BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Arsitektur merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sekarang ini sering diperbincangkan dan menjadi topik utama dalam kehidupan masyarakat. Hal yang menjadi fokus dalam arsitektur dimulai dari arsitek, bangunan hasil karya arsitek, metoda dan konsep yang digunakan arsitek dalam menciptakan karya arsitektur. Dengan latar belakang itulah, mengetahui seluk beluk segala yang berkaitan dengan arsitektur merupakan hal yang menjadi dasar utama dalam penelitian ini. Louis Kahn, seorang arsitek Amerika yang terkenal di beberapa negara. Roma dan Yunani adalah nama kota yang tidak bisa lepas dari karya arsitektur Kahn yang terkait dengan inspirasi akan reruntuhan kuno. Bangunan-bangunan Louis Kahn telah terbangun di negara Pennsylvania, New Hampshire, New York, Texas, California, New Jersey dan Connecticut yang memiliki fungsi beranekaragam. Fungsi rumah tinggal, bangunan akademik, gedung pertemuan dan bangunan seni. Ketenaran Kahn mencapai Asia dengan desain gedung MPR di Dhaka, Bangladesh, gedung akademik Shaheed Suhrawardy Medical College Hospital di Dhaka, Bangladesh dan Institute Management di Ahmedabad, India. Adapun penghargaan yang diperoleh Kahn adalah American Institute of Architects (AIA) tahun 1953, Frank P. Brown Medal tahun 1964, AIA Gold Medal tahun 1971 (penghargaan tertinggi yang diberikan oleh AIA) dan Royal Gold Medal oleh RIBA tahun 1972. Sedangkan perkumpulan yang dibuat oleh Louis Kahn adalah
1
National Institute of Arts and Letters pada tahun 1964 dan American Academy of Arts and Sciences pada tahun 1968. Beberapa bangunan Louis Kahn yang fenomenal seperti Richards Medical Laboratory yang menjadi salah satu bangunan yang paling signifikan secara arsitektural di North America dan terdaftar sebagai penanda sejarah nasional (as one of the most architecturally significant buildings in North America and is registered as a National Historic Landmark). Pada tahun 1961, Museum of Modern Art mendukung dan memfasilitasi pameran Louis Kahn mengenai pendeskripsian bangunan Richards Medical Laboratory sebagai satu-satunya bangunan yang secara konsekuen dibangun di United States sejak perang dunia II (the single most consequential building constructed in the United States since the war II). Louis Kahn menjadi salah satu dari beberapa arsitek abad ke-20 yang menggunakan prinsip monumentalitas (monumentality) dalam beberapa karyanya. Seperti bangunan National Assembly di Dhaka, Bangladesh (1963-1976) dengan desain pencahayaan khusus sebagai salah satu aspek dalam pembentuk prinsip monumentalitas Bangunan Salk Institute di La Jolla menggunakan plaza terbuka yang menghadap ke Samudra Pasifik dan desain kanal yang menjadi axis bangunan serta pencahayaan alami untuk memonumentalkan bangunan yang berfungsi sebagai bangunan penelitian. Bangunan Kimbell Art Museum di Fort Worth, Texas dengan bentukan atap setengah lingkaran (cycloid) sebagai desain pencahayaan alami di dalam ruangan. Struktur, ruang dan cahaya serta geometri murni merupakan aspek penekanan dalam desain-desain Kahn. Konsep Kahn yang sering diterapkan dalam beberapa 2
karya arsitektur seperti brise soleil, keyhole window, light and silence dan servant served space. Kahn mengkombinasikan ruang visual agar tampak menarik dengan drama cahaya yang mampu mengubah pengalaman indrawi penglihat misalnya ketika berada dalam bangunan pada waktu yang berbeda (siang hari dan malam hari). Perbedaan waktu mendapatkan kesan ruang yang berbeda sebagai penerapan konsep brise soleils. Servant and served space merupakan konsep Kahn dalam penyelesaian organisasi ruang dengan pemisahan ruang berguna dan ruang utilitas atau sirkulasi. Bentukan geometris murni juga merupakan ciri khas Kahn dalam penyelesaian desain arsitektural, dalam kaitannya dengan kaidah tektonik. Dapat dilihat dalam beberapa karya Louis Kahn yang selalu menjadikan utility as tectonic element seperti di museum Yale University Art Gallery, Kahn merancang slab lantai dari deretan penampang beton berbentuk segitiga. Ruang dalam segitiga dimanfaatkan sebagai saluran utilitas sebagai penerapan konsep tektonik yang terekam dalam filosofi Kahn adalah “What the building wants to be?”. Kahn menerapkan kejujuran suatu bangunan dan elemen pada pemilihan material yang digunakan yaitu bahan-bahan alami untuk menampilkan keindahan material dengan apa adanya. Sesuai keindahan material yang memang sudah ada dan melekat sebelumnya sebagai anugrah dari alam merupakan kejujuran yang tersimpan pada material alam. Dalam detail struktur, ketika kejujuran konstruksi dan material menjadi bagian dalam citra dan imaji, disitulah citra dan guna menjadi kesatuan. Kahn yakin bahwa sebagai arsitek modern, tanggung jawab Kahn adalah untuk menciptakan bangunan berkualitas dengan menggunakan 3
