Proposal Tesis
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.1.1. Latar Belakang Penulisan Kompetisi global telah membuat banyak perusahaan berlomba memberi nilai lebih pada customer mereka. Untuk tetap memimpin persaingan dan meraih atau hanya sekadar menjaga pangsa pasar, perusahaan harus tahu bagaimana mengimbangi perubahan yang terjadi, sehingga menjadi pemicu bagi banyak organisasi untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Perubahan yang paling signifikan selalu terjadi dalam perhitungan rumit kalkulus yang dilalui setiap customer ketika melakukan keputusan pembelian. Nilai tambah yang diberikan oleh perusahaan kepada customernya tidak cukup hanya dengan produk yang bagus. Itu hanya sekadar tiket masuk ke pasar global seiring kecenderungan customer untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak. Nilai suatu produk biasanya dikaitkan dengan kualitas dan fasilitas yang bagus dengan harga yang terjangkau. Sekarang customer menuntut lebih banyak ragam, antara lain: respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan mereka, pengiriman yang lebih cepat dan lebih banyak layanan. Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan
1
Proposal Tesis
berusaha secara optimal untuk menggunakan seluruh asset dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen. Implementasi upaya ini tentunya menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan termasuk para pesaingnya. Untuk dapat menawarkan produk yang menarik dengan tingkat harga yang bersaing, setiap perusahaan harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang optimal dalam hal ini dapat dicapai melalui penerapan konsep Supply Chain Management (SCM). SCM sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Menurut Jebarus (2001) SCM merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi transparan.
antara
berbagai
SCM
pendistribusian
elemen
merupakan
produk
yang
tersebut
suatu mampu
konsep
berlangsung
secara
menyangkut
menggantikan
pola
pola-pola
pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik SCM adalah cara perusahaan menyatukan manusia, proses, dan informasi yang berhubungan internal dan eksternal yang diasosiasikan dengan aliran barangnya. SCM menggabungkan seluruh langkah dalam siklusnya, dari tahap desain produk dan pembelian bahan baku, melalui
2
Proposal Tesis
produksi, pengiriman, pendistribusian, pergudangan, hingga produk jadi dikirimkan ke customer. Kemudian, jaringan distribusi dan transportasi di bagian tengah, baik tertutup atau terbuka, harus memindah barang secara lebih cepat. Dunia baru yang berfokus ke customer menuntut pengiriman yang lebih ringkas, lebih kompleks, dan lebih cepat dengan lebih sedikit waktu untuk mengambil keputusan. Permasalahan utama bagi banyak perusahaan di seluruh industri adalah bagaimana mengatasi keterbatasan rantai suplai. Masalahnya adalah kesulitan dalam menghubungkan pemasok, pembuat, distribusi, dan customer menjadi satu, dan secara efektif mengelola rantai suplai terintegrasi ini. Apalagi situasi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dimana dalam pengiriman barang dari satu pulau ke pulau lainnya, mereka harus melewati beberapa pelabuhan, beberapa moda transportasi, dan jenis birokrasi. Dengan begitu, untuk menjamin kecepatan dan ketepatan pengiriman perlu biaya tinggi dan ketepatan informasi dengan akurasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan suatu sistem atau metode kerja yang mampu mengitegrasikan seluruh elemen yang berada dalam jaringan yang menghubungkan mulai dari pemasok paling awal hingga ke konsumen paling akhir. Dapat disimpulkan bahwa penerapan Supply Chain Management menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan. Maka hal inilah yang menjadi latar belakang penulisan, lima poin penting yang disimpulkan oleh penulis tentang pentingnya Supply Chain Management yang melatarbelakangi penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Tuntutan konsumen yang semakin kritis. Konsumen menjadi semakin rumit dan terlalu banyak menuntut. Mereka menuntut harga murah,
3
Proposal Tesis
mutu tinggi untuk setiap produk yang ditawarkan, penyerahan tepat waktu, dan sesuai dengan selera mereka. 2. Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan perbankan yang semakin canggih memungkinkan berkembangnya model baru dalam aliran material/produk. 3. Daur hidup produk. Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan pasar. 4. Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam kehidupan, menuntut industri manufaktur memasukkan konsepkonsep ramah lingkungan mulai dari proses perancangan produk, proses produksi maupun proses distribusinya. 5. Globalisasi dan perubahan peta ekonomi dunia ke arah meningkatnya kemampuan ekonomi negara-negara dunia ketiga, telah menciptakan banyak paradigma baru dalam dunia bisnis, dan salah satu paradigma penting adalah meningkatnya persaingan antara produk jasa di pasaran. 1.1.2. Latar Belakang PT Henkel Indonesien dan Supply Chain Management PT Henkel Indonesien didirikan pada tahun 1974. Pada tahun 2000, PT Henkel Indonesien memiliki status perusahaan baru di bawah UndangUndang Penanaman Modal Asing (PMA Company) untuk pembuatan dan distribusi Adhesive, Sealants dan Surface Treatment. Pemegang saham mayoritas (84,7%) adalah Henkel Nederland BV yang akhirnya dimiliki oleh Henkel KGaA, Duesseldorf, Jerman dan mitra lokal (15,3%) adalah Marison NV.
