I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan
penting dalam kehidupan setiap manusia di Indonesia. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya (International Labour Organization, 1999). Pertanian terbagi ke dalam pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat dan pertanian dalam arti sempit mencakup, perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar), kehutanan, peternakan, dan perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut) (Mubyarto, 1989). Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Industri yang berbasis pertanian dan pembangunan ekonomi menitikberatkan pada bidang pertanian atau disebut agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil komoditi pertanian sebagai bahan baku yang dapat diolah menjadi produk yang mempunyai nilai tambah serta mempunyai manfaat lebih dari hasil komoditi pertanian sebelumnya (Soekartawi, 2001). Pembangunan agroindustri tidak dapat dilepaskan dari pembangunan agribisnis
secara
keseluruhan.
Pembangunan
1
agroindustri
akan
dapat
2
meningkatkan produksi, harga hasil pertanian, pendapatan petani, serta dapat menghasilkan nilai tambah hasil pertanian (Muzhar, 1994). Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang agroindustri, salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan bahan baku yang memiliki fungsi untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan (Rangkuti, 2007). Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi dapat mengakibatkan pembelian meningkat dari terjadinya kekurangan bahan (Handoko, 2010). Dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku optimal yang diterapkan dalam perusahaan, biaya persediaan dapat ditekan sekecil mungkin. Beberapa hal yang dianggap penting dalam persediaan bahan baku yaitu waktu rata-rata yang diperlukan untuk memesan, pemakaian rata-rata dalam waktu ratarata, biaya untuk menyimpan apabila ada persediaan yang berlebih, dan kerugian yang mungkin bila persediaan berkurang (Ahyari, 1999), untuk meminimumkan biaya persediaan tersebut dapat digunakan analisis Economic Order Quantity (EOQ). EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal (Riyanto, 2001). Setiap perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan produk pertanian pasti memerlukan bahan baku demi kelancaran proses produksinya, bahan baku tersebut diperoleh dari distributor dengan suatu perhitungan tertentu, dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah bahan baku yang harus disediakan.
3
Tanaman kacang koro pedang adalah salah satu tanaman yang layak untuk dijadikan bahan baku pada perusahaan agroindustri. Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan produk pangan atau sebagai sumber protein nabati karena mengandung karbohidrat sebesar 55% dan protein sebesar 24% (Augustine,2010). UD Arjuna Bali merupakan perusahaan agroindustri pengolahan kacang koro pedang mentah menjadi kacang koro pedang siap konsumsi, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya, perusahaan membeli kacang koro pedang dari Probolinggo, Jawa Timur, adapun data kebutuhan bahan baku pada UD Arjuna Bali dari tahun 2011 s.d 2014 sebagai berikut. Tabel 1.1 Data Kebutuhan Bahan Baku UD Arjuna Bali Tahun 2011 s.d 2014 Tahun Kebutuhan Bahan Baku (Kg) 2011 20.200 2012 22.400 2013 25.200 2014 29.500 Sumber: Data Kebutuhan Bahan Baku UD Arjuna Bali Tabel 1.1 menunjukan kebutuhan bahan baku UD Arjuna Bali dari tahun 2011 s.d 2014 mengalami peningkatan, sehingga perlu dilakukan analisis persediaan bahan baku untuk mengantisipasi keterlambatan datangnya bahan baku yang mungkin terjadi dan mengefisienkan total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan. Bedasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Analisis Persediaan Bahan Baku Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Pada UD Arjuna Bali, Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung”.
4
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut. 1. Berapa jumlah kebutuhan bahan baku kacang koro pedang pada UD Arjuna Bali jika dilakukan analisis EOQ yang terdiri dari jumlah pemesanan ekonomis, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dan persediaan maksimum? 2. Berapa efisiensi biaya persediaan bahan baku kacang koro pedang pada UD Arjuna Bali dilihat dari besarnya biaya persediaan yang sesungguhnya dibandingkan dengan total biaya persediaan bahan baku yang efisien? 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui persediaan bahan baku kacang koro pedang pada UD Arjuna Bali yang terdiri dari jumlah pemesanan ekonomis, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, dan jumlah persediaan maksimum. 2. Mengetahui efisiensi biaya persediaan bahan baku kacang koro pedang pada UD Arjuna Bali dengan membandingkan total biaya biaya persediaan sesungguhnya dan total biaya persediaan menggunakan analisis persediaan bahan baku yang efisien.
5
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Udayana, serta bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis. 2. Bagi mahasiswa, mengetahui cara menghitung jumlah kebutuhan bahan baku yang ekonomis, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dan persediaan maksimum serta sebagai refrensi jika ingin melakukan penelitian serupa atau berkaitan dengan penelitian ini 3. Bagi Perusahaan, hasil penelitiaan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan efisiensi sumberdaya dan sumberdana yang dimiliki perusahaan, khususnya dalam perhitungan pengendalian bahan baku. 1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup analisis persediaan bahan baku
pada UD Arjuna Bali yang dilakukan pada Bulan Maret 2015 sampai dengan Bulan Mei 2015. Dimana substansi penilaiannya meliputi Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), Maximum Inventory (MI), Reorder Point (ROP), dan Total Inventory Cost (TIC).