur secara akurat sulit didapat b.Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edemamaupun asitesc.Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balitad.Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak saat ditimbange.Secara operasional: hambatan sosial budaya misalnya tidak mau menimbang anak karena dianggap seperti barang dagangan 2)TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur) Menurut Beaton dan Bengoa (1973) indeks TB/U dapatmemberikan status gizi masa lampau dan status social ekonomi. Kelebihan a.Baik untuk menilai status gizi masa lampau b.Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawac.Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa Kekurangana. a.TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun b.Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena biasanya anak relatif sulit berdiri tegak c.Ketepatan umur sulit didapat 3)BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan) 16 BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan normal perkembangan BB searah dengan pertumbuhan TB
dengan kecepatantertentu. Kelebihana.Tidak memerlukan data umur b.Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)c.Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (currentnutrition status) Kekurangana.Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak dapat memberikan gambaran apakah anak pendek atau cukup TBatau kelebihan TB menurut umur b.Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balitac.Pengukuran relatif lebih lamad.Memerlukan 2 orang untuk melakukannya e. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok nonprofessional. 4)LILA/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur) LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Seperti BB,LLA merupakan parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat,karenanya baik untuk menilai status gizi masa kini . Penggunaan LLAsebagai indikator status gizi, disamping digunakan secara tunggal, jugadalam bentuk kombinasi dengan parameter lainnya seperti LLA/U danLLA/TB(Quack Stick) . Perkembangan LLA (Jellife`1996)-Pada tahun pertama kehidupan : 5.4 cm-Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm-Kurang sensitif untuk tahun berikutnya Kelebihan17 a.Indikator yang baik untuk menilai KEP berat b.Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuatsendiri, kader posyandu dapat melakukannyac.Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis,dengan memberi kode warna untuk menentukan tingkat keadaangizi Kekurangana.Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat b.Sulit menemukan ambang batasc.Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun 5)Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun1985: batasan BB normal orang dewasa ditentukan berdasarkan BodyMass Index (BMI/IMT) .
IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status giziorang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengankekurangan dan kelebihan BB.IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil danolahragawan. Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit)seperti edema, asites dan hepatomegali. 6)Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misal :lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm), tulang belikat(subscapular), di tengah garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal),suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapatellar), pertengahan tungkai bawah (medial calv) Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara relatif (%) terhadap berat tubuh total Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin dan umur . Lemak bawah kulit pria 3.1 kg,wanita 5.1 kg. 7)Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, disbanding dengan banyaknya lemak bawahkulit pada kaki dan tangan.Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusilemak tubuh. Ukuran yang umur digunakan adalah rasio lingkar pinggang- pinggul.Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan olehtenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda. 3.6Beberapa Indeks Antropometri Serta Cara Perhitungan Indeks Antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter.Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satuatau lebih pengukuran.Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secaraspesifik juga diperlukan dan pengukuran ini mencakup Umur, BB (beratBadan), TB (tinggi badan), Lingkar Kepala, BMI atau IMT (index masatubuh), Berat Badan Relatif (BBR), dan Rasio Pinggang Panggul (LPP),Lingkaran Perut, Lipatan Trisep, LLA dan LOLA. 1.Umur Untuk melengkapi data umur dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:a.Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yangdibuat oleh orang tuanya. Jika tidak ada, bila memungkinkan catatan pamong desa.19 b.Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal(Sunda, Jawa dll), cocokan dengan kalender nasional.c.Jika tetap tidak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau berdasar kejadian penting (lebaran, tahun baru, puasa, pemilihankades, pemilu, banjir, gunung meletus dll).d.Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak kerabat/ tetangga yang diketahui pasti tanggal lahirnya.e.Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka ditentukan tanggal 15 bulan.
