BAB I PENDAHULUAN
1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu menjadi icon dimata internasional adalah tumbuhan palawija. Dan serat adalah hasil alam yang hadir dalam wacana industri dan estetika di Indonesia yang siap untuk dikembangkan lebih luas lagi.
Keberadaan seni serta beserta aplikasinya dalam desain menjadikan industri serat terus berkembang terutama menjelang abad 20. Kapuk merupakan serat yang tumbuh subur di Indonesia. Kapuk atau randu merupakan salah satu komoditi ekspor yang penting di Indonesia. Sebelum perang dunia II, + 85% dari kebutuhan kapuk dunia berasal dari Indonesia. Sesudah perang dunia II, produksi kapuk menurun sehingga penghasil utama didunia diambil alih oleh Thailand.
Sementara ini keberadaan kapuk sebatas pelengkap isi pelapis produk interior dan fashion. Sehingga dalam pengolahan kapuk di industri tekstil belum maksimal. Karena karakternya licin, serat pendek, dan berminyak. Hal
tersebut menimbulkan adanya pemikiran untuk meninjau kapuk lebih dalam. Dari segi pengolahan awal sehingga menjadi lembaran kain dengan teknik tekstil tenun. Sehingga hasil analisa dapat dijadikan bahan eksplorasi bagi pembaca untuk menambah nilai fungsional serat kapuk.
1.9 Rumusan Masalah Masalah yang akan menjadi pokok pembahasan dari laporan Tugas Akhir adalah definisi, karakter, manfaat kapuk, dan tenun. Sehingga diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam desain beserta aplikasinya yang mempunyai nilai fungsi, keindahan, dan ekonomi.
1.10
Identifikasi Masalah
Kapuk selama ini hanya diketahui oleh masyarakat umum sebatas material pendukung aplikasi interior tekstil dan fashion. Seperti isi jok kursi, bantal, jaket, dan peredam suara. Karena kapuk belum diolah secara maksimal dari proses pembersihan awal sampai dengan gulungan benang. Oleh karena itu mengeksplorasi kapuk dalam bentuk, fungsi, dan warna akan memberikan wawasan lebih mengenai serat kapuk di dunia tekstil.
1.11
Maksud dan Tujuan
Maksud : 1. Pengantar karya Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan Strata 1 2. Meneliti lebih lanjut lanjut karakter serat kapuk 3. Menggali potensi serat kapuk sebagai produk tekstil.
jenjang
Tujuan : Eksperimen yang dilakukan diharapkan dapat memberikan wawasan dan imajinasi mengenai pengolahan serat kapuk dalam tekstur dan perancangan karya yang mengandung nilai keindahan, fungsi, dan ekonomi.
1.12
Luang Lingkup dan Batasan
Pada proses eksperimen, eksplorasi, dan perancangan karya dari serat kapuk, ada beberapa hal yang dijadikan batasan agar proses berkarya lebih terarah, yaitu ;
1.12.1 Bahan Menggunakan serat kapuk yang biasa dijual dipasaran untuk isi bantal dan beberapa elemen pendukung
yang dapat membantu dalam
proses ekplorasi karya. Seperti kain tule, brokat, kain manik-manik, mendong, serat kapas, benang katun, dan benang rayon.
1.12.2 Teknik Teknik tekstil utama yang digunakan dalam eksplorasi dan pembuatan karya adalah tenun. Hal tersebut bertujuan agar karakter benang kapuk dapat lebih ditonjolkan.
Teknik tenun dalam eksplorasi dan pembuatan karya adalah tenun polos dan bermotif menggunakan 2 dan 4 injakan. Benang lusi yang digunakan adalah benang katun untuk menjahit dan beberapa lembar kain diantaranya mempunyai kerapatan lusi yang berbeda.
Sedangkan benang pakan mayoritas merupakan reka benang dari serat kapuk, benang minoritas terdiri dari benang rayon, serat kapas dan mendong.
Pembuatan eksplorasi reka benang kapuk menggunakan teknik memplintir manual, bakar, tempel, ikat, aplikasi bahan lain, dan jahit. Eksperimen lanjutan menitik beratkan pada proses pilinan manual serat kapuk polos dan kombinasi. Sehingga serat kapuk mampu menjadi tenunan yang dapat direka latar.
Teknik reka latar dalam eksplorasi yang dipergunakan adalah teknik jahit, ikat benang, cabut serat, cabut benang, pembolongan, dan pop up.
1.12.3 Segmentasi Segmentasi usia untuk karya ini adalah > 20 tahun dengan status sosial menengah keatas.
1.12.4 Tema Terdapat satu buah rangkaian gambar yang menjadi inspirasi dalam proses pembuatan karya. Yaitu nuansa merah, kuning, orange yang memberi kesan hangat, biru-ungu mewakili kesan dingin, dan efek kilau. Sehingga mengacu pada nuansa “kerlap-kerlip”.
1.12.5 Jenis Produk Serat kapuk diaplikasikan dalam bentuk lembaran kain yang dapat dijadikan bahan produk fashion atau interior. Ukuran kain bervariasi dan lebih dari 30cm x 150 cm.
1.13
Metodologi Penelitian
Dalam proses eksperimen serat, karya, dan laporan, penulis melakukan langkah sebagai berikut : 1. Studi pustaka untuk mendapatkan data teoritis yang mendukung eksplorasi dan desain. Data diperoleh dari : a. Buku b. Laporan Tugas Akhir c. Internet d. Artikel Majalah e. Diktat kuliah Kria f. Dokumentasi (film dan photo)
2. Wawancara pihak-pihak tertentu, seperti : a. Ery, pengrajin tenun di Majalaya; b. Cucu pengrajin serat di Garut; c. Pengrajin Tenun, Jln Patrol Kulon no 1. Manonjaya, Tasik; d. Ahli serat Pak Tomo;
3. Eksperimen Serat dan Pewarna Sintetis a. Eksperimen awal : merupakan proses pengolahan serat, yaitu pembersihan
serat, dan pewarnaan oleh pewarna sintetis (merk Wanteks) dan pewarna selulosa (Indantren dan Direct). b. Eksperimen lanjutan : merupakan bagian dari ekplorasi tenunan yaitu reka benang serat kapuk dan reka latar pada tenun polos benang kapuk berukuran 10 cm x 12.5 cm. Dan eksplorasi teknik tenun menggunakan 2 injakan.
1.7 Proses Perancangan
Latar Belakang Masalah
Situasi Riil : *Faktor-faktor yang
Tujuan acuan dalam merancang
berhubungan *Situasi lokasi
Identifikasi Masalah
*Fenomena
(Pembatasan Perancangan)
Data Riil
*Potensi *Kelemahan
Konsep Perancangan
Survey Lapangan
Pemecahan Masalah
Kebutuhan Analisis
Rancangan Kerja
Desain
Definisi
Kriteria Bahan
Klasifikasi Referensi
Standar
Teknik Produksi Sketsa
Sistem Perawatan
alternatif
Motif
Fungsi
Gambar Kerja
Warna
Keselamatan
Titik Temu
Rancangan
Tema/image/citra
Kenyamanan Biaya Estetika dll
Tabel 1.1 Proses Perancangan