1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, khususnya negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), kecelakaan lalu lintas menempati peringkat ke-10 penyebab kematian di dunia. Hal
serupa
terjadi
di
Indonesia,
angka
kematian
terbesar ke-3 di Indonesia setelah HIV/AIDS dan TBC disebabkan Kerusakan fraktur
oleh fisik
(patah
kecelakaan yang
lalu
paling
tulang).
lintas
sering
Tingginya
(WHO,
2008).
terjadi
adalah
angka
kecelakaan
menyebabkan angka kejadian fraktur juga meningkat. Penanganan kerusakan tulang dapat dilakukan dengan implantasi
biomaterial.
Menurut
Hench
(1998),
hidroxyapatite (HA) merupakan salah satu biomaterial yang
digunakan
Untuk impor.
memenuhi Hal
ini
sebagai
bahan
kebutuhan berdampak
HA,
substitusi Indonesia
pada
mahalnya
gap
tulang.
masih
harus
harga
HA,
contohnya Bongros HA dari Korea Selatan dengan harga mencapai Rp 2.000.000/5 gram (Herliansyah, 2010).
2
Secara teoritis, biomaterial yang digunakan harus memiliki laju peluruhan sama dengan laju pembentukan jaringan peluruhan
yang
akan
yang
diperbaiki.
buruk,
sehingga
HA HA
memiliki dapat
waktu
menghambat
regenerasi jaringan tubuh (Kalita dkk, 2007). Kondisi yang
berkebalikan
Calcium terlalu
ditemukan yang
Phosphate), cepat
pembentukan
jika
tulang
pada
β-TCP
(Beta–Tri
memiliki
waktu
peluruhan
dibandingkan
alami
(Kalita
dengan
dkk,
waktu
2007).
Untuk
mencapai keseimbangan waktu peluruhan, munculah konsep pengembangan material Biphasic Calcium Phosphate (BCP). BCP merupakan campuran HA dan β-TCP yang diharapkan memiliki
kombinasi
dibandingkan
HA
keseimbangan
maupun
β-TCP.
waktu
Keramik
peluruhan
BCP
bersifat
biokompatibel, bioaktif, osteokonduktif, dan aman bagi tulang (Lobo dan Arinzeh, 2010). Indonesia
sebagai
negara
dengan
kekayaan
sumber
daya alam, dapat mengusahakan rekayasa pembuatan BCP melalui
sintesis
menggunakan
bahan
biomaterial alami.
campuran
Berbagai
macam
HA
dan
bahan
TCP alami
yang telah dikembangkan untuk membuat HA diantaranya adalah karang laut, cangkang kerang, cangkang telur, dan tulang sapi. Tulang sapi masih dipandang sebagai limbah biologi dengan jumlah yang melimpah dan belum
3
banyak
dimanfaatkan.
limbah
tulang
sapi
Sintesis diharapkan
BCP
dari
dapat
bahan
alami
menekan
biaya
produksi. Penelitian secara ilmiah mengenai pemanfaatan BCP dari tulang sapi sebagai bahan utama substitusi tulang untuk kasus fraktur tulang pada hewan coba belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikaji potensi BCP dari tulang sapi sebagai bahan substitusi tulang dalam proses regenerasi tulang yang mengalami fraktur. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, rumusan
masalah
Bagaimanakah
hasil
Calcium
Phosphate
dengan
hasil
dalam aplikasi limbah
implantasi
penelitian Phorous tulang
ini
adalah:
Bovine
Biphasic
sapi
dibandingkan
Hydroxyapatite
komersial
berpori pada proses penyembuhan tulang? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Tujuan mengetahui
umum
dari
komparasi
penelitian aplikasi
ini
bahan
adalah
untuk
substitusi
gap
tulang phorous bovine biphasic calcium phosphate dan
4
hydroxyapatite
komersial
graft
berpori
terhadap
penyembuhan tulang pada hewan coba (Rattus novergicus). 1.3.2. Tujuan khusus Tujuan
khusus
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui komparasi aplikasi phorous bovine biphasic calcium phosphate dan hydroxyapatite komersial berpori pada
penyembuhan
tulang
femur
Rattus
novergicus
berdasarkan pemeriksaan radiologis. 1.4. Keaslian penelitian Penelitian mengenai
in
vitro
biomaterial
maupun
sebagai
penelitian
bahan
in
substitusi
vivo gap
tulang sudah banyak dilakukan sebelumnya. Pada penelitian kali ini akan dilakukan penelitian yang berbeda, yaitu pengamatan perbandingan kemampuan bone
healing
pada
tulang
femur
Rattus
novergicus
menggunakan bahan substitusi gap tulang hydroxyapatite komersial berpori dan phorous bovine biphasic calcium phosphate berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi. Diantara beberapa penelitian mengenai bone graft yang sudah dilakukan sebelumnya adalah sebagai berikut:
5
Tabel 1a. Penelitian bone graft terdahulu No.
