BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bangsa Indonesia ini selain didukung oleh sumber kekayaan alam
yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar
jumlahnya, sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan nasional, karena dengan adanya sejumlah penduduk yang berkualitas dan berusia produktif dapat
meningkatkan
produk-produk
dalam
negeri
sebagai
perwujudan
pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilakukan guna mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengambil prioritas kebijakan di bidang ekonomi. Pemerintah berusaha untuk membangun berbagai sarana dan prasana guna mendukung kebijakan di bidang ekonomi tersebut. salah satu yang mendapat perhatian adalah pembangunan sarana industri. Di antaranya adalah hubungan pekerja dan pengusaha dalam hubungan kerja 1. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya. Oleh karena itu, tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan sehingga akan meningkatkan produktivitas nasional2. Peran serta tenaga kerja tersebut didukung pula oleh pelaksanaan prinsip keadilan sosial dalam hukum 1
Zaeni Asyhadie, 2008. Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia. Jakarta: Rajawali, hlm 1 2 Abdul Khakim, 2009, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, hlm. ix
2
perburuhan. Pelaksanaan prinsip keadilan sosial dalam hukum perburuhan harus ditegakkan sesuai peranan dan kedudukan tenaga kerja untuk meningkatkan kualtias dan kontribusinya dalam pembangunan. Undang-undang No 25 tahun 1997 pada Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi, tenaga kerja adalah mengenai soal kemampuan manusia atau seseorang untuk menghasilkan sesuatu baik barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 3 Perlindungan secara umum bagi tenaga kerja dan penyakit di perusahaan harus diadakan pengaturan secara khusus dalam Undang-undang. Jika semula perlindungan dijamin keamanan kerja dilakukan secara sederhana, saat ini telah meluas menjadi komplek. Di samping peraturan-peraturan mengenai syarat-syarat keamanan bagi tempat kerja, peralatan dan pelaksanaannya, maka keinsyafan bahwa bentuk alat keamanan adalah tidak cukup untuk memerangi kecelakaan, mendorong diadakannya peraturan yang baru yang mengalihkan titik berat penjagaan kepada diri tenaga kerja atau buruh mandiri. Pada umumnya kecelakaan itu terjadi tidak hanya dikarenakan mesin yang membahayakan, namun seringkali kecelakaan yang terjadi tersebut dikarenakan orang yang menjadi korban itu sendiri (human eror) seperti misalnya kecelakaan karena kurang berhati-hati dan kurang keahlian. Tenaga kerja yang memberikan tenaga dan keahliannya pada perusahaan untuk kegiatan yang produktif, sudah
3
Ibid. hlm 5
3
sewajarnya apabila kepada mereka diberikan perlindungan, pemeliharaan dan pengembangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja serta jaminan sosialnya, baik pada saat masih bekerja dihari tua ataupun sesuatu hal mereka tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidupnya 4. Upaya perlindungan terhadap tenaga kerja terutama dalam hal jaminan kecelakaan kerja perlu terus ditingkatkan melalui perbaikan syarat kerja termasuk upah, gaji dan jamian sosialnya, kondisi kerja serta hubungan dalam rangka peningkatan sistem para pekerja secara menyeluruh. Terbinanya suasana hubungan kerja yang serasi antara kelancaran efisiensi, produktifitas dan kelangsungan
hidup
perusahaan
sekaligus
dapat
memenuhi
kebutuhan
kesejahteraan pekerja terutama mengenai jamina sosialnya. Masih banyak pekerja yang belum mendapatkan rasa aman dalam bekerja karena masih ada perusahaan yang belum bisa memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dari kecelakaan kerja sangat mendesak untuk terciptanya suatu ketenangan dalam bekerja para tenaga kerja. Beberapa peraturan tersebut di atas menegaskan apabila buruh mengalami kecelakaan sewaktu menjalankan pekerjaan atau sewaktu dalam hubungan dengan majikan harus memberikan ganti kerugian pada buruh. Pemberian ganti kerugian ini merupakan tangung jawab majikan atas kerugian yang terjadia di perusahan. Kenyataan pelaksanaan ketentuan dalam peraturan tersebut tidak memuaskan, sebab salah satu diantaranya banyak majikan yang karena kondisi perusahaan tidak memberikan ganti kerugian kepada buruhnya yang mengalami kecelakaan. 4
