BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di bidang teknologi, tanpa disadari komputer telah ikut berperan dalam dunia pendidikan terutama penggunaannya sebagai alat bantu pengajaran. Percobaan penggunaan komputer untuk proses belajar dimulai di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harvard University bekerja sama dengan IBM pada tahun 1965. Setelah munculnya komputer mikro, sistem pengajaran dengan komputer menjadi semakin meluas pada pengembangan aplikasi perangkat lunak ajar yang dikenal dengan istilah perangkat lunak pembelajaran. Perangkat lunak pembelajaran dengan komputer muncul dari sejumlah disiplin ilmu, terutama ilmu komputer dan psikologi. Dari ilmu komputer dan matematika muncul program – program yang membuat semua perhitungan dan fungsi lebih mudah dan bermanfaat. Sedangkan dari ilmu psikologi muncul pengetahuan mengenai teori belajar, teknik belajar, serta motivasi yang baik. Pengiriman dan penyimpanan pesan melalui media elektronik sudah banyak dilakukan. Terkadang perlakuan terhadap data digital tersebut perlu dirahasiakan untuk menjamin keamanan dan keutuhan data yang dikirimkan.
2
Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penulisan secara rahasia. Kriptografi bertujuan menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung dalam data, sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak salah. Terdapat banyak sekali metode kriptografi yang dapat digunakan. Diantaranya adalah IDEA (International Data Encryption Algorithm) dan MMB (Modular Multiplication-Based Block cipher). Kelemahan metode IDEA (International Data Encryption Algorithm) yang menggunakan plaintext 64 bit dan operasi perkalian modulo 216 + 1, diperbaiki oleh Joan Daemen dalam sebuah algoritma yang dinamakan MM B (Modular Multiplication-based Block cipher). Dengan menggunakan plaintext 64 bit (4 buah 16 bit subblock text), metode IDEA hanya dapat diimplementasikan pada prosesor 16 bit, sehingga dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi pada saat ini yang kebanyakan telah menggunakan prosesor 32 bit. Kriptografi metode MM B menggunakan plaintext 128 bit dan algoritma iteratif yang terdiri dari langkah-langkah linier (seperti XOR dan aplikasi kunci) serta aplikasi paralel dari empat substitusi non linier besar yang dapat dibalik. Substitusi ini ditentukan oleh sebuah operasi perkalian modulo 232 – 1 dengan faktor konstan, yang memiliki tingkat sekuritas lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode IDEA yang hanya menggunakan operasi perkalian modulo 216 + 1. M M B menggunakan 32 bit subblock text (x0, x1, x2, x3) dan 32 bit subblock kunci (k0, k1, k2, k3).
3
Hal ini membuat algoritma tersebut sangat cocok diimplementasikan pada prosesor 32 bit. Sebuah fungsi non linier, f, diterapkan enam kali bersama dengan fungsi XOR. Kerumitan algoritma ini, yang terletak pada proses operasi perkalian modulo 232 – 1, perhitungan fungsi non linier f pada proses enkripsi dan dekripsi, serta operasi invers pada proses dekripsi, menyebabkan algoritma ini sulit diproses secara manual. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengambil tugas akhir (skripsi) dengan judul “Perancangan Program Aplikasi Simulasi Pembelajaran
Enkripsi-Dekripsi
dengan
M etode
MMB
(Modular
Multiplication-Based Block Cipher)”.
1.2
Perumusan Masalah M asalah pada pembuatan perangkat lunak bantu pemahaman kriptografi metode MM B ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
M etode MMB menggunakan operasi perkalian modulo 232, sehingga bisa mengamankan data.
2.
Bagaimana menampilkan animasi prosedur kerja dari proses enkripsi, dekripsi dan fungsi f pada metode MM B.
4
1.3
Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan penyusunan tugas akhir (skripsi) ini adalah memperkenalkan metode kriptografi MM B, serta membuat suatu perangkat lunak untuk membantu pemahaman terhadap kriptografi metode MM B.
M anfaat dari penyusunan tugas akhir (skripsi) ini adalah sebagai berikut : -.
M emperkenalkan metode kriptografi MM B, dengan adanya perkalian modulo 232 – 1, maka sekuritas pengamanan data lebih tinggi.
-.
M enambah wawasan, baik dalam hal pemrograman maupun algoritma kriptografi MM B.
1.4
Pembatasan Masalah Pembatasan permasalahan dalam membuat perangkat lunak bantu pemahaman kriptografi metode MM B adalah sebagai berikut : 1.
Perangkat lunak akan menampilkan tahap – tahap perhitungan dalam bentuk biner.
2.
Input data berupa karakter (string) dengan panjang plaintext, ciphertext dan key adalah 16 karakter.
3.
Perangkat lunak tidak menampilkan tahap – tahap konversi string ke dalam biner.
5
4.
Perangkat lunak menyediakan teori – teori dasar dari kriptografi metode MMB.
5.
Perangkat lunak akan menampilkan tahapan – tahapan pembentukan kunci, enkripsi, dekripsi dan fungsi f.
6.
Perangkat lunak juga menyediakan fitur untuk pengaturan kecepatan proses.
1.5
Metodologi Penyelesaian Masalah M etode yang akan digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini terdiri dari langkah-langkah berikut : 1. M elakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan kriptografi metode MM B. 2. M empelajari cara kerja dari kriptografi metode MM B. 3. M erancang sistem pembelajaran kriptografi metode M M B, kemudian membuat program aplikasinya. 4. M elakukan proses pengujian dan pengecekan kesalahan (error) terhadap perangkat lunak yang telah dirancang.