1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan yang berkedudukan di Ibukota, kabupaten atau kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan kabupaten atau kota. Kejaksaan Negeri merupakan instansi yang bekerja dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat khususnya dalam hal menindak lanjuti dan menyelesaikan suatu masalah hukum, dan memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang menyangkut hukum dengan adil sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Kejaksaan Negeri merupakan lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan Negara, pada bidang penuntutan yang dibentuk dengan berdasarkan keputusan Presiden atas usul Jaksa Agung. Kejaksaan Negeri dipimpin oleh seorang kepala kejaksaan negeri yang merupakan pimpinan dan penanggung jawab kejaksaan
yang memimpin, mengendalikan
pelaksanaan tugas, dan wewenang kejaksaan di daerah hukumnya. Dalam instansi seperti Kejaksaan Negeri Surakarta pasti terdapat perpustakaan. Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Perkembangan perpustakaan sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu
1
2
pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Salah satunya adalah Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta. Perpustakaan Kejaksaan Negeri Surakarta merupakan salah satu perpustakaan Hukum dan Dokumentasi Perundang-Undangan dalam bentuk unit satuan kerja yang menangani koleksi khusus dalam bidang ilmu hukum, serta dikelola menurut metode dan sistem tertentu. Pada saat ini telah banyak ditemukan
teknologi
untuk
menunjang
proses
berjalannya
suatu
perpustakaan, akan tetapi jika tidak diikuti oleh perkembangan sumber daya manusia yang professional maka akan percuma. Sumber daya yang ada pada perpustakaan diantaranya adalah koleksi bahan pustaka, gedung dan fasilitas pendukungnya, anggaran, sistem layanan, pustakawan, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Dari berbagai sumber daya tersebut, pustakawan merupakan sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan perpustakaan. Dalam Undang-Undang tentang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 dinyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan fasilitas layanan perpustakaan. Secara umum pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan atau lembaga sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal. Kedudukan pustakawan dalam perpustakaan adalah orang yang mengolah perpustakaan dan orang yang paling tahu dalam
3
hal penelusuran dan kemauan para penelusur. Kemampuan lain pustakawan adalah mengklasifikasi, pembagian nama domain untuk file, lokasi coding bahkan sampai bentuk format penyimpanan metadata. Agar Perpustakaan Kejaksaan Negeri Surakarta lebih berkembang maka dibutuhkan pustakawan profesional, hal ini disebabkan masih banyaknya masalah yang menjadikan perpustakaan belum mengalami kemajuan. Profesionalisme adalah suatu sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) untuk melaksanaakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar serta komitmen dari para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan. Profesionalisme mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya. Profesi pustakawan sama halnya dengan profesi-profesi lain membutuhkan profesionalisme dari individu-individu tersebut. Profesionalisme pustakawan mengandung arti pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian, rasa tanggung jawab dan pengabdian, mutu hasil kerja yang tidak dapat dihasilkan oleh tenaga yang bukan pustakawan. Serta selalu mengembangkan kemampuan dan keahlian untuk memberikan hasil kerja yang lebih bermutu dan sumbangan yang lebih besar kepada pemustaka. Pustakawan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menjamin keahlian. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan, maka pustakawan professionalakan mampu memberikan hasil dan mutu kerja yang berkualitas. Professional di sini bukan sekedar mampu melaksanakan
4
pekerjaan dengan baik tetapi harus sesuai dengan ilmu yang didapat serta kompetensi. Dengan demikian,bila pustakawan baru mampu melakukan pekerjaan fisik semata, maka belum dapat dikatakan sebagai pustakawan yang professional. Dari latar belakang diatas penulis mengangkat tema tentang pustakawan yang berjudul “PENGARUH PROFESIONALISME PUSTAKAWAN TERHADAP PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA”. Karena penulis ingin mengetahui pengaruh
profesionalisme pustakawan sesungguhnya yang ada di
Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagi berikut: 1. Bagaimana sikap profesionalisme pustakawan di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta? 2. Apa saja dampak dari tidak profesionalismenya pustakawan di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta ? C. Tujuan Adapun tujuan penulis dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sikap profesionalisme pustakawan di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta. 2. Untuk mengetahui dampak apa saja dari tidak profesionalismenya pustakawan di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta.
5
D. Manfaat Sedangkan manfaat penulisan Tugas Akhir ini : 1. Sebagai masukan untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan di Perpustakaan Kejaksaan Negeri Surakarta. 2. Dapat memberikan kontribusi untuk Perpustakaan Kejaksaan Negeri Surakarta. 3. Memberikan wawasan baik bagi penulis maupun masyarakat umum. E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Pusdokinfo (KKP) ini dilaksanakan selama satu setengah bulan terhitung sejak tanggal 01 Februari 2016 sampai dengan tanggal 16 Maret 2016 pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. KKP ini dilakukan di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta, yang terletak di Jl. Kepatihan Wetan No.1 Surakarta. Selama melakukan Kuliah Kerja Pusdokinfo (magang), penulis ditempatkan pada unit satuan kerja bagian Perpustakaan. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Pusdokinfo (KKP) di Perpustakaan Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta dilaksanakan setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 07.30 – 15.00 WIB. F. Metode Penulisan Data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata yang telah dilengkapi dengan nilai-nilai tertentu. Data-data yang dikumpulkan harus akurat karena metode ini merupakan komponen penting
6
dalam penulisan tugas akhir. Proses pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Metode Observasi (Hasan,
2005:23)
Pengamatan
atau
observasi
adalah
cara
pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang akan di teliti. Pengamatan dalam konteks penelitian ilmiah adalah studi yang sengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan sehari hari dan memperhatikan syarat-syarat ilmiah. 2. Metode Studi Pustaka Studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Mestika Zed 2004:3). Metode ini bertujuan untuk mencari literatur yang berisi teori–teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini pengumpulan data diperlukan pedoman seperti buku–buku referensi yang berhubungan dengan penulisan ini. 3. Metode Dokumentasi Menurut Sugiyono (2007:82), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar atau karya yang monumental dari seseorang. Menurut Bungin (2008:181), teknik
7
dokumentasi adalah metode pengumpulan data dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Menurut Arikunto (2013:274), dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.