Judul Penelitian
1
Evaluasi Struktur dan Aplikasi pada Hewan Coba Graft Hydroxyapatite Berpori dari Limbah cangkang Telur sebagai Substitusi Tulang (uji komparasi dengan graft hydroxyapatite komersial berpori)
2
Calcium Phosphate Bone Cement: A Possible Alternative to Autologous Bone Graft. A Radiological and Biomechanical Comparison in Rat Tibial Bone
Mona I Winge, Olav Reikeras, Magne Rokkum
3
Buccal Bone Plate Remodelling After Immediately Implant Placement With and Without Synthetic Bone Grafting and Flapless Surgery: Radiographic Study in Dogs
Novaes AB Jr., Suaid F, Queiroz AC, Muqlia VA, Souza SL, Palioto DB, Taba M Jr., Grisi MF
Nama Peneliti
Yudha Matan Sakti
Tahun Penelitian
2011
2011
2011
Hasil Tidak didapatkan adanya perbedaan bermakna skor radiologis dan skor histologis antara graft hydroxyapatite berpori limbah cangkang telur dengan graft hydroxyapatite komersial Tidak ada perbedaan pada proses penyembuhan menggunakan avascular bone graft, vascular bone graft, maupun CaP bone cement
Hasil yang sama ditemukan pada parameter ada tidaknya pembentukan jaringan di antara permukaan implan dan permukaan buccal plate
6
Tabel 1b. Penelitian bone graft terdahulu No.
Judul Penelitian
1
A Prospective 1-year Clinical and Radiographic Study of Implants Placed After Maxillary Sinus Floor Augmentation with Synthetic Biphasic Calcium Phosphate or Deproteinized Bovine Bone
2
3
Tricalcium-phosphate and Hydroxyapatite bone-graft extender for Use in Impaction Grafting Revision Surgery. An In Vitro Study of Human Femora
Biphasic Calcium Phosphate Biocheramics: Preparation, Properties, and Application
Nama Peneliti
Christer Lindgren, Arne Mordenfeld, Mats Hallman
EH Van Hareen, TH Smith, K Phipps, PIJM Wuisman, G Blunn, IC Heyligers
LeGeros RZ, Lin S, Rohanizadeh R, Mijarez D, LeGeros JP
Tahun Penelitian
2010
2005
2003
Hasil Hasil yang sama ditemukan setelah 1 tahun implantasi biphasic calcium phosphate maupun deproteinized bovine bone Campuran TCP/HA memberikan stabilitas mekanik inisial yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dicampur. Bioreaktivitas BCP bisa dikontrol dengan memanipulasi komposisi (rasio HA/ beta TCP) dan/atau kekristalan BCP
7
1.5. Manfaat penelitian Hasil
penelitian
menyumbangkan
ini
pengetahuan
diharapkan
dalam
bidang
dapat biomedis,
terutama dalam bidang ortophaedi, serta dapat digunakan sebagai landasan ilmiah pemanfaatan limbah tulang sapi sebagai bahan substitusi gap tulang. Hasil penelitian ini juga diharapkan untuk menjadi langkah awal dari rangkaian penelitian lebih lanjut pada masa yang akan datang
dengan
kemungkinan
uji
toksisitas
jaringan
sampai dengan uji coba phorous bovine biphasic calcium phosphate pada manusia. Selain
itu,
penelitian
ini
bermanfaat
untuk
memberikan pengetahuan pengolahan limbah tulang sapi sebagai
bahan
sintesis
bernilai
ekonomi
menjadi
solusi
fraktur
tulang.
BCP
tinggi. sumber
sehingga
Pemanfaatan biomaterial
Sintesis
BCP
bermanfaat
dan
ini
diharapkan
pada
manajemen
tulang
sapi
dapat
mengurangi, bahkan menggantikan ketergantungan produk impor yang banyak dipakai dunia ortophaedi Indonesia dengan produk lokal yang murah dan berkualitas tinggi.