BAB I PENDAHULUAN
I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu Negara. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang, tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pembangunan berbagai aspek dari suatu Negara. Maka sudah seharusnya perkembangan dalam transportasi atau sistem pengangkutan khususnya angkutan darat harus dipikirkan sejak dini . Secara umum angkutan ini sendiri dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kenderaan (KM. 35, 2003 bab 1 pasal 1). Perangkutan diperlukan karena sumber kebutuhan manusia tidak terdapat disembarang tempat. Sistem yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang dengan menggunakan alat angkut tersebut dinamakan moda transportasi. Pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam perencanaan transportasi. Ini karena peran kunci dari angkutan umum dalam berbagai kebijakan transportasi. Tidak seorangpun
dapat
menyangkal
bahwa
moda
angkutan
umum
menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien daripada moda angkutan pribadi (Ofyar Z Tamin, 1997)
15 Universitas Sumatera Utara
Seterusnya, jika ada pengendara yang berganti ke moda transportasi angkutan umum, maka angkutan pribadi mendapatkan keuntungan dari perbaikan tingkat pelayanan akibat pergantian moda tersebut. Sangatlah tidak mungkin menampung semua kenderaan pribadi disuatu kota karena dibutuhkan ruang jalan yang sangat luas, termasuk tempat parkir (Ofyar Z Tamin, 1997) . Oleh karena itu, masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam perencanaan dan kebijakan transportasi. Hal ini menyangkut efisiensi pergerakan di daerah perkotaan, ruang yang harus disediakan kota untuk dijadikan prasarana transportasi, dan banyaknya pilihan moda transportasi yang dapat dipilih penduduk. Faktor ini adalah salah satu yang menjadi pertimbangan pelaku perjalanan dalam menentukan moda angkutan umum yang akan digunakan Telah
disebutkan
sebelumnya
bahwa
sejalan
dengan
perkembangan kota maka diperlukan sarana penunjang, yaitu moda-moda transportasi. Setiap moda transportasi memiliki sistem dan karakteristik tertentu, seperti kecepatan atau kemampuan gerak, tingkat pelayanan dan keamanan, ketersediaan atau availability, kapasitas, jangkauan gerak atau fleksibilitas, harga, dan waktu tempuh yang bervariasi. Beberapa hal tersebut merupakan komponen fisik dari moda yang berpengaruh untuk pengguna
dalam
menentukan
pilihan
moda
sebagai
penunjang
pergerakan.
16 Universitas Sumatera Utara
Selain komponen fisik dalam moda, pilihan penggunaan moda juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, tujuan perjalanan, dan waktu pergerakan. Faktor diatas merupakan komponen mutlak milik pengguna. I.2. Latar Belakang Dengan dibukanya tol Cipularang maka frekuensi pergerakan Bandung - Jakarta semakin bertambah dan semakin terbukanya peluang bisnis bagi moda-moda transportasi yang melalui tol tersebut seperti moda shuttle service yang semakin menjamur sejak waktu tempuh Bandung - Jakarta memampat. Tidak dipungkiri bahwa dengan pengaktifan tol Cipularang pada April 2005 keberadaan moda kereta api terancam. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan PT. Kereta Api (PT. KA) (Persero) DAOP II Bandung pada tahun 2005 bekerja sama dengan peneliti dari ITB yaitu Harun Al-Rasyid menyatakan bahwa waktu tempuh tol Cipularang selama 2 jam dapat memudahkan perjalanan dari Bandung ke Jakarta sehingga lambat laun menjadi indikasi perpindahan penumpang dari kereta api ke tol menggunakan kendaraan pribadi, travel, dan bus. (www. republika.co.id: 8 Agustus 2005) , dan bahkan sebagai salah satu penyebab ditutupnya rute penerbangan komersil Bandung - Jakarta atau sebaliknya. Di bawah ini dapat dilihat beberapa travel yang sedang berkembang di kota Bandung yang melayani rute Bandung – Jakarta
17 Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Travel Rute Bandung – Jakarta Di Kota Bandung PERUSAHAAN
JUML DOMI
NO.