bahan kontemporer dan teknik konstruksi modern. Kahn berkarya dengan bahanbahan sederhana, terutama batu bata dan beton. Kahn menerapkan prinsip-prinsip untuk menciptakan bangunan dengan kualitas spiritual melalui rasa, dengan pengolahan ruang dan cahaya. Keindahan desain karya arsitektur, kecerdasan ide gagasan, prinsip dan filosofi Kahn merupakan hal yang perlu untuk dipahami. Memahami lebih dalam, utuh dan menyeluruh sehingga proses transformasi sebuah ide gagasan menjadi desain merupakan hal bermanfaat bagi sebuah konsep teoritik dan teknis mengenai arsitektur karya Louis Kahn. Pemahaman dilakukan dengan mengidentifikasi tiap-tiap tahap proses teori, konsep, metoda dan desain arsitektur Louis Kahn. Hal tersebut merupakan langkah tepat untuk mengetahui esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn melalui manifetasi-manifestasi arsitektur karya Louis Kahn. Dari latar belakang penelitian kemudian penulis dapat merumuskan masalah penelitian sehingga sejak awal, penelitian akan terarah dan fokus pada permasalahan dengan latar belakang yang ada.
I.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian didasari dengan pengenalan masalah yang bersumber pada latar belakang penelitian, sehingga dapat dirumuskan rumusan masalah. Penemuan dan pemaknaan komponen karakteristik arsitektur karya Louis Kahn diperoleh melalui data-data yang terkait dengan teori, konsep, metoda dan desain arsitektur karya Louis Kahn. Rumusan masalah yang didapat akan diarahkan sehingga mencapai cara penyelesaian masalah yang akan menentukan 4
tujuan dari penelitian Arsitektur Karya Louis Kahn. Sehingga ditemukan rumusan masalah penelitian sebagai berikut : I.2.1
Bagaimana teori, konsep, metoda dan desain dapat termanifestasi menjadi esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn?
I.2.2
Bagaimana esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn ?
I.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: I.3.1
Mengetahui seperti apa teori, konsep, metoda dan desain dapat termanifestasi menjadi esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn.
I.3.2
Mengetahui seperti apa esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn.
I.4 I.4.1
Kerangka Penelitian
Metoda Penelitian Penelitian direncanakan menggunakan metoda induktif kualitatif. Sifat induktif dan kualitatif dari penelitian merupakan cara mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn melalui kajian teori, konsep, metoda dan desain arsitektur termanifestasi. Proses untuk mendapatkan temuan tersebut dilakukan melalui perumusan secara konseptual hal-hal yang bersifat umum dari sejumlah konsep yang bersifat khusus. Oleh karena itu, proses tersebut bersifat induktif. Namun, temuan dari proses tersebut adalah esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn yang merupakan prinsip-prinsip 5
desain termanifestasi pada arsitektur karya Louis Kahn yang bersifat pribadi atau subyektif. Sehingga dapat ditemukan hasil penelitian berupa temuan yang bersifat kualitatif. I.4.2
Teknik Penelitian Penelitian yang direncanakan menggunakan analisis isi (content analysis) sebagai teknik penelitian. Teknik penelitian menggunakan analisis isi dianggap merupakan teknik yang paling tepat untuk melaksanakan penelitian arsitektur karya Louis Kahn berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1. Analisis isi merupakan teknik penelitian yang menggunakan data dalam bentuk tertulis. Hal ini sesuai dengan ketersediaan data dalam penelitian yang direncanakan, karena sebagian besar data berbentuk teks dan gambar yang tertulis pada buku dan web. 2. Analisis isi tidak hanya mampu membantu menemukan hakikat/ makna dari konten termanifestasi (konten tampak/ tersurat) dari teks, tetapi juga hakikat/ makna dari konten laten (konten terpendam/ tersirat). Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang diusulkan, yaitu menemukan esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn berdasar teori, konsep, metoda, dan desain arsitektur karya Louis Kahn. 3. Analisis isi dapat dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif dan secara deduktif atau induktif. Penelitian analisis isi yang baik digunakan pada penelitian yang direncanakan yaitu analisis isi kualitatif konvensional (conventional qualitative content analysis), 6
