BAB I PENDAHULUAN
1 1.1
Lingkungan Eksternal Perusahaan Sebagai negara yang sedang berkembang dengan populasi penduduk terbesar
kelima di dunia, Indonesia menjadi surga bagi perusahaan-perusahaan multinasional untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya. Dengan didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah, tidak heran bahwa perusahaan-perusahaan multinasional tersebut bisa memilih berbagai macam sektor industri untuk dipilih. Mulai dari gas dan minyak bumi, pertambangan, produksi barang-barang konsumsi hingga ke perbankan. Dalam menjalankan operasional bisnisnya di Indonesia, perusahaan-perusahaan multinasional tersebut akan memperkerjakan tenaga kerja asing (ekspatriat) terutama untuk jabatan-jabatan strategis manajerial dan board of director. Hal ini sangat wajar dilakukan oleh perusahaan dari negara asal untuk memastikan bahwa dalam proses bisnis mereka para ekspatriat ini bisa membantu karyawan lokal untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan tujuan perusahaan. Terlebih lagi jika bisnis yang mereka lakukan ini harus melibatkan teknologi tingkat tinggi. Berdasarkan data Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan jumlah ekspatriat yang bekerja di Indonesia memang mengalami penurunan hingga quarter akhir di tahun 2014. Adapun
1
data jumlah ekspatriat yang bekerja di Indonesia tersaji dalam Gambar 1.1. dibawah
Jumlah Ekspatriat (orang)
ini.
80,000
77,300 72,427
75,000
68,957
70,000
64,604 65,000 60,000 55,000 2011
2012
2013
2014
Tahun
Gambar 1.1. Pertumbuhan Tenaga Kerja Asing di Indonesia Sumber : Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2015) Dari data yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang tergambar dalam gambar diatas, pada tahun 2011 terdapat 77,300 orang tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Ditahun berikutnya, yaitu tahun 2012 dan 2013, jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia menjadi 72,427 orang dan 68,957 orang. Sedangkan untuk tahun 2014, ada sebanyak 64,604 orang tenaga kerja asing yang berada di Indonesia sampai dengan periode Oktober 2014. Pengawasan yang lebih ketat dalam pemberian izin untuk bekerja bagi tenaga kerja asing agar dapat bekerja di Indonesia merupakan salah satu alasan yang menyebabkan menurunya jumlah tenaga kerja asing dari tahun ke tahun (Kementrian
2
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2015). Sebagai akibatnya, perusahan-perusahaan multinasional memiliki lebih banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mereka mengirimkan ekspatriat ke Indonesia untuk bekerja, Selain dari persyaratan untuk mendapatkan izin bekerja di Indonesia, perusahaan-perusahaan multinasional tersebut juga perlu untuk memenuhi kebutuhuan ekspatriat lainnya seperti pemenuhan kebutuhan pribadi ekspatriat pada saat mereka baru mulai bekerja di Indonesia. Beberapa kebutuhan personal yang harus dipenuhi diantaranya adalah kebutuhan akan jasa ekspedisi, pencarian tempat tinggal, pencarian sekolah bagi anak-anak mereka, pengurusan surat-surat dilingkungan tempat tinggal hingga pengenalan dengan lingkungan baru disekitar tempat tinggal. Pemenuhan kebutuhan ini perlu diperhatikan oleh perusahaan agar ekpatriat dapat menikmati masa adaptasi mereka di Indonesia. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemenuhan kewajiban perpajakan perorangan para ekspatriat. Direktorat Jendral Pajak (DJP) sekarang ini memiliki satu kantor pajak di Jakarta yang khusus menangani perpajakan para ekspatriat yang bekerja di Jakarta, yaitu Kantor Pajak Badan dan Orang Asing Satu, dengan adanya kantor pajak khusus ini, DJP memiliki pengawasan penuh terhadap kewajiban perpajakan para ekspatriat dan mereka juga memiliki kewenangan penuh untuk memberikan teguran tidak hanya kepada ekspatriat tetapi juga kepada perusahaan multinasional yang mempekerjakan mereka jika ekspatriat mereka tidak memenuhi kewajiban perpajakan pribadinya.