AH KODE
SILI
NAMA
KEND. DKI
1
31001
PT. VETIGA NADI
Jakarta
PT. SARANA MARGABHAKTI
2
31002
UTAMA
68
DKI Jakarta
5
Jawa
3
32002
PT. BATARA TITIAN KENCANA
Barat
60
Jawa
4
32003
PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA
Barat
198
Jawa
5
6
32004
32005
PT. 4848 IRAWAN SARPINGI
Barat
PT. SINAR JAYA MEGAH
Jawa
LANGGENG
Barat
5
14
Jawa
7
8
32009
32011
PT. LINTAS MEDIA KARYA
Barat
PT. TRANSPORTASI LINTAS
Jawa
INDONESIA
Barat
10
16
18 Universitas Sumatera Utara
PERUSAHAAN
JUML DOMI
NO.
AH KODE
SILI
NAMA
KEND. Jawa
9
32012
CV. CITRA TIARA TRANSPORT
Barat
57
Jawa
10
32013
PT. NUR RACHMADI Bersama
Barat
60
Jawa
11
32014
CV. PANCA JAYA UTAMA
Barat
10
Jawa
12
32015
PT. HERI SURYA PUTRA
Barat
10
Jawa
13
32016
PT. PURBAYA PANCASAKTI
Barat
28
Jawa
14
32018
PT. DISA PRATAMA MANDIRI
Barat
10
Jawa
15
16
32025
32027
PT. TELE TRANS
Barat
PT. MULTIMODA
Jawa
TRAVELATAMA
Barat
5
9
Jawa
17
32029
PT. STAR LINE
Barat
12
19 Universitas Sumatera Utara
PERUSAHAAN
JUML DOMI
NO.
AH KODE
NAMA
SILI KEND. Jawa
18
32031
PT. DAY TRANS JUMLAH
70
Barat
647
Sumber : Direktorat LLAJ, 2011
Tabel di atas dapat diketahui ada beberapa travel rute Bandung – Jakarta. Dengan keadaan tersebut sebaiknya terdapat pengaturan antar moda-moda yang berute sama tersebut, sehingga terdapat persaingan sehat antar moda untuk menjembatani pergerakan antara Bandung Jakarta. Majunya kegiatan perekonomian dan meningkatnya kebutuhan masyarakat mendorong tingginya keinginan masyarakat untuk berpergian baik dalam rangka kegiatan bisnis, keperluan keluarga, maupun tujuan rekreasi. Kota Jakarta adalah ibukota republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan pusat pariwisata yang merupakan daya tarik bagi penduduk kota – kota besar lainya termasuk Bandung Untuk alasan terakhir pergerakan menuju Jakarta adalah karena banyaknya penduduk Bandung yang bekerja di Jakarta sehingga kemungkinan terjadi pergerakan rutin lebih besar, bahkan kemungkinan 20 Universitas Sumatera Utara
sudah terdapat pelaku perjalanan yang melakukan ulang-alik Bandung Jakarta atau sebaliknya Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa dengan semakin berkembangnya kota Jakarta sebagai pusat kegiatan di Indonesia maka kemungkinan pemilihan moda akan semakin banyak dengan pilihan rute yang beragam pula. Baik menggunakan kendaraan pribadi, ataupun kendaraan umum seperti shuttle service dan kereta api. I.3. Tujuan. Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah : 1. Untuk
mendefinisikan
karakteristik
pelaku
perjalanan
dengan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam memilih moda pada satu koridor ketika melakukan kegiatan pergerakan antar kota. Koridor yang dipilih adalah perjalanan Bandung - Jakarta. Penelitian hanya dilakukan untuk membandingkan antara moda transportasi angkutan shuttle service melalui jalan raya tol, kereta api dengan jalan rel. 2. Memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi antara shuttle service dan kereta api bila ditinjau dari segi biaya perjalanan (cost), waktu tempuh perjalanan (time), jadwal keberangkatan (headway), pelayanan (service), dan waktu perjalanan menuju stasiun (time acces).