4
Proposal Tesis
Adapun visi Henkel adalah “Henkel is a leader with brands and technologies that make people’s lives easier, better and more beautiful.” Dan untuk slogan dalam brand Henkel sendiri adalah “A Brand like a Friend”, dimana Henkel memastikan bahwa masyarakat di seluruh dunia dapat percaya pada merek dan teknologi dari Henkel.
PT Henkel Indonesien bergerak pada industri kimia, tiga jenis sektor bisnis yang diproduksi dan didistrisbusi adalah adhesive, sealants, dan surface treatments. Adapun market served di Indonesia yang dihasilkan oleh PT Henkel Indonesien (lihat gambar 1.1. Market Served PT Henkel Indonesien), adalah sebagai berikut : 1. Transportation Automotive and Metal Industry, Aerospace Industry 2. Electronics Cable & Electric Industry, Electronic Industry 3. Metal Industries Automotive and Metal Industry 4. Durable Goods Insulating Glass Industry 5. Fast Moving Consumer Goods Graphic Arts Industry, Paper Converting Industry, Tobacco Industry, Rubber Industry, Wood & Furniture Industry, Shoe Industry, General Industry 6. Packaging Materials Flexible Packaging Industry, Packaging & Labeling Industry 7. Maintenance, Repair, and Overhaul
5
Proposal Tesis
Transportation
Electronics
Metal Industries
Durable Goods
Fast Moving Consumer Goods
Packaging Materials
Maintenance, Repair & Overhaul
Gambar 1.1. Market Served PT Henkel Indonesien
PT Henkel Indonesien merupakan salah satu perusahaan dari banyak perusahaan di dunia yang menerapkan Supply Chain Management dalam menjalankan bisnisnya. Berdasarkan Henkel profitabilitas dan target pertumbuhan, reorganisasi supply chain yang dibentuk baik global, regional, dan lokal, sangat mencerminkan struktur bisnis baru. Unsur inti yang diperhatikan adalah kedekatan geografis pabrik untuk produksi dan jaringan distribusi ke pelanggan akhir, pembandingan terus-menerus, dan menyeluruh standardisasi proses dan teknologi. Maka hasil yang akan diperoleh adalah perbaikan yang terus menerus, termasuk ketersediaan produk yang optimal, penyederhanaan jaringan, dan bahkan lebih baik dalam pemanfaatan kapasitas produksi. Supply chain management dalam sektor industri kimia, memiliki penanganan yang berbeda dengan industri lainnya. Dimana sektor industri kimia dihadapkan pada jenis material yang beragam, baik material yang hazardous dan non hazardous. Dari segi proses produksi, penyimpan, dan pengirimannya harus ditangani dengan hati-hati. Untuk
6
Proposal Tesis
itu peranan supply chain sangat berpengaruh dalam hal memperpendek siklus
waktu,
memperbaiki
fleksibilitas
volume/campuran
pesanan,
menata alur penggantian produk (replenishment), dan menangkap informasi yang lebih akurat. Untuk secara efisien menjangkau customer, perusahaan harus mendesain ulang semua proses, menangani pemasok (supplier) mereka sebagai mitra, dan membentuk aliansi strategis untuk meningkatkan pangsa pasar atau memasuki pasar baru. Oleh karena itu, supply chain management memegang peranan penting sebagai salah satu organisasi perusahaan yang berpengaruh. Maka dalam penentuan objektif dan target, ada beberapa poin yang harus dicapai dalam pemenuhan efektivitas supply chain management (Lihat grafik 1.1. KPI Supply Chain Management PT Henkel Indonesien dan gambar 1.2. KPI MAP PT Henkel Indonesien), antara lain : KPI
