BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Hutan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.Manusia sangat tergantungdalam pengelolaan sumberdaya hutan.Manfaatsecara langsung maupun tidak langsung berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Kayu dan hasilhutan non kayu adalah hasil hutan yang didapat secara langsung.Air bersih dan udara adalah salah satu hasil hutan yang diperoleh secara tidak langsung.Seiring pertambahannya penduduk, mengakibatkan kebutuhan hidup yang meningkat,sehingga pertumbuhan penduduk dengan kemampuan hutan dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak seimbang.Pertumbuhan penduduk yang meningkat mengakibatkan eksploitasi sumberdaya hutan yang berlebihan.Hal tersebut mengakibatkan menurunnya produktifitas hutan.Pembangunan hutan rakyat adalah salah satu alternatif guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat terhadap sumberdaya hutan.Selain itu, fungsi hutan rakyat adalah untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup, yaitu peningkatan fungsi hutan sebagai pencegah erosi dan penyedia air bersih. Hutan rakyat adalah hutan yang dimiliki oleh rakyat atau hutan yang tidak berada di atas lahan yang dikuasai pemerintah.Hutan rakyat mempunyai manfaat yang dapat diperoleh secara langsung dan tidak langsung. Manfaat langsung seperti peningkatan produktivitas lahan, pendapatan, kesejahteraan masyarakat dan sumber bahan baku industri, sedangkan manfaat tidak langsung berupa
1
kelestarian fungsi ekologi seperti pengaturan tata air, udara bersih dan erosi terkendali.Hutan Negara yaitu hutan yang tidak berada pada tanah yang tidak dibebani ha katas tanah. Menurut Agus (2014) pada dasarnya hutan rakyat ada beberapa macam menurut status kepemilikannya, diantaranya : 1. Hutan milik, yaitu hutan rakyat yang dibangun diatas tanah- tanah milik masyarakat. 2. Hutan adat, yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh warga masyarakat atau kelompok tertentu. Hutan ini biasanya terletak pada tanah komunal. Hutan adat juga biasa disebut sebagai hutan desa yang di manfaatkan dan dikelola oleh masyarkat sekitar hutan. 3. Hutan kemasyarakatan, yaitu hutan yang menggunakan tanah-tanah milik negara yang dibuat menjadi hutan rakyat dan pada umumnya dilakukan pada hutan negara, masyarakat yang tergabung dalam koperasi atau kelompok tani akan diberikan hak untuk mengelola hutan dengan batas yang telah disepakati bersama. Hutan rakyat mempunyai beberapa manfaat baik dalam ekonomi, lingkungan dan sosial.Adanya pengelolaan hutan rakyat, secara langsung maupun tidak langsung telah diakui memberi dampak positif bagi ekonomi, sosial dan lingkungan di sekitarnya.Dalam arti yang lebih luas, pengelolaan hutan oleh rakyat, memberikan jaminan kepada masyarakat atas akses dan kontrol terhadap sumber daya hutan untuk penghidupan mereka di dalam dan di sekitar kawasan
2
hutan, dimana mereka bergantung terhadapnya secara ekonomi, sosial, kultural dan spiritual.Sedangkan secara lingkungan, hutan rakyat mempunyai manfaat dalam segi lingkungan yang berupa mengurangi resiko kekeringan atau kekurangan air, mengurangi resiko erosi dan tanah longsor serta dapat meningkatkan keragaman flora dan fauna yang hidup didalamnya. Pada awalnya daerah Gunungkidul mengalami kekurangan air pada musim kemarau dalam setiap tahunnya.Seiring dengan keperluan air yang semakin meningkat dan air juga senantiasa selalu di butuhkan dalam kehidupan maka diperlukan adanya vegetasi yang dapat menyimpan cadangan air dalam tanah. Petani Gunungkidul pada umumnya memperlakukan hutan sebagai aset jangka panjang, seperti rekening bank
yang bisa diuangkan sewaktu
waktu.Pendorong utama untuk melanjutkan penanaman hutan adalah kepentingan komersial, meski tidak bisa dipungkiri nilai-nilai ekologis juga mempengaruhi motivasi petani.Petani sangat memahami nilai sebenarnya hutan mereka, sehingga mereka terus menjaganya (Hinrichs dkk, 2008). Di Gunungkidul ada beberapa bentuk pola pertanaman diantaranya adalah pola agroforestri.Ada beberapa batasan yang mengatur praktek- praktek agroforestri antara lain adalah asas kelestarian hutan yang harus dipegang teguh dan baik-baik serta strategi dalam mengkombinasikan antar komponen penyusun dalam hal tata jenis, tata ruang maupun tata waktu. Pengkombinasian antar komponen agroforestri didasarkan pada tingkat kebutuhan hidup masyarakat pemilik hutan serta kesesuaian lahan sehinggadapat dikatakan bahwa dalam