21 Universitas Sumatera Utara
3. Untuk menguji sensitivitas pelaku perjalanan dalam penentuan pemilihan moda apabila dilakukan perubahan terhadap atribut perjalanannya. I.4. Metodologi Penelitian Metode penulisan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Teori-teori mengenai pemilihan moda, model dari pemilihan moda dan teori mengenai pengambilan sampel serta teori mengenai metodologi survey yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, yang didapatkan dengan cara studi pustaka dari buku-buku yang berisi informasi dasar mengenai transportasi dan statistik. 2. Survey Pengambilan data, dalam penelitian ini digunakan dua data sumber yaitu : -
Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik stated preference yang didapat dengan pengamatan langsung. Data ini berupa dokumentasi pengamatan langsung dilapangan dengan melakukan wawancara langsung kepada pengguna kereta api dan shuttle service. Hasil kuesioner diperoleh melalui dua tahap yakni :
22 Universitas Sumatera Utara
a) Dalam pelaksanaannya, surveyor membawa lembar kuesioner dan menyebar kuisioner kepada responden secara acak pada kereta api dan shuttle service tujuan Bandung – Jakarta b) Survey dengan teknik wawancara langsung kepada pengguna moda angkutan kereta api dan shuttle service -
Data sekunder yaitu data yang sudah tersusun yang diperoleh dari instansi-instansi tertentu. Data dapat berupa data-data mengenai operator yang melayani rute Bandung - Jakarta, kapasitas angkutan umum, rata-rata jumlah penumpang dalam sekali berangkat, dan lainlain.
-
Menganalisa dan mengolah data-data yang menyangkut situasi di lapangan saat pengambilan data I.5. Batasan Masalah -
Ruang lingkup penelitian dan survey adalah perjalanan dari Bandung menuju Jakarta menggunakan kereta yang berangkat dari stasiun , dan perjalanan menggunakan shuttle service yang berangkat dari Bandung.. Permasalahan akan dibatasi pada pemberian penawaran alternatif pada pengguna salah satu moda dari kedua moda yang telah ditetapkan, yaitu seperti apa tanggapan dan kecenderungan pengguna terhadap moda tersebut.
-
Responden yang dipilih hanya kepada pemakai kereta api dan shuttle service yang melakukan perjalanan kerja/bisnis.
23 Universitas Sumatera Utara
I.6. Tinjauan Pustaka I.6.1.Stated Preference . Stated preference adalah suatu pendekatan dengan cara menyampaikan pertanyaan pilihan (option) yang berupa suatu hipotesa untuk dinilai oleh responden. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat ranking/rating atau pilihan tertentu di dalam satu atau beberapa situasi dugaan. Data stated preference yang diperoleh dari responden selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan suatu model berupa formulasi yang mencerminkan utilitas individu. Sifat utama dari Stated Preference adalah sebagai berikut: 1. Stated Preference didasarkan pada pendapat responden tentang bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternatif. 2. Setiap pilihan dipresentasikan sebagai “paket” dari atribut yang berbeda
seperti
ongkos,
waktu
tempuh
perjalanan,
jadwal
keberangkatan, pelayanan, dan waktu perjalanan menuju stasiun. 3. Alat interview yang diberikan oleh metode ini memberikan alternatif yang dapat dimengerti oleh responden, tersusun rapi dan masuk akal. 4. Respon setiap jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk mendapatkan ukuran secara kuantitatif mengenai hal yang penting pada setiap atribut.