Customer Satisfaction
Achievement
Achievement
Target
2008
2009
2010
3.62 of 5
3.86 of 5
3.86 of 5
98
97.57
98
99.8
47.8
56.6
Survey Service Level Average (%) Inventory days (day)
Grafik 1.1. KPI Supply Chain Management PT Henkel Indonesien
PT Henkel Indonesien melihat SCM sebagai cara memaksimalkan efisiensi operasi, meningkatkan diferensiasi kompetitif dan memperbaiki hubungan dengan customer untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa
7
Proposal Tesis
pasar, sehingga meningkatkan nilai bagi pemilik saham. Selain itu, SCM juga merupakan cara mencapai layanan customer dan profitabilitas yang lebih bagus dengan memperbaiki akurasi peramalan kebutuhan produk dan mempercepat pergerakan barang dan pengisiannya, sehingga mempercepat waktu ke pasar dan memperbaiki penggunaan sumber daya.
8
Proposal Tesis
Financial Perspective
Strategic Theme: Cost and Cash Flow Optimization
Strategic Theme: Revenue Growth F1.a. MEUR 3.7 F1.b. 17% ROS
F2. MEUR 22
F3. 26% of NES
C1. CSI= 3.86 of 5
Internal Perspective
Customer Perspective
C2.a. CTC + Cross selling = 5% of NES C2.b. 10% of NES of products <5 yrs old
BP1. a. Project Value = 3X growth value BP1.b. Cross Selling & CTC Project Value = 3X 5% of NES BP1.c. KA Sales growth of 10% BP1.d. 20 joint projects w cust BP1.e. Distribution sales growth of 20%???
C3.a. SLA: 98% C3.b. Response time: Average 2 days
BP3. 100% implementation of planned activities
BP4.a. Manuf Lead time: 2 days BP4.b. FPQ>85% BP4.c. Processing cost: 11.2 BIDR
L1. 100% implementation of training plan
L2. ESI: 4 out of 5
BP7.a. 100% Price increase implementation BP7.b. GP1 of 35.4% BP7.c. Number of SKUs: 950
BP8.a. A/R = 63 days BP8.b. Overdue rate decrease: 15%
BP5.a. 10% reduction in IMS BP5.b. 10% reduction in DM
BP2. 5 new product launched
Learning and Growth Perspective
BP6.a. Inventory TO days: 73.2 BP6.b. L11 cost: 4% of NES BP6.c. 10% TG cost reductions BP6.d. OSMI<0.6%
L3.a. A1,A2,B1 Turnover <5% L3.b. Hiring leadtime <3 months
L4. a. Implementation of: SMOM/Y, Long Serv Award, EOTQ/Y L4. b. 2 nominees for Excel Award L4.c. 2 participations in Lion Award
Gambar 1.2. KPI MAP PT Henkel Indonesien
L5. 0 LTA
L6. Completion of syst implementation : PtoP
9
Proposal Tesis
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan hasil customer satisfaction survey yang dilakukan pada tahun 2008 dan 2009, diperoleh hasil 3.62 dari 5.00 untuk tahun 2008, dan 3.86 dari 5.00 untuk tahun 2009. Customer satisfaction survey ini mencerminkan feedback dari customer yang menitikberatkan pada produk dan servis. Dan faktor servis tersebut merupakan kunci keberhasilan dari supply chain management terhadap kepuasan customer. Berikut detail customer satisfaction survey :
Result : 3.62 of 5
3.7
Technical Support
Value/ Benefits (General Overview)
3.7
4.2
3.5
4.1 3.0
3.6
3.6
3.7
Customer Customer Services Services
3.5
3.4
3.4
Product
Gambar 1.3a. Customer Satisfaction Survey 2008 PT Henkel Indonesien
10
Proposal Tesis
Strong Points
Weak Points
Our products are good in solution and systems
High pricing (this will impact that customers cannot reduce costs)
Our products met customers expectation
Lack of promotion and introduction
Our Customer service has high
of new product/technologies.
