BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Dewasa ini dunia bisnis kuliner semakin bergairah di Semarang. Mulai tumbuh rumah makan yang menawarkan tema dan konsep bervariasi. Mereka berlomba untuk menarik konsumen agar menjatuhkan pilihan kuliner ke rumah makan mereka. Mulai dari warung yang menawarkan konsep desain interior sampai menawarkan menu makanan yang unik. Harga yang ditawarkan setiap warung makan atau restoran juga berbeda beda mulai dari yang model kaki lima dengan harga terjangkau sampai model eksklusif atau fine dining dengan harga ratusan ribu untuk satu menu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah tahun 2012 diketahui bahwa sektor perdagangan, hotel, dan restoran memiliki pengeruh yang dominan dalam perekonomian Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 22,16 % dengan pertumbuhan riil sebesar 8,25 %. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran ini hanya kalah dari sektor industri pengolahan yang memberi sumbangan sebesar 32,73 % dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Data ini memberi informasi bahwa dewasa ini bisnis kuliner yang masuk dalam sektor perdagangan, hotel, dan restoran ini berada dalam trend yang bagus dan bertumbuh. Bisnis kuliner ini banyak diminati oleh pengusaha di Semarang karena makanan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia dan semakin lama
jumlah manusia di dunia semakin bertambah banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa cakupan pasar bagi bisnis kuliner dewasa ini semakin luas dari aspek kuantitas pasar. Hal tersebut dapat tercermin dari jumlah perumahan yang banyak di Semarang bagian timur dan barat serta banyaknya universitas yang mengindikasikan ramainya populasi manusia di Semarang saat ini. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang bisnis oleh pengusaha kuliner di Semarang untuk mengambil profit dari jumlah pasar yang besar tersebut. Selain itu bisnis kuliner juga tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulainya serta pay back period dari bisnis kuliner relatif lebih singkat dibandingkan bisnis di sektor lain. Namun dibalik peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini, bisnis kuliner juga dinilai rawan akan resiko-resiko yang membahayakan prinsip going concern perusahaan. Pertumbuhan bisnis kuliner yang pesat dewasa ini menuntut perusahaan untuk benar-benar serius mengurus kegiatan operasional maupun non operasionalnya. Jika tidak mampu bersaing dengan para kompetitor, resiko terburuknya adalah warung makan anda akan sepi dan kemudian bangkrut. Maka sangat penting bagi warung-warung makan baru untuk memahami pasar, menganalisis pasar kemudian mengeksekusi permintaan dengan cara yang tepat. Skill-skill tersebutlah yang patut menjadi perhatian bagi pengusaha bisnis kuliner baru untuk bisa bersaing bahkan memenangkan persaingan dengan pemain-pemain lama yang mungkin sudah berada di zona nyaman bisnis kuliner Semarang. Cowek Ireng merupakan warung makan yang sudah memiliki beberapa cabang di Semarang. Warung makan ini menawarkan konsep tradisional
lesehan dengan meja kursi kayu yang memberi nuansa seperti di rumah sendiri. Dengan konsep tersebut warung makan ini pun menjadi pilihan tempat makan yang nyaman sekaligus untuk berkumpul bersama keluarga dan teman teman. Hingga saat ini Cowek Ireng telah memiliki 7 cabang yang tersebar di seluruh penjuru Semarang. Warung ini memiliki beraneka ragam menu, diantaranya memiliki 30 lauk, 17 macam sambal, 11 macam sayur, 32 minuman. Beberapa kelebihan inilah yang membuat Cowek Ireng saat ini sudah menjadi pilihan kuliner bagi masyarakat Semarang. Sebagai bisnis kuliner yang masih terhitung baru di Semarang tentunya dibutuhkan usaha keras untuk merebut hati konsumen dan memenangkan persaingan bisnis. Semua anggota Cowek Ireng dari manajemen sampai karyawan harus bekerja sama untuk lebih memperkenalkan Cowek Ireng ke masyarakat Semarang pada khususnya. Kinerja pelayanan yang baik akan memberi sinyal positif ke pasar yang nantinya akan berimplikasi kepada penjualan yang meningkat. Maka dari itu juga diperlukan sistem pengendalian internal yang baik untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional telah dijalankan sesuai standar yang berlaku. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi peneliti untuk mengetahui seberapa efektif dan baik sistem pengendalian internal yang diterapkan di Cowek Ireng untuk menunjang kegiatan operasional yang memuaskan. Selain itu peneliti juga akan melakukan analisa resiko operasional yang mungkin dapat terjadi di Cowek Ireng dalam kapasitasnya sebagai bisnis baru di dunia kuliner Semarang. Maka dari itu peneliti mengangkat penelitian yang berjudul “Evaluasi Kepatuhan dan
Resiko Kegiatan Operasional di Smaller Business Berdasarkan COSO Internal Control Framework.” (Studi Kasus pada Cowek Ireng Semarang)
1.2.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti telah merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi acuan dalam mengangkat penelitian ini, yaitu : 1. Resiko apa saja yang dapat terjadi dalam kegiatan operasional Cowek Ireng dalam kapasitasnya sebagai bisnis kuliner baru di Semarang? 2. Aktivitas pengendalian apa saja yang telah diterapkan oleh manajemen Cowek Ireng untuk mengurangi ataupun mengantisipasi resiko operasional yang terjadi?