memiliki bentuk yang sangat sesuai dengan rencana penelitian. Analisis isi kualitatif konvensional bersifat sepenuhnya induktif kualitatif secara umum digunakan dalam penelitian yang bertujuan memunculkan teori baru. Deskripsi mengenai teori, konsep dan metoda arsitektur karya Louis Kahn maupun deskripsi mengenai desain karya arsitektur Louis Kahn harus disajikan dalam bentuk teks tertulis yang bersumber dari Louis Kahn. Data yang bersumber dari penulis selain Louis Kahn dapat digunakan untuk memperkuat dan memperjelas analisis, namun tidak digunakan dalam proses analisis secara primer. Dokumen grafis seperti gambar atau foto tidak digunakan sebagai data langsung, disebabkan tingginya kadar interpretatif dalam analisis data grafis sehingga dapat ditimbulkan pendapat subjektif. Oleh karena itu, data grafis berupa gambar dan foto hanya digunakan dalam proses memperjelas atau memperkuat analisis terhadap data tekstual yang ada. I.4.3
Rancangan Penelitian Penelitian arsitektur Louis Kahn menggunakan teknik analisis konten (content analysis). Penggunaan teknik analisis konten, dimaksudkan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian yaitu merumuskan secara utuh dan konseptual Arsitektur Karya Louis Kahn melalui esensi arsitektur termanifetasi. Analisis konten mengenai teori, konsep dan metoda Arsitektur Karya Louis Kahn dilakukan dengan meneliti
7
keterkaitan antara karya tekstual dan karya arsitektural Louis Kahn yang ada. Adapun tahapan teknik analisis konten (content analysis) pada penelitian arsitektur karya Louis Kahn yaitu: 1. Penetapan unit (unitizing) Upaya mengambil data sesuai dengan kepentingan penelitian yang mencakup teks, gambar dan data-data pendukung dengan cara penetapan unit, penetapan kategori, perevisian aturan coding, penilaian keakuratan, tes coding. 2. Pengambilan sampel (sampling) Cara analis untuk menyederhanakan penelitian dengan membatasi observasi yang merangkum semua jenis unit yang ada. 3. Perekaman (recording) Tahap ini peneliti mencoba menjembatani jarak (gap) antara unit yang ditemukan dengan pembaca yaitu dengan melakukan feed back dalam membaca fokus permasalahan. 4. Penyederhanaan (reducing) Data atau penyederhanaan data agar efisien, penyederhanaan data dimulai dengan membaca ulang, melakukan analisis ulang sehingga data dapat lebih sistematis. 5. Pengambilan kesimpulan (abductively inferring) Tahap ini mencoba menganalisa data lebih jauh.
8
6. Penarasian (narating) Penarasian (narating) berdasar normatif dari teks di sumber buku dan deskriptif atas bangunan objek aplikasi arsitektur karya Louis Kahn sebagai jawaban dari pertanyaaan penelitian.
I.5
Lingkup dan Batasan
Pada penelitian ini, dilakukan pelingkupan dan pembatasan sebagai berikut: I.5.1
Lokus penelitian Dalam hal ini obyek yang diamati adalah karya arsitektur Louis Kahn.
I.5.2.
Fokus penelitian Esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn mengenai teori, konsep, metoda dan desain.
I.5.3
Obyek yang dianalisis Data berupa arsip, baik data tekstual dan data grafis berupa gambar, sketsa dan diagram. Untuk mencegah masuknya interpretasi subjektif dari peneliti, analisis utama hanya dilakukan dengan berdasar pada data tekstual. Data grafis hanya digunakan untuk memperjelas atau memperkuat analisis terhadap data tekstual. Untuk menjamin kesahihan analisis, data tekstual dibatasi pada dokumen yang merupakan pernyataan langsung dari Louis Kahn. Data yang merupakan pernyataan dari penulis lain hanya digunakan untuk memperjelas atau memperkuat analisis. Substansi data tekstual tersebut dapat berupa observasi dan pemikiran 9
Louis Kahn atas suatu topik tertentu, ide, gagasan, prinsip dan pandangan Louis Kahn mengenai arsitektur dan deskripsi Louis Kahn mengenai desain-desain arsitektural. Asalkan deskripsi tersebut mengenai karya arsitektural Louis Kahn mampu menunjang proses perumusan esensi konseptual berdasar teori, konsep, metoda dan desain karya arsitektur Louis Kahn.
