1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin sehingga berguna untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya kinerja perusahaan yang baik maka akan mendorong investor untuk melakukan kegiatan investasi atau menanamkan modalnya pada saham perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan. Jika tujuan perusahaan tersebut
tercapai
artinya
perusahaan
tersebut
berhasil
memberikan
pengembalian sebagaimana yang diharapkan oleh investor (return), yang berupa capital gain dan dividen yield. Sehingga secara otomatis kekayaan pemegang sahamnya juga akan semakin meningkat. Menurut Foster (1998) dan Gibson (1992), kinerja perusahaan harus diukur untuk melihat apakah kinerja perusahaan mengalami pertumbuhan atau tidak. Untuk mengukur kinerja perusahaan, biasanya investor akan melihat dan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan
2
keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan-pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja yang telah dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keuangan sudah cukup menggambarkan sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Selama ini ukuran kinerja keuangan selalu berdasarkan pada laba akuntansi (accounting profit), seperti earnings per share, price earning ratio dan return on equity. Namun dalam menilai kinerja perusahaan tidak cukup hanya menggunakan laba akuntansi saja, karena laba akuntansi hanyalah merupakan suatu metode pencacatan yang didasarkan pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Dalam konsep konvensional, pengukuran kinerja lebih menekankan pada laba perusahaan dan arus kasnya. Perusahaan yang memiliki ROI yang tinggi, atau operating cash flow yang tinggi, dianggap menghasilkan kinerja yang baik. Demikian pula sebaliknya. Namun sebenarnya tidak semudah itu, sebab pengukuran kinerja konvensional memiliki kelemahan-kelemahan seperti tidak
memperhatikan
biaya
kapital
dalam
perhitungannya,
tidak
memperhatikan resiko yang dihadapi perusahaan tetapi hanya melihat hasilnya (laba perusahaan). Oleh sebab itu, pengukuran kinerja konvensional dianggap tidak lagi memadai untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan.
3
Dengan semakin banyaknya perusahaan go public dan semakin banyaknya kritikan atas pengukuran kinerja konvensional menyebabkan munculnya berbagai konsep penilaian kinerja baru. Salah satunya adalah konsep pengukuran kinerja yang lebih menekankan pada value (value based management/VBM). Value based management memiliki dua elemen kunci. Pertama, penciptaan nilai bagi pemegang saham (shareholder value) sebagai tujuan utama perusahaan. Pada masa sekarang tujuan utama perusahaan untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya sudah kurang relevan lagi karena tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada pemilik (stakeholder) saja tetapi juga kepada pemegang saham (shareholder). Kedua, sebagai ukuran kinerja internal perusahaan yang mampu memotivasi manajemen untuk mengejar tujuan maksimalisasi tujuan utama perusahaan. Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Karena kesalahan menentukan tujuan akan berakibat pada kesalahan strategi yang akan diambil, kesalahan pengukuran kinerja akan mengakibatkan kesalahan dalam memberi imbalan atas prestasi yang ada (Utomo, Lisa, 1999). Salah satu jenis metode dari konsep value based adalah Economic Value Added (EVA). EVA dipopulerkan dan dipatenkan pada tahun 1991 oleh G. Bennet Stewart dan Joel M. Stern (analis keuangan dari perusahaan konsultan Stern Stewart & Co).
4
EVA adalah laba operasi dikurangi biaya atas semua modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Perbedaan antara EVA dan pengukuran laba konvensional adalah EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit Pada dasarnya, EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan (profit) di atas cost of capital perusahaan. Sebelum munculnya konsep EVA, ukuran kinerja perusahaan yang banyak digunakan adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi (operating cash flows), earnings before extraordinary income, residual income dan lain sebagainya. EVA didasarkan pada konsep residual income, dengan
menambahkan
adanya
penyesuaian
akuntansi
(accounting
adjustment). Menurut Stewart & Company, earnings dan earnings per share adalah pengukuran yang keliru untuk kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan yang terbaik adalah economic value added (Stewart, 1991). Ada tiga hal utama yang membedakan EVA dengan ukuran kinerja keuangan yang lain (McDaniel, Gadkari dan Fiksel 2000) antara lain EVA tidak dibatasi oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum; EVA dapat mendukung setiap keputusan dalam sebuah perusahaan, mulai dari investasi modal, kompensasi karyawan dan kinerja unit bisnis; Struktur EVA yang relatif sederhana membuatnya bisa digunakan oleh bagian engineering, environmental
dan
personil
lain
sebagai
alat
yang
umum
untuk
mengkomunikasikan aspek yang berbeda dari kinerja keuangan. Oleh sebab
5
itu, muncullah suatu pertentangan antara konsep konvensional dengan konsep value based management. Dari latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara EVA, residual income, earnings, operating cash flow dan ROI terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Selain itu, juga peneliti ingin mengetahui metode apakah yang paling signifikan berpengaruh terhadap return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan bisnis keluarga terkemuka yang terdaftar di BEJ. Untuk itu penulis mengadakan penelitian tentang “PENGARUH PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED, RESIDUAL INCOME, EARNINGS, OPERATING CASH FLOW DAN ROI TERHADAP RETURN YANG DITERIMA OLEH PEMEGANG SAHAM : Studi Empiris Pada Perusahaan Bisnis Keluarga Terkemuka Yang Terdaftar Di BEJ”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah economic value added mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
2.
Apakah residual income mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
6
3.
Apakah earnings mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
4.
Apakah operating cash flows mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
5.
Apakah return on investment mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
6.
Metode atau ukuran kinerja manakah yang paling signifikan mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham?
1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan bisnis keluarga terkemuka di Indonesia yang terdaftar di BEJ sesuai dengan penelitian Sato (2000)
2.
Periode penelitian antara tahun 1999-2004
3.
Sampel perusahaan yang diambil sebanyak 18 perusahaan
4.
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 desember selama 6 tahun berturut-turut mulai dari tahun 1999-2004.
5.
Perusahaan yang mempunyai return saham, hutang jangka panjang dan total beban bunga selama periode penelitian.
6.
Variabel yang di teliti antara lain adalah Economic Value added, Residual Income, Earnings, Operating Cash Flows dan Return on Investment.
7
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Menganalisis secara parsial pengaruh EVA, residual income, earnings, operating cast flows, dan ROI terhadap return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan bisnis keluarga terkemuka yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Sato, 2000).
2.
Untuk mengetahui ukuran kinerja mana yang mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini diharapkan dapat membuat eksistensi EVA semakin nyata diakui sebagai pengukur kinerja keuangan yang terbaik (Stewart:1991), dibandingkan dengan pengukur kinerja keuangan dengan konsep konvensional.
2.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti untuk memahami lebih baik dalam menerapkan teori-teori yang telah didapatkan selama perkuliahan terutama mengenai konsep Economic Value Added, residual income, earnings, operating cash flows, dan ROI terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan ataupun unit bisnisnya. Selain itu, sebagai bahan evaluasi dan informasi bagi perusahaan setelah mengetahui
8
kinerja perusahaannya, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di waktu yang akan datang agar kekayaan pemegang sahamnya juga semakin meningkat. 4.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih serta mengambil keputusan untuk berinvestasi.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian penyusunan skripsi dibagi dalam lima bab yaitu sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BABII
: LANDASAN TEORI Landasan teori berisi konsep teoritis sebagai dasar untuk menganalisis yang merupakan hasil studi pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode
pengambilan sampel, metode analisis data, definisi
operasional variabel dan pengukurannya, desain penelitian serta model statistik dan uji hipotesis.
9
BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab ini berisi hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang merupakan hasil dari analisa data.