24 Universitas Sumatera Utara
Metode ini telah secara luas dipergunakan dalam bidang transportasi
karena
metode
ini
dapat
mengukur/memperkirakan
bagaimana masyarakat memilih moda perjalanan yang belum ada atau melihat bagaimana reaksi mereka bereaksi terhadapsuatu peraturan baru. Menurut defenisinya Stated Preference berarti pernyataan preferensi tentang suatu alternative dibanding alternative-alternatif yang lain. Teknik ini menggunakan pernyataan preferensi dari para responden untuk menentukan alternative rancangan yang terbaik dari beberapa macam pilihan rancangan. Data stated preference (SP) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode survey yang lain diantaranya. 1. Data survey yang lain rata-rata memiliki pengertian yang sesuai dengan perilaku nyata, tetapi data SP mungkin berbeda dengan perilaku nyatanya; 2. Meode Stated Preferenced secara langsung dapat diterapkan untuk perencanaan alternatif yang baru (non existing) 3. Format pilihan respon dapat bervariasi misalnya memilih salah satu ranking, rating dan choice, sedangkan format pilihan untuk metodesurvey yang lain hanya berupa choice. 4. Kelebihan metode survei dengan teknik stated preference terletak pada kebebasannya untuk melakukan desain pertanyaan untuk berbagai situasi dalam rangka memenuhi kebutuhan penelitian yang
25 Universitas Sumatera Utara
diperlukan. Desain bentuk pertanyaan dan penyajian stated preference terdiri dari dari dua tahap Studi terdahulu Sebagai bahan untuk perbandingan dalam penelitian ini, penulis ingin mencoba menguraikan studi terdahulu tentang pemilihan moda Bandung – Jakarta atau sebaliknya 1. Judul : Perjalanan Antara 2 Kota Dengan Membandingkan Moda Shuttle Service, Kereta Api, Dan Pesawat Udara (Studi Kasus : Jakarta – Bandung), Skripsi, Universitas Indonesa.2009. Oleh : Yanita Amelia Tujuan dari studi ini adalah untuk mendefinisikan karakteristik pengguna moda shuttle service, kereta api, serta pesawat udara. Tujuan lainnya adalah memodelkan pemilihan moda antar ketiganya. Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara responden pengguna shuttle service, kereta api, dan pesawat udara dengan metode stated preferenced, dimana model pemilihan moda dipengatuhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti factor pengaruh, waktu menuju pool, biaya menuju tujuan, waktu perjalanan moda,dan waktu menuju tujuan. Analisa pemilihan moda ini dapat dihitung dengan memodelkan jumlah pengguna yang dipengaruhi faktor-faktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresi linear berganda, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan probabilitas pemilihan moda dengan metode Multinomial Logit. Hasil
26 Universitas Sumatera Utara
akhir yang telah teruji secara normal, limieritas, signifikasi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah pengguna shuttle service dipengaruhi oleh waktu perjalanan, jumlah pengguna kereta api dipengaruhi oleh waktu menuju stasiun dan waktu perjalanan, serta jumlah pengguna pesawat udara dipengaruhi oleh tariff. Untuk probabilitas didapatkan shuttle service sebagai moda terpopuler, diikuti pesawat udara dan terakhir kereta api. Modal pemilihan moda yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nila R square yang kurang dari 50 % untuk moda shuttle service dan kereta api. I.7. Hipotesa Berdasarkan hasil studi terlebih dahulu tentang pemilihan moda antara shuttle service dan kereta api didapat bahwa menurut saya penumpang yang melakukan perjalanan Bandung-Jakarta dengan tujuan bekerja/berbisnis lebih memilih menggunakan shuttle service daripada kereta api karena waktu perjalanan menggunakan shuttle service lebih cepat daripada menggunakan kereta api, dan juga dipengaruhi waktu menuju stasiun yang lebih lama daripada waktu menuju pool shuttle service di Bandung.
27 Universitas Sumatera Utara
I.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan Penelitian ini adalah sebagai berikut 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan dari penelitian. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang transportasi massal, variable penentu pemilihan moda, metode Stated Preference, Teori Pengambilan Sampel, Jenis Data, Fungsi Utilitas dengan metode Regresi linear-berganda, dan Model Multinomial Logit. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini dijelaskan tentang Proses Penelitian, Lokasi Penelitian, metodologi survey, penerapan pengambilan sample, dan metode analisis data. 4. BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi mengenai hasil pengolahan data, model pemilihan moda yang terbentuk sesuai dengan data yang diperoleh, pengujian dan analisis dari model tersebut, serta probabilitas dari kedua moda.
28 Universitas Sumatera Utara
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi.
29 Universitas Sumatera Utara