I.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi akademisi sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan praktisi di bidang arsitektur sebagai inspirasi baru dalam berkarya. I.6.1
Bagi kalangan akademisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi materi pengajaran yang baik dan menambah kekayaan dalam khasanah ilmu pengetahuan, khususnya berkaitan dengan sejarah, teori dan praktek arsitektur.
I.6.2
Bagi kalangan praktisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman lebih mendalam tentang hubungan antara ide gagasan, prinsip, filosofi dan ciriciri
desain
Arsitektur
Karya
Louis
Kahn.
Merupakan
proses
berkelanjutan dari metoda perancangan arsitektur karya Louis Kahn sebagai konsep teoritik. Kemudian metoda desain arsitektur karya Louis Kahn sebagai konsep teknis yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses perancangan desain arsitektur mendatang. Suatu kajian 10
yang utuh dan konseptual menjadi salah satu alternatif pendekatan dalam merancang karya arsitektur Louis Kahn melalui sebuah esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn. Sebagai rumusan secara konsep, terwujud pada teori, konsep, metoda dan desain arsitektur karya Louis Kahn yang mampu mendefinisikan bahwa arsitektur merupakan suatu proses transformasi.
Transformasi
ide
gagasan
menjadi
desain
(karya
arsitektural) kemudian diaplikasikan pada bangunan-bangunan berciri khas arsitektur karya Louis Kahn yang masing-masing memiliki karakteristik.
I.7
Keaslian Penelitian
Penelitian arsitektur karya Louis Kahn ini memiliki keaslian pada fokus penelitian berupa teori, konsep, metoda dan desain arsitektur karya Louis Kahn. Keaslian lain pada hasil temuan dari penelitian yaitu berupa manifestasi arsitektur karya Louis Kahn dan esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn. Esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn berhasil ditemukan sebagai temuan penelitian yang merupakan korelasi dari semua teori, konsep dan metoda yang terwujud pada semua sampel objek desain arsitektur karya Louis Kahn. Telah banyak penelitian-penelitian mengenai desain-desain Louis Kahn sebelumnya baik bangunan akademik, rumah tinggal, gedung pertemuan dan bangunan seni serta banyak pula penelitian mengenai konsep desain dan perancangan desain-desainnya. Selain berada di lokasi yang strategis, bangunan karya Kahn merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan 11
akademik ataupun kebutuhan masyarakat pada skala kota. Hal inilah yang membuat bangunan Kahn menjadi semakin terkenal dan justru karena ciri-ciri arsitektural yang berbeda pada tiap bangunan karya Kahn inilah membuat Kahn menjadi arsitek kaya akan inspirasi tentang bangunan arsitektur fenomenal. Bangunan karya Kahn masing-masing memiliki karakter serta ciri khas yang berbeda dengan bangunan arsitektur pada umumnya. Sehingga diperlukan suatu kajian esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn mengenai teori, konsep, metoda dan desain arsitektural Kahn sebagai usaha untuk mengetahui definisi arsitektur. Definisi arsitektur sebagai proses transformasi sebuah ide gagasan menjadi desain (karya arsitektur) yang terwujud pada bangunan karya Kahn yang merupakan aplikasi dari esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn. Pengaplikasian esensi konseptual melalui manifestasi arsitektur karya Louis Kahn sebagai upaya penjelas dan penguat umpan balik dari temuan penelitian. Keaslian penelitian ini adalah penelitian ini mengulas, mengkaji dan menemukan esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn melalui teori, konsep, metoda dan desain yang terintegrasi secara utuh dan konseptual. Untuk mencapai tujuan ini peneliti mengintegrasikan ide gagasan, prinsip dan filosofi arsitektur karya Louis Kahn, teori, metoda perancangan sebagai konsep teoritik dan metoda desain arsitektur karya Louis Kahn sebagai konsep teknis. Sedangkan ciri desain arsitektur dipakai sebagai sebuah karakteristik arsitektur karya Louis Kahn yang berciri khas sehingga menjadi sebuah konseptual yang utuh dan menyeluruh mengenai Arsitektur Karya Louis Kahn. Berbagai sumber terkait dengan masalah
12
penelitian arsitektur karya Louis Kahn diperoleh melalui pencarian lewat internet (website) dan buku.