competencies
Long lead time
Our Technical Support has high competencies and good responsive
Long delivery time (not on schedule)
Gambar 1.3b. Customer Satisfaction Survey 2008 PT Henkel Indonesien
Result : 3.86 of 5
3.9
Technical Support
Value/ Benefits (General Overview)
4.0
4.0
3.8
4.0 3.3
3.9
3.9
4.0
Customer Customer Services Services
3.8
3.6
4.0
Product
Gambar 1.4a. Customer Satisfaction Survey 2009 PT Henkel Indonesien
11
Proposal Tesis
Strong Points
Weak Points
Our products are good in solution and systems.
High pricing (this will impact that customers cannot reduce cost).
Our products met customers expectation.
Lack of promotion and introduction of new product/technologies.
Our representative are strong in product knowledge and problem solving.
Long lead time
Our technical support has high competencies.
Gambar 1.4b. Customer Satisfaction Survey 2009 PT Henkel Indonesien
Pada kedua customer satisfaction survey di atas, terlihat walaupun terjadi peningkatan kepuasan customer dari 3.62 ke 3.86, tetapi terdapat permasalahan yang selalu terjadi dari tahun 2008 ke 2009, yaitu delivery time tidak sesuai dengan schedule yang ditetapkan oleh customer. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam penulisan ini. 1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, adapun tujuan dari penulisan ini yaitu: Untuk mengetahui keefektifan suatu organisasi dalam penerapan SCM berdasarkan lima disiplin strategic Supply Chain Management untuk Top Performance. Menurut Shoshanah Cohen (2004), terdapat lima
12
Proposal Tesis
disiplin strategic Supply Chain Management untuk Top Performance, yaitu : 1. viewing the supply chain as a strategic asset; 2. developing an end-to-end process architecture; 3. designing an organization for performance; 4. building the right collaborative model; 5. and using metrics to drive business success.
Mengidentifikasikan GAP analisis yang terjadi antara sistem supply chain management dengan keadaan di lapangan. Serta cara mengatasi tantangan-tantangan yang muncul dalam hubungannya dengan rantai pasokan PT Henkel Indonesien. 1.4.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Henkel Indonesien untuk SBU AT & AG, dimana perusahaan tersebut telah menerapkan sistem supply chain management. Sehingga mengetahui
seberapa
kita
dapat
efektifkah
mengetahui
SCM
dalam
lebih
dalam lagi
suatu
perusahaan
berdasarkan lima disiplin strategic supply chain management. 1.5.
Kerangka Analisis Merujuk pada gambar 1.5. pembahasan tugas akhir ini di awali dengan analisis industri. Kemudian dilakukan analisis terhadap faktor-faktor, opportunity, dan threat. Setelah itu analisis terhadap prime strategi perusahaan, baik itu cost, service, quality, atau innovation.
13
Proposal Tesis
Kemudian lanjut ke analisis five discipline of strategic Supply Chain Management, yaitu viewing the supply chain a strategic asset; developing an end-to-end process architecture; designing an organization for performance; building the right collaborative model; and using metrics to drive business success. Tahap selanjutnya adalah melakukan audit terhadap sistem Supply Chain Management,
tujuan
audit
ini
dilakukan
adalah
untuk
mencari
ketidaksesuian antara sistem standard operation dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Kemudian ditemukan GAP analisis yang terjadi baik dari analisis five discipline of strategic Supply Chain Management dan standard operation yang ada. Terakhir adalah menemukan formulasi solusi dan usulan ke perusahaan. Visi dan Misi
Analisis Eksternal
Analisis Prime Strategic
Opportunity & Threat
Analisis five discipline of strategic Supply Chain Management
Audit Sistem SCM
GAP Analisis
Formulasi Solusi
Usulan
14
Proposal Tesis
1.6.
Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian ini antara lain, yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar. 1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan. 2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen. 3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahaan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. 4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.
Tenaga
manusia
akan
mampu
memberdayakan
penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
15
Proposal Tesis
5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. 6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat. Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan manfaat tidak langsung. Secara umum, manfaat langsung dari penerapan SCM bagi perusahaan adalah : 1. SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan
mengantarkannya
kepada
konsumen
akhir.
Manfaat
ini
menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik. 2. SCM berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan.
Melalui
pelaksanaan
SCM,
pemasaran
dapat
mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk. Apabila seleksi rancangan produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka produk dapat diproduksi. Sehingga SCM akan berperan dalam memberikan manfaat seperti point 1 tersebut. Ditinjau dari segi ongkos, masing-masing fungsi di 16
Proposal Tesis
atas berkaitan dengan ongkos, yaitu ongkos material, ongkos penyimpanan, ongkos produksi, ongkos transportasi, dan sebagainya. 1.7.
Sistematika Penulisan Penelitian akan disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka analisis, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan, dan metodologi pengumpulan data.
BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Berisi landasan teori yang akan dijadikan dasar dalam penelitian yang tercakup didalamnya mengenai Supply Chain Management.
BAB III. ANALISIS Berisi uraian analisis mengenai penelitian dan analisis pengumpulan data.
BAB IV. SOLUSI Berisi uraian mengenai formulasi solusi berdasarkan GAP yang terjadi di dalam Sistem perusahaan.
BAB V. KESIMPULAN DAN USULAN Berisi uraian mengenai kesimpulan dan usulan yang dapat diaplikasikan di dalam perusahaan untuk tujuan pengembangan sistem Supply Chain Management.
17
Proposal Tesis
1.8.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observational surveys. Yaitu dengan cara mengumpulkan data berdasarkan keseluruhan aktivitas dari proses supply chain management suatu perusahaan, dilihat baik dari supplier paling awal hingga customer paling akhir. Model dan pengukurannya akan dilakukan penelitian terhadap lima hal berikut, yaitu: 1. visi dan misi perusahaan; 2. faktor-faktor eksternal perusahaan; 3. prime strategic; 4. strategic Supply Chain Management discipline; 5. SCM standard operation.
1.9.
Usulan Dosen Pembimbing Usulan dosen pembimbing : Bpk Andi Ilham Said.
18
Proposal Tesis
1.10. Timeline Proses Pembuatan Tesis
Project Name
:
Tesis Peningkatan EfektivitasSupply Chain Management Process di PT Henkel Indonesien
Project Lead
:
Endah Rosmala Sari
Period
:
2010
ACTION
No
March
STATUS 9
1
Collect data SCM
Plan
2
Presentasi Proposal
Plan
3
Rrevisi Bab I
Plan
4
Analisis External & Prime Strategy
Plan
(Opportunity dan Threat)
Actual
5
Bimbingan
Plan
6
Revisi
Plan
Analisis External & Prime Strategy
Actual
7
Bimbingan
Plan
8
Audit SCM System
Plan
9
Analisis Audit SCM System
Plan
10
Gap Analisis
Plan
11
Bimbingan
Plan
12
Revisi
Plan
Analisis Audit SCM System
Actual
13
Bimbingan
Plan
14
Formulasi Solusi
Plan
15
Bimbingan
Plan
16
Revisi
Plan
Formulasi Solusi & Usulan
Actual
17
Bimbingan
Plan
18
Revisi
Plan
Usulan
Actual
19
Bimbingan
Plan
20
Revisi semua
Plan
21
Kumpul tesis
Plan
10
April 11
12
13
14
15
June
May 16
17
18
19
20
21
22
23
24
July 25
26
27
28
29
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Actual
Nature of Status: 1. Planned 2. On progress
3. Completed & Implemented 4. Cancelled
On Progress
19
30