BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya juga sangat bervariasi. Produk-produk tembakau ini digunakan secara luas oleh masyarakat dan produksi komersial mengacu kepada 3 tipe atau jenis sediaan tembakau yakni Gulungan tembakau yang dibakar dan dihisap (rokok), pipa (pipes), sediaan oral untuk digunakan dengan cara mengunyah, didiamkan di dalam mulut (Gondodiputro, 2007). Meski semua orang mengetahui akan bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi tembakau, namun demikian konsumsi tembakau tidak pernah surut dan tampaknya perilaku ini masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Ketergantungan terhadap tembakau ini sudah menjadi epidemi secara global yang dapat menyebabkan kecacatan, penyakit, produktivitas menurun dan kematian. Hal ini diakibatkan karena di dalam daun tembakau tersebut ada beberapa macam alkaloid yang dapat memberi rasa nikmat kepada pemakainya yaitu nikotin, nikotirin, dan myosmin. Sehingga alkaloid inilah yang memberikan efek kecanduan bagi yang menggunakan tembakau tersebut (Cahyono, 1998). Telah banyak terbukti bahwa dengan mengkonsumsi tembakau berdampak pada status kesehatan. Diketahui pula bahwa konsumsi tembakau berkontribusi terhadap timbulnya katarak,
pneumonia, leukemia, kanker lambung, kanker
pancreas, kanker cervix, kanker ginjal dan penyakit lainnya. Penyakit-penyakit ini
1
Universitas Sumatera Utara
menambah panjangnya daftar penyakit yang ditimbulkan oleh mengkonsumsi tembakau seperti kanker paru-paru, oesophagus, larynx, mulut dan tenggorokan, penyakit paru - paru, emphysema dan bronchitis, stroke, serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Hampir 90% kanker paru-paru disebabkan oleh konsumsi tembakau. Tembakau juga dapat merusak sistem reproduksi, berkontribusi kepada kegugura, kelahiran prematu, berat bayi lahir rendah,dan penyakit-penyakit pada anak-anak seperti hiperaktif (Gondodiputro, 2007). Kebiasaan menggunakan tembakau yang mana komponen utamanya adalah nikotin sangat beresiko tinggi terhadap terjadinya gangguan kesehatan pada pengguna tembakau tersebut. Karena nikotin yang terdapat di dalam daun tembakau merupakan sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah (Basyir, 2006). Nikotin memiliki beragam efek pada tubuh manusia, nikotin sendiri bersifat toksis terhadap jaringan saraf, dan menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan, denyut jantung bertambah cepat, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh darah koroner bertambah dan vasokontriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah (Sitepu, 1997). Nikotin yang masuk kedalam tubuh, efeknya terhadap otak dan urat saraf tulang belakang relatif sederhana. Dosis kecil memiliki efek merangsang pada berbagai pusat yang terdapat di daerah Modula Oblongata di otak terutama pusat pernafasan di otak. Selain itu nikotin juga mempengaruhi pusat-pusat lain sehingga
Universitas Sumatera Utara
dapat memperlambat detak jantung, arteri menyempit, dan dapat juga menyebabkan muntah-muntah. Dosis besar dapat menekan pusat-pusat medulla, dimana keadaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian (Anonimous, 2003). Kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi tembakau yang mana komponen utamanya adalah nikotin sangat beresiko terhadap terjadinya gangguan kesehatan. Pada umumnya masyarakat mengunakan tembakau sebagai bahan baku dalam pembuatan rokok, selain itu tembakau juga digunakan masyarakat sebagai tembakau kunyah. Tembakau kunyah merupakan tembakau non hisap yang dibentuk helaian panjang dari keseluruhan tembakau, ataupun tembakau yang hanya di robek kasar dan dikonsumsi dengan menaruh sebagian tembakau di dalam mulut. Tak seperti tembakau biasa tembakau kunyah bukan tembakau ampas dan harus dikunyah secara mekanis dengan gigi agar rasa dan nikotinnya terasa (Fuadi, 2009). Kadar nikotin ketika tembakau dipakai dengan cara mengunyah tembakau lebih banyak dibandingkan dengan menghisap tembakau karena untuk mengunyah tembakau ada sekitar 4,6 mg kadar nikotinnya, sedangkan kadar nikotin saat menghisap tembakau sekitar 1,8 mg. Namun penggunaan tembakau dengan cara menghisap tembakau lebih berbahaya karena saat merokok terdapat banyak zat – beracun lainnya yang masuk kedalam tubuh selain nikotin yakni karbon monoksida, tar, timah hitam, dan lain – lain yang berbahaya bagi tubuh, sedangkan saat mengunyah tembakau hanya nikotin yang masuk kedalam tubuh. Penggunaan tembakau jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung dan pembuluh darah, dan menyebabkan kanker. Namun menghisap tembakau
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan efek nikotin pada susunan saraf pusat (SSP) dalam waktu kurang lebih sepuluh detik. Jika tembakau dikunyah, efek pada SSP dialami dalam waktu 3-5 menit (Ilham, 2008). Kebiasaan masyarakat terutama dikalangan ibu-ibu di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru biasanya sebelum memulai aktifitasnya maupun saat beristirahat mengkonsumsi sirih yang diiringi dengan mengkonsumsi tembakau kunyah dalam jumlah yang banyak. Adapun alasan ibu-ibu mengkonsumsi tembakau kunyah dikarenakan mereka merasa setelah mengkonsumsinya menimbulkan perasaan senang, tenang dan rileks, tanpa mengetahui kadar nikotin dan bahaya nikotin yang terdapat dalam tembakau yang digunakan oleh ibu-ibu tersebut. Hal ini menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti kandungan nikotin pada tembakau kunyah yang digunakan oleh masyarakat Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang
serta kaitannya dengan karakteristik
masyarakat
penggunanya. 1.2. Perumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian ini yakni belum diketahuinya kadar nikotin tembakau (Nicotiana tabacum) yang digunakan sebagai tembakau kunyah pada berbagai jenis tembakau yang digunakan masyarakat khususnya ibu-ibu di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang serta karakteristik masyarakat penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui kadar nikotin tembakau kunyah pada berbagai jenis tembakau yang digunakan masyarakat di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang dan karakteristik masyarakat penggunanya. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat pengguna tembakau kunyah serta keluhan kesehatan yang dialami masyarakat pengguna tembakau kunyah 2. Untuk mengetahui kadar nikotin pada tembakau kunyah yang biasa digunakan masyarakat khususnya ibu-ibu yakni tembakau jawa, tembakau kuning, tembakau hijau dan tembakau gayo. 3. Untuk megetahui apakah kadar nikotin pada tembakau kunyah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sesuai dengan kadar yang ditetapkan. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Menambah wawasan masyarakat tentang tembakau kunyah khususnya mengenai kadar nikotin pada berbagai merek tembakau kunyah. 2. Referensi bacaan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan skripsi ini dengan variable yang berbeda. 3. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha tembakau kunyah agar memproduksi tembakau kunyah yang kadar nikotinnya rendah. 4. Untuk konsumen tembakau kunyah agar dapat mengetahui dampak bagi kesehatan yang ditimbulkan dari mengkonsumsi tembakau kunyah.
Universitas Sumatera Utara