I.7.1
Sumber terkait diperoleh melalui pencarian internet (website) Sumber mengenai Arsitektur Louis Kahn diperoleh dengan salah satu cara yaitu melalui web, melalui web ditemukan sejumlah peneltitianpenelitian sarjana S-2 universitas luar negeri. Adapun judul dan nama universitas dari penelitian-penelitian S-2 luar negeri dapat dilihat pada Tabel I.1. Tabel I.1 Penelitian-Penelitian Sarjana Strata 2 Universitas Luar Negeri
No. 1.
Penelitian S-2 luar negeri mengenai arsitek Louis Kahn Louis I Kahn’s Fisher House: A Case Study On The Architectural Detail and Design Intent oleh Pierson William Booher. Theses (Historic Preservation) Graduate Program in Historic Preservation, University of Pennsylvania, 2009
2.
Mr. Secretary, What Does Characterize A Modern Building? Adapting Kahn's Richards Medical Laboratories oleh Kristen Marie Suzda, Theses (Historic Preservation) Graduate Program in Historic Preservation, University of Pennsylvania, 2007
3.
A Study Of The Characteristic of Natural Light in Selected Buildings Designed by Le Corbusier, Louis Kahn and Tadao Ando oleh Sukhtej Singh Gill, Theses, Texas A & M University, 2006
4.
The Organic Imagination and Louis Kahn oleh Frederick W. Esenwein, Theses, Virginia Polytechnic Institute and State University, Blacksburg, Virginia, 2011
5.
Louis Kahn’s Situated Platonism oleh Steven Fleming, Theses, The University of Newcastle, 2002
Booher, Suzda dan Gill merupakan penelitian terdahulu yang berfokus
pada satu
kasus
bangunan
sebagai
objek
penelitian.
Perbedaannya adalah Booher meneliti mengenai detail dan desain arsitektural
Fisher
House
sedangkan
Suzda
meneliti
mengenai 13
karakteristik modern bangunan Richards Medical Laboratories dan Gill meneliti karakteristik pencahayaan alami pada Kimbell Art Museum. Berbeda dengan penelitian Esenwein dan Fleming yang berfokus pada paham dan filosofi Louis Kahn dalam berkarya arsitektur, namun Esenwein berfokus pada Organic Imagination sedang Fleming berfokus pada Louis Kahn’s Situated Platonism. Mengenai metoda masing-masing penelitian dapat dilihat pada Tabel I.2. Tabel I.2 Metoda Penelitian Tesis No. 1.
Objek Fisher House
Subjek
Metoda Penelitian
Pierson William Booher
Studi Kasus
2.
Richards Medical Laboratories
Kristen Marie Suzda
3.
Characteristic of Natural Light
Sukhtej Singh Gill
Literature Review
4.
The Organic Imagination and Louis Kahn
Frederick W. Esenwein
Hermeneutik (Metode Penafsiran)
5.
Louis Kahn’s Situated Platonism
Steven Fleming
Studi Literatur
Studi Lapangan
Metode berdasar teks (content analysis)
Pada tabel I.2 di atas dapat kita simpulkan bahwa Booher dan Suzda menggunakan metoda penelitian studi lapangan untuk meneliti objek Fisher House dan Richards Medical Laboratories. Sedangkan tiga penelitian selanjutnya mengunakan metode content analysis seperti Gill walaupun berfokus pada objek arsitektur, Gill menggunakan metoda penelitian literature review karena penelitiannya lebih ditekankan pada upaya
untuk
mengidentifikasi,
memahami
dan
mengeksplorasi
karakteristik pencahayaan alami pada Kimbell Art Museum. Esenwein 14
menggunakan metoda hermeneutik sebagai upaya untuk menafsirkan dan memahami tentang imajinasi organik dan Louis Kahn, sedangkan Fleming menggunakan studi literatur untuk menguraikan kembali teoriteori platonisme, literatur-literatur mengenai paham dan filosofi Louis Kahn. I.7.2
Sumber terkait diperoleh melalui buku Buku-buku mengenai Louis Kahn merupakan buku yang digunakan sebagai data primer dalam penelitian ini (Tabel I.3), dimulai dengan buku-buku yang berfokus pada satu obyek yaitu Brawne dengan Kimbell Art Museum dan James dengan Salk Institute Architecture in Detail. Kemudian buku-buku selanjutnya adalah mengenai filosofi dan konsep serta perjalanan arsitektur Louis Kahn yaitu buku Louis I. Kahn’s Phylosophy of Architecture oleh Alexandra Tyng, buku Louis I. Kahn Makers of Contemporary Architecture oleh Vincent Scully, buku Kahn oleh Joseph Rosa dan buku Louis I. Kahn : In The Realm of Architecture oleh David Brownlee. Tabel I.3 Buku-Buku Mengenai Arsitektur Karya Louis Kahn
No.
