BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap kehidupan manusia dan juga berperan penting dalam aktivitas kehidupan manusia. (Walija,1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Bahasa adalah sistem yang tunduk pada kaedah-kaedah tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak bebas tetapi terikat kepada kaidah kaidah tertentu (Kushartanti, 2003:5).
Universitas Sumatera Utara
Fungsi
bahasa diantaranya adalah
memberikan
informasi,
untuk
mengemukakan pemikiran ataupun gambaran terhadap sesuatu. Memberikan informasi merupakan proses menyalurkan suatu ilmu pengetahuan, ataupun berita dari pembicara kepada pendengar, baik lisan maupun tulisan. Ketika pembicara atau penyalur dengan pendengar atau penerima saling berinteraksi, maka mereka harus memberikan respon ataupun infomasi yang cepat antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dibutuhkan pemahaman bahasa antara pembicara dan pendengar. Dengan demikian, pemahaman bahasa dan penggunaan kata dan tata bahasa yang tepat sangatlah diperlukan dalam berinteraksi agar tidak terjadi kesalahanpengertian antara si pembicara dan pendengar. Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional Republik Rakyat China (RRC) dan Taiwan. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa resmi yang dipakai di forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PPB). Mandarin merupakan bahasa yang paling banyak digunakan oleh penduduk di muka bumi ini (Hwat, 2007: 1). Salah satunya di kota Medan ini. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang tidak asing lagi digunakan oleh masyarakat kota Medan.
Beberapa tahun ini Bahasa
Mandarin telah berkembang sangat pesat, banyak pelajar yang tertarik untuk belajar bahasa Mandarin. Hal ini dapat kita buktikan melalui banyaknya pembukaan instansi pengajaran Bahasa Mandarin di kota Medan sekarang ini. Pada setiap instansi pengajaran bahasa Mandarin, pasti akan diajarkan pelafalan, kosa kata dan tata bahasa, karena suatu bahasa tidak terlepas dari tiga aspek tersebut. Pelafalan bisa diandaikan seperti kerak (bentuk luar) dari bahasa, kosakata adalah seperti bahan konstruksinya, sedangkan tata bahasa adalah
Universitas Sumatera Utara
peraturan
penyusunan bahasa. Dengan mengandalkan kosakata saja tidaklah
dapat membentuk suatu bahasa. Hanya dengan menggunakan peraturan tata bahasa untuk menggabungkan kata atau gabungan kata, baru bisa menjadi alat komunikasi. Tata bahasa adalah kaidah atau aturan-aturan penyusunan kata, gabungan kata, dan kalimat (Suparto, 2003:3). Melalui pengamatan penulis, sebagian besar pelajar yang telah belajar Bahasa Mandarin kurang paham dalam penggunaan tata bahasa (gramatik) dalam Bahasa Mandarin itu sendiri. Kebanyakan dari pelajar hanya mengetahui arti kata, namun pelajar kurang paham akan penggunaan dan penempatan kata yang tepat dalam penulisan ataupun berkomunikasi. Pelajar sering melakukuan kesalahan dalam penggunaan kata diantaranya kata rán yang berperan sebagai afiksasi yang disembolkan menjadi “ X 然” rán. kata“ 然” rán secara umum memiliki arti (1) benar; betul, (2) demikian; begini; begitu, (3) (konjungsi) tetapi; namun; bagaimanapun, (4) (afiks kata adjective atau adverbia), kamus Indonesia- Tionghoa, Tionghoa- Indonesia (2001: 253). Peneliti mengambil beberapa contoh Kata “X 然 ” rán yang sering dijumpai dalam buku bacaan xīn shì yòng hàn yŭ kè běn (2005) diantaranya:
1. Kata “ X 然” rán yang sebagai kata keterangan diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
居然 jū rán (tidak sangka), 竟然 jīng rán (tidak sangka), 突然 tū rán (tiba-tiba), 忽然 hū rán (tiba-tiba), 猛然 mèng rán (tiba-tiba), 果然 guǒ rán (tidak salah duga), 仍然 rěng rán (tetap), 诚然 chěng rán (sungguhpun),当然 dāng rán (sepatutnya), 偶然 ǒu rán (kebetulan, tidak sengaja). 2. Kata “ X 然” rán yang sebagai kata sifat diantaranya: 必 然 bì rán (pasti), 突 然 tū rán (tiba-tiba), 不 然 bù rán (tidak demikian), 当然 dāng rán (sepatutnya), 偶然 ǒu rán (kebetulan, tidak sengaja). 3. Kata “ X 然” rán yang sebagai kata sambung diantaranya: 固然 gū rán (memang,sungguhpun), 虽然 sūi rán (biarpun) , 既然 jì rán (jika). Kata “X 然” rán memiliki keunikan, diantaranya adalah bahwa beberapa kata “X 然” rán tersebut memiliki dua jenis kata. Hal ini dapat dilihat kamus xiàn dài hàn yŭ cĭ diăn (2005), pada penjabaran kata “X 然” rán di atas, kata 当然 dāng rán,
Universitas Sumatera Utara
偶然
ǒu rán, 突 然
tū rán , bisa sebagai kata sifat dan juga sebagai kata
