BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pertumbuhan manusia merupakan proses dimana manusia meningkatkan fungsi.
ukuran
Pertumbuhan
dan
perkembangan
manusia
kedewasaan
dipengaruhi
oleh
dan
banyak
faktor antara lain usia, jenis kelamin, nutrisi, faktor genetik,
faktor
lingkungan,
hormon
dan
model
biopsikososial yang berpengaruh pada kekuatan intrinsik dan
ekstrinsik.
antara
faktor
(psikologik)
Lingkar genetik
dan
kepala
misalnya
(biologik),
terpenuhinya
makanan
adalah
fungsi
kebiasaan
makan
bergizi
(sosial)
pada anak (Soetjiningsih, 1998). Penyimpangan terjadi
apabila
pertumbuhan
terdapat
dan
hambatan
perkembangan atau
gangguan
dapat dalam
prosesnya sejak intrauterin hingga dewasa. Penyimpangan dapat memberikan manifestasi klinis baik kelainan dalam pertumbuhan
dengan
atau
tanpa
kelainan
perkembangan
(Narendra, 2002). Pada
setiap
tahap
usia,
dari
bayi,
anak-anak,
remaja, dewasa dan orang tua akan selalu ada perubahan pertumbuhan
dan
perkembangan. 1
Ada
yang
masih
dalam
2
pertumbuhan yang
yang
cepat
perlahan,
dan
ada
ada
pula
yang
dalam
dalam
pertumbuhan
pertumbuhan
menurun
(Novella, 2001). Pertumbuhan
otak
anak
adalah
proses
yang
sangat
penting yaitu periode tercepat pertumbuhan otak terjadi pada trimester ketiga hingga usia 3 tahun, karena proses perkembangan otak berlangsung sangat cepat selama masa tersebut. dengan
Meski
ukuran
kepala
tidak
anak
tetapi
ukuran
kecerdasan
ada
pengaruhnya
lingkar
kepala
berkaitan dengan volume otak. Status
gizi
anak
berdasarkan
indikator
TB/U
menggambarkan status gizi yang bersifat kronis, merupakan akibat
keadaan
Indikator
TB/U
kurang
gizi
dinyatakan
dalam dalam
waktu tinggi
yang badan
panjang. normal,
pendek, dan sangat pendek. Anak yang termasuk kategori sangat pendek pada tahun 2010 sebanyak 18,5% dan yang pendek 17,1%, bila keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%, merupakan masalah nasional yang serius (Kemkes RI, 2010). Menurut Kemkes RI (2010), prevalensi remaja yang sangat kurus adalah 6,0% dan prevalensi remaja yang kurus adalah 7,3%, sedangkan prevalensi remaja yang kegemukan
3
adalah 14,0%. Status gizi anak umur 6-12 tahun dengan prevalensi remaja yang kurus pada laki-laki adalah 13,2%, sedangkan pada perempuan adalah 11,2%. Prevalensi remaja pada
laki-laki
yang
memiliki
berat
badan
lebih
gemuk
adalah 10,7%, sedangkan pada perempuan adalah 7,7%. Menurut
Hurlock
(1987),
batasan
masa
remaja
berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13-18 tahun. Batasan
usia
tersebut
adalah
batasan
tradisional,
sedangkan aliran kontemporer membatasi usia remaja antara 11-22
tahun.
kecenderungan sebagaimana aliran
Perubahan anak-anak
yang
sosial
pra-remaja
ditunjukkan
kontemporer
memasukkan
seperti untuk
remaja
adanya
berperilaku
membuat
penganut
dalam
kategori
mereka
remaja. Banyak
penelitian
telah
dilakukan
menunjukkan
kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemia dan Indeks Massa Badan
(IMB)
kurang
dari
batas
normal.
Obesitas
(gizi
lebih) pada remaja bila terus berlanjut sampai dewasa dapat
mengakibatkan
degeneratif
seperti
semakin jantung
meningkatnya
koroner,
diabetes
hipertensi dan penyakit hati (Almatsier, 2001).
penyakit melitus,
4
Selain
itu
gizi
kurang
pada
remaja
dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental (Depkes RI, 2002). Gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ dan sistem organ yang akan merusak sistem pertahanan
badan
pertahanan
mekanik,
dampak
selanjutnya
pertumbuhan
dan
perkembangan
gangguan
terhadap
mikroorganisme
maupun
dapat
terjadi
mental
serta
menurunnya skor Intelligence Quotient (Pudjiadi, 2001). Berdasarkan
penelitian
Martha
(1998)
menunjukkan
bahwa kepandaian anak di sekolah tertinggi pada wanita dan pria terdapat pada ukuran lingkar kepala 51-53 cm. Diluar standar deviasi bagi lingkaran kepala yang lebih kecil
maupun
lebih
besar
dari
ukuran
rata-rata
memperlihatkan kepandaian yang lebih rendah. Selanjutnya
pada
penelitian
Roche
et
al.
