BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, selama mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Pendidikan akan berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Didalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: “tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Pendidikan yang berkualitas dapat terwujud melalui adanya faktor
pendukung
di
antaranya
kurikulum,
sarana
dan
prasarana,
profesionalisme guru. Kurikulum merupakan salah satu dasar dari sebuah pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Pergantian kurikulum
yang
dilakukan
oleh
pemerintah
tentunya
memiliki
tujuan
menciptakan proses pendidikan yang lebih baik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang menggunakan mata pelajaran pada setiap pembelajaran. Mata pelajaran tersebut di antaranya matematika, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, PJOK, dan
agama.
KTSP
memberikan
keleluasaan
bagi
sekolah
untuk
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016
menyelenggarakan proses pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Matematika adalah salah satu dari mata pelajaran yang di ikut sertakan dalam Ujian Akhir Nasional selain Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada dasarnya matematika merupakan mata pelajaran yang telah diajarkan sejak dasar yaitu mulai Taman Kanak-Kanak sampai jenjang menengah. Matematika mempunyai salah satu ciri khusus yaitu bersifat abstrak, hal tersebut karena objek dasarnya abstrak yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Hal tersebut menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari. Hasil PISA (Programme Internationale for Student Assesment) 2009 Kemendikbud (2012:33), hampir semua siswa hanya menguasai pelajaran sampai level tiga saja, berdasarkan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) tahun 2007 dan 2011 Kemendikbud (2012:35) mengungkapkan bahwa lebih dari 95% siswa hanya mampu mencapai level menengah. Berdasarkan data analisis hasil belajar matematika oleh PISA, TIMSS, dan PIRLS maka perlu adanya konsep pembelajaran yang paling dasar dari matematika sejak sekolah dasar. Keberhasilan konsep pembelajaran dipengaruhi peran guru. Guru harus tepat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai karakteristik
siswa,
sehingga siswa akan lebih mudah menerima dan
memahami materi. Peningkatan pemahaman materi pada siswa terjadi proses
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016
yang disebut sebagai proses belajar melalui model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan proses belajar tersebut. Seorang pendidik mempunyai tugas merangsang dan meningkatkan jalannya proses belajar melalui model pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dikaitkan dengan pendekatan saintifik diantaranya: (1) Model Inquiry Learning, (2) Model Discovery Learning, (3) Problem Based Learning, (4) Project Based Learning. Guru dapat menggunakan variasi pembelajaran di antaranya pembelajaran kuantum. Pembelajaran kuantum mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip, yaitu: (1) tumbuhkan, (2) alami, (3) namai, (4) demonstrasikan, (5) ulangi, (6) rayakan. Penerapan model pembelajaran kuantum akan membuat siswa ikut aktif
berpartisipasi
dalam
proses
pembelajaran,
sehingga
suasana
pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar hendaknya membuka percaya diri siswa secara alamiah. Hal ini akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan bertanya dan menyampaikan pendapat. Proses pembelajaran kuantum saat ini masih jarang digunakan oleh guru. Latar belakang di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh pembelajaran kuantum terhadap percaya diri dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV materi pecahan. Penelitian
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016
yang
dilakukan
dapat
membuktikan
adanya
pengaruh
atau
tidaknya
pembelajaran kuantum di Sekolah Dasar (SD). Hasil dari penelitian ini diharapkan
akan
digunakan
sebagai
acauan
dalam
memakai
model
pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah, terutama pada mata pelajaran matematika kelas IV.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Apakah ada pengaruh pembelajaran kuantum terhadap percaya diri siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV Sekolah Dasar?
2.
Apakah ada pengaruh pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kuantum terhadap percaya diri siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran kuantum terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV Sekolah Dasar.
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016
D. Kegunaan Hasil Penelitian Dengan adanya penelitian ini memberikan manfaat : 1.
Manfaat Praktis a.
Siswa Dengan adanya penelitian ini, dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar matematika serta menumbuhkan rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
b.
Guru Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang model dan media
pembelajaran
matematika.
Sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal. c.
Sekolah Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan untuk keputusan dalam menentukan model dan media yang tepat untuk meningkatkan mutu dan keberhasilan dalam pembelajaran.
d.
Peneliti Mendapatkan pengalaman dibidang penelitian pendidikan dan dapat dijadikan sebagai bekal jika sudah menjadi tenaga pendidik.
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016
2.
Manfaat Teoritis a.
Sebagai acuan untuk
mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan model pembelajaran kuantum. b.
Memberikan
gambaran
yang
jelas
pada
guru tentang model
pembelajaran kuantum dalam rangka menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pengaruh Pembelajaran Kuantum …, Mesti Anani, FKIP UMP, 2016