keterangan. Penulis menemukan beberapa kata “X 然” rán seperti kata 突然 tū rán (arti: tiba-tiba), 忽然 hū rán (arti: tiba-tiba), 猛然 mèng rán (arti: tiba-tiba), memiliki persamaan arti antara satu dengan yang lainnya, namun setiap kata tersebut memiliki penggunaan yang berbeda. Berbeda dengan yang terdapat di dalam kamus Indonesia-Tionghoa, Tionghoa-Indonesia (2001: 253), di mana tidak ditemukan perbedaan arti ataupun pemaparan secara terperinci mengenai penggunaan kata “X 然 ” rán tersebut. Hal ini menyebabkan pelajar sering melakukan kesalahan dalam penggunaan kata “X 然” rán tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, maka perlu diadakan penelitian tentang penggunaan kata “X 然” rán dalam bahasa Mandarin yang sebagai kata keterangan, kata sifat dan kata sambung. Yayasan Cinta Budaya atau ChungWen merupakan intansi pembelajaran Bahasa Mandarin di Medan yang berlokasi di jalan Thamrin, No. 8-10. ChungWen merupakan salah satu intansi pembelajaran Bahasa Mandarin yang mempergunakan buku terbitan Beijing yŭ yán dà xúe yaitu buku bacaan xīn shì yòng hàn yŭ kè běn, yang mana di dalam buku bacaan tersebut dipelajari kosakata dan juga tata bahasa. Pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen telah
Universitas Sumatera Utara
mempelajari tata bahasa dan di dalam buku bacaan tersebut membicarakan tentang kata “X 然” rán. Melalui pengamat penulis, pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan mengalami kesulitan dan kesalahan dalam menggunakan kata “X 然 ” rán dalam kalimat. Contoh kesalahan diantaranya sebagai berikut: shì (1)
qíng ,事
fā shēng tài hū rán ,情 ,发 ,生 ,太( ,忽 ,然)
(X)
Masalah terjadi sangat tiba-tiba. shì (2)
qíng ,事
fā shēng tài tù rán ,情 ,发 ,生 ,太( ,突 ,然)
(√)
Masalah terjadi sangat tiba-tiba. Pada data 1 dan data 2 忽然 hū rán dan 突 然 tù rán memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia yaitu: tiba- tiba. Namun penggunakan kata 忽然 hū rán dan 突 然 tù rán di sini tidak dapat disamakan atau saling menggantikan. 忽然 hū rán merupakan kata keterangan dan 突 然 tù rán merupakan kata keterangan dan kata sifat. Kata 太 tài dalam kalimat diatas merukapan kata keterangan derajat, di mana setelah penggunaan kata keterangan derajat selalu diikuti oleh kata sifat. Maka dari itu contoh kalimat di atas hanya boleh menggunakan kata 突 然 tù rán yang merupakan kata sifat. Untuk menjelaskan tingkatan dari suatu masalah yang datangnya sangat tiba-tiba. Dalam pengamatan penulis, pelajar tingkat ke 2 kursus
Universitas Sumatera Utara
Bahasa Mandarin ChungWen mengalami kesulitan dan kesalahan dalam penggunakan kata “X 然” rán dalam kalimat.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan pada pendahuluan di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Jenis kata “X 然” rán apa sajakah yang salah digunakan oleh pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan?
2. Bagaimana kesalahan penggunaan kata “X 然” rán dalam kalimat yang dilakukan oleh pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memaparkan jenis kata “X 然” rán yang sering salah digunakan oleh pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan. 2. Untuk menjelaskan kesalahan penggunaan kata “X 然” rán dalam kalimat yang dilakukan oleh pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi pembaca mengenai tata bahasa Bahasa Mandarin dan penggunaan kata “X 然” rán yang tepat. 2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi pelajar tentang cara penggunaan kata “X 然 ” rán, dan mempermudah pelajar dalam mempelajari penggunaan kata “X 然” rán agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan kata tersebut pada kalimat penulisan maupun berkomunikasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Kata rán dalam bahasa Mandarin boleh mengalami afiksasi. Afiksasi dalam bahasa Mandarin adalah dengan menambahkan suatu kata baik sebelum maupun sesudah kata rán. Tapi dalam skripsi ini penulis hanya membatasi analisis pada kata rán yang mengalami afiksasi yaitu merupakan kata diawali suatu kata
Universitas Sumatera Utara
dan kemudian ditambahkan kata rán dibelakangnya yang disimbolkan menjadi “ X 然” rán.
Berdasarkan data yang didapat dibuku bacaan xīn shì yòng hàn yŭ kè běn (2005), maka penulis meneliti kata “X 然” rán sebagai kata keterangan, kata sifat dan kata sambung. Penelitian dilakukan pada pelajar tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen, Medan karena di tingkatan 2 pelajar telah mempelajari jenis kata “X 然” rán dan penggunaan kata “X 然” rán tersebut.
Kata “X 然” rán keterangan, sifat dan sambung yang akan diambil adalah sebanyak 15 kata. Hal ini disebabkan ke 15 kata tersebut merupakan kata-kata yang sering digunakan dalam proses belajar pada tingkat 2 kursus Bahasa Mandarin ChungWen Medan.
Universitas Sumatera Utara