Djumadi, 2006, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm 7
4
Penelitian ini adalah penelitian yang bersumber pada studi kasus. Kasus yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah tentang “Pembayaran Ganti Rugi Kecelakaan Kerja dalam Program Jamsostek yang Mengakibatkan Cacat Sebagian untuk Selamanya”. Penelitian ini akan dilakukan di PT Sari Husada II di Kemudo Kabupaten Klaten Jawa Tengah. PT Sari Husada II sebagai perusahaan besar yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat sejak dulu. Selain itu PT tersebut memiliki tenaga kerja yang ratusan jumlahnya dan membayar upah seluruh tenaga kerjanya lebih dari Rp.1.000.000,-. Sehingga hal tersebut menurut Pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 sudah mewajibkan perusahaan tersebut untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya ke dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemberian Jaminan Sosial Tenaga Kerja khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja oleh PT. Sari Husada Tbk. kepada para pekerjanya? 2. Bagaimana pelaksanaan pembayaran Ganti Rugi oleh PT Sari Husada Tbk. kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang berakibat Cacat Sebagian Untuk Selamanya?
5
C. Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk menggambarkan dan menjelaskan pemberian Jaminan Sosial Tenaga Kerja khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja oleh PT. Sari Husada Tbk. kepada para Pekerjanya. 2. Untuk menggambarkan dan menjelaskan pelaksanaan Pembayaran Ganti Rugi oleh PT Sari Husada Tbk. kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang berakibat Cacat Sebagian Untuk Selamanya.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi Peneliti Memberikan manfaat, wawasan dan pengetahuan kepada peneliti mengenai jamianan sosial tenaga kerja. 2. Bagi Instansi Terkait Memberikan sumbangan pemikiran tentang penjelasan prosedur yang dilakukan oleh PT Sari Husada II dalam pemberian jaminan Jamsostek dan penjelasan pelaksanaan pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT Sari Husada II kepada pekerja yang mengalami kecelakaan cacat sebagian untuk selamanya, sehingga kedepannya membawa dampak yang positif bagi instansi terkait.
6
3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi/gambaran kepada masyarakat mengenai jaminan sosial tenaga kerja khususnya tentang ganti rugi
bagi pekerja yang mengalami kecelakaan yang
berakibat cacat sebagian selamanya. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, beberapa penelitian dalam bidang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berikut ini adalah judul-judul penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, antara lain sebagai berikut: 1. “Pelaksanaan Perlindungan Jamsostek Bagi Karyawan Musiman Pada Pabrik Gula Madukismo Bantul Yogyakar,” oleh Herlin Susanto N. I. M.: 04/178921/HK/16740 Jurusan: Hukum Perdata. 2. “Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kerja Bagi Pekerja Di PD. Taru Martani Yogyakarta” oleh Nina Anggraeni N. I. M.: 06/194165/HK/17266 Jurusan: Hukum Perdata. 3. “Pelaksanaan Pengawasan Ketenagakerjaan Terhadap Pemenuhan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pada Perusahaan Sarung Tangan Oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Sosial Kabupaten Sleman” oleh Iin Rochania Hakim, N. I. M.: 09/282502/HK/18139, Jurusan: Hukum Perdata Perbedaan dengan penulis-penulis sebelumnya adalah di ruang lingkup penelitiannya, di mana penelitian-penelitian sebelumnya lebih menitikberatkan dalam bidang Kesehatan Kerja bagi para pegawai atau karyawan. Akan tetapi,
7
penelitian yang dilakukan ini adalah pada korban kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat sebagian untuk selamanya. Berdasarkan perbedaan tersebut, penelitian yang dilakukan adalah asli dan layak untuk diteliti. Jika masih terdapat penelitian serupa, maka hal tersebut diluar sepengetahuan penulis. Penelitan ini diharapkan bisa melengkapi penelitianpenelitian sebelumnya.