3
Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk ekspatriat yang akan bekerja di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan multinasional memilih untuk menyerahkan pengurusan persyaratan tersebut kepada pihak ketiga. Namun demikian, berdasarkan hasil wawancara singkat dengan orang-orang yang bekerja pada divisi international mobility pada beberapa perusahaan multinasional besar, seperti Citibank dan British Pertrolium (BP), didapatkan informasi bahwa selama ini mereka belum menemukan satu perusahaan penyedia jasa untuk ekspatriat yang dapat menyediakan jasa orientasi, jasa imigrasi dan jasa perpajakan yang terintegrasi. Sehingga, mereka harus berhubungan dengan beberapa perusahaan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan ekspatriat mereka. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber, beberapa perusahaan penyedia jasa untuk ekspatriat yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional adalah sebagai berikut: Tabel 1.1. Daftar Penyedia Jasa Ekspatriat Jasa yang diberikan kepada ekspatriat Orientasi
Penyedia Jasa Expatriat Colliers International, Asian Tiger, Santa Fe
Imigrasi
Colliers
International,
PricewaterhouseCoopers,
Delloite, Perpajakan
Kantor
Akuntan
Publik
(PricewaterhouseCoopers,
KPMG, Ernst&Young, Delloite) dan kantor konsultan pajak lokal
4
Dari Tabel 1.1 di atas dapat di lihat bahwa perusahaan penyedia jasa besar seperti Colliers International ataupun PricewaterhouseCoopers hanya dapat menyediakan dua jasa yang diperlukan oleh ekspatriat. Tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam pasar yang sudah ada juga terdapat beberapa perusahaan penyedia jasa yang dikelola dalam skala kecil. Namun, kebanyakan dari mereka tidak menjadikan perusahaan multinasional sebagai target pasar dan mereka juga tetap tidak bisa memenuhi seluruh jasa untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh ekpatriat. Berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaanperusahaan penyedia jasa bagi ekspatriat yang sudah ada dipasar selama ini belum ada yang dapat mengintergrasikan jasa-jasa yang diberikan kepada ekspatriat. Oleh karena itu, “HOMELAND” yang direncanakan untuk dapat mengintegrasikan keseluruhan jasa- jasa tersebut, diyakini dapat menjadi solusi yang tepat bagi perusahaanperusahaan multinasional yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan ekspatriat mereka.
1.2
Lingkungan Internal Perusahaan Keadaan perekonomian Indonesia yang semakin baik merupakan salah satu
faktor yang mendorong banyaknya investor asing untuk terus menanamkan modal mereka di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan pengimplementasian The ASEAN Free Trade Area (AFTA) di tahun 2014 dan berlakunya pasar tunggal ASEAN pada tahun 2015 yang akan semakin membuka kesempatan bagi investor asing untuk masuk
5
ke Indonesia. Dengan meningkatnya investor asing di Indonesia maka jumlah tenaga kerja asing yang akan bekerja di Indonesia juga akan meningkat. Berdasarkan fakta tersebut, “HOMELAND” memiliki kekuatan yang cukup besar untuk masuk kedalam pasar dengan menawarkan jasa-jasa yang diperlukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional secara terintegrasi. Ini akan menjadi keunggulan tersendiri bagi “HOMELAND” karena belum ada perusahaan penyedia jasa bagi ekspatriat lainnya yang dapat menyediakan jasa-jasa secara terintegrasi seperti yang ditawarkan oleh “HOMELAND”, yaitu layanan orientasi, layanan imigrasi dan layanan pajak. Selain itu “HOMELAND” juga memiliki bentuk badan hukum, yaitu Perusahaan Terbatas (PT). Mengingat bahwa sasaran konsumen utama “HOMELAND” adalah perusahaan-perusahaan multinasional yang ada diIndonesia, bentuk badan hukum perusahaab akan menjadi nilai jual lebih untuk mendapatkan kepercayaan dari perusahaan-perusahaan multinasional tersebut. Hal ini juga dapat membuat “HOMELAND” memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa lokal lainnya. “HOMELAND” memiliki website khusus yang digunakan sebagai salah satu alat untuk menjaga hubungan dengan konsumennya. Hal ini dipercaya akan menjadikan “HOMELAND” sebagai perusahaan penyedia jasa ekspatriat yang dapat menyasar target di kota-kota besar diIndonesia selain hanya di Jakarta. Seperti yang diketahui bersama, perusahaan-perusahaan multinasional saat ini banyak yang memiliki kantor