5. BMI (Body Mass Index) Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut IndexMasa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badanyang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalamkategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitungBMI yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadratdari tinggi badan dalam meter (kg/m²). (Andaka, Deddy. 2008.) Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jeniskelamin. Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:a.Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan b.Wanita hamilc.Orang yang sangat berotot, contohnya atletBMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorangdapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Klasifikasi BMI menurut WHO 1995, WHO 2000, danWHO 200422
Para ahli sedang memikirkan untuk membuat klasifikasi BMItersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura memperlihatkan bahwa orang Singapura dengan BMI 27 – 28 mempunyai lemak tubuhyang sama dengan orang-orang kulit putih dengan BMI 30. Pada orangIndia, peningkatan BMI dari 22 menjadi 24 dapat meningkatkan prevalensi DM menjadi 2 kali lipat, dan prevalensi ini naik menjadi 3 kalilipat pada orang dengan BMI 28 (Division Xenical. 2007). Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai ambang batas ini berbeda dengan Usia dan Jenis Kelamin (Halls, B.Steven.2008 )23
6.BBR (Berat Badan Relatif) Berat badan relative merupakan alternative lain untuk menentukansatus gizi seseorang. Berat badan relative adalah persentase berat badandalam kilogram terhadap berat badan normal (tinggi
badan dikurangidengan 100). Namun, pengukuran BBR kini jarang dilakukan di rumahsaakit karena peranannya untuk menentukan status gizi seseorang sudah banyak diganti oleh IMT.Rumus BBR adalah sebagai berikut: Penilaian berdasarkan berat badan relatif : • kurus (underweight) bila < 90% • normal (ideal) bila 90 - 110% • gemuk (overweight) bila > 110% • obesitas bila > 120%-obesitas ringan bila 120 - 130%-obesitas sedang bila 130 - 140%-obesitas berat bila 140 - 200%-obesitas Morbid bila > 200% 7.Rasio Pinggang Panggul Rasio pi-pa diukur mula-mula mengukur lingkaran pinggang(perut) pada lingkaran terkecil diatasumbilikus. Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang paling maksimal. Hasil kedua pengukuran kemudian digambar padanomogram dan dengan meletakkan hasil pengukuran lingkaran pinggang pada sklala di sebelah kiri, sementara hasil pengukuran lingkaran panggul pada skala di sebelah kanan. Hubungkan kedua hasil pada skala tersebutdengan garis lurus yg akan memotong garis AGR/WHR ( abdominal- gluteal ratio atau waist hip-ratio ) yg terletak antara kedua skala. Rasio pi- pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi laki-laki dan 0,8 atau kurang bagiwanita merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry. 2006)Perlu ditekankan bahwa resiko penyakit yang berhubungan denganlingkar pinggang adalah bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut pada wanita kulit hitamkurang menunjukan hubungan yang kuat dengan resiko penyakit jantungdan diabetes dibandingkan dengan wanita kulit putih. Oleh karena itu,diperlukan nilai maksimum (cut-off points) yang lebih spesifik berdasarkan seks dan populasi. Normogram AGR/WHR 25 PengukuranPRIAWANITA ResikoMeningkatResikosangatmeningkatResikoMeningkatResikosangatmeningkatLingkar pinggang> 94cm> 102cm> 80cm> 88cmPerbandingan lingkar pinggang/lingkar pinggul0.91.00.80.9
8.Lingkaran Perut Pengukuran lingkaran perut (waist circumference) kini menjadimetode paling populer kedua (sesudah IMT) untuk menentukan status gizi.Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis perifer (obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe android), danobesitas tipe ovid (Division Xenical, 2007).Berikut adalah penjelasannya: a. Gynoid (Bentuk Peer)Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita.Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoidumumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicoseveins). b. Apple Shape (Android)Biasanya terdapat pada pria. dimanalemak tertumpuk di sekitar perut. Resikokesehatan pada tipe ini lebih tinggidibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskanlemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sellemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darahdapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakitgallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara danendometrium).26
Melihat hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih beresiko dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe Android), lingkaran perut bagi wanita Asia adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah ≥ 90cm (bagi wanita Kaukasian ≥ 35 inci dan pria Kaukasian ≥ 40 inci). c. Ovid (Bentuk Kotak Buah)Ciri dari tipe ini adalah "besar diseluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnyaterdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetic. 9.Lipatan Triseps, LLA, dan LOLA1)Lipatan Triseps Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan untuk menentukanstatus lemak tubuh, sementara LLA dan LOLA untuk mengetahuistatus protein otot. Kurang lebih separuh jaringan adipose tubuhterdapat dalam jaringan bawah kulit (subkutan) sehingga pengukuranstatus lemak tubuh dapat dilakukan pada lipatan kulit triseps,subskapuler, abdominal, panggul, serta paha. Namun, untuk kemudahannya, pengukuran ini biasanya dilakukan pada bagiantriseps. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penilaian lemak subkutan lewat pengukuran lipatan kulit merupakan cara yang cukupakurat. Pengukuran lipatan triseps dilakukan dengna menggunakancaliper.Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan triseps akandiukur dibiarkan digantung bebas disisi tubuh. Peganglah lipatan kulittersebut seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk tangansedikit di atas titik tengah lengan atas yang sudah ditandai. Gunakankaliper untuk mengukur tebalnya, tunggu 2 hingga 3 detik, kemudian bacalah hasil pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat. Ulangi27
prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung rata-rata dari hasil pengukuran. Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saatini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 11,3 mm untuk laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.