3
pengkombinasian
antar
komponen
agroforestri
di
hutan
rakyat
relatif
fleksibel.Kelestarian yang dimaksud adalah adanya keseimbangan produksi yang mampu meningkatkan hasil lahan dan berakibat pada peningkatan kesejahteraan hidup pemilik hutan. Dari hal di atas, perlu diketahui bagaimana struktur dan komposisi hutan rakyat yang ada di Gunungkidul untuk mengetahui kelanjutan kelestarian hutan untuk masa yang akan datang serta meningkatkan tingkat sumberdaya air di daerah tersebut, hal ini menjadi lebih menarik karena belum ada informasi tentang struktur dan komposisi hutan rakyat di Gunungkidul serta manfaat hutan rakyat bagi masyarakat sekitar khususnya dalam hal lingkungan. Perkembangan hutan rakyat di Gunungkidul sudah berkembang dari tahun ke tahun mulai dari batu yang ditumbuhi pohon sekarang sudah mempunyai solum tanah yang relatif tebal dan dapat dimanfaatkan dengan menanam tanaman kayu maupun tanaman semusim, akan tetapi masyarakat masih belum sepenuhnya mengerti tentang pentingnya hutan rakyat bagi lingkungan. Masyarakat terkadang hanya sekedar menanam ataupun menebang tanpa mengerti manfaat tanaman tersebut untuk lingkungan.Masyarakat Gunungkidul sebagian besar menanam hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang mendesak saja tanpa mementingkan dampak lingkungan yang didapatkan setalah menanam. Kebutuhuan manusia sangat bervariasi, baik yang berupa barang dan jasa serta kondisi yang dituntut oleh rakyat beragam pula.Pengelolaan ekosistem hutan telah memfokuskan pada satu rentang memproduksi barang dan jasa yang sempit
4
untuk suatu konstituen tertentu saja. Apabila ini terjadi maka akan sulit untuk mempercayai keberhasilan dalam pengelolaan ekosistem hutan, sebab kita mengetahui bahwa perbedaan kultural dan nilai-nilai kelas kemasyarakatan secara alamiah berkaitan dengan sumberdaya yang tersedia, perbedaan kelompok etnik, penduduk kota dan desa, dan kaya dan miskin (Awang, 1999).
B. Perumusan Masalah Gunungkidul berada diwilayah yang merupakan daerah setiap musim kemarau mengalami kekeringan air yang berkepanjangan, oleh karena itu hutan rakyat sangat diperlukan dalam menanggulangi permasalahan ini. Berdasarkan hal tersebut perlu diketahui keberlanjutan kelestarian hutan untuk masa yang akan datang, terkait dengan komposisi dan struktur hutan rakyat serta persepsi masyarakat terhadap aspek lingkungan hutan rakyat di Gunungkidul. Edris dan Soeseno (1987) mengatakan bahwa komposisi jenis merupakan susunan dan jumlah yang terdapat dalam komunitas tumbuhan jadi ada dua kata kunci yang perlu diingat yaitu susunan dan jumlah.Untuk mengetahui komposisi jenis suatu tegakan atau hutan maka identifikasi jenis, jumlah serta susunannya menjadi hal yang wajib dan tidak boleh dilupakan. Struktur vegetasi adalah susunan dari spesies tumbuhan dan unit yang berbeda dari berbagai kelompok berbeda- beda dan tumbuh bersama di alam. 1. Bagaimana
keragaman
jenis
Gunungkidul ?
5
penyusun
hutan
rakyat
di
2. Apa saja jenis dominan penyusun hutan rakyat di Gunungkidul ? 3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan pengelolaan hutan rakyat di Gunungkidul ?
C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan pengelolaan hutan rakyat 2. Mengetahui keragaman jenis penyusun hutan rakyat 3. Mengidentifikasi jenis yang dominan sebagai penyusun hutan rakyat
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu memberikan informasi mengenai pentingnya hutan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan lingkungan oleh masyarakat pada daerah kering dan tandus.Manfaat untuk peneliti yaitu dapat mengetahui sebaran pohon yang sesuai dengan keadaan di Gunungkidul serta dapat mengetahui keadaan hutan rakyat di wilayah Gunungkidul sehingga dapat digunakan sebagai pedoman atau pertimbangan pihak petani dalam menanam jenis tanaman yang tepat serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam mempertimbangkan bibit yang tepat apabila akan dilakukan pemberian bantuan bibit kepada masyarakat Gunungkidul.
6