3. Bagaimana kepatuhan lini manajemen terhadap COSO Internal Control Framework yang diterapkan di Cowek Ireng?
1.3.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah tersusun, berikut merupakan tujuan penelitian yang ingin diraih oleh peneliti :
1. Menilai resiko yang dapat terjadi dalam kegiatan operasional Cowek Ireng dalam kapasitasnya sebagai bisnis kuliner baru di Semarang.
2. Mengevaluasi aktivitas pengendalian apa saja yang telah diterapkan oleh manajemen Cowek Ireng untuk mengurangi ataupun mengantisipasi resiko operasional yang terjadi. 3. Menilai kepatuhan lini manajemen terhadap COSO Internal Control Framework yang diterapkan di Cowek Ireng.
1.4.
BATASAN MASALAH Penelitian yang akan dibangun oleh penulis kali ini memiliki batasan – batasan tertentu sehingga diharapkan analisis terhadap fenomena yang muncul dapat menjadi lebih terfokus. Adapun fokus penelitian ini lebih mengacu terhadap penilaian resiko operasional dan evaluasi atas aktivitas pengendalian yang sudah dilakukan manajemen untuk mengatasi atau mencegah resiko operasional di Cowek Ireng. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas mengenai kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework. Meskipun terdapat batasan tertentu dalam penelitian ini, namun hal tersebut tidak akan mengurangi keandalan penelitian ini dalam memberikan evaluasi terhadap pengendalian internal dalam kegiatan operasional di Cowek Ireng.
1.5.
MANFAAT PENELITIAN Ada beberapa manfaat yang penulis harap dapat berguna bagi beberapa pihak terkait.
Bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan salah satu syarat utama yang ditetapkan pihak Universitas Gadjah Mada bagi mahasiswanya untuk memperoleh gelar sarjana. Selain itu penelitian ini juga merupakan bentuk aplikatif terhadap ilmu-ilmu teori yang telah peneliti tempuh selama masa perkuliahan di jurusan akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Bagi pembaca, penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengetahui resikoresiko apa saja yang mungkin timbul pada bisnis yang sedang mengalami tahap berkembang. Secara khusus mengacu kepada Cowek Ireng sebagai objek penelitian. Serta dapat mengetahui tingkat kepatuhan manajemen Cowek Ireng dalam menjalankan kegiatan operasional berdasarkan COSO Internal Control Framework. Bagi manajemen Cowek Ireng, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penilaian resiko-resiko kegiatan operasional dan kepatuhan manajemen berdasarkan COSO Internal Control Framework di Cowek Ireng. Selain itu, peneliti juga akan memberikan saran dan rekomendasinya terhadap hasil penelitian, dan berharap rekomendasi tersebut dapat digunakan manajemen sebagai salah satu faktor pertimbangan dalam mengambil keputusan strategis terhadap kegiatan operasional Cowek Ireng.
1.6.
SISTEMATIKA PENULISAN Dalam skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan menjadi 5
bagian yaitu: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah dilakukannya penelitian ini, apa saja rumusan masalah yang akan diteliti, apa saja yang menjadi batasan masalah untuk memberikan fokus terhadap permasalahan yang ada, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, serta sistematika penulisan yang menjelaskan garis besar secara umum mengenai cara penulisan penelitian ini. 2. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti menjabarkan landasan teori yang terkait dengan tema penelitian ini yaitu mengenai evaluasi sistem pengendalian internal. Dalam bagian ini peneliti juga menjabarkan pernyataan yang berhubungan dengan penelitian berdasarkan artikel ilmiah terkait maupun penelitian terdahulu mengenai audit internal. 3. BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN OBJEK PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang profil singkat dari objek penelitian dalam hal ini Cowek Ireng. Selain itu juga terdapat uraian metode yang akan peneliti pakai dalam mengumpulkan data, teknik yang dipakai dalam menganalisis temuan.
4. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang analisis data yang peneliti temukan dalam penelitian. Adapun pembahasan akan mengacu terhadap rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya.
5. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang akan diberikan kesimpulan akhir mengenai penelitian yang telah dilakukan. Selain itu peneliti juga akan menyampaikan keterbatasan penelitian serta saran-saran yang ditujukan kepada manajemen terkait resiko-resiko operasional, kepatuhan terhadap standar, fungsi bagian pengendalian internal, dan saran kepada peneliti selanjutnya mengenai area yang perlu dikembangkan jika ingin melanjutkan penelitian.