Cara mengukur tebal lipatan kulit trisep dengankapiler 2)Lingkaran Lengan Atas (LLA) Ukuran lingkaran lengan atas (LLA) menentukan massa ototdan jaringan subkutan. Biasanya cara ini digunakan pada anak-anak kendati dapat pula dipakai untuk mengukur Lingkaran Oktot LenganAtas (LOLA) pada orang dewasa.Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita pengukur yang tidak mulur (sebaiknya pita pengukur produksi RossLaboratories, Columbus, OH untuk memudahkan pembacaannya) danlingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus akromialis scapuladan prosesus olekranon os ulna, sementara lengan bawah difleksikan90 . dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan pita pengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah lengan atastanpa menimbulkan penekanan pada jaringan lunak. Lakukan pembacaan pada sentimeter terdekat. (Hartono, Andry. 2006) Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saatini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 26,3 cm untuk laki-laki, 25,7 cm untuk wanita.28
Cara mengukur Lingkaran Lengan Atas (LLA) denganmenggunakan pita pengukur 3)Lingkaran Otot Lengan Atas (LOLA) Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA) yang dihitung berdasarkan tebal triseps dan ukuran LLA akan menghasilkan indeksmassa otot (simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan
dalamsentimeter dengan rumus: Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saatini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 22,8 cm untuk lakilaki, 20,9 cm untuk wanita. (Hartono, Andry.2006) BAB 4PENUTUP 29LOLA (cm) = LLA (cm) – [0,314 x tebal kulit triseps (mm)]
4.1KESIMPULAN Kata Antropometri berasal dari Yunani, dimana Anthropo yang berartimanusia, dan metric yang berarti mengukur. Secara literal Antropometri berarti pengukuran manusia. Sedangkan secara umum Antropometri artinyaukuran tubuh manusia.Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secaraspesifik juga diperlukan dan pengukuran ini mencakup Umur, BB (BeratBadan), TB (Tinggi Badan), Lingkar Kepala, BMI atau IMT (index masatubuh), Berat Badan Relatif (BBR), dan Rasio Pinggang Panggul (LPP),Lingkaran Perut, Lipatan Trisep, LLA dan LOLA.Faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi seseorang
diantaranyaadalah pengetahuan, persepsi atau prasangka, kebiasaan,kesukaan, ekonomi,status kesehatan, faktor psikologis, alkohol dan obat.
Ini data yg laboratorik, yg d makalah gw.. kalo yg d atas masi mentahannya, tinggal lu edit2 ajah, jadi.. wkwkwk Penilaian Status Gizi secara Langsung Ada beberapa cara penilaian status gizi secara langsung, yaitu tes laboratorium, biofisik, pemeriksaan tanda-tanda klinis, dan pengukuran antropometri. Tes laboratorium meliputi pemeriksaan biokimia, hematologi, dan parasitologi. Pada pemeriksaan biokimia dibutuhkan spesimen yang akan diuji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak bawah kulit. Beberapa kelebihan dari penggunaan tes biokimia yaitu: a. Objektif b. Gradable, dapat diranking apakah ringan, sedang, atau berat. Beberapa keterbatasan dari penggunaan ters laboratorium yaitu: a. Mahal, pada umumnya pemeriksaan laboratorium memerlukan biaya yang tidak sedikit karena berhubungan dengan peralatan dan reagennya. b. Keberadaan dari laboratorium, terkadang lokasi survei jauh dari laboratorium. c. Kesukaran yang berhubungan dengan spesimen pada saat pengumpulan, pengawetan, dan transportasi. Dibutuhkan data referensi untuk menetukan hasil laboratorium. Pemeriksaan Tanda-tanda Klinik
Penilaian tanda-tanda klinik bedasarkan pada perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di mata, kulit , rambut, mukosa mulut, dan organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Beberapa contoh tanda-tanda klinik dapat dilihat pada tabel berikut. Tanda Klinik
Kemungkinan Kekurangan Zat Gizi
Pucat pada konjungtiva
Anemia
Bitot spot
Kurang vitamin A
Angular Stomatitis
Riboflavin
Gusi berdarah
Kurang vitamin C
Pembesaran kelenjar gondok
Kurang yodium
Udema pada anak balita
Kurang energi protein
Beberapa kelebihan penggunaan tanda klinik yaitu: a. Murah, karena tidak memerlukan peralatan. b. Cepat sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besar. c. Tidak membutuhkan highly qualified staff, karena pemeriksaan dapat dilakukan oleh kader yang telah dilatih. d. Tidak menimbulkan rasa sakit pada orang yang diperiksa. Beberapa keterbatasan dari penggunaan tanda-tanda klinik yaitu: a. Subjektif, sehingga perlu adanya standaritasi, pengalaman bagi pemeriksa. b. Keterbatasan kepastian penyebab zat gizi, terkadang penyebabnya bukan karena kurang gizi, tetapi penyebab yang lain, seperti infeksi (Misalnya kasus angular stomatitis ternyata dapat disebabkan oleh kurangnya riboflavin, tetapi karena jamur Monilia. Anemia dapat disebabkan juga tidak hanya kurang zat gizi, teptai infeksi cacing tambang) c. Diperlukan staf yang dilatih dengan sangat baik. d. Banyak tanda klinik yang muncul pada tingkat defisiensi berat.1-2
Pemeriksaan Biofisik Metode biofisik adalah penetuan status gizi bedasarkan kemampuan fungsi dari jaringan dan perubahan struktur dari jaringan. Contoh pemeriksaan biofisik yang sering dilakukan adalah: a. Pada kasus rabun senja dilakukan tes adaptasi dalam gelap (night blindness test). b. Pemeriksaan physical performance (energy expenditure & work capacity) yang dihubungkan dengan anemia. c. Pemeriksaan ocular impression crytology, menempelkan kertas saring pada konjunctiva untuk melihat bentuk dair sel goblet, jika gepeng dan tidak ada inti, maka dikatakan kurang vitamin A.