Keterangan Buku mengenai Arsitektur Karya Louis Kahn
1.
Brawne Michael. 1993. Kimbell Art Museum. New York: Phaidon Press.
2.
Brownlee David B. 1991. Louis I. Kahn In The Realm of Architecture. New York: Rizzoli International Publication.
3.
Rosa Joseph. 2006. Kahn. Germany : Taschen.
4.
Scully Jr. Vincent. 1962. Louis I. Kahn Makers of Contemporary Architecture. New York : George Braziller, Inc.
5.
Steele James, 2002. Salk Institute Architecture in Detail. New York : Phaidon Press.
6.
Tyng Alexandra. 1984. Beginnings Louis I. Kahn’s Phylosophy of Architecture. New York : John Wiley & Sons, Inc.
15
I.7.3
Sumber terkait diperoleh melalui penelitian-penelitian mahasiswa pasca sarjana arsitektur Universitas Gadjah Mada Keaslian penelitian Arsitektur Karya Louis Kahn dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa pasca sarjana Universitas Gadjah Mada dalam hal lokus, fokus, karya, metoda dan temuan (lihat tabel I.4). Penelitian ini merupakan penelitian yang memiliki lokus yaitu seorang arsitek Louis Kahn dan fokus penelitian yaitu teori, konsep, metoda dan desain. Adapun karya arsitektural Louis Kahn yang dijadikan sampel adalah Dhaka Assembly Building, Kimbell Art Museum, Salk Institute, Yale Center for British Art dan Yale University Art Gallery. Metoda penelitian yang digunakan adalah content analysis induktif-kualitatif dengan paradigma rasionalistik dan hasil temuan dari penelitian ini adalah sejumlah teori, konsep, metoda dan esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn.
16
Tabel I.4 Perbandingan antara Usulan Penelitian dan Penelitian-Penelitian Terdahulu
No. 1
Judul
Bernard Tschumi: Teori, Metoda, dan Aplikasi
2
3.
Daniel Libeskind: Kajian Teori, Metoda, dan Aplikasi Perancangan Konsepsi Balkrishna Doshi mengenai Arsitektur pada Tataran Paradigmatis
Tahun
2007
2008
Peneliti
Prima Widia Wastuty
Bonifacio Bayu Senasaputro
Lokus
Bernard Tschumi
Daniel Libeskind
Fokus
Teori, prinsip, metode dan aplikasi Teori, prinsip, metode dan aplikasi
2015
Mario Lodeweik Lionar
Balkrishna Vithaldas Doshi
Pandangan Doshi mengenai arsitektur
2016
Selvia Agnastia Ulva
Louis Kahn
Teori, konsep, metoda dan desain
4. Arsitektur Karya Louis Kahn
Karya Parc de la Villette Glass Video Gallery Le Fresnoy National Studio for Contemporary Arts Rouen Concert Hall and Exhibition Hall The Expansion of Museum of Modern Art Jewish Museum Felix Nussbaum Haus Bremen Concert Hall Victoria & Albert Museum Denver Art Museum Studio Arsitektur Sangath Gandhi Labour Institute IIM Bangalore Perumahan Aranya Hussain-Doshi Gufa Dhaka Assembly Building Kimbell Art Museum Salk Institute Yale Center for British Art Yale University Art Gallery
Metode
Content Analysis
Content Analysis
Temuan Teori: space, event,movement, yang disjunctive Konsep:concept, context, content yang qualify dan disqualify 13 metoda 11 prinsip utama Teori: lines Konsep: space, trajectory, elements,context 11 metoda 11 prinsip utama Abstraksi Konsepsi
Content Analysis
Analisis Konten
Teor i K onsep M etoda M anifestasi Esensi Konseptual
17