6
tidak hanya di Jakarta, melainkan juga dikota lainnya seperti Lhoksumawe, Medan, Surabaya, Makasar dan kota besar lainnya. Namun demikian, salah satu tantangan yang akan dimiliki oleh “HOMELAND” adalah bagaimana cara untuk dapat masuk kedalam pasar yang ada saat ini dan meyakinkan perusahaan-perusahaan multinasional tersebut untuk menggunakan jasa “HOMELAND”. Mengingat bahwa banyak perusahaan-perusahaan multinasional banyak yang sudah memiliki penyedia jasa untuk membantu mereka dalam pemenuhan kebutuhan ekspatriat mereka selama ini. Jika dilihat dari pemain pasar yang telah ada saat ini, “HOMELAND” juga menyadari bahwa potensi bagi perusahaan-perusahaan pesaing untuk meniru penyediaan jasa bagi ekspatriat secara terintegrasi. Oleh karena itu, “HOMELAND” harus terus melakukan differensiasi agar tetap unggul didalam pasar yang ada.
1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan analisis lingkungan eksternal pada bisnis yang akan dijalankan oleh
“HOMELAND”, penulis menyadari bahwa adanya kebutuhan dari perusahaanperusaahaan multinasional untuk dapat memiliki satu penyedia jasa yang dapat menintegrasikan seluruh jasa yang dibutuhkan oleh ekspatriat mereka. Dimana penyedia jasa yang ada dipasar saat ini belum dapat memenuhi keinginan mereka tersebut. Dari sisi analisis lingkungan internal, “HOMELAND” juga memiliki keunggulan mengingat “HOMELAND” memiliki bentuk badan hukum dan juga akan 7
memanfaatkan jaringan internet dalam menjalankan usaha. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri pula bahwa persaingan di pasar yang ada pasti akan terjadi mengingat tingkat kesulitan untuk memasuki pasar yang tidak tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya rancangan model bisnis yang matang untuk menjalankan bisnis “HOMELAND” dan bagaimana rancangan model bisnis tersebut dapat dikembangkan dimasa yang akan datang.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kebutuhan dari konsumen
potensial melalui peta empati. Setelah itu, peta empati akan digunakan untuk menyusun model bisnis “HOMELAND” dengan menggunakan pendekatan sembilan blok bangunan yaitu segmen konsumen, proposisi nilai, jaringan, hubungan konsumen, aliran pendapatan, sumber daya kunci, rekanan kunci, aktivitas kunci dan stuktur biaya.
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan
sebagai masukan untuk dapat mengembangkan model bisnis untuk keberlangsungan bisnis ini. Tesis ini juga diharapkan menjadi referensi tentang pentingnya pengembangan model bisnis khususnya dalam bidang penyediaan jasa bagi warga negara asing yang bekerja di Indonesia.
8
1.6
Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah Pendahuluan, yang berisi tentang
lingkungan eksternal dan internal dari bisnis “HOMELAND”; rumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab II adalah kerangka teoritis. Bab ini memuat teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Sedangkan Bab III berisi tentang metode penelitian. Kemudian bab IV berisi tentang model bisnis dasar dan inovasi baru yang dapat dikembangkan dari model bisnis “HOMELAND”. Akhirnya, bab V berisi tentang implementasi dari perencanaan modelbisnis dari “HOMELAND” yang dapat diterapkan dalam kelangsungan bisnis perusahaan.
9