(1987)
dengan mengukur lingkar kepala pada 888 anak kulit putih di Amerika dengan menggunakan single study, memperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan lingkar kepala sebesar 0.5 cm pada anak laki-laki dengan usia lebih dari 36 bulan
berdasarkan
standar
kurva
pertumbuhan
National
Center for Health Statistic (NCHS) dan ukuran lingkar kepala tersebut juga lebih besar dibandingkan dengan anak
5
perempuan. Pemilihan Kecamatan
Rongkop
sosioekonomi, wilayah
lokasi
Yogyakarta
jiwa
dilakukan
lingkungan,
tempat
2.297.261
penelitian
karena
keadaan
tinggal.
Laju
1,04%
Yogyakarta perbedaan
geografis,
Jumlah
(66,44%).
sebesar
di
penduduk
pertambahan
pertahun.
dan
status
topografi Yogyakarta
penduduk
Jumlah
di
penduduk
Kabupaten Gunung Kidul tercatat berjumlah 677.998. Laju pertambahan penduduk Kabupaten Gunung Kidul sebesar 0.38% pertahun. Status gizi serta perilaku kesehatan masyarakat Kabupaten Gunung Kidul sampai pada tahun 2011 mengalami pasang
surut,
Kabupaten
berdasarkan
Gunung
Kidul,
dari saat
data ini
Dinas
Kesehatan
terdapat
rata-rata
penduduk sakit per tahun sebanyak 5.856 orang, sedangkan prevalensi balita gizi buruk sebanyak 0,73% (Anon, 2011). Penelitian tentang antropometrik di Indonesia sudah banyak dilakukan, namun demikian penelitian yang mengkaji tentang hubungan lingkar kepala dengan status gizi (TB/U dan
BB/U)
belum
pernah
dilakukan.
Berdasarkan
uraian
diatas, maka peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara lingkar kepala dengan status gizi (TB/U dan
BB/U).
Perlu
juga
diketahui
perbedaan
kolerasinya
6
antar
jenis
kelamin.
Penelitian
ini
mengambil
subjek
remaja laki-laki dan perempuan usia 13-15 tahun di SMPN 3 Yogyakarta
dan
SMPN
1
Rongkop,
Kecamatan
Rongkop,
Kabupaten Gunung Kidul DIY. I. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
maka
dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah
terdapat
hubungan
antara
lingkar
kepala
dengan status gizi yang ditinjau dari tinggi badan per umur pada remaja usia 13-15 tahun? 2. Apakah
terdapat
hubungan
antara
lingkar
kepala
dengan status gizi yang ditinjau dari berat badan per umur pada remaja usia 13-15 tahun? I. 3. Tujuan Penelitian Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengkaji
hubungan
antara lingkar kepala dengan status gizi (TB/U dan BB/U) pada remaja usia 13-15 tahun di Yogyakarta dan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunung Kidul DIY. I. 4. Keaslian Penelitian Telah banyak penelitian tentang pertumbuhan manusia dan hubungannya dengan ukuran kepala dan tinggi badan atau berat badan. Penelitian khusus tentang perbandingan
7
bentuk kepala antara remaja dan dewasa masih terbatas di Indonesia. dilakukan
Beberapa yang
penelitian
berkaitan
yang
dengan
ada
dan
pernah
antropometrik
antara
lain: 1. Penelitian oleh Roche, et al. (1987) yang berjudul Head Circumference Reference Data: Birth to 18 Years dengan mengukur lingkar kepala pada 888 anak kulit putih di Amerika. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek, usia, variabel, dan lokasi penelitian. 2. Penelitian
oleh
Martha
(1998)
mengenai
Hubungan
Lingkaran Kepala Anak Pra Remaja Di Sumatera Barat Dengan
Kepandaian
Di
Sekolah.
Perbedaan
dengan
penelitian ini adalah subjek, variabel, dan lokasi penelitian. 3. Penelitian mengenai
oleh
Kurniasih
beberapa
faktor
(2006) yang
melakukan
berhubungan
studi dengan
status gizi yang ditinjau dari tinggi badan terhadap umur (TB/U) pada remaja usia 12-18 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek, usia, dan variabel penelitian. 4. Penelitian
oleh
faktor-faktor
yang
Pandanwangi berhubungan
(2006) dengan
mempelajari status
gizi
8
yang ditinjau dari berat badan terhadap umur (BB/U) pada
remaja
usia
12-18
tahun
di
Daerah
Istimewa
Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan variabel penelitian. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian diatas, sehingga penelitian ini belum pernah dilakukan. I. 5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Tersedianya informasi mengenai kekurangan gizi pada anak
dan
Gunung
remaja
Kidul.
yang
tinggal
Informasi
di
tersebut
Yogyakarta dapat
dan
digunakan
sebagai referensi untuk studi lanjutan dan studistudi lain yang mengenai keadaan gizi remaja. 2. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
evaluasi bagi pemerintah untuk meninjau pertumbuhan anak dan remaja di Yogyakarta dan Gunung Kidul. 3. Diharapakan hasil dari penelitian ini dapat dipakai sebagai
sumber
kedokteran
dan
keserasian
pola
seseorang.
informasi
bagi
kesehatan, pertumbuhan
ilmu
antropologi
khususnya dan
mengenai
perkembangan
9
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian bagi peneliti dalam mengkaji hubungan lingkar kepala dengan status gizi (TB/U dan BB/U) pada remaja usia 13-15 tahun di Yogyakarta dan Gunung Kidul DIY.